mengkisahkan seorang wanita yang di ajak menikah oleh seorang laki laki yang adalah CEO sebuah perusahaan besar di jakarta. yang hanya nya seorang gadis miskin dan sederhana tiba tiba menjadi angsa yang indah.
namun semua tidak berjalan dengan baik, ada rahasia yang tidak pernah di ketahui oleh laki laki yang menikahi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31 - Kamu Adalah Istriku
Senja yang baru saja menutup toko nya melihat mobil Adrian sudah ada di depan toko nya. Ia pun melihat plat mobil nya untuk memastikan kembali.
Beberapa saat Kemudian, sekertaris Ken pun tampak keluar dari mobil. "Selamat malam nona."Sapa sekertaris Ken dan membuka pintu untuk mempersilakan senja untuk masuk.
"Untuk apa?." Tanya senja Heran.
"Tuan meminta saya untuk menjemput anda Nona."Tutur Ken. Senja pun melihat kedalam mobil dan tidak melihat Adrian ada di dalam mobil.
Senja yang merasa sudah lelah karena bekerja pun cemberut masuk mobil, karena nanti akan jadi masalah ia dan Adrian kalau ia menolak, ia pun lalu masuk ke dalam mobil dan membiarkan entah kemana Ken akan membawa nya.
Perjalanan yang memakan waktu 15 menit. Mereka pun sampai di sebuah rumah mewah di perumahan elite. Senja melihat sekeliling perumahan yang tampak baru dan bahkan hanya beberapa rumah yang memiliki penghuni.
"Silakan Nona, Tuan Sudah di dalam menunggu anda."Ujar Ken. Senja pun mengiyakan dan menaiki anak tangga dan masuk ke dalam rumah.
Adrian tampak berjalan menghampiri nya. Membuat wanita itu menatap dan mencoba menerawang apa yang ada di pikirkan Adrian.
"Kamu mengajak ku kesini, untuk apa?." Tanya senja pada Adrian yang berjalan semakin dekat tanpa bicara satu kata pun.
"Karena ini akan menjadi rumah kita." ucap nya setelah ia berdiri 1 meter dekat nya dari Senja.
"Kita akan pindah ke sini?."
"Tentu saja. Kau tidak suka, jadi kau tidak akan lagi di ganggu ibu ku."Ucap Adrian. Ucapan Adrian membuat wanita itu bingung.
"Aku tidak mengerti, aku tidak pernah mengatakan kalau aku terganggu oleh Ibu mu."Balas senja.
"Jadi apa kau setuju kalau kita memiliki anak?." Tanya Adrian.
"Anak?."
"Bukan kah itu yang di minta ibu ku."
Senja terdiam sejenak, bagaimana Adrian bisa tahu pembicaraan nya dengan Bu Mira, sementara ia belum menceritakan apa pun pada Adrian. Apakah Bu Mira memberitahukan nya hal yang sama. pikir senja.
"Jujur saja aku tidak mengerti dengan hubungan yang kita jalani ini Tuan, Kita menikah dengan sebuah perjanjian, tapi kau tidak memastikan kapan aku harus pergi, lalu sekarang kau bertanya apa kita harus memiliki anak." Ucap Senja yang meminta kepastian untuk hubungan nya dengan Adrian.
"Kalau kau memang serius pada ku, Aku katakan pada mu, kalau aku tidak pantas untuk melahirkan kau seorang anak."Ucap senja lagi.
Adrian memegangi tangan senja dan menarik nya dengan kasar kedalam pelukan nya.
"Kau paham betul isi surat perjanjian itu kalau kau adalah milik ku, dan tidak boleh melarikan diri, dan sudah ku katakan pada mu sebelum nya, aku tidak pernah pura pura tentang hubungan ku, kau adalah istri ku, dan siapa pun di larang mendekati mu, tidak ada siapa pun yang boleh berkata kau pantas atau tidak untuk ku." Ucap Adrian dengan tatapan yang dingin dan sorotan tajam terlihat jelas di mata lelaki itu untuk mempertegas ucapan nya.
Senja pun di buat terpaku dengan apa yang di katakan Adrian. Adrian lalu berjalan mendekati ke Senja yang masih terpaku, tiba tiba saja Pria itu menghujani nya dengan ciuman saat ia terdiam. membuat kedua mata senja terbelalak. Tubuh nya membeku ketika laki laki itu mempermainkan bibir nya.
Perlahan Adrian melepaskan ciuman nya, nafas hangat kedua nya terasa begitu dekat. Kedua mata itu saling melihat dengan lekat.
"Ayo, kita makan." Ucap Adrian berjalan meninggalkan senja yang masih membantu melihat punggung laki laki itu.
Senja lalu memegangi dada nya.jantung nya berdetak begitu kencang dari biasa nya berharap Adrian tadi tidak mendengar nya.
Senja pun berjalan menyusul Adrian dimana ia pun melihat meja makan yang sudah di hidangkan beberapa menu yang menggoyangkan perut. Ciuman tadi membuat senja agak tersipu dan malu untuk bertanya untuk apa makan malam ini.
Makan malam ini seperti makan malam romantis yang hanya ada dia dan Adrian saja berdua, dengan lilin yang menyala di atas nya membuat suasana romantis itu semakin terasa.
"Apa kamu benar tidak merasa terganggu dengan Mama yang terus mengusik mu?." Tanya Adrian dengan suara yang tenang sembari menikmati makanan nya.
Ia tahu kalau Istri nya hari ini di bawa ibu nya bertemu dengan teman teman arisan nya.
"Tidak, aku malah merasa senang, karena Mama juga sangat menyayangi ku, aku sudah lama tidak merasakan cinta seorang ibu, tapi sekarang aku bisa merasakan nya kembali."Balas Senja.
"Lagi pula apa yang di minta ibu Tuan, menurutku adalah keinginan semua orang tua, yang ingin kan anak nya memberikan cucu untuk mengisi masa Tua mereka."Ucap Senja lagi namun ia menurunkan nada bicara nya yang terdengar pelan dan lambat.
Adrian tersenyum tipis mendengar jawaban Senja , yang tentu membuat ia merasa nyaman atas jawaban itu.