Pilihan Hailey Faye

*kediaman tuan Arthur*

"ini tuan, sebagian bukti sudah saya kirim kan lewat email" seseorang memberi kartu chip dan sebuah flashdisk kepada tuan Arthur

Arthur melihat video rekaman CCTV, dimana tuan Sebastian memaksa bosnya yang dulu dalam keadaan sakit untuk menandatangi sebuah dokumen.

"aku hanya meminta sedikit bagianku atas apa yang sudah ku lakukan untukmu. Aku sudah membunuh mereka. Seandainya kamu menyetujui nya dari awal, anda tidak merasakan sakit dan mati perlahan seperti ini" suara tuan Sebastian dalam rekaman CCTV tersebut.

Tuan Arthur melihat emailnya. Dia membaca dokumen manipulasi akuisisi saham yang dilakukan tuan Sebastian kepada bos nya juga mertua nya.

"akhirnya" tuan Arthur merasa sedikit lega.

Dia bukan tidak ingin mencari kebenaran. Dari dulu tuan Arthur sudah mencari bukti-bukti kejahatan yang telah dilakukan oleh tuan Sebastian, Arthur ingin merebut kembali apa yang seharus nya jadi milik Bianca istri nya. namun istrinya melarang nya. Nyonya bianca mengikhlaskan semua termasuk atas meninggal nya orang tua serta adiknya waktu itu, Nyonya Bianca percaya pasti ada Karma hasil dari perbuatan tuan Sebastian. Nyonya Bianca juga tidak mempermasalahkan tentang harta orang tua nya yang telah direbut sebagian oleh tuan Sebastian. Dia memilih menyerahkan harta yang dia dapat kepada suaminya untuk membangun perusahaan baru, karena nyonya Bianca tidak mengerti bisnis. Mereka memulai usaha dari bawah hingga sekarang.

Tuan Arthur menghentikan pencariannya semenjak nyonya Bianca hamil anak pertama, Nyonya Bianca pun juga meminta hal tersebut agar berhenti untuk membalas dendam.

Berpuluh-puluh tahun mereka menutup kenangan pahit itu, namun kini mereka kembali berhadapan dengan nya karena tuan Arthur tidak mengetahui bahwa tuan Sebastian telah mengganti nama nya menjadi Sebastian Benjamin, dahulu namanya adalah Simon B. Tuan Arthur pun mengetahui hal tersebut dari Sean anak pertamanya.

"apakah Hailey baik-baik saja?" nyonya Bianca mengejutkan tuan Arthur, dia mengkhawatirkan putri keduanya.

"dia anak yang kuat, dia pasti bisa melewatinya, semua salahku sandainya aku tau Arlo itu adalah anak Simon aku tidak akan mendekatkan mereka"

"Arlo tidak bersalah, jangan kamu menghakiminya atas perbuatan orang tua nya"

"tetap saja dia memilik darah pembunuh!"

"Arthur, kamu sudah berlebihan!" bahkan saat Nyonya Bianca marah suaranya terdengar lembut.

"Bianca tidak kah kamu memiliki emosi sedikit atas apa yang telah mereka lakukan padamu?!"

Nyonya Bianca hanya menatap Tuan Arthur dan tersenyum lalu meninggalkan nya. Tuan Arthur sudah tau istrinya akan bersikap seperti itu. Menurutnya istrinya telalu baik, selama pernikahan nya yang hampir 30tahun ini, dia melihat istrinya marah hanya 2 kali. Dan semua itu karena anak-anaknya. Buatnya orang lain boleh menyakitinya, tapi tidak dengan anak-anak nya. Jika ada yang menyentuh hingga menyakiti ke 3 anaknya, emosinya akan keluar.

*keesokkan hari nya*

Hailey membuka matanya. Dia melihat Arlo masih tertidur pulas. Hailey tidak ingin mendalami hatinya pada Arlo. Dia benar-benar takut.

Hailey beranjak dari tidurnya. Dia bergegas pergi sebelum Arlo bangun dari tidur nya. Dia ingin menghindari Arlo. Walaupun hatinya sangat merindukannya.

Sampai kantor Hailey melihat Oliver ada diruangan nya.

"ada apa pagi-pagi kesini?"

Oliver memperlihatkan paper bag yang berisi sarapan untuk Hailey.

"aku tadi pagi ke apartemen mu tapi bu Diana bilang kamu tidak pulang semalam"

Hailey hanya melihat saja.

"makan lah sebelum bekerja, aku tinggalkan disini makanannya" lalu Oliver bergegas pergi dari disitu. Namun langkahnya terhenti karena Hailey menarik lengan kemejanya. Dia pun menoleh melihat Hailey

"temani aku makan" ucap Hailey

Dengan senang hati Oliver menemani Hailey makan. Oliver juga membuka makanan untuk Hailey. Hailey mulai memakan nya.

"syutingmu sudah selesai?"

"minggu depan baru akan selesai"

"apa jadwal mu setelah ini?"

Oliver melihat Hailey

"aku akan istirahat syuting dulu 1 tahun ini, aku tidak mengambil drama apapun, aku hanya ambil jadwal pemotretan saja"

Hailey mengangguk.

"apa yang akan kamu lakukan setahun kamu libur?"

"mengejarmu"

Hailey berhenti mengunyah dan melihat Oliver.

"kenapa kamu tidak melepasku Oliver? Aku sudah menyakitimu"

"aku tau, tapi bukan kah aku juga pernah menyakitimu di masa lalu? Apa kamu melepasku juga pada saat itu?"

Dulu Hailey memang tidak pernah berpaling dari Oliver walaupun mereka putus dan Oliver berganti pasangan beberapa kali, tapi Hailey tetep setia mencintai Oliver sampai datang nya Arlo yang menghancurkan kesetiannya kepada Oliver.

"apa yang membuat kamu mempertahan kan hubungan ini?"

"cause i love you, there is no other reason"

"for how long?"

" i don't know" Oliver tersenyum pada Hailey.

"i don't want to talk about it anymore" Oliver berdiri dan pamit kepada Hailey. "see you soon"

Hailey memandangi Oliver pergi dari ruangannya.