>Alea, adalah wanita kuat yang beruntung mendapatkan sistem.Sifatnya yang dingin selalu membuat lawan bicara ketar-ketir,meskipun begitu Alea tetap memiliki hati nurani.<
Di sebuah mansion yang megah,terlihat seorang gadis yang menangis menjerit melihat semua anggota keluarganya bersimbah darah.
"Daddy,mommy...,abanggg..,kakek... Bangun...hiks..hikss...bangunn..,siapa yang bikin kaliann begini!!.."marah gadis itu sambil memangku kepala ibunya yang bersimbah darah.
"HAHAHAHAHA...HAHAHA..."seseorang tertawa jahat dari arah belakang."Hmm..sayangku alea..apakah kau tau..aku yang telah membunuh mereka semua HAHHAAHAH..."dia adalah tunangan dari Alea yang bernama Riko.
Alea yang mendengar itu dari mulut sang tunangan langsung dibuat tambah frustasi.
"Aaaaaaakkkkkhhhh...Riko apa yang sudah kau lakukan dengan keluargaku!!..aku tak akan memaafkan mu Aaaaaakkhhhhh...kenapa semua ini bisa terjadi..hiks..hiks Daddy..mommy.. Maafin Alea,ini semua salah Alea..Alea minta maaf bangun lah dad..mom
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flora#elyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Lili aneh
Happy Reading. .
Plakk
Suara tamparan menggema di mansion milik Adeline. Tamparan itu tidak bisa terelakkan oleh Kaffa, secara tamparan itu tiba-tiba.
"apa-apaan kamu Adel!" teriak Kaffa tidak terima diperlakukan seperti itu.
"kamu ya! Pantas saja kemarin lusa tidak bisa dihubungi. ternyata sedang main di belakangku!" amarah Adel tidak bisa di hentikan lagi mengingat kelakuan Kaffa dibelakangnya.
"oh, ternyata kamu sudah tahu. Hahahhaha, aku akui aku memang tidak mengharapkan mu tapi hartamu brengs*k!" lantang Kaffa di depan Adel.
"kau yang brengs*k, seharusnya kau berkaca, Siapa kau disini. Kau hanya suami yang mengampung hidup di rumahku" Adel mengembalikan perkataan Kaffa, dengan reflek tangan Kaffa melayang.
Plak
"heh, kau menamparku. Sekarang tidak ada alasan lagi untuk mempertahankan ini semua. aku ingin mengajukan gugatan cerai," seringai Adeline mengambil titik final.
"tidak bisa, putriku membutuhkanku!" elak Kaffa.
"membutuhkan pria sampah sepertimu, cih. Mimpi saja" Adeline berlalu pergi dari hadapan Kaffa.
"brengs*k siapa yang sudah memata-mataiku" gumamnya.
|•|•|•|•|•|
"bodoh, Kaffa bodoh. Mata-matanya lah yang sudah menghianatinya." seringai Alea terlihat jelas dibibirnya.
"felix bisa bantu aku?" tanya Alea.
[apa itu? Selama aku bisa, aku akan coba]
"aku ingin kau meneror wanita kemarin, aku yakin kau bisa melakukannya tanpa terlihat"
[itu perkara mudah, tapi sistem sementara tidak bisa berkomunikasi selama beberapa menit]
"baiklah tidak apa-apa"
hening tidak ada lagi suara Felix di kepalanya. Sekarang fokusnya akan dia alihkan untuk memantau cctv di rumah Aiko wanita kemarin yang mengganggu Xavier. Cctv di retas sistem lalu di kirim melalui email berkode rumit.
hampir kurang 4 menit, aksi Felix sudah ada tanda tanda akan mulai. Dilihat dari pintu kamar yang terbuka menandakan seseorang masuk.
Pyarrr
"ああああ、そこには誰がいますか?(Aaaaaaaa, siapa disana)" Aiko menutup mata takut.
lama berdiri akhirnya Aiko melangkah maju. Nafasnya lega saat sudah ada di ranjangnya. Tapi teror tidak berhenti disana, secara tiba-tiba sakelar lampu mati dan hidup begitu seterusnya.
"あああああ、おかあさん(母)愛子は怖い。(Aaaaaaa, okaasan Aiko takut)" teriakannya menggema, Felix sudah mengaktifkan kedap suara di ruangan itu jadi tidak akan bisa terdengar sampai luar.
lagi-lagi teror datang,, gelas yang biasa Aiko taruh di atas laci melayang tanpa ada yang memegang.
"ああああ(Aaaaaaaa)" Aiko menutup dirinya di bawah selimut lalu tidak sadarkan diri.
"ck, pingsan dia" decak Felix si sistem bertransformasi menjadi manusia.
"dahlah, biarkan saja dia begitu" Felix menghilang dari sana.
~~~
"ahahahahha, ahahahahha. ." Alea tertawa ngakak melihat Aiko pingsan.
"dasar," Alea tidak menyangka sistem juga bisa sejahil itu.
Alea keluar dari balik selimut beranjak ke arah kamar mandi berendam selama beberapa menit lalu keluar menuju walk in closet yang ada.
* * *
Di posisi keluarga
Mereka berkumpul seperti biasa, bedanya bukan di mansion tapi hotel, yang tidak ikut kumpul adalah Alea dan mommy Risa. Biasa mommy Risa sedang memasak sedangkan Alea mereka kira masih tidur.
"pah aku akan pergi melihat Alea" ijin Xavier lalu pergi dari sana.
Tok
tok
tok
"al kamu sudah bangun?" panggil Xavier.
Tok
to— ceklek
pintu terbuka dengan keberadaan Alea yang sudah rapi. Tapi bukan pakaian kerja tapi pakaian santai.
"mau kemana?" tanya Xavier.
"keliling, ikut?" ajak Alea, tapi bukan berarti dia hanya mengajak Xavier seorang.
"kita makan dulu"sahut Xavier.
mereka berjalan ke arah kamar mommy Risa dan makan sebelum mengajak mereka healing di kota Tokyo.
"mommy, Dexter bosan" ungkapan Dexter membuat siapa saja tidak tega, Dexter 2 hari ini tidak keluar 3 hari ini tidak keluar sama sekali dari hotel.
"anak mommy jangan sedih dong, ntar ya kita keliling" ucap Alea.
Mendengar penuturan Alea, wajah Dexter tidak galau lagi. tanpa banyak bicara dia menghabiskan makanannya, lalu berlari ke kamarnya dengan cepat. 5 menit berlalu, Dexter keluar dengan penampilan yangg ughh sungguh badboy dengan tas slempang pria waistbag abu² di pundak.
Alea menganga melihat penampilan Dexter yang berubah 180°,, ;o
"mommy kenapa bengong, ayo berangkat" Dexter mengguncang bahu Alea, tapi berhasil membuat Alea kembali sadar.
"what happened" gumam Alea. "mommy ngomong apa sih" sahut Dexter.
"tidak, tidak. Baiklah sekarang kita bersiap aku akan mengajak kalian ke suatu tempat." tutur Alea.
25 menit berlalu, semua sudah siap dengan barang bawaan masing-masing. Setelah mereka duduk tenang di mobil sedan baru mobil itu melaju dengan kecepatan sedang.
Skipp
Di Tokyo Disney Resort, Alea besama Dexter dan Xavier menaiki semua wahana yang tersedia, rasanya tidak puas hanya mencoba 1 wahana. Dilanjut dengan melihat taman hiburan, kelinci, beruang, dan toy story.
Sama seperti sebelumnya, Alea menyempatkan diri untuk berfoto. Selesai bermain di Tokyo Disney, Alea mengajak ke museum internasional Tokyo, terakhir mengunjungi YORK FOODS with the garden Jiyugaoka Shinjuku Tomihisa Store.
Membeli makanan apa saja yang tersedia, bahkan roti caramel yang lumer terlihat menggiurkan di pajang dengan kotak kaca, mereka beli semua roti yang sejenis.
"合計は583,425.72円でした (total semuanya 583.425,72 yen ) " ucap kasir
"これで全部払う (ini bayar semua dengan ini)" Alea menyerahkan kartu black cardnya dengan mudah.
"biar mama saja yang bayar Alea" pinta Risa.
"atau aku aja yang" Xavier tidak ingin membuat kekasihnya terbebani.
"nggak ma, kak. Alea sekarang ingin meneraktir kalian" matanya menunjukkan tidak ada penolakan. Mommy Risa pasrah melihatnya.
'sistem aku hari ini dapat keuntungan berapa, aku lupa'
[95x Al]
Ting. .
[membelanjakan 583.425,72 yen \= 60.000.000 x 95 \= 5.700.000.000]
Menampilkan Status
Nama : Alea Elora Rafassya
Umur : 19 tahun
Level : maximal
Kecantikan : 90%
Pesona : 90%
Kekuatan : 70%
Kesehatan : 100%
Kepintaran : 100%
Saldo : 6.544.312.000.000
Cek in : 95 x lipat
Poin : 44.925
Kekayaan : Phoenix Corporations,Motor sport Benelli Tornado 500,Jarum Akupuntur,Pulau Greenland,PT.pindad (Persero,, badan usaha perseroan.),Mansion Mewah dijalan Indah,Racun penyiksaan,tanah seluas 400 hektar,perkebunan teh,penyimpanan sistem tanpa batas,villa no 1 di jakarta,Queen by Resort,20 pasukan bayangan,Pesawat pribadi termahal di dunia,mall terbesar di bandung,2 asisten pribadi.
Keahlian : Hacker terhebat,Beladiri tingkat master,teleportasi,telekinesis,keterampilan bisnis tingkat tinggi.
"こちらでお買い物していただきありがとうございます、こちらがカードです。さらに必要な場合は、お問い合わせください (Terima kasih telah berbelanja di sini, ini kartu Anda. Jika Anda membutuhkan lebih banyak, silakan hubungi kami)" Alea menerima kartu dengan notif pesan masuk di rekeningnya.
"どういたしまして、ご尽力いただきありがとうございました (sama-sama, terima kasih juga pelayanannya)" Alea pergi dengan rombongan yang penuh membawa belanjaan masing-masing.
~~~
"hah. . Dimana kak Al kenapa aku tidak menemukannya" Lili terlihat lelah seharian berkeliling, tapi apalah daya hasil tetap tidak ada.
"aku akan pulang malam ini, aku sudah lama pergi" Lili sudah meyakinkan diri untuk pulang ingin melihat apa yang terjadi setelah ibunya pulang.
Lili mengotak-atik hp dengan gerakan sangat cepat dia memesan tiket ke Jakarta. Saatnya dia kembali, tidak baik anak gadis sendirian di kota orang. Akan sangat berbahaya jika tidak bersama orangtua.
"sepertinya aku harus berdamai" gumaman Lili terdengar sangat aneh, entah berdamai apa yang dia maksud.
malam hari Lili keluar dari hotel menggeret koper dengan cepat, tapi tatapannya tetap fokus pada satu arah yaitu taxi.
Brakk
"jalan" tutur Lili.
Brummmm. .
Di kediaman Adel suasana hening, suami istri itu eh tidak, calon duda dan janda itu saling mendiami bahkan Adel sudah menelfon kakek indra ayahnya sekaligus ayah Daddy Rega. Rasanya sesak mengingat kelakuannya selama ini kepada keluarganya sendiri.
halo ayah
. . .
Aku akan bercerai dengan Kaffa
. . ..
Hiks. . Ayah, Kaffa menghianati ku hiks. Aku salah tidak mendengarkan ayah dulu
. . . .
Aku minta maaf atas kelakuanku selama ini. Aku sekarang sadar hiks. . jika Kaffa hanya ingin menjauhakanku dari kalian dengan semua tuduhannya.
. .
Baiklah, aku tutup sekarang
tutt
Adeline merenung di pinggir ranjang, melamun terbayang saat dia selalu merendahkan kakak nya dengan memamerkan harta. tapi pikiran itu buyar,
"putriku, putriku dimana." Adeline mengambil hp menghubungi nomer putrinya tapi tidak diangkat.
"ya tuhan. . Putriku aku tinggal di hotel sendirian? Kyaaaaaakk" teriak Adeline mengingat dimana terakhir melihat putrinya.
Dia akui saat itu dia dalam keadaan emosi, tapi bagaimana dengan putrinya? Adeline takut putrinya sampai di culik berjalan sendirian mencari keberadaan Alea.
"ku tidak mau putriku sampai memiliki dendam pada keluargaku, tidak akan" Adeline akan membuat anak nya sadar atas kelakuannya.