Tertukar itu kadang terjadi pada barang bawaan ditengah keramaian. Ada juga pada hal lain ditengah-tengah jumlah yang lumayan banyak. Tetapi kali ini, yang tertukar itu pasangan. Lho kok bisa? mbuh.. semua berawal dari jalan-jalan bareng.
Intinya, percikan api tumbuh karena melihat kelebihan pasangan teman yang menggoda iman ketika mereka lagi liburan bersama. Kedua insan itu menemukan sesuatu menarik di diri orang lain yang tidak mereka temukan pada pasangannya.
Keputusan untuk berselingkuh pun terjadi karena rasanya begitu indah. Cuma untuk senang-senang katanya, yang pada akhirnya kedua orang itu sadar bahwa tak selamanya selingkuh itu menyenangkan. Mereka mengalami kehancuran karena balasan dari orang yang tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adrian Bertamu
Adrian datang ke rumah Galang.
"Papa Iyaan... " panggil Alea sambil berlari merentangkan tangan. Bocah itu langsung dipeluk bapaknya dan gak selamat dari ciuman bertubi-tubi. Mata Adrian mulai memanas.
"Papa kangen banget sama kamu Nak." Lirih Adrian dalam pelukan. Sedangkan Alea yang dipeluk tertawa riang sambil mengusap-usap punggung bapaknya.
Adegan peluk-pelukan selesai, Bu Salmah mempersilahkan Adrian untuk duduk. Perjamuan minum sudah dibawakan oleh ART rumah.
"Bu, sekali lagi saya minta maaf."
Sudah gak kehitung berapa banyak maaf yang Adrian lontarkan pada Bu Salmah meskipun beliau sudah bilang memaafkannya. Beda sewaktu dulu Adrian baru-baru bertengkar dengan Aira, lelaki itu bahkan sangat berambisi rumah tangganya dengan Aira baik-baik saja hingga tak sadar untuk meminta maaf pada Bu Salmah. Baru sekarang-sekarang ini Adrian terus meminta maaf jika bertemu dengan Bu Salmah, karena pikirannya yang sudah mulai terbuka.
"Sudah lah Nak Adrian, berulang kali ibu bilang sudah memaafkan. Yang lalu biarlah menjadi pelajaran hidup. Sekarang ibu mau tanya, apa yang sebenarnya mau kamu obrolkan dengan ibu?"
Adrian mendekat, menempelkan lutut kelantai lalu meraih tangan Bu Salmah. Dia ciumi tangan itu dengan dahinya, sementara matanya susah gak kuat menahan air mata.
"Saya mau menikah dengan Melvira Bu. Saya gak punya siapapun di dunia ini selain ibu dan Aira. Jika berkenan, ibu datang sebagai pihak keluarga saya. Tapi kalau gak bisa juga gak apa-apa."
Untuk Galang kita tahu emaknya bernama Bu Mira, dan babehnya yaitu Pak Haji. Aira sudah jelas emaknya Bu Salmah, dan ayahnya alm Pak Aman. Kalau Melvi juga kita sudah tahu siapa orangtuanya. Lah kalau Adrian pada belom tau ya? jadi gini, orangtua Aira tuh sama aja dengan orang tua Adrian.
Dulu, bapaknya Aira meskipun udah punya anak perempuan yaitu Aira, beliau juga kepengen anak laki-laki. Bukan gak bersyukur atau gimana, Pak Aman cuma ingin ada sosok laki-laki lain selain dirinya yang bisa jadi pelindung untuk para wanita di rumah itu. Saudaranya memang ada alias paman-pamannya Aira, tetapi mereka tinggalnya di seberang pulau semua, bahkan ada yang di luar negeri. Jadikah Pak Aman akhirnya menemukan Adrian di panti asuhan.
Sewaktu Adrian di angkat anak sama Pak Aman, usia lelaki itu sekitar sepuluh tahun. Gak beda jauh sama Aira, hanya beda satu tahun lebih lima bulan di atas wanita itu. Jadilah mereka tinggal bersama satu rumah dengan formasi Pak Aman kepala keluarga, Bu Salmah jantungnya keluarga, serta Adrian seorang kakak dan Aira adiknya. Format lengkap keluarga bahagia.
Seiring berjalannya waktu, lebih tepatnya kedua anak itu duduk di bangku SMA, rupanya Adrian dan Aira saling tertarik. Awalnya dari Adrian dulu yang gak sungkan menyatakan perasaannya karena tahu mereka bukanlah saudara kandung. Kemudian Aira terenyuh sama perhatian-perhatian Adrian yang terkesan bukan dari kakak untuk adik, melainkan dari seorang lelaki kepada perempuannya.
Akhirnya mereka menjalin cinta-cintaan di bangku SMA tanpa sepengetahuan Pak Aman dan Bu Salmah. Namanya rahasia pasti ada kebocoran entah itu kapan. Kisah cinta mereka terendus, sehingga Pak Aman memutuskan untuk memisahkan mereka kembali.
Barulah di usia yang matang Adrian memberanikan diri melamar adik angkatnya. Pak Aman dan Bu Salmah tak masalah jika kedua anak ini menikah karena memang gak punya hubungan darah. Terlebih mereka sudah mengenal Adrian sejak remaja tanggung, santunnya laki-laki itu, pekerja kerasnya, serta daya melindunginya, Pak Aman sudah tahu.
Jadi, jika Bu Salmah saat ini menolak permintaan Adrian, gak apa-apa lelaki itu menikah tanpa adanya keluarga. Sungguh Adrian rela, karena sewaktu menikah dengan Aira pun begitu adanya.
Adrian ditemukan masih bayi ditinggal di kardus yang diletakan di halaman belakang panti. Bisa saja Adrian sudah besar mencari-cari keberadaan orangtuanya, namun mengingat bagaimana caranya ia ditemukan, Adrian berpegang teguh kalau orangtuanya gak menginginkan kehadiran laki-laki itu. Jadi untuk apa dicari? Adrian biarkan saja hidupnya berada di kaki sendiri. Urusan kasih sayang, Adrian sudah dapat dari keluarga Aira.
Bu Salmah yang masih menunjukkan keterdiamannya telah menarik Aira untuk menghampiri obrolan dua orang beda generasi tersebut. Aira bermaksud mempermudah Bu Salmah menjawab jika dirinya yang menjadi pertimbangan.
Benar saja, pas banget Aira duduk, Bu Salmah langsung menatap Aira minta pendapat. Sebenarnya Bu Salmah mau saja kalau harus pergi menghadiri pernikahan mantan menantunya itu, tetapi dia juga perlu bertanya kepada Aira.
"Ibu kalau mau hadir di pernikahan Mas Adrian, gak apa-apa silahkan saja. Bagaimana pun kita pernah jadi keluarga."
Adrian melirik sekilas Aira yang auranya semakin cantik di mata Adrian. Namun lelaki itu segera menundukan pandangannya, merasa malu dengan apa yang sudah ia perbuat. Apalagi pawangnya, Galang, turut hadir meramaikan sofa. Suami Aira duduk menyilangkan tangan, memberikan tatapan tidak suka ke Adrian.
"Ibu akan hadir di pernikahan mu Nak." Bu Salmah memberikan jawabannya biar cepat selesai. Adrian ketemu Galang itu bukan situasi yang bagus. Bikin atmosfer ruangan menjadi tegang, terlebih Aira, dia sangat khawatir Bu Salmah melihat sisi Galang yang kelam.
"Nikah? oh kamu mau nikah rupanya. Sama siapa?" tanya Galang dengan nada mengejek.
Adrian serba salah. Mau jawab tapi malu banget nyebut nama Melvi. Gak jawab malah tambah runyam. Akhirnya Adrian jawab pakai suara yang keciiil banget, terus ngucapinnya cepat. Galang mengulum tawa, pengen meledak rasanya andai saja gak ada Bu Salmah di sana.
Tiba-tiba mereka kedatangan satu tamu lagi.
.
.
Bersambung.
enanti
ini detail penyakit melvi apaannn.. gimana....
terhuraku gak cantikk
mau kasian tapi gimana yaa.. keterlaluan juga sih si adrian
Seorang Melvi yang melihat suami Aira lebih segalanya dari suaminya sendiri, begitu pula Adrian, melihat Melvi lebih oke dari bininya sendiri. ternyata oh ternyata... menyesal kemudian tidaklah berguna.
Tapi syukurlah, Adrian dan Melvi akhirnya bisa saling menerima untuk hidup bahagia diakhir kebersamaan mereka.
Semangat dan sukses selalu buat kak Zenun😍😍😍
Semangat terus yaaa idolaku ❤️❤️