NovelToon NovelToon
Cinta Selamanya

Cinta Selamanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Perjodohan / Romantis / Fantasi / Cinta Murni / Mengubah Takdir
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: eloranaya

Raisa tidak menyangka bahwa hidup akan membawanya ke keadaan bagaimana seorang perempuan yang menjalin pernikahan bukan atas dasar cinta. Dia tidak mengharapkan bahwa malam ulang tahun yang seharusnya dia habiskan dengan orang rumah itu menyeretnya ke masa depan jauh dari bayangannya. Belum selesai dengan hidup miliknya yang dia rasa seperti tidak mendapat bahagia, malah kini jiwa Raisa menempati tubuh perempuan yang ternyata menikah tanpa mendapatkan cinta dari sang suami. Jiwanya menempati raga Alya, seorang perempuan modis yang menikah dengan Ardan yang dikenal berparas tampan. Ternyata cantiknya itu tidak mampu membuat Ardan mencintainya.

Mendapati kenyataan itu Raisa berpikir untuk membantu tubuh dari orang yang dia tempati agar mendapatkan cinta dari suaminya. Setidaknya nanti hal itu akan menjadi bentuk terima kasih kepada Alya. Berharap itu tidak menjadi boomerang untuk dirinya. Melalui tubuh itu Raisa menjadi tahu bahwa ada rahasia lain yang dimiliki oleh Ardan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eloranaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Merah Padam

Pada malam hari Ardan dan Raisa sudah kembali ke rumah. Pemandangan pertama yang mereka lihat saat menginjakkan kaki di dalam rumah adalah meja makan yang sudah penuh dengan keluarga Ardan, semuanya sudah lengkap dan hanya mereka berdua yang absen.

“Mampir ke mana dulu? Kok lama pulangnya?” Elok adalah orang pertama yang melihat Ardan dan Raisa datang.

Baru saja mulut Raisa terbuka, tetapi Ardan telah menyerobot terlebih dahulu. “Ada urusan,” jawabnya datar. Tanpa tambahan.

Santi yang sebelumnya membelakangi mereka buru-buru menoleh, tersenyum lebar mendapati anak dan menantunya datang bersamaan. “Biarin, Nak. Kapan lagi coba kedua adik iparmu keluar lama berduaan?” Raut bahagia benar-benar tidak dapat disembunyikan Santi. Perempuan itu sampai berdiri dan menarik menantunya untuk segera duduk.

“Ayo makan, Zeean udah laper.” Anak lelaki Gerald itu meronta di kursinya. Dia melambai kecil pada Ardan dan Raisa dengan ramah.

“Kalian berdua makan dulu aja, bersih-bersihnya nanti.” Wardana berucap dan semua menyetujui.

Baik Raisa dan Ardan menduduki tempatnya masing-masing. Kali ini formasinya sedikit berbeda. Zeean yang biasanya protes tidak berada tepat di sebelah Ardan tetapi sejak mereka bertiga pergi berlibur bersama waktu itu tidak lagi begitu mempermasalahkan. Antara Ardan ataupun Raisa yang ada di sebelahnya dia menerimanya.

“Mie?” Adalah pertanyaan perdana yang Raisa lontarkan pada Zeean ketika mencapai kursinya.

Anak kecil tersebut menggeleng, mendekatkan bibir ke telinga Raisa yang disuruh sedikit menunduk, dan membisikan sesuatu. “Nggak dibolehin Mama makan mie sering-sering.”

Raisa merilis senyumnya dan mengangkat jempol, mengangguk-angguk setuju. “Okey deh, dengerin omongan mamanya ya,” katanya sembari mengelus pucuk kepala Zeean. "Kalau gitu mau yang mana? Biar tante ambilin."

"Samain kayak tante aja, yang penting aku jangan yang pedes ya."

Kepala Raisa terangguk. "Oke, siap."

Kemudian orang-orang yang mengelilingi meja makan tersebut melakukkan kegiatannya seperti biasa. Mengenyangkan perut dari makanan yang dimasak oleh Bibi, meskipun sebenarnya perut Raisa sudah terasa penuh dari acara makan-makan bersama teman satu komunitas Ardan di Kuas Kita tadi. Lebih tepatnya dipaksa untuk menyicipi makanan yang sudah disiapkan berujung kekenyangan. Mereka berdua berhasil pulang karena lelaki itu sudah mencak-mencak ingin pulang, meskipun sebelumnya Keisha mampu mencegah untuk sedikit menunda waktu pulang walau harus dihadiahi semprotan Ardan.

Ternyata lelaki itu memang suka marah-marah, tidak hanya kepada sosok Alya saja. Hal itulah yang mampir di benak Raisa saat melihat sendiri bagaimana interaksi lelaki itu dengan teman-temannya.

...****************...

Seusai makan keduanya kini sudah ada di dalam kamar. Raisa sejak tadi hanya terlihat diam sibuk dengan pikirannya sendiri dan Ardan yang tidak berminat untuk memulai obrolan. Perempuan itu memikirkan mengenai sesuatu yang dia alami bersama Ardan hari ini. Saat lelaki itu berulang tahun hari ini teman lelaki itu tampak sibuk merayakan sedangkan tidak dari keluarganya sendiri, bahkan sepertinya keluarga lelaki itu tidak ada yang mempermasalahkan bertambahnya usia Ardan. Bahkan Raisa sendiri saja sejak mengetahui informasi baru itu belum mengucapkan sekadar selamat kepada Ardan. Entah kenapa, tetapi dia merasa lelaki itu tidak akan menyukainya jika disampaikan lewat lisannya.

Di samping itu, Raisa sebenarnya ingin bertanya mengenai topik tersebut tetapi kembali dia tahan. Karena dia rasa tidak semuanya semengurusi itu bukan? Yah, jika itu berada di keluarga Raisa pasti akan berlaku sebaliknya. Ibu dan ayahnya akan menjadi orang yang paling bersemangat.

Ah, Raisa jadi teringat ulang tahun terakhirnya seperti apa. Bukan berakhir pada sesuatu yang menyenangkan malah justru sebaliknya.

Raisa yang duduk di tepi ranjang segera menghentikan lamunannya. Dia menyimpan ponsel yang Ardan berikan kepadanya di atas nakas, memandanginya penuh rasa gembira. Lantas beralih memperhatikan Ardan yang berada di tempatnya seperti biasa.

"Yang mandi aku atau kamu dulu?" Raisa memecah keheningan.

"Lo dulu."

Lantas Raisa segera mengambil handuknya serta pakaian ganti untuk dia bawa masuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri. Tetapi sebelum itu Raisa menyempatkan untuk membersihkan riasannya terlebih dahulu. Selama mengucurkan air dingin yang menimpanya tubuh Raisa merespons dengan keterkejutan atas perubahan suhu yang kontras. Perempuan itu perlahan mulai menggosok tubuhnya, membersihkan dengan sabun wangi.

"Ardan, lo ada disitu?!" Raisa mendadak berteriak dari dalam kamar mandi. Suaranya tersirat kepanikan.

"Nggak usah pakai teriak sinting."

Terdapat jeda sejenak. Kucuran air dari dalam kamar mandi perlahan bunyinya mengecil, pertanda seseorang yang ada di dalamnya mengurangi kecepatan aliran air keran. "Uhm, di situ ada yang jatuh nggak ya dilantai? Boleh minta tolong anterin ke sini nggak?"

“Ardan?”

“Maaf, tapi aku beneran minta tolong. Atau kalau nggak kamu merem aja bentar, aku bisa ambil sendiri.”

Tidak ada balasan. Justru suara kenop pintu kamar diputar yang memasuki pendengaran Raisa. Perempuan itu menyatakan Ardan pilih keluar meninggalkannya. Tindakan tersebut tidak membuatnya kesal justru senang, karena itu tandanya dia tidak harus keluar kamar mandi dengan Ardan masih ada di dalam kamar. Buru-buru Raisa meraih handuk yang sempat dia sampirkan di sudut ruangan kaca tersebut dan melilitkannya ke tubuh. Sebelum keluar dia memastikan bahwa memang suara pintu dibuka tadi adalah Ardan yang keluar.

“Ardan?”

Tidak dijawab. Dan Raisa segera keluar dengan sempat merutuki dirinya sendiri atas kecerobohan karena bisa-bisanya menjatuhkan barang pribadinya. “Malu banget plis, walau hubungan tubuh ini sama dia itu suami istri tapikan isi dalemnya bukan Alya.” Raisa bermonolog sendiri.

Baru saja kedua kakinya menginjak keluar Raisa seketika terlonjak. Tubuhnya kaku tetapi sekujur kaki gemetar ketika mendapati Ardan yang berdiri kokoh di dekat kamar mandi. Raisa mundur satu langkah. Dia menunjukkan senyum giginya pada Ardan.

“Eh? Kirain udah pergi.”

Ardan tidak mengucapkan sepatah kata kecuali, “nih.” Dan menyerahkan tote bag kepada Raisa kemudian berbalik kembali ke tempatnya seolah tidak terjadi apapun, sedangkan Raisa kalang-kabut kembali masuk ke dalam kamar mandi menenteng barang yang diberikan Ardan. Dia mengintip barang di dalamnya. Dan benar saja, bra merah yang dia jatuhkan secara tidak sengaja ada di dalamnya dan tersusun rapi.

“ARDAN NYEBELIN! BIKIN MALU!” Perempuan itu berteriak sekencang yang dia bisa, menutupi wajahnya yang memerah padam.

...****************...

1
fianci🍎
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Perla_Rose384
Gak sabar nunggu kelanjutannya thor, semoga cepat update ya 😊
Eirlys
Bikin saya penasaran terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!