NovelToon NovelToon
KORELASI DUA HATI

KORELASI DUA HATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Pernikahan yang sudah berjalan tujuh tahun lamanya tanpa ada pertikaian tiba-tiba berada di ujung tanduk ketika salah satunya memberikan surat perpisahan. Dirga sama sekali tak menyangka jika istrinya diam-diam telah menyiapkan itu semua.

“Cepat tanda tangani mas, aku mau kita pisah.”

Satu kalimat yang juga sebenarnya sukar untuk keluar dari mulu Qyara. Namun semua ini ia lakukan karena fakta yang baru ia ketahui membuatnya sadar akan arti dirinya di mata Dirga. Korelasi yang terjalani anatara hatinya dan Dirga nyatanya tak sesuai dengan ekspektasi yang ada di pikirannya.

Karena itu Qyara akan membebaskan pria itu. Melepaskan adalah jalan terbaik yang dapat ia lakukan.



Start : 26 Mei 2024
End

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31 - Supermarket

Apartemen yang menemani kehidupan keluarga kecil itu memang tidak seluas rumah yang miliki. Namun juga tidak sesempit itu hingga apa yang Qyara bicarakan dengan anaknya di kamar bisa terdengar oleh orang yang sedang duduk di ruang tamu jika pria itu memang tidak tidak bermaksud menguping.

Entah memang benar jika pria itu menguping atau memang suaranya yang terlalu nyaring. Namun pada akhirnya disinilah mereka berada. Di supermarket yang sudah biasa mereka datangi berdua, bahkan bertiga jika Verro ingin ikut.

Supermarket yang terletak di jantung kota Semarang ini telah menemani kebersamaan mereka sejak tujuh tahun yang lalu.

Saat itu, Dirga yang sebelum bertugas di sebuah kabupaten dekat Kota Surabaya tiba-tiba ditarik kembali ke kota kelahirannya untuk meneruskan rumah sakit keluarga. Apa yang pria itu capai sudah lebih dari cukup untuk meyakinkan ayahnya bahwa ia layak menjadi direktur rumah sakit keluarga.

Pada akhirnya Dirga pun ikut kembali bersama Qyara untuk tujuan yang berbeda. Qyara yang kembali untuk meneruskan studinya dan Dirga yang kembali untuk meneruskan aset keluarganya.

Keduanya berada di tujuan yang berbeda namun tetap berada dalam lingkaran yang sama. Sejak kedatangan Dirga, mereka jadi lebih sering menghabiskan waktu.

Sejak itu, untuk pertama kalinya Qyara merasakan diratukan. Ia seperti memiliki sopir pribadi yang mengantarkannya kemanapun ia mau meskipun pria itu sedang sibuk. Ia seperti memiliki pengawal yang selalu sigap menjaga. Dan ia pun seolah memiliki koki pribadi yang selalu memasakannya apapun.

Saat itu, kemampuan Qyara dalam hal memasak memang tak seahli sekarang. Dari awal, ia memang tak pernah memiliki bakat dalam hal memasak jadi ketika ia merantau pertama kali, ia baru mencoba memasak dan memakannya meskipun hasil yang jadi tak selalu sesuai ekspektasi.

Namun kedatangan Dirga seolah menjadi penyelamat bagi Qyara yang mengajarinya cara memasak dengan benar. Setiap mereka memiliki waktu luang, tempat yang pertama dituju selalu supermarket.

Ketidaksukaan Qyara pada tempat ramai, membuat mereka menghabiskan banyak waktu mereka di apartemen pria itu yang berbeda dengan tempat tinggal mereka sekarang. Memasak bersama, menonton film atau hal lainnya bersama.

Setiap menjelajahi rak-rak yang penuh dengan bahan makanan itu, Qyara akan selalu mengalungkan tangannya pada lengan Dirga. Perbedaan tinggi badan yang jauh membuatnya menyandarkan kepalanya pada lengan pria itu.

Tak ada yang dilakukan Qyara. Ia hanya mengikuti langkah Dirga seperti anak itik. Berjalan jika pria itu berjalan dan berhenti ketika pria itu berhenti untuk mengambil sesuatu yang mereka butuhkan. Mengamati ketika pria itu sedang memilih daging atau lauk lainnya. Dan menyengir setiap kali pria itu meminta pendapat.

“Mau masak daging atau ayam aja?”

“Terserah.”

“Daging aja deh. Mau yang slice atau gimana?”

“Terserah.”

“Mau slice aja nggak? Sekalian bbq an.”

“Terserah.”

Terserah adalah jawaban yang atas semua pertanyaan Dirga. Qyara bisa mengingat dengan jelas bagaiman cara pria itu menunjukkan lesungnya ketika tersenyum gemas dan mencium keningnya ketika lelah dengan kata terserah yang ia ucapkan.

Setelah itu, pria itu akan berdiri menghadap kearahnya dengan serius. Mengangkat tangan kapalannya untuk membelai pipi chubby Qyara dengan lembut. Memberikan tatapan tulusnya sambil berkata.

“Coba bilang terserah lagi kalau pengen aku cium.”

Dan seketika Qyara menutup mulutnya sendiri yang membuat Dirga tersenyum gemas. Ia pun segera mengarahkan bibirnya pada bibir wanitanya yang sudah tertutup oleh telapak tangan.

“Itu contoh hukumannya.”

Qyara hanya diam dan mengangguk paham. Namun ia tetap memberikan jawaban yang sama lagi dan membuatnya mendapatkan hukuman manis itu berulang kali setiap mereka melewati rak bahan makanan.

Saat mereka melewati rak makanan ringan, barulah Qyara menghentikan kakinya pertama kali dan membuat Dirga ikut berhenti. Wanita itu akan mengeluarkan tatapan berbinarnya hingga Dirga tersenyum gemas dan mengacak-acak rambutnya.

Pria itu akan selalu berkata, “Ambil yang kamu mau,” dan membuat Qyara tersenyum lebar sebelum mengambil jajanan yang ia inginkan.

Kebiasaan manis itupun bertahan selama bertahun-tahun. Namun untuk kali ini, setelah semua rahasia terbuka dan membuat mereka berada di ujung perpisahan, semua kebiasaan itu seolah sirna.

Qyara tak lagi berani untuk mengalungkan tangannya pada lengan pria itu ataupun menjawab terserah agar ia mendapatkan hukuman manis itu.

Mereka hanya berjalan beriringan dengan Dirga yang mendorong stroler besi itu dan Qyara yang mengamati rak-rak di sampingnya, memilih bahan-bahan yang akan ia masukan ke dalam stroler berodanya.

Wanita itu akan berhenti ketika melihat benda yang ia butuhkan dan kembali berjalan untuk mendapatkan yang lain. Begitupun dengan Dirga yang hanya diam mengikuti langkah istrinya.

Keduanya seolah sibuk dalam kenangan masing-masing yang seakan rindu tetapi tak bisa menuntaskannya. Pada akhirnya keduanya pun hanya diam tanpa berniat menganggu satu sama lain.

Wanita itu menghentikan langkahnya pada meja daging yang ada di hadapannya. Seketika netranya berbinar seraya berpikir tentang daging apa yang akan ia oleh.

Setelah berpikir, ia pun menjatuhkan pilihannya pada filet dada ayam yang tinggal dua kotak. Namun saat tangannya baru menyentuh kotak itu, tiba-tiba seorang wanita merebut kedua kota itu dan membuatnya kehilangan apa yang ia inginkan.

Wanita tak dikenal itu langsung pergi begitu saja setelah mendapatkan apa yang seharusnya menjadi milik Qyara. Pergi tanpa meminta maaf atau mengeluarkan ucapan apapun.

Hembusan napas berat menghiasi wajah Qyara. Tak ada yang bisa ia lakukan selain memilih bagian yang lain dan mengikhlaskan potongan itu untuk orang yang telah merebutnya secara sepihak.

Qyara tak pernah berubah. Dirga pun hanya bisa menghembuskan napasnya mengamati apa yang istrinya lakukan. Wanita itu akan selalu ikhlas haknya direbut tanpa protes atau mendebat. Tiba-tiba ada bara yang memanas di hatinya.

“Nggak jadi pake fillet dada?”

Dengan ringan Qyara menggeleng, “Berubah pikiran,” jawabnya sebelum menatap suaminya, “Kamu ada yang mau dimasak?”

“Kamu tanya aku?”

“Iya, tadi Verro katanya terserah dimasakin apa aja. Jadi siapa tau kamu ada pengen sesuatu sebelum aku pilih dagingnya.”

Qyara adalah istri yang baik. Wanita itu tetap menunaikan tugasnya sebagai istri yang baik. Namun mengapa? Mengapa harus ada laki-laki lain di antara mereka? Sungguh membuat Dirga merengut.

Apa yang istrinya lakukan membuat kenangan buruknya kembali hadir. Kenangan dimana ia melihat wanita yang sekarang sudah menjadi mantannya dulu bertukar lidah dengan pria lain dihadapannya dan membuat mereka putus.

Dan sekarang, dengan penderitaan yang sama meskipun berbeda cara istrinya bermain dengan laki-laki lain. Wanita itu bahkan tak berusaha menyangkal dan memilih untuk mendesaknya memberikan talak. Membuatnya berada dalam dilema yang tergerus oleh amarah pada saat itu.

Talak yang terlanjur ia berikan dengan kemarahan yang masih terisa hingga saat ini.

“Mas?”

Suara Qyara menyadarkan Dirga. Pria itu pun segera mengangkat kedua bahunya dengan ringan, “Terserah kamu.”

1
Hikmal Cici
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
putry 01
kapan up lagi kak
Heningan Malam: ditunggu ya, secepatnya akan up
total 1 replies
Heningan Malam
sabar-sabar😇 nanti teka-teki nya pasti kejawab kok
aca
teka teki banyak jd bingung bacanya woy
aca
tukang selingkuh dirga
aca
waduh mulut Dirga jahat amat
ada apa sayang ~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!