Nidu Dorgan seorang bos ganster ibukota tak pernah menduga, dia akan tertukar roh dengan seorang pelajar culun bertubuh gendut dan sering jadi korban bullyan teman-teman sekolahnya. Semenjak pelajar itu dimasuki roh Nidu Dorgan, sang pelajar culun ini tiba-tiba berubah bak ganster, dia tak segan hajar semua pelajar yang selama ini membullynya. Tak ada yang mengira, si pelajar ini aslinya bukan si pelajar culun itu. Masalah mulai timbul, saat tubuh si ganster yang masih koma di rumah sakit mulai sadar dan kaget tubuhnya berubah jadi Nidu Dorgan, padahal dia merasa masih seorang pelajar culun. Kelucuan, ketegangan dan juga kelakuan Nidu bikin anak buahnya kebingungan, kenapa Nidu Dorgan berubah penakut dan tak lagi kejam. Kekasih Nidu yang merupakan anak Kepala Ganster paling berpengaruh sampai aneh melihat kelakuan Nidu yang berubah jadi ‘jinak’ ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mrd_bb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31: Reza Berlakon Seperti Nidu Asli
Nidu terdiam sejenak, dia lalu mengangguk, mata indah bu Nat langsung membulat. “Pantess…!” bu Nat menghela nafas panjang.
“Jangan takut…aku tak sembarangan sakiti orang!” sahut Nidu kalem.
“B-bang…apakah Riona dan Reza di culik kelompok gangster?” bu Nat alihkan pembicaraan pada kedua siswanya, tak pernah seujung kuku pun dia mengira kalau Nidu Dorgan aslinya seorang gangster.
“Bisa jadi begitu, dan mereka salah paham mengira Reza itu aku, makanya menculiknya!” sahut Nidu tetap tenang gayanya.
Bu Nat sampai melongo melihat begitu tenangnya Nidu ini, padahal dia sejak tadi tak karuan hatinya.
Guru jelita ini tentu saja tak tahu, Nidu sudah biasa hadapi situasi yang lebih ngeri dari ini, sehingga dia begitu tenang.
“Bos, mobil penculik Riona dan Reza terlihat di pinggiran Kota Semarang, tadi teman kita sebutkan lokasinya, aku mau cari taksi, kita langsung saja ke sana!” ceplos Dipo.
“Bu Nat…kalau takut, mending bu Nat kembali ke tenda di Bandungan, biar aku dan Dipo yang akan menyelamatkan Riona dan Reza,” kata Nidu yang kasian melihat bu Nat kini pucat wajahnya.
“Tidak Bang, aku ikut!” tegas bu Nat, hingga Nidu dan Dipo saling pandang.
“Ya sudah, nanti jangan jauh-jauh dari aku yaa!” Nidu tersenyum, salut juga dia dengan keberanian bu Nat ini.
Begitu taksi datang, Dipo langsung duduk di samping sopir dan Nidu diikuti bu Nat duduk di jok belakang.
Kembali wajah bu Nat melotot saat Dipo berikan sebuah pistol, dan dengan santuinya Nidu menyimpannya di balik jaketnya.
Nidu tersenyum kecil. “Jangan takut, ini hanya buat jaga-jaga saja kok!” bisik Nidu, sambil memegang tangan bu Nat.
Tempat yang di datangi ternyata berada di di daerah yang lumayan padat penduduknya.
Untung saja pakaian Nidu, bu Nat dan Dipo tak begitu menyolok, apalagi mereka masih pakai jaket, karena tadi berada di daerah dingin. Sehingga pistol itu terlindung jaket ini.
Dipo dan Nidu lalu berpisah, mereka berpencar menuju ke sebuah rumah yang dikatakan Dipo sesuai dengan informasi dikatakan ‘teman’ ganster mereka.
“Bang lihat, itu kan mobil yang dikatakan si Amir, MPV warna putih,” bisik bu Nat, Nidu pun mengangguk, sambil menatap sebuah rumah yang terlihat sepi dan pagarnya tertutup rapat.
“Kamu tunggu di sini, aku akan menyelinap ke sana!” bisik Nidu, hampir menyentuh pipi glowing bu Nat, sehingga bu guru ini tersipu-sipu sesaat.
Nidu bergegas mendekat rumah beton ini, dia bergerak bak seorang intel polisi saja, mata bu Nat tak pernah lepas dari gerakan Nidu yang baginya masih aneh, karena masih bertubuh Reza, sedangkan tubuh asli Nidu Dorgan saat ini dalam sekapan para penculik.
Di dalam rumah yang di satroni Nidu dan Dipo, di sebuah ruangan, terlihat Riona dan Reza yang masih terikat dan dengan kurang ajarnya sengaja didirikan.
Sedangkan ke 3 penculik ini santai duduk di kursi, sambil memegang pistol, yang kadang sengaja mereka arahkan ke Riona dan Reza.
Tampang ketiganya sangat sangar dan menatap Reza dengan wajah tertawa mengejek. Tangan keduanya sengaja di telikung kebelakang dan di ikat kuat
“Ha-ha…Nidu Dorgan yang terkenal sebagai gangster kejam tanpa ampun, hari ini bak tikus got.” Ejek pria itu salah pria itu, yang memilik kumis tebal.
Anehnya, Riona heran sendiri sehingga sesaat melupakan ancaman ke 3 orang ini, Reza terlihat tenang-tenang saja.
Padahal seingatnya, selama dua harian ini, sifat salting dan culun Reza muncul terus saat bersamanya.
“Hmm…aku tahu kalian ini hanya anjing-anjing yang biasanya hanya bisa menyalak pada tuannya. Siapakah orang di balik penculikan aku dan Riona ini!” sahut Reza.
Riona langsung bengong, tumben si Reza jadi tenang dan wibawa begini, batinnya.
“Hi-hi, hebat juga kamu menduga, tak salah kalau bos Bahmid segan dan takut denganmu!” sahut orang keceplosan.
“Ooh si Bahmid ternyata otaknya, kalau si Bahmid hanya incar aku, kenapa Riona ini kalian bawa juga? Lebih baik lepaskan dia. Toh kalian sudah bikin aku tak berdaya!” sela Reza lagi, gayanya tetap kalem.
“Heeeh tolol, dengar, gadis cantik yang bersama kamu dan kayaknya suka sama kamu ini adalah putri si tuan Hungin. Ahhh…iya aku baru ingat, jangan-jangan si tuan Hungin itu barter dengan putri jelitanya, sehingga kamu rela jabatan wakil pimpinan gangster diserahkan ke tuan Hungin,” cetus orang ini lalu terbahak-bahak.
Riona dan Reza saling bertatapan, lalu Reza kembali menatap tajam orang ini.
“Kamu tak perlu tahu soal ini, bukan level kamu!” sungut Reza setengah mengejek.
Si kumis langsung bangkit dari duduknya dan bukkk…bukk…! dua kali pukulan menerpa perut Reza, akibatnya Reza sampai tertunduk dan Riona sampai menjerit kaget.
Arghh…uhukk…!
Anehnya Reza hanya senyum saja sambil menyeringai, tidak ada keluhan dan kesakitan dari mulutnya, ini bikin si kumis tebal ini makin kesal.
Tapi ada dua orang lagi yang terkagum-kagum melihat kelakuan Reza itu. Dialah Nidu dan Dipo, tak mereka sangka Reza bisa berlakon persis Nidu Dorgan asli.
**
Lanjutkan terus yaa