Myro Veniar yang merupakan pangeran ke 3 dari Kerajaan Veniar, tanpa dukungan dan perhatian dari orang-orang, dikirim ke wilayah utara untuk melawan pemberontakan besar di utara hanya dengan ratusan pasukan.
Jika ia menolak perintah sang raja, Myro akan dianggap sebagai pemberontakan lalu diturunkan sebagai pangeran atau bahkan dieksekusi mati. Tapi, pergi ke utara untuk melawan pemberontakan besar tanpa dukungan sama seperti pergi menuju kematian juga.
Bagaimana cara Myro mengatasi pilihan di antara hidup dan mati ini? Apakah dia mampu bertahan di tengah sengitnya persaingan kekuasaan antara pangeran serta menjadi pangeran yang berhasil menjadi raja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ark Vest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31 : MEMBAWA MASALAH DI PESTA
Seorang pria setinggi 1,9 meter memasuki ruang pesta, ia mempunyai rambut coklat pendek yang disisir ke belakang serta sebuah kumis yang menarik perhatian. Dari wajahnya, dia terlihat baru berusia empat puluh tahun tapi telah berhasil duduk di posisi seorang gubernur.
Di belakangnya, ada ksatria serta para cendekiawan yang mengikutinya, mereka semua adalah para pemimpin militer dan politik Provinsi Unthem.
"Tuan Lovuin, mengejutkan bagi anda datang kesini, sebuah kehormatan bagi saya dapat bertemu anda", salah satu Baron yang tadinya menjadi tamu berpangkat tertinggi di pesta Myro segera menghilangkan kesombongannya.
Lovuin adalah seorang gubernur. Jika bangsawan menjadi penguasa yang ditunjuk raja untuk mengelola masyarakat dan tanah di suatu daerah, maka gubernur bertugas memimpin militer dan pemerintahan di suatu provinsi. Selain itu, mereka bertugas sebagai orang kepercayaan raja agar mengawasi para bangsawan di wilayah mereka. Selama ada tanda-tanda pemberontakan maka mereka akan melaporkannya ke istana, lalu bertindak sesuai perintah.
Karena alasan tersebut, Baron yang paling banyak menguasai tiga kota bersikap begitu rendah diri di depan seorang gubernur, seorang Duke sekalipun tetap hormat sewaktu berbicara bersama gubernur.
"Apa yang kau katakan?", kata Lovuin suram "Aku adalah punggawa raja! Ketika aku menerima undangan pesta untuk berkenalan dari seorang pangeran di wilayahku, aku pasti datang! Tidak, dapat dianggap aku justru bersalah dikarenakan aku seharusnya yang menyiapkan pesta penyambutan bagi sang pangeran".
Beberapa tamu di pesta terkejut terhadap jawaban Lovuin sedangkan tamu yang mengenal Lovuin cukup dalam merasa hal tersebut normal.
Di antara para gubernur, Lovuin terkenal sebagai salah satu yang paling setia kepada raja. Dia tak berani sedikitpun terlibat di perselisihan para pangeran, kecuali raja memberinya perintah memihak, Lovuin akan tetap bersikap netral.
Sebelum semua orang bisa mengobrol bersama Lovuin, teriakan dari prajurit di pintu lanjut membuat orang kagum "Gubernur Provinsi Alka, Tuan Orvan Laguma tiba!".
Perlahan-lahan di mata semua orang, seorang pria yang cukup gemuk setinggi 1,7 meter muncul di ruang pesta.
Mirip layaknya Lovuin, pria tersebut diikuti oleh banyak pejabat militer serta politik di belakangnya.
Dia menemukan keberadaan Lovuin di ruang pesta sehingga dia berjalan mendekat sambil tersenyum ramah "Saudara Lovuin, anda tiba lebih awal dariku, anda terlihat cukup bersemangat".
"Aku gubernur Provinsi Unthem dimana wilayah pangeran Myro berada, tentunya aku tiba lebih dulu", kata Lovuin mengabaikan pertanyaan bodoh pria tersebut "Sebaliknya Orvan, aku cukup terkejut kau ikut datang ke pesta pangeran padahal aku dengar kau mulai melupakan pihak istana Kerajaan Veniar. Aku dengar-dengar belakangan kau cukup akrab bersama Marquis Alkawan, aku memberimu sedikit peringat sebab aku menganggapmu sebagai temanku. Ingat baik-baik bahwa kau seorang gubernur, kesetiaan kita ada pada raja! Tanpa izin raja, jangan dekat bersama siapapun yang mampu menimbulkan kecurigaan".
Orvan terdiam beberapa saat, dia bukan orang bodoh, Lovuin memberinya sebuah peringatan yaitu kalau dia terus berhubungan dekat bersama Marquis Alkawan, Lovuin pasti melaporkan semuanya ke istana "Aku mengerti, Marquis Alkawan menguasai lebih dari setengah provinsi milikku, pengaruh dia di masyakarat lebih besar dariku. Bukan hanya itu, banyak orang di wilayahku jauh menghormati dirinya daripada kepadaku. Bisa dibilang aku memang gubernur, namun penguasa sebenarnya Provinsi Alka yaitu Nona Zala. Apabila aku bermusuhan melawannya, apakah kau pikir aku dapat terus bertahan menjadi gubernur disana?".
Lovuin mengerutkan keningnya, berita bahwa pengaruh seorang bangsawan di atas pejabat pemerintah bukanlah berita bagus bagi dirinya maupun Kerajaan Veniar, apalagi jabatan Orvan bukan jabatan rendah, Orvan seorang gubernur seperti dirinya.
Tetapi Lovuin mengerti situasi di Provinsi Alka terlalu rumit, Marquis Alkawan yang baru, Nona Zala membawa kemakmuran besar pada provinsi tersebut. Padahal dulunya Provinsi Alka mirip seperti Provinsi Unthem dari segi ekonomi ataupun perkembangannya. Karena alasan tersebut, Nona Zala yang membawa kemakmuran di Provinsi Alka dihormati oleh orang-orang disana, nama provinsinya ikut diubah menjadi Alka yang mengambil kata awal dari nama Marquis Alkawan.
"Aku tahu, keadaanmu sulit. Meskipun begitu, tetap ingat, jangan terlalu dekat! Kalau pihak kerajaan melihatnya, aku khawatir jabatanmu akan diturunkan lalu kau akan diasingkan", kata Lovuin tetap menasihati.
Satu persatu tamu berdatangan, ada para bangsawan juga seperti Baron hingga Viscount.
Tetapi para tamu yang lain tidak bereaksi berlebihan lagi, bagaimanapun kedatangan dua gubernur jauh lebih tinggi daripada Viscount.
"Count Farzo, Halnan Farzo tiba!", teriak penjaga di depan pintu yang membuat gempar seluruh ruang pesta lagi.
Alasan kegemparan kali ini berbeda dari kedatangan dua gubernur sebelumnya, mereka terkejut bukan akibat jabatan Count Farzo yang terlalu tinggi melainkan semua orang tahu Count Farzo merupakan paman pangeran keempat, kenapa dia datang ke pesta pangeran ketiga?
Sosok Count Farzo bersama anaknya muncul di ruang pesta. Melihat sebagian besar bangsawan yang datang berada di bawahnya, Count Farzo meremehkan dipikirannya "Nampaknya aku terlalu melebih-lebihkan kemampuan anak tersebut. Dia memang mempunyai seribu pasukan yang terlihat cukup mampu berjaga di sekitar bentengnya, pasukan ku mungkin kalah dari segi kekuatan. Walaupun begitu, aku punya keunggulan angka! Selain itu, semua tamu yang datang terlalu menyedihkan. Apabila orang yang membuat pesta adalah pangeran keempat, banyak bangsawan besar yang pasti datang. Untungnya dia tetap pangeran, jadi ada dua gubernur yang menghadiri pestanya agar tidak terlihat terlalu buruk".
Berjalan mendekati dua gubernur, Count Farzo berkata sopan "Tuan Lovuin, Tuan Orvan, untungnya kalian semua datang ke pesta ini! Kalau kalian tidak hadir, aku akan merasa kasihan kepada pangeran ketiga sebab acaranya cuma dihadiri oleh pejabat dan bangsawan kelas bawah. Syukurlah kalian menyempatkan diri di tengah waktu sibuk kalian untuk datang kesini, memberikan sebuah kehormatan yang besar bagi pangeran ketiga yang pestanya hampir gagal tanpa bantuan kalian!".
Dua gubernur mengerutkan kening akibat perkataan Count Farzo. Mereka yang mampu mendapatkan jabatan setinggi mereka di pemerintahan pasti bukan orang bodoh, mereka memahami maksud tersembunyi dari perkataan Count Farzo yaitu mengejek Myro, dia memberitahu ke orang-orang di pesta bahwa kalau bukan akibat dua gubernur yang datang karena kesetiaan mereka pada raja, tidak ada petinggi manapun yang datang ke pesta Myro. Dia seperti menunjukkan, Myro hanya seorang pangeran tanpa apapun.
"Count Farzo, jaga cara bicara anda", kata Lovuin berbicara lebih dulu "Semua pangeran itu sama, mereka sosok terhormat di Kerajaan Veniar! Kami datang bukan hanya didorong oleh kesetiaan kami kepada yang mulia, melainkan kami menghormati Pangeran Myro yang mengalahkan para bandit dan membawa kedamaian bagi masyarakat di wilayah utara".
Count Farzo tersenyum licik seakan-akan dia sudah menunggu perkataan itu dari tadi "Hahahaha, perkataan Tuan Lovuin memang benar, pangeran ketiga mampu mengalahkan lima ribu bandit menggunakan seribu pasukan padahal kami bangsawan gagal mengalahkan bandit memakai pasukan yang berjumlah dua kali lipat dari musuh. Apakah pasukan gagak yang menjaga benteng ini di depan tadi adalah pasukan Pangeran Myro? Bukan hanya itu, Pangeran Myro memanfaatkan markas bandit setelah mengalahkan mereka, bukankah perjalannya terlalu lancar seakan-akan bandit tersebut sedang bekerja sama membentu sandiwara bersama Pangeran Myro yang menipu kita semua-- Hahahaha, aku berbicara sembarangan, mana mungkin seorang pangeran bekerja sama dengan bandit bukan?".
Seluruh ruang pesta menjadi gempar, wajah dua gubernur berubah drastis sebab mereka tahu barusan mereka dijebak oleh Count Farzo.
Sejak awal datang, Count Farzo telah bersiap menggiring pendapat para tamu disini supaya mencurigai Myro bekerja sama dengan bandit. Apakah ada bukti atau tidak, siapa yang peduli? Banyak orang belum percaya Myro sang pangeran buangan berhasil mengalahkan bandit, terutama para bangsawan yang sebelumnya gagal karena keberhasilan Myro seperti menambah rasa malu di kegagalan mereka.
Oleh karena itu, perkataan Count Farzo tadi terlalu mematikan. Para bangsawan yang membenci Myro akibat berhasil membersihkan bandit sedangkan mereka gagal pasti akan menganggapnya sebagai kebenaran, kabar yang belum jelas kebenarannya itu pasti menyebar dari mulut ke mulut para tamu di pesta hingga menjadi isu di seluruh wilayah utara yang mampu merusak reputasi Myro yang perlahan-lahan membaik belakangan ini.
Dua gubernur tentunya paham, Count Farzo datang ke pesta bukan bertujuan baik, melainkan dia datang membawa masalah.