NovelToon NovelToon
Sahabat Sejati Dari Sd

Sahabat Sejati Dari Sd

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Chicklit
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: ludra

sahabat sejati itu memang nyata, maski pernah asing 3 tahun karna beda sekolah dan keadaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ludra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sahabat sejati dari SD Episode 31

"hah??" ujar ku yg terkejut melihat komen nan dari postingan ku,

"anii!!!!" sambung ku, ternyata dugaan ku benar!!! ani akan melihat postingan ku dan membuat nya merasa udah gak dia anggap.

"asthagfirulla hal'azim" ujar teh wanda yg terkejut mendengar aku berteriak di sebelah nya sambil memegang dada nya dengan tangan kanan nya, sedangkan tangan kirinya Memegang remot TV.

"ada apa sih!!!! ngagetin aja kamu" sambung nya sambil menepuk pundak ku.

"ini kak" ujar ku dan memperlihat kan komenan dari ani.

namun reaksinya teh wanda beda dengan ku, dia malah tersenyum dan menertawakan ku. "ahahaha!!!!! ini temen kamu neng?" ujar nya sambil tertawa.

"aduh!!!!" sambung nya dan masih tertawa

"ih!!!! kannn, aku bilang" ujarku

"bilang apa?" jawab teh wanda

"bilang, emang nya penting poto sama nadia harus di post di media sosial ku" ujar ku

"hah????? ouhh pantes kamu gak mau memposting poto itu, ternyata punya sahabat tohhh" ujar teh wanda dan berhenti tertawa.

"tau ah!!! aku mau ke kamar ah" ujar ku dengan kesal dan meninggal kan teh wanda sendirian di ruang tv.

"ahahaha, siap siap dek!!!! kamu gak punya teman" teriak teh wanda dari ruang tv sedangkan aku udah ada di depan kamar ku yg hampir memasuki kamar.

Aku hanya melihat nya dengan malas dan menghelan nafas.

"sombong yaa sekarang mah karna udah punya teman baru" isi komentar kedua dari ani.

"emmm!!! dasar teh wanda udah ku bilang gak penting, masihh aja di post" ujar ku sambil berbaring di kasur.

Aku masih melihat lihat komenan dari ani itu, masih bingung harus membalas apa karna takut ani makin marah sama aku, namun pada saat aku lagi melihat komenan nya. aku terkejut karna apri!!!!, ya apri, dia tidak ikut ikutan mengomentari postingan ku itu tapi apri menyukai komenan dari ani, yg menandakan bahwa apri juga merasa kecewa/marah.

"hah??? apri" ujar ku saat melihat apri menyukai komenan dari ani.

"ini benar kan apri??? iyaa benar" sambung ku yg merasa heran dan gak nyangka

"itu teman aku lagi main ke rumah!!!!!, ani,,,,,,," bales aku pada komentar ani.

aku masih merasa gelisah!!!! karna ani masih marah pada aku, bukan hanya mengomentari tapi ani juga bereaksi pada postingan aku dengan emotikon marah,

aku bingung mau gimana, aku hanya menunggu ani membalas komentaran aku.

---

Aku masih ingat saat itu, ketika Ani mengomentari postingan aku di media sosial. Aku merasa sedikit tersinggung, tapi aku tidak ingin membuat situasi menjadi lebih buruk. Jadi, aku memutuskan untuk menghubungi Ani secara pribadi.

"Ani, kamu marah?" tanyaku dalam pesan.

"Maaf!!!! ani" sambung ku.

Aku menunggu beberapa saat, tapi Ani tidak langsung membalas pesan aku. Aku merasa sedikit cemas, tapi aku tidak ingin menyerah begitu saja. Aku ingin menjelaskan semuanya kepada Ani, agar dia tidak salah paham.

"Ya, kan sekarang kita beda sekolah," tulisku dalam pesan berikutnya. "Udah pasti aku punya teman baru, begitu pun kamu, Ani. Kamu juga pasti punya temen baru, kan? Tapi kamu dan Apri tetap sahabat aku, dan trio khan masih menjadi tali dari persahabatan kita."

Aku mengirimkan pesan itu dan menunggu beberapa saat. Akhirnya, Ani membalas pesan aku dengan singkat.

"Ya," tulisnya.

Aku merasa sedikit lega, tapi juga sedikit kecewa. Aku ingin Ani menjelaskan lebih lanjut tentang perasaannya, tapi sepertinya dia tidak ingin membicarakan hal itu lebih lanjut.

---

"maaf" pesan ku.

---

Aku merasa frustrasi dan kesal. Aku sudah meminta maaf dan menjelaskan semuanya, tapi Ani tidak membalas pesan aku. Dia bahkan tidak memberikan tanda bahwa dia sudah membaca pesan aku.

Aku merasa seperti aku sedang berbicara dengan tembok. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan lagi.

"Ah!" ujarku sambil membanting HP milikku ke atas tempat tidur. Aku merasa kesal dan tidak sabar.

Aku berbaring di tempat tidur, memandang langit-langit kamar. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Aku hanya bisa berharap bahwa suatu hari nanti, Ani akan memahami perasaan aku dan kita bisa kembali menjadi sahabat seperti dulu.

Tapi, untuk sekarang, aku hanya bisa menunggu dan berharap. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi aku berharap bahwa semuanya akan menjadi lebih baik.

---

---

Aku terus memikirkan tentang Apri dan komentarnya. Aku merasa sedikit heran dan penasaran. Apri memang tidak pernah mengomentari postinganku, tapi dia menyukai komentarnya Ani.

"Eh!!!! Apri menyukai komentarnya? Aneh, kalau bertemu dia kayak gak kenal, tapi kok Apri menyukai komentarnya?" ujarku sambil berbaring dan memandang langit-langit kamar.

Aku merasa sedikit kesal dan kecewa.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku hanya bisa berbaring di tempat tidur dan memikirkan tentang Apri dan Ani.

Aku merasa sedikit penasaran dan ingin tahu apa yang Apri ingin katakan kepadaku.

---

"krettt" suara pintu kamar di buka.

"aduhhh ada yg lagi berantem nih" ujar teh wanda dan menghampiri ku

aku langsung melihat ke arah teh wanda sambil memasang muka yg kesal dan sedih.

"ahhh!!!! mau apa sih teh" ujar ku dengan nada yg kesal.

"ahahahah, kasian" ledek teh wanda sambil melihat HP-ku

Aku kembali terdiam dan melihat ke langit langit kamar,

Namun tiba tiba teh wanda berkata lagi

" semua orang ada masa nya neng, dan masa itu udah habis" ujar teh wanda dengan suara nya yg lembut dan penuh perasaan.

"kamu tidak usah menyalah kan dirimu sendiri, atau pun merasa paling bersalah dalam situasi ini"

" ya kakak minta maaf, itu semua kesalahan teteh, tapi!!!! teteh gak ada maksud buat kalian jadi bertengkar. Teteh hanya ingin kamu terlihat bahagia dengan sekolah mu yg sekarang" sambung teh wanda dan ikut berbaring dengan ku.

"iyaa!!!! gak papah kok teh, kalau memang kita bertiga di takdir kan untuk masih bersahabat sampai nanti silah dewasa, silah percaya pasti akan ada suatu saat nanti kita bertiga akan baikan dan mengerti satu sama lain" ucap ku dengan nada yg sedikit sedih.

"tapi kamu udah minta maaf pada sahabat kamu?" tanya teh wanda

"udah!!!! tapi cuman sama ani doang" jawab ku sambil melihat ke arah teh wanda yg berada di sebelah ku.

"sama apri engga?" ucap nya.

"gak, emang nya apri ikut ikutan komen? gak kan!!!!, lagi pula apri kan udah punya temen baru juga, trus kalau ketemu kaya k gak kenal sama aku teh!!!" jelas ku dan melihat kembali ke langit langit kamar.

"tapi aku kangen sama kamu apri!!!! aku mau main bareng lagi sama kamu apri!!!!!! omriiiii" batin ku

"tapi kalau soal apri!!! kayak nya dari dulu juga aku udah kehilangan sosok apri deh teh" sambung ku yg udah tidak berharap sama apri lagi

1
Rania Venus Aurora
Semangat /Determined/
Nenk Lusi: makasih kak/Smile//Drool/
total 1 replies
KnuckleBreaker
Gagal fokus kerja karena kepikiran endingnya yang bikin penasaran.
Nenk Lusi: semangat ya bacanya
total 1 replies
Nami/Namiko
Teruslah menulis, kami semua menantikan kelanjutan cerita yang seru ini!
Nenk Lusi: iya makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!