Raisa, seorang gadis berparas cantik, adalah primadona desa yang hidup dalam kesederhanaan bersama ayahnya. Kehidupannya yang bahagia berubah drastis ketika suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil pada awal pernikahan mereka. Raisa terpaksa harus menjanda dan menghadapi tantangan hidup yang lebih besar.
Di desa kecil mereka, di mana kabar berita menyebar dengan cepat, gosip dan fitnahan dari masyarakat selalu menghampiri Raisa. Kehadirannya yang sebagai pengantin baru dan langsung ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal membuatnya menjadi sasaran ejekan dan celaan. Dia merasa terisolasi dan terpinggirkan.
Namun, Raisa adalah seorang wanita yang kuat dan tegar. Dia tidak menyerah pada keadaan dan bertekad untuk membuktikan bahwa dia bisa bangkit dari penderitaan yang menimpanya.
Bagaimana kisah Raisa dalam menjalani kehidupannya? Ikuti ceritanya di novel yang berjudul "Janda Tapi Perawan Tulen"
Jangan lupa kasih like, subcribe, vote rate 5...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2 - Suami idaman
\*\*\*
Suasana menjadi lebih menantang saat Raisa dan Rio, sebagai sepasang pengantin baru, berdekatan dalam kegelapan malam dan matinya lampu. Meskipun semuanya terasa romantis, kegelapan itu memunculkan perasaan misteri dan kegembiraan dalam hati mereka.
Saat pintu kamar ditutup, Raisa dan Rio saling memandang dengan penuh kasih sayang. Mereka dapat merasakan getaran cinta yang tak terungkap di antara mereka. Keduanya merasakan kombinasi kegembiraan dan kecemasan yang alami pada malam pertama pernikahan mereka.
Perasaan canggung dan gugup memenuhi udara saat mereka saling mendekat. Raisa merasakan detak jantungnya berdegup kencang, sedangkan Rio berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Keduanya menyadari bahwa malam itu adalah awal dari babak baru dalam kehidupan mereka, di mana mereka akan menjelajahi kedekatan fisik dan emosional.
Perlahan, kegelapan malam mengambil alih ruangan dan memunculkan nuansa sensual. Raisa dan Rio saling merangkul dalam dekapan hangat, mengeksplorasi kedekatan mereka dengan penuh kelembutan dan perasaan yang mendalam.
"Aw! Mas... Sakit." Raisa sedikit memekik saat Rio menggigit bibirnya saking bersemangat. "Maaf sayang... Aku terlalu bersemangat." Raisa pun mengangguk. "Mas... Kita nyalakan saja lampunya ya...." Rio pun setuju.
Setelah ruangan itu terang kembali, Rio memangku Raisa dengan penuh kelembutan menuju kasur, bersiap untuk menghabiskan malam pertama mereka dengan romansa dan keintiman. Mereka berdua saling memandang dengan penuh cinta dan gairah saat mereka saling mendekat.
Namun, tiba-tiba Raisa merasa ada sesuatu yang keluar dari dirinya dan merembes ke celananya. Dia merasakan rasa basah yang tidak biasa dan langsung menyadari bahwa dia saat ini mengalami menstruasi.
"Mas... Akh... Sebentar, Mas... Aku rasa aku datang bulan," ucap Raisa saat menghentikan erangannya. Roi merasa terkejut dan kecewa karena kejadian tersebut.
Raisa dengan cepat menghentikan aktifitas yang sedang mereka lakukan dan mencoba mengatasi situasi yang tidak terduga ini. Dia meminta maaf kepada Rio dan menjelaskan apa yang terjadi.
Rio, meskipun sedikit terkejut, dengan lembut menghibur Raisa dan meyakinkannya bahwa itu adalah hal yang alami dan bukanlah sesuatu yang buruk atau memalukan.
"Padahal, ini bukan waktunya aku datang bulan, Mas...."
"Gak apa-apa sayang... Mungkin malam ini akan jadi PR, hanya... Aku merasa kasihan sama si 'Joni' yang udah tanggung bangkit," jawab Roi sambil menyeringai namun Raisa malah merasa malu saat mendengar perkataan suaminya itu.
"Aku ke toilet dulu ya."
"Silahkan...."
Meskipun Rio dan Raisa kecewa bahwa malam pertama mereka tidak berjalan sesuai rencana, mereka saling menguatkan dan memutuskan untuk tetap menghargai momen ini dengan cara mereka sendiri.
Mereka memilih untuk menghabiskan malam itu dengan kebersamaan dan mengobrol dengan intim, saling berbagi impian, harapan, dan kekhawatiran mereka untuk masa depan mereka sebagai pasangan.
Malam berlalu dengan keakraban dan saling pengertian di antara mereka. Meskipun malam pertama tidak berjalan seperti yang mereka harapkan, Rio dan Raisa tahu bahwa ada banyak kesempatan lain untuk mengalami momen-momen intim di masa depan.
"Maafin aku ya Mas...," ucap Raisa merasa kecewa pada dirinya sendiri.
"Sayang... Aku kan sudah bilang... Aku gak papa kok... Tapi... Setelah datang bulanmu selesai, kamu harus siap-siap karena aku tidak akan melepaskanmu sedetik pun," ucap Rio menyeringai, lalu menciumi wajah Raisa tanpa terlewat.
Setelah menghadapi kejadian tak terduga malam itu, Raisa dan Rio memutuskan untuk tidur dengan saling berpelukan dan berkasih sayang.
Raisa merasa dihargai dan dicintai oleh Rio, yang menghiburnya dan memastikan bahwa kejadian tersebut tidak mengubah perasaan mereka satu sama lain. Mereka saling memeluk dengan erat, merasakan kehangatan tubuh dan kelembutan sentuhan satu sama lain.
"Mas... Mas, bangun Mas...."
Raisa membangunkan Rio secara perlahan namun pasti, berharap untuk memulai hari bersama. Dia menyentuh lembut bahu Rio dan merangkulkan tangannya di sekitar tubuhnya. Namun, alih-alih bangun, Rio malah merangkul Raisa dengan erat dan mengajaknya kembali tidur.
Rio, yang masih dalam keadaan setengah sadar, tersenyum lembut dan berkata, "Sayang, masih terlalu pagi. Mari kita tidur lagi sebentar."
Raisa awalnya sedikit terkejut dengan respons Rio, tetapi kemudian tersenyum dan menuruti permintaannya. Dia menyadari bahwa momen seperti ini, ketika mereka dapat berdua bersama-sama dan menikmati kehangatan satu sama lain, adalah berharga.
Raisa membaringkan kembali tubuhnya di samping Rio, merasakan dekapan hangat yang membuatnya merasa aman dan dicintai. Mereka berdua tidur dengan tenang, terjaga oleh sentuhan lembut dan napas yang selaras.
"Mah ... Apa mereka belum bangun? Ini sudah hampir siang lho...."
"Dina... Kamu ini, kaya yang belum pernah melewati malam pertama aja, bahkan kamu sama Dion tidak pernah keluar kamar selama seminggu." Dina pun terkekeh dan merasa malu saat ibu mertuanya itu menggodanya.
"Gak usah ganggu mereka, biar mereka rajin bikin cucu buat mamah xi xi xi...," lanjut ibunya Rio.
Dina dan ibu mertuanya berkutat di dapur menyiapkan sarapan untuk para suami. Sedangkan pasangan pengantin baru itu masih berada di bawah gulungan selimut meskipun tidak terjadi apa-apa hi hi hi...
Beberapa jam kemudian, Rio dan Raisa terbangun lagi dan kali ini benar-benar siap untuk memulai hari. Mereka saling tersenyum dan berbagi ciuman lembut sebelum meninggalkan tempat tidur mereka.
"Selamat pagi Mah...," sapa Rio pada ibunya yang sedang duduk di ruang keluarga. Rio menuruni tangga bersama Raisa yang mengekor di belakangnya.
"Pagi?? Apa kamu gak lihat, matahari yang sudah tinggi seperti itu kamu bilang pagi?," jawab ibunya sambil terkekeh. "Selamat siang Mah...," sapa Raisa. "Nah... Ini baru bener he he he... kalian bangun siang sekali, capek ya?," tanya ibunya Rio.
"Ya... Gitu deh, Mah...," Jawab Rio sambil tersenyum sumringah. "Sayang... Kalian sarapan dulu gih, biar banyak tenaga," ucap ibunya Rio sambil mengelus punggung Raisa.
"Iya, Mah... Mamah udah sarapan? Yuk bareng, Mah...," ajak Raisa, sementara Rio sudah duduk di meja makan terlebih dahulu dan menyantap roti sandwich.
Setelah ibu mertuanya mempersilahkan Raisa karena dirinya sudah sarapan, Raisa pun pergi menuju meja makan menemani Rio.
Rio bersikap hangat dan romantis seperti pengantin baru, bahkan di meja makan. Dia ingin menjaga percikan asmara yang masih menyala di antara mereka seiring berjalannya waktu. Setiap momen bersama Raisa adalah kesempatan baginya untuk menunjukkan betapa ia mencintainya.
Saat mereka duduk bersama di meja, Rio tidak hanya memberikan makanan dengan penuh perhatian, tetapi juga mengisi suasana dengan canda dan tawa. Dia membuat Raisa merasa istimewa dan dicintai, mengobrol dengan penuh perhatian.
Rio kadang-kadang mencuri kesempatan untuk meraih tangan Raisa di meja makan, memberikan sentuhan lembut yang penuh kasih sayang. Dia merayu Raisa dengan senyuman dan tatapan penuh cinta, membuatnya merasa seperti satu-satunya wanita di dunia yang penting baginya.
\*\*\*
💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝
Next episode...
gampang cari yg tajir ,novel smuanya gini
karakter raisa terlalu lemah,
smoga raisa jd wanita yg smart
semoga hari2 kalian bahagia 🤲💪 semangat y untuk authornya 😘😘😍