NovelToon NovelToon
Ceraikan Aku!

Ceraikan Aku!

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Menantu Pria/matrilokal / Cerai
Popularitas:31M
Nilai: 4.9
Nama Author: Itta Haruka07

Terbangun dari koma, status Alisha telah berubah menjadi istri Rafael. Saat dia masih terbaring tidak sadarkan diri, ayahnya telah menikahkan Alisha dengan Rafael, laki-laki yang menabraknya hingga koma dan mengalami kelumpuhan.

Alisha tidak bisa menerima pernikahan itu, terlebih sikap Rafael sangatlah jauh dari kata suami idaman. Alisha terus memaksa Rafael untuk menceraikannya. Namun, Rafael dengan tegas menolaknya.

Mampukah Alisha bertahan? Atau Rafael menyerah dan menceraikan Alisha?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ceraikan Aku ~ Bab 13

Rafael sangat kesal saat mendengar ucapan Alisha yang mengejeknya bahkan meragukan ketertarikannya pada perempuan. Sebagai laki-laki yang masih normal, wajar jika Rafael tersinggung karena di hatinya jelas masih ada menyimpan rasa cinta, meski dia berusaha keras untuk menepis perasaannya itu. 

Alisha kembali melihat tatapan marah dari Rafael. Mata elangnya itu seakan menembus ke dalam ulu hatinya dan siap membuatnya koyak tak berbentuk. Ritme napas suaminya yang tidak teratur membuat Alisha tersadar bahwa dia telah keliru sudah membangunkan macan yang sedang tertidur. 

Alisha sangat ceroboh dan tidak berpikir panjang sebelum mengatakan sesuatu. Temperamen Rafael yang buruk seharusnya membuat gadis itu berhati-hati. 

“Dari mana kamu bisa menilai kalau aku menyukai sesama jenis? Apa kamu sangat berharap mendapat ciuman dariku?” Rafael tiba-tiba mencengkeram kedua pipi Alisha dengan satu tangan besarnya. 

Cengkeraman kuat itu membuat Alisha kesakitan dan ingin menangis. Dia baru saja melihat sisi kejam Rafael yang sejak awal sudah tertahan. 

“Apa aku harus membuatmu telanjang dan terkapar di ranjang supaya kamu bisa menilaiku dengan jelas?” 

Satu tangan Rafael yang lain mencengkeram kerah baju Alisha. Dengan napasnya yang cepat, dia menatap Alisha tanpa berkedip. Macan itu sedang marah besar saat ini. 

Alisha memejamkan mata kuat-kuat. Jika dia tidak lumpuh, mungkin dia akan menendang laki-laki itu. Akan tetapi, kakinya lemas tidak bisa bergerak hanya kedua tangannya saja yang berusaha menghalangi Rafael untuk tidak bertindak. 

Namun, tentu semua itu hanya sia-sia. Rafael bukan lawan yang sepadan untuk Alisha. Justru sekarang air matanyalah yang tiba-tiba keluar sebagai hasil dari ketakutan itu. 

Melihat buliran bening yang bergerak pelan membasahi wajah ketakutan istrinya, Cengkeraman Rafael perlahan mengendur. Tenaganya yang kuat perlahan-lahan mulai menghilang dan akhirnya dia mundur karena rasa bersalah. 

Alisha yang merasa telah terbebas mencoba memberanikan diri untuk membuka mata. Dia melihat suaminya yang kini duduk bersandar di sofa sambil memejamkan mata. 

“Suster Hana, Suster Irma,” teriak Alisha ketakutan. 

Dua perawat itu muncul tetapi tidak berani mendekat karena takut dengan Rafael yang kini menatap mereka dengan sorot menakutkan. Rafael lalu berdiri dan mengangkat tubuh Alisha dari kursi roda. Dia menggendong istrinya itu ke kamar lalu membaringkan Alisha dengan kasar. 

“Renungkan kesalahanmu dan diam saja di kamar!” Rafael beranjak pergi dari kamar Alisha dan membanting pintu dengan kasar. 

Alisha gemetaran. Meski begitu, dia merasa lega karena Rafael tidak menyakitinya apalagi sampai bertindak sesuatu yang tidak diinginkan meski mereka sudah suami istri. 

Rafael melarang siapa pun untuk membuka kamar Alisha karena dia ingin menghukum istrinya itu. Dia pikir Alisha yang lumpuh pasti tidak bisa berbuat apa-apa di dalam kamarnya. Dengan begitu, Alisha bisa memikirkan kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi. 

Beberapa jam berlalu, Rafael yang emosinya sudah reda kembali ke kamar Alisha. Dia ingin memastikan bahwa Alisha sudah memikirkan kesalahannya dan meminta maaf padanya. Namun, saat membuka pintu, Rafael melihat Alisha yang tertidur pulas dengan wajah yang sembab. 

Dia berjalan mendekati Alisha, bermaksud untuk membangunkan gadis itu. Saat menyentuh lengan istrinya itu, iba-tiba tangan Rafael dicekal kuat. Lalu, Alisha yang masih terpejam itu membawa tangan Rafael untuk menyentuh pipinya. 

“Ayah, Ayah aku ingin pergi dari sini! Bawa aku lari Ayah,” kata Alisha yang sepertinya sedang mengigau. 

Mendengar ungkapan Alisha itu, Rafael merasa tersentuh. Tangannya yang lain tiba-tiba bergerak hendak mengusap kepala Alisha, meski otaknya melarang, tetapi tangan itu tetap bergerak dan berhasil membelai rambut Alisha.

1
Mahanie Mutalib
Luar biasa
Dewa Rana
kenapa ayah Alisha meninggal
Juniarsih Hariany
Luar biasa
Juniarsih Hariany
Lumayan
Rosanti
Luar biasa
Lilik Juhariah
lama lama jengkel sama sikap Alisa, Rafa kurang apa menghargai SBG istri
dhedoy wahyudi
Luar biasa
Siti solikah
wah mati kutu bar ya di gerebek istri
Siti solikah
kenapa ga melakukannya di kamar sendiri bukan dikamar sakha
Siti solikah
alhmdllh Alfaro Udah mulai ingat
Siti solikah
pokoknya harus sehat lagi Alfaro dan anna
Siti solikah
akhirnya penantian Alfaro untuk cinta Anna terbayarkan
Siti solikah
alhmdllh sudah akur
Siti solikah
wah pusing semua ya mama dan papa
Siti solikah
untung cuma obat bius
Siti solikah
bagus an
Lilyana R
dikeluarga mereka cuma Alfaro yang waras dan Rafael setelah ketemu alisha.

selebihnya mah jelmaan 😈
sadar diri saat sekarat doang
Lilyana R
besok2 kita buat kesalahan fatal kalau perlu bunuh orang sekalian, terus ucapin maaf.
yakin lah pasti dimaafin kok

kan cuma kata maaf doang ya kan.
Lilyana R
wkwk, saat sekarat baru berubah.
Lilyana R
Sayang nya kalau saya berada di posisi alisha, saya mah ngucapin "SYUKURIN LO" saya bukan tuhan, saya manusia yang penuh dendam.

ogah banget bersimpati sama manusia laknat kayak gitu.

untung alisha tidak memiliki jiwa 😈 dan pendendam seperti saya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!