CEO Cantik Dan Berondong Nakal

POV: Author

Setelah Agung mengantar kopi ke istrinya, kini agung meneruskan pekerjaannya di ruangan Meta. Terlihat Meta masih cemberut. Namun Agung mengabaikannya. Terlebih itu bukan urusannya.

" Gung mulai kuliah kapan..?" tanya Meta masih sambil menatap pekerjaannya. Bertanya ke Agung.

" Senin depan Bu.." jawab Agung sambil melirik Meta.

Sementara Meta hanya mengangguk sambil fokus ke pekerjaannya.

" fakultas...?" tanya Meta kembali.

" Ekonomi Manajemen Bisnis Bu..." jawab Agung singkat.

" Coba kesini deh, lu ngerti ngga kalau masalah beginian. Perusahaan Deco beda sistem soalnya....!?" tanya Meta tentang data yg sedang di pelajari.

Agung pun mendatangi Meta. Kemudian mengecek data yg dimaksud. Agung mengerutkan keningnya. Karena susunan data Meta sedikit kacau bila terhubung dengan perusahaan lain.

" Ini data laporan yg disampaikan ke perusahaan sana Bu...?" tanya Agung. Dan meta mengangguk.

" Orang sana bilang, data yg dilaporkan tidak rapi alias kacau. Padahal itu susunan sudah dari sebelum gw disini..." jawab Meta.

Memang Meta ditempat itu menggantikan Catherine. Namun Catherine juga belum lama memegang data perusahaan yang Meta pegang saat ini.

" Sebelumnya siapa Bu....?" tanya Agung. Sambil menyusun data laporan yg akan disampaikan ke pihak perusahaan Deco.

" Catherine, tapi Catherine juga pegang engga lama sih...!, Emang lu bisa Gung menyusun data ini sesuai keinginan perusahaan Deco...?" Meta.

" Saya coba usahakan...." jawab Agung.

" Coba aku panggil Catherine bentar...." kata Meta.

Meta pun berjalan menuju ruangan Catherine untuk memanggilnya. Dan tak lama kemudian Meta datang bersama Catherine.

" Key, dulu elu yg susun data ini atau bukan. Soalnya data ini ditolak terus sama Deco...?" tanya Meta

Catherine yg melihat file data tersebut mengerutkan keningnya karena berbeda dengan laporan miliknya dahulu.

" Kayaknya bukan Met. Mungkin sebelum gw. Kalau yg gw susun tahun sekian bulan sekian dan sekian. Gw kan 2 bulan doang..." jawab Catherine.

Catherine melihat tangan Agung yg begitu cepat menyusun data data tersebut. Catherine sedikit tahu jika agung bisa. Karena beberapa kali dibantu Agung jika ada kesempatan.

Meta sambil menunggu pun meninggalkan Catherine dan juga Agung yg fokus menyusun data. Meta menuju ke pantry untuk membuat minuman. Catherine berada disamping Agung. Sementara agung duduk di bangku Meta.

" Bisa Yang...!" tanya Catherine, berbisik .

" Bisa, tunggu sebentar. Sepertinya ada yg berusaha mengacak dari luar..." kata Agung.

" Maksudnya...?" tanya Catherine.

" Ada yg berusaha mengacaukan, sistem data perusahaan ini. Dengan memasukkan virus dan membobol server sistem perusahaan ini..." kata Agung.

" Padahal udah aku perkuat. Apa masih bisa dibobol...." jawab Catherine.

" Masih, buktinya. Ini dan ini..." tunjuk Agung ke laptop dan memperlihatkan bagian yg tidak bisa di rubah. Dan mempengaruhi data data yg lain.

" Bisa di rubah. Atau kip, biar mereka tidak bisa mengusik kembali....?" tanya Catherine.

" Bisa sih. Tapi bukan dari sini. Mungkin bagian IT. Dan disana ada yang kamu bisa percaya...?" tanya Agung.

Keduanya berdiskusi, dengan wajah yg berdekatan. Terlebih keduanya sama sama menatap layar laptop. Untuk menganalisa serta menyusun kembali. Data dari beberapa tahun yang lalu.

" Romantis banget kalian berdua..!, jangan jangan jodoh kalian..." kata Meta yg kembali dari panty menggoda Agung dan Catherine.

" Ya iyalah, harus romantis, emang elu. Ditinggal dinas perang mulu. Iya ga Yang...?" jawab Catherine ke Meta, kemudian menatap Agung.

" So sweet banget, sudah berani panggil Yang yang yang...., Yang kepala lu peyang...!!" jawab Meta. Sambil mencebikkan bibirnya.

" Ya udah gw ganti beb, iya kan beb...?" kata Catherine.

Agung hanya tersenyum simpul mendengar celotehan 2 sahabat itu. Mungkin kalau Meta tahu, jika Agung dan Catherine suami istri dan setiap harinya begitu langsung mules mendadak.

" Bebek....!!" kata Meta sambil menaruh minuman panasnya di meja.

" Dih sirik, makanya cepet-cepet lu nikah Met, biar bisa romantis..." kata Catherine.

" Ga salah Lo...!!!, lhah elu sendiri bagaimana coba...?" jawab Meta.

" Yeeee, belum tahu dia. Kan gw ama ayang Agung. Iya kan my lovely cintaku....!" kata Catherine kembali, sambil melirik Agung disebelahnya.

Agung kini menjadi terkikik karena ucapan dari Catherine. Dan hanya mengangguk angguk.

" Halaaaah, my lovely my sweety, inget Gung bini dirumah...!!" kata Meta.

" Yeee, yg dirumah ya dirumah. Kalau disini ayang beb gw lah Met..." kata Catherine kembali.

Kini Agung tertawa, karena keduanya berdebat. Yang memang setiap harinya begitu.

" Kayaknya elu musti di rukiah deh Key. Omonganmu udah ngelantur...." kata Meta

" Itu data udah bisa belum. Malah ngomongin masalah my sweet may lovely...!!!??" lanjut Meta.

" Dikit lagi Meta sayang, iya kan Yang...?" kata Catherine kini lebih berani memanggil Agung dengan kata sayang. Agung hanya mengangguk.

" Tapi kata ayang Agung sih data tersebut ada yg bla bla bla....." kata Catherine kepada Meta. Dan menjelaskan sesuai dengan yg dikatakan Agung tadi. Bahwa data tersebut ada yg mengacaukannya.

" Jelasin ya jelasin tapi ngga usah pakai ayang ayang segala napa....!!" kata Meta.

Meta sudah terbiasa dengan candaan candaan Catherine tersebut. Sehingga menyimpulkan, jika Catherine bercanda perihal tentang Agung.

Dan setelah dijelaskan secara detail oleh Catherine, Meta jadi tahu jika Agung bisa menyusun kembali datanya yg kacau atau hilang. Bahkan Agung juga bisa IT. Akan tetapi untuk urusan IT, Meta tidak tahu menahu. Dan kata Catherine bahwa Agung bersedia membantu.

" Emang ada yg bisa dan bisa dipercaya selain elu Key ?, disini...?" tanya Meta.

Catherine tampak berfikir dengan yg akan dipercayainya di bagian it. Karena selama ini yg Catherine percaya hanya Adam. Tapi dengan kejadian saat ini, ia mulai ragu.

" Kamu bisa bantu Yang....?, tanya Catherine kepada Agung.

" Buset dah Key, biasa aja kali panggilnya...!!!" kata Meta.

" Bodo...!" jawab Catherine.

" Bagaimana Yang...?" tanya Catherine kembali ke Agung.

" Bisa sih, tapi aku tidak bisa ke ruangan sana. paling bisanya dari sini. Tinggal orangnya saja , siapa yg dipercaya?, nanti aku bantu..." jawab Agung.

" Whaaatttt...kalian berdua kompak banget. Udah aku kamu. Dan elu Gung, tumben omongan lu lancar banget...!!" kata Meta kaget.

" Sirik lu...!!" Catherine yg menjawab, bukan Agung. Karena sejak tadi agung hanya fokus ke laptop.

" Dah selesai Bu..." kata Agung mengarah ke Meta.

" Ck ck ck, berasa tua banget gw digituin panggil Bu..?, padahal yg udah pernah jadi emak emak lu Key...!"

" Makanya buruan nikah, jangan urus negara mulu tuh calon suami....!!" jawab Catherine.

" Terus kalau disini bagaimana caranya Gung...?" tanya Meta.

" Ya dikerjain disini. Tapi kalau Agung yg ajarin jangan sampai ketahuan lah..." jawab Catherine.

" Engga pakai sayang lagi...?" kata Catherine.

" eh iya lupa. Maafin Entin ya my lovely may sweety..." kata Catherine sambil tangannya didepan bertepuk kemudian membungkuk menghadap Agung. Meta yg melihat itu pun geleng geleng kepala. Sambil tangannya memegang kening Catherine.

" Ga panas perasaan nih kepala..!. Apa jangan jangan habis mabuk kemarin terus di kasih obat per*ngs*ng jadi konslet begini ya..?, wah perlu diperiksa nih bocah....!!"

kata Meta. Yg memang selalu ceplas ceplos kalau ngomong.

" Gw udah sembuh Meta sayang..! Udah ada obatnya..!, itu bagaiman caranya biar ga ketahuan...??"

Catherine menanyakan cara agar Agung tidak ketahuan membantu. dengan status yg saat ini adalah OB. Dan Meta pun memberikan ide.

" Ini data sudah, tinggal menyimpannya disini. Kata sandi ini. Saya catat disini ya...?" kata Agung, memberitahu Meta dan juga Catherine. Dan keduanya pun melihat yg dicatat Agung.

" Buset kata sandinya begitu. Yg singkat aja Gung. Biar ngga puyeng gw...!!?" kata Meta karena melihat kata sandi yg diberikan Agung.

" Ini ada polanya. Saya kasih tahu..." jawab Agung atas pertanyaan Meta. dan Agung pun memberitahu pola sandi agar meta bisa membuka file data yg sudah ia susun.

" Berarti untuk rencana membuat blokade itu kapan...?" Tanya Meta.

" Kalau hari ini kayaknya ngga bisa deh. Ayang Agung ada perlu habis ini. Iya kan Yang...?" jawab Catherine atas pertanyaan Meta. Dan kemudian bertanya ke Agung.

" Iya..." jawab Agung

Meta menutup telinganya mendengar percakapan 2 manusia berbeda generasi itu. Karena selalu memancing dirinya yg sedang berjauhan dengan tunangannya.

" Besok bagaimana?, kan Sabtu...?" Meta memberikan solusi agar dihari Sabtu besok untuk membuat blokade dan sistem pertahanan di bagian IT.

" Bisa sih, tapi pagi. soalnya kita mau malam mingguan Met...?" jawab Catherine. Meta mengerutkan keningnya, karena perkataan Catherine.

" Helloooowww, lu mau malam mingguan..?. Malam mingguan sama genderuwo penghuni pohon beringin depan apartemen elu...!!?" Meta sedikit berteriak karena Catherine akan malam mingguan yang entah dengan siapa.

" Yeee, sirik lu. Gw mau malam mingguan lah sama ayang Agung, ya kan Yang...?" kata Catherine kembali. Namun Agung hanya diam dan tidak memberikan reaksi apapun. Tapi bibirnya sedikit mengulas senyum.

" Udah gini aja, besok habis dari sini. Gw ama Agung anterin elu deh!, periksa. Soalnya sudah ngaco begini..."

Kembali Meta dan Catherine pun berdebat. Dan akhirnya Agung menyelesaikan pekerjaannya agar bisa segera pergi untuk ketemu Hendra.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...