NovelToon NovelToon
LOVE AND REVENGE

LOVE AND REVENGE

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Hamil di luar nikah / Identitas Tersembunyi / Dendam Kesumat / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:45.8k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Marsya adalah seorang dokter umum yang memiliki masa lalu kelam. Bahkan akibat kejadian masa lalu, Marsya memiliki trauma akan ketakutannya kepada pria tua.

Hingga suatu malam, Marsya mendapatkan pasien yang memaksa masuk ke dalam kliniknya dengan luka tembak di tangannya. Marsya tidak tahu jika pria itu adalah ketua mafia yang paling kejam.

Marsya tidak menyangka jika pertemuan mereka adalah awal dari perjalanan baru Marsya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata ketua mafia yang bernama King itu ada kaitannya dengan masa lalu Marsya.

Akankan Marsya bisa membalaskan dendam masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 Terbongkar Semuanya

Marsya berlari kala melihat sebuah mobil sudah menunggunya di depan sana. "Ayo cepat masuk!" seru Andrew.

"Terima kasih, Andrew," ucap Marsya.

"Tidak perlu mengucapkan terima kasih, dan kamu juga tidak usah berpikiran yang macam-macam karena saya membantu kamu kabur karena saya tidak mau kamu ikut dalam permasalahan Tuan King. Tapi ingat, setelah kamu berhasil kabur jangan coba-coba kamu lapor polisi atau saya akan cari kamu ke mana pun kamu pergi," ucap Andrew dingin.

"Iya, aku tahu," sahut Marsya.

Andrew terus saja melajukan mobilnya. "Sekarang tujuan kamu mau ke mana?" tanya Andrew.

"Aku juga tidak tahu, tapi kamu antarkan saja aku ke terminal beberapa jam lagi menuju subuh, pasti banyak bus yang akan berangkat," sahut Marsya.

"Oke."

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka pun sampai di terminal. "Kamu yakin mau menunggu di sini? masih sepi loh, apa kamu gak takut ada orang jahat?" ucap Andrew.

"Tidak, aku tidak pernah merasa takut kepada siapa pun juga. Lagipula, di sana ada warung aku bisa menunggu di sana. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih, semoga Tuhan membalas kebaikan mu," ucap Marsya.

Andrew menganggukkan kepalanya. Marsya pun keluar dari mobil Andrew dan duduk di sebuah warung yang sepertinya memang buka 24 jam. Andrew tidak pergi, dia memutuskan untuk memantau Marsya karena Andrew tahu jika saat ini lengan Marsya belum sembuh benar dan dia tidak akan bisa melindungi dirinya sendiri.

2 jam pun berlalu, kondisi saat itu sudah mulai terang dan Andrew pun memutuskan untuk pulang. Sedangkan Marsya masuk ke dalam bus, dia masih bingung mau pergi ke mana yang penting sekarang dia pergi dulu menjauh dari King dan Marsya juga berharap jika dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan King.

***

King mulai menggerakkan tubuhnya, dia memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing itu. "Haisss..." lirih King.

King masih terdiam sembari mengumpulkan nyawa. Hingga setelah beberapa saat, King pun bangun dan terduduk dengan mata yang masih terpejam. Perlahan King membuka mata dan melihat sekeliling kamar itu.

"Ini kamar siapa? sepertinya ini bukan kamar aku," batin King.

King mulai mengingat, hingga kejadian semalam lewat di pikiran King. Dia membelalakkan matanya dan memperhatikan penampilannya yang sama sekali tidak memakai baju. "Astaga, apa tadi malam aku mimpi?" gumam King kaget.

King melihat ke samping tempat tidur, terdapat banyak darah di sana. King juga melihat jika di lantai berceceran darah yang sudah mulai mengering. "Tidak mungkin, sekarang Marsya ke mana?" gumam King kembali tidak percaya.

Dia pun dengan cepat memakai bajunya, lalu segera keluar dari kamar Marsya namun dia hampir saja bertabrakan dengan Andrew yang baru pulang mengantarkan Marsya. "Kamu!" King terlihat kaget.

Tanpa banyak bicara apa-apa, King segera pergi dan masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya. Di kamar mandi, King kembali terdiam bayang-bayang tadi malam semakin jelas teringat. Ada perasaan bersalah kepada Marsya.

"Kenapa aku bisa melakukannya kepada Marsya? pasti Marsya saat ini marah sekali kepadaku," gumam King.

Cukup lama King mandi, hingga beberapa saat kemudian dia pun keluar dan segera memakai baju. Setelah itu, King keluar dari kamarnya dan berniat ingin berbicara kepada Tessa namun sayang, pada saat King masuk ke dalam kamarnya, Tessa masih terlelap dan King tidak berani membangunkannya. King pun kembali keluar dan Andrew sudah berada di sana.

"Tuan, ada yang mau saya laporkan mengenai penyelidikan saya selama ini," ucap Andrew.

"Baiklah, kamu ikut ke ruangan kerja aku," titah King.

Andrew pun segera mengikuti King ke ruangan kerjanya. "Apa yang mau kamu laporkan?" tanya King.

Andrew menyalakan ponselnya dan menyerahkan kepada King. Betapa terkejutnya King saat melihat isi di dalam ponsel Andrew. "Tadi malam Nyonya Tessa memang sengaja tidak mau dijemput oleh anak buah Tuan dan diganti oleh anak buah Tuan Raja karena memang Nyonya Tessa memilih menemui Tuan Raja di hotel," jelas Andrew.

King mulai mengepalkan tangannya, lalu mengeraskan rahangnya. Andrew juga menyerahkan sebuah map kepada King yang dia simpan di kantong jasnya. "Ini adalah hasil tes DNA Arsy dan juga Ratu. Maaf saya lancang, karena saya mengambil rambut Arsy dan juga Ratu secara diam-diam dan menyerahkannya kepada dokter untuk di tes karena selama ini saya memang sudah curiga kepada kedua anak itu," jelas Andrew kembali.

Andrew memang mengambil sample rambut Arsy dan Ratu pada saat keduanya sedang tidur. Kecurigaannya membuat dia nekad untuk memastikan apakah Arsy anaknya King atau bukan. Sepulang mengantarkan Marsya, dia mampir ke rumah sakit untuk mengambil surat itu karena sudah sejak malam Andrew mewanti-wanti jika hasilnya harus sudah beres pagi-pagi.

King semakin emosi, di surat itu tertulis jika Arsy dan Ratu adalah 99,99 persen anak dari Raja. "Kamu tidak salah mendapatkan informasi 'kan?" seru King dingin.

"Tidak Tuan, itu adalah yang sebenarnya. Selama ini mereka berdua sudah menjalin hubungan di belakang Tuan," sahut Andrew.

King bangkit dari duduknya, dia mengambil sebuah pistol dan berjalan cepat menuju kamar Tessa dan Andrew dengan sigap mengikuti King. King membuka pintu kamar Tessa dengan sangat keras membuat Tessa kaget dan terbangun. "King, ada apa?" tanya Tessa yang masih sedikit kaget.

King langsung menodongkan pistolnya ke kepala Tessa membuat Tessa semakin terkejut. "A--ada apa ini, King? kenapa kamu mau membunuhku?" tanya Tessa ketakutan.

"Wanita jahat, wanita tidak tahu diri, aku pikir, aku adalah orang paling kejam di dunia ini tapi ternyata ada yang lebih kejam daripada aku dan itu adalah kamu!" bentak King dengan mata yang memerah menahan amarah.

"Maksud kamu apa, King? coba tenang dulu jangan marah." Tessa berusaha bangun dan berniat ingin membujuk King.

"Diam, atau aku tembak kepala kamu sekarang juga!" bentak King.

"King, apa yang kamu lakukan?" Raja yang mendengar kegaduhan langsung masuk ke dalam kamar Tessa.

Dorr....

King menembak kaki Raja membuat Raja seketika terduduk di lantai. "Kalian berdua bukan manusia, belasan tahun kalian membohongi aku dan bodohnya aku percaya kepada kalian berdua. Ternyata Ratu dan Arsy adalah anak kalian, mulai sekarang kamu bukan kakak ku lagi dan lebih baik kamu mati saja!" bentak King dengan penuh amarah.

King kembali mengarahkan pistolnya ke arah Raja namun Tessa berlari dan memeluk Raja. "King, aku mohon jangan bunuh Raja. Dari awal aku memang tidak mencintai kamu karena yang aku cintai hanyalah Raja tapi aku belum sempat mengatakan yang sebenarnya kepada kamu. Aku mohon, jika kamu ingin membunuh Raja maka kamu juga harus membunuh aku karena aku tidak bisa hidup tanpa Raja," ucap Tessa dengan deraian air matanya.

King semakin emosi mendengar ucapan Tessa, dia menggenggam erat pistolnya yang mengarah kepada Raja dan juga Tessa. Raja meringis kesakitan, darah sudah banyak keluar dari kaki Raja. Tangan King semakin bergetar, dia ingat akan perjuangan dia berdua bersama Raja yang sejak kecil sudah ditinggal oleh kedua orang tua mereka.

Kedua orang tua mereka meninggal dalam kecelakaan, dan dia ingat Raja yang dulu harus banting tulang bekerja demi memenuhi kebutuhan dia. Bagaimana pun Raja adalah kakaknya, dia memang marah dan kesal tapi untuk membunuh Raja sepertinya sangat berat. Apalagi saat ini wajah Raja sudah pucat dan dipenuhi oleh keringat karena menahan sakit.

1
Naysila mom's arga
seneng bgt minggu2 up,,, mksh kak
Riasusi
lanjut lgi 👍💪yg penting othor senang pembaca jg senang 😂🤭minggu kan hari nya, emang knpa klau minggu
Aghisty Shanchy💫
Ini hari Minggu loh
ꪶꫝNOVI HI
astaga melvin malah Jadi korban bully 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Aghisty Shanchy💫
Pasti direbut Arsy nih si nike
Atun Atun
takut nya Megan yg di sukai eh Arsy yg cinta lagi,Oalah mlh anak king mantan ketua mafia anak cowok nya lembek,JD bahan Bulian, semangat KA d tunggu kisah megan
Naysila mom's arga
seruuu nihhh 🤣🤣🤣lanjutttt
Riasusi
lanjut lgi kk poppy kisah megan
Subiartini Aja
wah manusia yang tidak punya rasa
Subiartini Aja
kalau sudah bucin wah lupa semua yg ada disekitar
Patrick Khan
makasi ceritanya kak.. q tunggi yg baru🥰
ꪶꫝNOVI HI
udah end aja
Subiartini Aja
ntar ditikung Marcel
Subiartini Aja
giliran ortu tak boleh g tau kl ortunya biadab
Naysila mom's arga
wkwkwkw makanya jangan benci biar gx nurun tu sifat anak nya
ꪶꫝNOVI HI
adek melvin lebih takut sama kakak nya 🤣🤣
ꪶꫝNOVI HI
tuh kan langsung kincep tu regina, king and andrew kena hukum 😂🤭
Naysila mom's arga
wkwkwk king sama anderew was2 ini nunggu di sidang Marsya
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
nantang si sekretaris gatel itu ...awas aja kalo Marsya tau di habisi sekalian
ꪶꫝNOVI HI
cari mati kamu regina jangan Cari masalah sama marsya 🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!