Novel ini menceritakan tentang kisah anak Satria dan Dinda, yang bernama Ratu. Jika berkenan bisa baca novel sebelum nya " Suami yang di anggap miskin". Tidak baca juga tidak apa-apa, langsung baca novel ini saja juga bisa.
Ratu adalah anak dari Pemilik perusahaan STR Group, demi mendapatkan pasangan hidup yang tulus, dia menyembunyikan identitasnya. Pada umur 22 tahun dan sudah menyandang S1 nya, dia menikah dengan lelaki yang bernama Arya Herlambang berusia 27 tahun.
Kedua orang ini awalnya sangat harmonis, namun kehidupan pernikahan yang diharapkan Ratu tidak terwujud, hampir semua keluarga suaminya menganggap dia tidak pantas menjadi istri Arya.
Kehidupan yang serba kekurangan membuat Ratu harus menerima tudingan dan keluhan dari keluarga suaminya, namun bagaimana ceritanya jika mereka mengetahui bahwa perusahaan tempat suami dan kakak iparnya bekerja ternyata milik ayah Ratu?
Apakah sikap mereka yang tidak bersahabat akan berubah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putri dari CEO
.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
Semua orang yang ada di ruangan itu tercengang setelah tahu siapa laki-laki yang ada di dalam foto itu. Mulut Serli sampai menganga, bagaimana bisa dia tidak tahu jika pria itu adalah kakak kandung Ratu. Penampilan Ratu dan pria dalam foto itu sangatlah beda jauh, pria itu terlihat nyentrik dan seperti orang yang berduit.
" Jangan bohong kamu, Arya."Seru Ibu Marni tidak percaya dengan apa yang dikatakan Arya.
" Aku bohong bagaimana bu, jelas-jelas itu mas Raja kakak kandung istriku. Kalian semua memang belum pernah bertemu, sebab saat pernikahan waktu itu kak Raja tidak ada. Ada ada pekerjaan yang tidak bisa di wakilkan, aku sudah 2x bertemu langsung dengan kak Raja. Jadi sekarang kalian minta maaf dengan istriku."Ucap Arya dengan lantang.
Hahhh... Minta maaf?
Serli, Rani dan ibu Marni saling beradu pandangan. Mereka sudah jelas gengsi jika harus meminta maaf kepada Ratu. Menurut mereka Ratu bisa besar kepala jika sampai itu terjadi.
Drettt Dreett Dreett
Di tengah perdebatan keluarga Arya, tiba-tiba ponsel Ratu berdering. Ternyata ada panggilan masuk dari Raja.
" Emm maaf, aku mau ke kamar dulu mas. Ada telepon dari kak Raja."Ucap Ratu memberitahu.
" Iya dek. Angkat di kamar saja, jangan disini. Kalau kak Raja dengar perdebatan ini justru aku yang malu."Ucap Arya dengan pelan.
Ratu mengangguk, dia berjalan masuk kamarnya tanpa menghiraukan tatapan mata tidak suka dari ke tiga wanita yang ada di hadapannya itu. Dikamarnya Ratu menghubungi Raja balik, tadi belum sampai ke angkat sudah lebih dulu mati.
[ Hallo assalamualaikum kak Raja, tumben telepon ada apa? Apa ada kabar pernikahan kak Raja?] Tanya Ratu senang menggoda Raja.
[ Waalaikumsalam, sekali lagi kamu bicara seperti itu aku akan pecat kamu sebagai adik. Kakak telepon kamu itu karena ada hal yang penting.] Ucap Raja terdengar jika memang ada hal yang ingin dia bicarakan dengan serius.
[ Apa kak?] Tanya Ratu dengan mode serius.
[ Papa, kakak dan pak Heru sudah sepakat untuk mengangkat Arya menjadi direktur utama di perusahaan cabang untuk menggantikan pak Heru. Kamu tahu sendiri, pak Heru itu sudah tua dia bekerja dari dia masih muda saat masih di kantor pusat. Sekarang dia ingin pensiun menikmati masa tuanya, jadi mulai sekarang kamu bicara dan kasih tahu suamimu. Seminggu lagi pak Heru akan menyerahkan jabatannya kepada Arya.]
Raja bicara panjang lebar dan serius. Mereka bertiga sudah tahu kinerja Arya, Arya salah satu karyawan yang rajin, ulet, disiplin dan pekerjaannya selalu selesai tepat waktu. Awalnya Arya akan di promosikan sebagai salah satu menejer, namun setelah berkonsultasi dengan Satria dan Raja. Mereka sepakat untuk menjadikan Arya pimpinan perusahaan, tentunya masih terus dalam pantaun mereka bertiga.
[ Papa dan kak Raja serius?.] Tanya Ratu seolah tidak percaya.
[ Kami serius, Ratu. Makanya kakak bicara sama kamu, sebab kamu termasuk pemegang saham paling tinggi di perusahaan itu. Saham kamu ada 60 persen, sisanya punya kakak sama Om Hakim. Kamu tenang saja, Arya hanya memimpin perusahaan saja, saham tetap atas nama kamu dan jika ada apa-apa harus persetujuan dari kamu dan kakak.]
[ Baiklah kak, aku akan bicarakan ini dengan Mas Arya dulu. Kebetulan besok weekend, mungkin kami akan kerumah papa untuk memperjelas semua ini.]
[ Ok kakak tunggu. Jangan lama-lama, dan jika Arya tidak mau terpaksa kamu yang gantiin pak Heru.]
Tuuuuttttttttt
Sambungan telepon di putus begitu saja oleh Raja. Padahal Ratu belum selesai bicara, hal itu membuat Ratu mendengus dengan kesal dan menggerutu sendiri. Bertepan dengan itu tiba-tiba Arya masuk ke kamar, dan mendapati istrinya sedang kesal.
" Dek, ada apa? Kok kelihatannya kesal banget?."Tanya Arya dengan wajah keheranannya.
" Emm mas Arya. Tidak apa-apa kok mas, ini Kak Raja kebiasaan kalau telepon suka dimatiin secara sepihak. Padahal aku saja belum selesai bicara. Oh iya mas, bagaimana ? Apa mereka semua percaya jika pria dalam foto itu kakak kandungku?."Tanya Ratu mencoba mengalihkan pembicaraan.
Hhhuuufffff
Terdengar helaan nafas berat dari rongga pernafasan Arya. Sepertinya Ratu sudah tahu apa jawaban suaminya.
" Ya begitulah dek, meskipun mas sudah menjelaskan respon mereka tetap saja bikin mas naik darah. Percaya sih mereka tapi kamu tahu sendiri bagaimana mereka. Makanya dek, mas ini ingin sekali cepat-cepat pindah dari sini. Agar rumah tangga kita damai dan tentram, mas capek dek tiap hari ada saja masalah yang diributkan." Ucap Arya dengan wajah terlihat bersedih.
Ratu mengusap punggung Arya, mencoba untuk menenangkan dan menguatkan suaminya. Ratu juga kasihan dengan suaminya, jika terus seperti ini lama-lama Arya akan terbebani mentalnya.
* Apa aku bicara sekarang ya, dan setelah mas Arya tahu semuanya kita akan pindah dari sini. Aku akan beli rumah di kota ini saja, yang jauh dari rumah mertua ku dan juga tidak terlalu jauh dari tempat kerja mas Arya .* Gumam Ratu dalam hati.
" Mas, aku ingin bicara sesuatu yang amat serius dengan mas Arya. Tapi tolong dengarkan baik-baik, mas Arya jangan marah dan jangan menyela ucapanku sebelum aku selesai bicara. Dan jawablah apa yang aku tanyakan tanpa mas Arya harus bertanya balik kepadaku."Seru Ratu mulai dengan mode seriusnya.
" Mas janji. Memangnya mau bicara apa dek? Mas tidak akan marah sama kamu, kapan sih mas pernah marah?."Tanya Arya sambil mengenggam tangan Ratu dengan lembut.
Hhhuuffff
Ratu menghela nafas lebih dulu, untuk menetralisir ketegangannya. Ratu memandang manik mata suaminya dengan lekat sebelum dia memulai pembicaraan.
" Mas sudah berapa lama bekerja di STR Group cabang yang ada du kota ini?."Tanya Ratu membuat Arya keheranan.
" Kurang lebih hampir 7 tahun, Dek."Jawab Arya jujur.
" Mas tahu siapa CEO besar STR Group?."Tanya Ratu semakin membuat Arya penasaran namun Arya sudah berjanji tidak akan bertanya balik.
" Tahu, Tuan Satria Perkasa Wardoyo. Nama belakangnya mirip dengan nama kamu dek."Seru Arya terkekeh kecil.
* Beliau memang papaku mas, dan nama ku dan kak Raja belakangnya memang memakai nama papa. Apa mas Arya ini saat ijab qabul waktu itu tidak sadar jika dia sudah mengucapkan nama papa. Apa dia benar-benar tidak tahu.*Gumam Ratu dalam hati.
Arya memandangi istrinya yang nampak terdiam. Terlihat Ratu menghela nafas lagi, seakan menandakan jika ada banyak hal yang ingin dia bicarakan dengannya.
" Satria Perkasa Wardoyo itu papa kandungku mas."Seru Ratu dengan jelas.
Haahhh ? Papa kandung?
Wajah Arya tiba-tiba berubah seperti orang yang kebingungan. Bagaimana bisa Ratu bicara seperti itu, Arya mengira Ratu itu sedang bercanda.
" Aku serius, sebenarnya aku ini anak CEO dari STR GROUP. Apa mas Arya lupa saat menikahiku 6 bulan yang lalu, saat ijab Qabul mas menyebutkan nama papa ku? Aku sengaja merahasiakan ini semua mas, maaf bukan aku mau menganggap mas dan keluarga mas buruk. Aku sudah lama menyembunyikan jati diriku, dari aku duduk di bangku SMP. Mas, aku minta sama kamu tolong jangan marah dan jangan salah paham. Aku tidak bermaksud untuk membohobgimu, Mas."Ucap Ratu bicara dengan bijak dan sangat menyakinkan.
Arya benar-benar kaget dan syok mendapati kenyataan baru. Ternyata selama ini istrinya adalah orang kaya yang sengaja menyembunyikan jati dirinya. Arya justru semakin merasa bersalah karena sudah membuat hidup Ratu menderita dan serba pas-pasan.
" Dek, kamu serius?."Tanya Arya.
" Iya mas aku serius. Besok pagi, kita kerumah papa. Ada hal penting yang akan papa dan kak Raja bicarakan sama mas Arya."Seru Ratu dengan menyunggingkan senyum manisnya.
" Ada apa? Kenapa mendadak dek?."Tanya Arya takut jika mertua dan kakak iparnya akan memarahinya karena sudah memberikan kehidupan yang jauh dari kata layak untuk Ratu.
" Mas, pak Heru akan pensiun dan papa serta kak Raja meminta mas untuk menggantikan pak Heru. Jika mas tidak mau, aku yang harus menggantikannya karena aku pemegang saham terbesar di perusahaan cabang itu. Tapi aku tidak mau, aku males ribet dengan urusan bisnis. Jadi papa, pak Heru dan kak Raja mengusulkan mas yang menjadi direktur disana."Ucap Ratu semakin membuat Arya syok.
Deegghhh
Arya benar-benar tidak pernah menyangka jika wanita yang dia nikahi adalah wanita yang kaya raya. Dan bahkan mertua dan kakak iparnya meminta dirinya untuk memimpin perusahaan yang menurut Arya berlebihan dan Arya takut tidak sanggup menggemban amanah itu.
" Jadi perusahaan tempat mas bekerja itu milik kamu dek?."Tanya Arya lagi.
" Bukan mas. Awalnya itu perusahaan diberikan kepada Om Hakim, tapi setelah Om Hakim pindah ke Jerman dia mengembalikan perusahaan itu kepada papa. Dan saham papa di alihkan atas namaku, dan sementara pak Heru yang memimpin perusahaan itu. Jadi perusahaan itu bukan milikku sendiri."Jawab Ratu tidak mau terlalu mengunggulkan dirinya.
* Ya Allah, bagaimana ini? Apa aku harus menerima keputusan papa dan kak Raja? Lantas bagaimana dengan keluargaku yang matrealistis ini? Aku tidak akan memberitahu mereka, biarlah ini kami rahasiakan dari mereka. Aku tidak mau mereka semakin menjadi saat tahu siapa Ratu.*Gumam Arya dalam hati.
************
laki laki seperti itukan adanya cuma di novel..
baca yg mutu dikitlah.. jangan yg seperti ini.. penghasil tingkat DEWA..
coba kalo beneran keluarga mu miskin.. nangis darah lho tiap menit tiap jam tiap hari.. yg kaya kan orang tuamu bukan kamu Ratu..