"Lupakan Aku, Raymon !" Ucap Via getir.
Gadis cantik yang lahir dari keluarga biasa dan sederhana itu, merasa sakit hati di hina orang tua pacar nya yang kaya raya.
Apalagi saat kesucian nya direnggut paksa pacar nya, Via makin kecewa dan membenci Raymon.
Via pun nekat kabur sebelum hari pernikahan yang telah di atur oleh kedua orang tua Via dan Raymon.
Dalam pelariannya, Via menjalin hubungan cinta dengan Axel seorang pria tampan pemilik cafe.
Raymon yang terus mengejar cinta Via tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil dan menderita amnesia.
Axel yang menjadi dewa penolong Raymon saat kecelakaan mengajak Raymon yang lupa ingatan tinggal bersama nya dan menjadi sahabat.
Apakah Ingatan Raymon bisa kembali seperti semula ?
Bagaimanakah hubungan Via dan Axel setelah ia mengetahui Via dan Raymon pernah mempunyai hubungan khusus ?
Yuk pantau cerita nya 🤗 Jgn lupa intip karya lain ku yg juga menarik utk di bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terungkap nya penyakit Raymon
"Apa kita pernah bertemu?" Raymon kembali bertanya pada Via dengan nada putus asa.
Ia berharap, ada secercah harapan tentang identitas diri nya yang sudah tak bisa ia ingat lagi.
Raymon memperhatikan raut wajah Via dengan seksama. Gadis itu terlihat pucat dan bibir nya seakan bergetar hendak berbicara namun tak kunjung juga bersuara.
Sorot mata Via yang penuh kegelisahan setiap kali mereka bertemu pandang membuat Raymon penasaran. Sikap Via tak menunjukan bahwa Raymon orang asing bagi nya.
Apalagi saat pertama kali tadi bertemu, Via jelas seolah kaget melihat diri nya dan berusaha sembunyi di balik punggung Axel. Raymon menyadari itu, namun ia bersikap tenang dan cuek ketika Axel masih bersama mereka.
"Sudah lah, lupakan saja. Kupikir aku pernah melihat atau bertemu dengan mu. Wajah mu begitu familiar bagiku." desah Raymon pelan.
Ia kasihan melihat ekspresi wajah Via yang seperti nya kaget dan tertekan oleh pertanyaan nya.
Via terkejut mendengar ucapan Raymon. Kenapa kalimat Raymon terasa aneh sekali? Ia bicara seolah benar-benar tak mengenal Via sama sekali. Via memberanikan diri menatap wajah Raymon lekat-lekat.
Pemuda tampan itu terlihat gundah dan gelisah sembari memijit kepala nya. Sikap nya yang dulu agak manja dan kekanak-kanakan sudah tak terlihat lagi. Raymon kelihatan lebih dewasa dan ada kesedihan yang terpancarkan di mata nya.
"Maafkan Aku Via. Mungkin aku membuat mu takut. Jangan salah paham, aku, aku, aaargh...!" mendadak sakit kepala Raymon kambuh lagi.
Ia mengerang karena sakit di kepala nya. Raymon meremas rambut nya kuat karna tak kuasa menahan sakit yang ia derita.
Via terkejut melihat keadaan Raymon.
"Ray...! Ray...!" Via berlari mendekati Raymon dan menjerit panik berusaha untuk menenangkan Raymon yang seperti orang kesurupan.
Jeritan Via rupa nya terdengar oleh Axel yang baru saja menyudahi telpon nya dengan mama nya. Axel bergegas memasukan handphone nya ke saku celana dan berlari ke arah Via dan Raymon.
"Ada apa Via? Baim kenapa?" Axel terengah-engah menghampiri dan bergegas memapah Raymon.
"Aku tak tau, tiba-tiba saja dia begini." ujar Via cemas.
"Bantu aku memapah nya ke mobil. Kita bawa dia ke rumah sakit." ucap Axel pada Via.
Ditengah kepanikan dan rasa cemas yang melanda perasaan nya, Via mengikuti perkataan Axel. Mereka berdua pun memapah Raymon yang hampir lemas dan pingsan dengan keringat dingin yang mengucur di seluruh tubuh nya.
Diperjalanan menuju rumah sakit.
Via tampak terus menengok ke belakang memperhatikan keadaan Raymon yang terbaring lemah di kursi belakang.
"Tenang saja, Baim gak bakalan apa-apa. Dia sudah sering sakit kepala seperti itu sejak dia kecelakaan. Waktu itu, dia mendapat benturan di kepala. Dia selalu menolak untuk di periksa ke dokter. Dia lupa dengan identitas diri nya kayak amnesia gitu. Baim itu, nama yang ku berikan pada nya. Kayak nya aku harus paksa dia kali ini untuk berobat biar ingatan nya cepat pulih." ujar Axel ikut melirik Raymon lewat kaca spion nya.
Axel merasa, Via mengkhawatirkan keadaan Raymon karena rasa kepedulian nya sebagai manusia.
Via tertegun mendengar penjelasan Axel. Tanpa sadar, air mata nya bergulir jatuh setelah mengetahui keadaan Raymon yang sesungguh nya dari Axel. Pantas saja, Raymon terlihat aneh. Dia tak mengenal Via sama sekali karna amnesia yang di derita nya.
Via buru-buru memalingkan wajah nya dan menghapus air mata nya diam-diam sebelum ketahuan Axel yang tengah fokus mengemudikan mobil nya.
"Hmm, kapan dia tabrakan?" tanya Via mencoba menahan perasaan sedih nya di depan Axel.
Axel yang tak menyadari keadaan Via mulai bercerita kronologi kejadian itu dengan singkat.
"Kalau gak salah pas kamu lamar kerjaan, malam nya aku ketemu dia lagi mabuk di club'. Disitu aku kenal Baim yang kayak nya habis putus cinta. Awal nya aku cuma iseng ngajakin dia balapan, karna ku pikir dia butuh hiburan untuk melupakan masa lalu nya. Aku menyesal, karna aku dia jadi begini. Sebagai rasa tanggung jawab ku, ku bawa dia tinggal di rumah ku. Aku berharap, dia cepat sembuh dan bisa kembali ke tempat asal nya. Kasihan, keluarga nya pasti mencari-cari nya." ujar Axel dengan nada prihatin.
Sejenak, kebimbangan merasuki jiwa Via. Ingin rasanya Via berterus terang pada Axel. Namun bibir nya terasa berat untuk berkata. Ia belum siap menghadapi masalah lain yang akan menerpa nya jika saat ini ia bicara jujur pada Axel.
Seharusnya, hilang nya ingatan Raymon bisa menjadi sebuah keberuntungan bagi diri Via. Ia tak perlu bersusah payah lagi untuk mengusir Raymon dari kehidupan nya. Tapi mengapa, rasa tak tega dan kasihan mendera perasaan nya.
Via sangat bingung, ia tak bisa mengambil sikap yang terbaik untuk saat ini. Haruskah ia memberitahu Axel dan bersiap untuk kehilangan Axel selama nya ataukah ia mengabaikan hati nurani nya dan membiarkan Raymon tetap menjadi Baim yang tak tahu siapa diri nya selama nya.
"Bagaimana dengan data-data pribadi nya saat kecelakaan? Atau barangkali handphone nya, apa dia tak membawanya?" tanya Via penasaran.
"Itulah masalah nya, semua barang nya hilang saat ia ku bawa ke rumah sakit. Seperti nya ada salah satu warga yang sengaja mencuri barang nya saat semua orang sibuk pas tabrakan itu." keluh Axel dengan wajah muram.
Via mendesah panjang. Ia kembali menatap ke arah belakang. Raymon terlihat mulai sadar dari pingsan nya. Pemuda tampan itu tampak nanar memandang ke atap mobil. Lalu memutar mata nya ke arah depan dan beradu pandang dengan mata Via yang ternyata sedang memperhatikan nya.
Via tampak gelagapan karna ketahuan memperhatikan Raymon. Ia pun segera berpaling dan melemparkan pandangan nya ke arah jendela samping nya.
Raymon segera duduk dan memperhatikan jalanan seraya menepuk Axel dari belakang.
"Mau kemana lu?" tanya nya bingung.
"Kerumah sakit!" sahut Axel cuek.
"Ngapain? Gue gak sakit lagi." ujar Raymon jengkel.
"Gak, lu musti periksa hari ini. Gue capek ngurusin orang sakit!" ujar Axel tak kalah jengkel nya.
"Udah ah, balik, balik, gue gak mau di periksa." ucap Raymon ngotot.
Axel mendengus kesal. Selalu seperti itu, Raymon memang sulit untuk di ajak berobat.
"Gimana lu mau sembuh kalo gak di obatin?" semprot Axel menggerutu pasrah.
Dia malas berdebat dengan Raymon yang takut nya bikin pemuda itu makin parah sakit nya.
"Ya udah Xel, kita balik aja. Buat apa capek-capek mikirin dia. Toh kalo dia gak sembuh, bukan salah kamu. Buat apa kita maksain dia? Gak ada untung nya juga buat kita. Sebenarnya aku kasihan sama mama dan papa nya, mereka pasti bingung, nyariin anak nya yang hilang." kata Via dongkol setengah mati.
Axel mengerutkan dahi nya melihat sikap Via yang ikut emosi. Ia merasa ada yang aneh dengan sikap Via yang terdengar sangat perhatian pada Raymon.
Raymon yang mendengar perkataan Via langsung tercenung seketika. Ia tak menduga, Via akan bicara seperti itu pada nya.
Bayangan kedua orang tua nya yang di sebutkan Via tak pernah terpikirkan oleh nya selama ini. Yang justru sangat mengganggu benak nya saat ini adalah wajah Via yang familiar. Dan mengapa gadis itu terasa tak asing dan mengingat nya membuat dada nya selalu terasa sakit.
"Ya udah, gua mau kok, berobat!" ujar Raymon dengan nada emosi.
Axel dan Via tersentak kaget. Sesaat mereka saling berpandangan dan melemparkan senyuman tipis.
Apakah Raymon bisa sembuh setelah di obati?"
.
.
.
BERSAMBUNG
☕️ untukmu
sambil baca juga biar retensi gak turun.🤭
kek nya ini juga pertama kali aku mampir ya🙈.. salam kenal yaa.. satu Gc kita✌️✌️✌️✌️
Cuan atau Cuma???😏😏😏
lu pikir nikah semenit kelar.. macam beli mie instan aja/Facepalm//Facepalm/