NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami
Popularitas:32.1k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Yune

"Lebih baik, kau mati saja!"

Ucapan Bram membuat Cassandra membeku. Dia tidak menyangka sang suami dapat mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hatinya. Memang kesalahannya memaksakan kehendak dalam perjodohan mereka hingga keduanya terjebak dalam pernikahan ini. Akan tetapi, dia pikir dapat meraih cinta Bramastya.

Namun, semua hanya khayalan dari Cassandra Bram tidak pernah menginginkannya, dia hanya menyukai Raina.

Hingga, keinginan Bram menjadi kenyataan. Cassandra mengalami kecelakaan hingga dinyatakan meninggal dunia.

"Tidak! Kalian bohong! Dia tidak mungkin mati!"

Apakah yang terjadi selanjutnya? Akankah Bram mendapatkan kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03. Kehilangan

Bram berdiri kaku di depan ruang ICU, matanya terpaku pada sosok yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Cassie, istrinya, kini terbaring tanpa daya dengan berbagai alat medis menempel di tubuhnya. Napasnya terasa berat, dadanya sesak oleh rasa bersalah yang tak tertahankan.

Di sampingnya, seorang dokter berusaha menjelaskan kondisi Cassie kepada keluarga yang berkumpul. Wajah dokter itu tampak tegang, seakan enggan menyampaikan berita buruk yang akan menghancurkan mereka.

"Bagaimana kondisi Cassie? Bagaimana dengan adik saya? Dia selamat kan, Dok?" suara seorang perempuan terdengar memohon, isak tangisnya tertahan.

Dokter itu menghela napas panjang sebelum menjawab dengan suara tenang namun penuh kehati-hatian. "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun, pasien tidak dapat bertahan. Cassandra Wijaya telah meninggal dunia."

Bram terpaku. Kata-kata dokter menggema di kepalanya, tetapi otaknya menolak untuk menerimanya. Tanpa sadar, kakinya melangkah masuk ke dalam ruangan.

"Tidak... Tidak mungkin!" suaranya parau, dipenuhi ketidakpercayaan.

Cassie terbaring diam, wajahnya pucat, seakan sedang tidur. Tanpa peduli pada orang-orang di sekelilingnya, Bram jatuh berlutut di samping ranjang. Tangannya bergetar saat menyentuh wajah Cassie yang terasa begitu dingin.

"Cassie... bangun. Jangan main-main denganku..." bisiknya, matanya mulai memanas. "Kumohon, buka matamu. Aku tahu kau hanya ingin membuatku panik, kan?"

Namun, tak ada jawaban. Tak ada helaan napas yang terdengar. Tak ada gerakan sekecil apa pun. Yang ada hanyalah kesunyian menyakitkan.

Bram menggelengkan kepala, dadanya sesak. Air mata yang selama ini tertahan akhirnya jatuh. Ia memeluk tubuh Cassie erat, seakan dengan begitu dia bisa mengembalikan kehidupan perempuan itu. Isakan kecilnya terdengar di antara ruangan yang penuh duka.

"Aku belum sempat meminta maaf... Aku belum sempat memperbaiki semuanya... Cassie, jangan tinggalkan aku seperti ini!"

Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya.

"Kau tidak berhak menangisinya!" suara Jessie, kakak Cassie, terdengar penuh amarah. Mata gadis itu memerah, menatap Bram dengan kebencian yang membara.

Sejak awal, dia tidak menyetujui pernikahan Cassie dan Bram. Jessie melihat sendiri betapa sang adik hanya cinta sendirian. Hal yang membuatnya bertahun-tahun merana menikah dengan Bram.

Bram terdiam, masih memeluk tubuh Cassie. Napasnya tersengal, dan perih di pipinya tak seberapa dibandingkan dengan sakit di dadanya.

Pria itu tidak menduga sama sekali, ucapan kejamnya menjadi kenyataan. Cassie yang dianggapnya menghalangi penyatuan dengan wanita yang cintainya menyerah begitu saja.

"Ini semua salahmu, Bram! Kalau saja kau tidak mempermainkan kakakku! Kalau saja kau tidak mengabaikannya, dia tidak akan berakhir seperti ini!"

Bram hanya bisa menunduk. Jessie benar. Semua ini salahnya.

Dan kini, dia harus menanggung penyesalan yang tidak akan pernah bisa diperbaiki.

Jessie masih menatapnya dengan kebencian. Matanya berkilat penuh amarah. "Pergi dari sini! Aku tidak mau melihat wajahmu! Kakakku sudah cukup menderita karena dirimu."

Namun, Bram menggeleng. "Aku tidak bisa. Aku tidak bisa meninggalkannya, Jessie... Kumohon, biarkan aku di sini..."

"Kau pikir aku akan membiarkanmu?" suara Jessie meninggi. "Setelah semua yang kau lakukan padanya? Aku muak melihatmu berpura-pura menyesal sekarang! Pergi!"

Perawat yang ada di ruangan itu menunduk, tak berani mencampuri pertengkaran mereka. Bram tetap bertahan, kedua tangannya menggenggam tangan dingin Cassie seolah masih berharap ada keajaiban yang akan terjadi.

"Cassie... maafkan aku... Kumohon, bangun..." bisiknya berulang kali, seakan berharap Cassie akan membuka matanya.

Jessie mendekat, meraih bahunya, lalu mendorongnya menjauh dari ranjang. "Jangan sentuh dia lagi! Kau sudah cukup menyakitinya saat dia masih hidup, jangan kau ganggu dia bahkan setelah dia pergi!"

Bram terhuyung ke belakang, hampir jatuh. Air matanya terus mengalir, dadanya terasa seperti dihantam ribuan batu. "Aku hanya ingin bersamanya..."

"Tidak ada lagi yang bisa kau lakukan!" Jessie berteriak. "Kau sudah kehilangan dia! Dan aku tidak akan membiarkanmu ada di dekatnya lagi!"

Bram menggeleng lemah. Dia tidak bisa menerima ini. Semua terasa seperti mimpi buruk yang tidak berkesudahan. Dia ingin bangun dan menemukan Cassie masih hidup, tersenyum padanya seperti dulu. Namun, kenyataan terlalu kejam.

Jessie menatapnya dengan napas tersengal, tangannya mengepal. Lalu, tiba-tiba pintu ruangan terbuka lebar.

Semua orang menoleh. Seorang wanita paruh baya menangis tersedu-sedu, hampir jatuh jika tidak ditopang oleh seorang pria di sampingnya. Wajah mereka dipenuhi kesedihan yang tak terlukiskan.

"Cassie... anakku..."

Orang tua Cassie akhirnya tiba. Bram masih tidak membiarkan seorang pun memisahkannya dari tubuh Cassie yang telah dingin. Dia masih tidak percaya kalau Cassie meninggalkannya.

"Hentikan bersandiwara seperti itu, Bram. Aku tidak ingin kamu berpura-pura lagi. Pergilah! Cassie sudah cukup menderita bersamamu!" Jessie berusaha sekuat tenaga memisahkan Bram dari istrinya.

***

bersambung...

terima kasih telah membaca ❤️🥰

1
vj'z tri
woahhhhh Raina benar benar cucok jadi penguntit bram 🤣🤣🤣🤣
mama
km kelamaan bram cari buktiny, keburu cassie muak sama km dan berpaling sama reyhan...itu bikin raina kegirangan buat nuntut km trs,
Chusnul Zazah
Haadeeh aneh banget kenapa keluarga Gunawan TDK menyuruh orang untuk menjaga Cassie dikantor sampai Raina bisa masuk menemui Cassie dan terjadi huru hara ulah manusia ular yg toxcid??
Dan juga keluarga Adrian kenapa tdk menggunakan kekuasaannya untuk menghadapi Rania yg licik?? dan membiarkan Bram menyelesaikannya sendiri?? 🤔😇😇
Neni marheningsih
lanjut...biar Bram tersiksa dulu Thor jangan sampai Cassie luluh
Chusnul Zazah
Gimana Bram beratkan buah dari sikap arogansi & kebodohanmu yg gak punya hati pada isteri yg telah kau sia2kan?
Untuk mendapatkan hati & kepercayaannya lagi sangat sulitkan?? banyak hal yg harus kau perjuangan kan?
Apalagi kamu harus menghadapi Rania perempuan licik yg berhati ular, yang selama ini selalu kau banggakan dalam menyakiti hati cassie isteri sahmu,??
Semoga saja kau bisa mendapatkan bukti kelicikan Rania ??
dan juga kamu bisa menggapai hati Cassie 😢🤔😇😇
septiana
siap kak semoga sukses selalu 🥰
Upi Raswan
darimu
Ais
mampus emang bego bin gob…k bram ini dr awal terperdaya sm tingkah manis si raina tp apa jdnya malah bram dijadikan pion untuk merebut kembali smua kekuasaan yg hampir wira dapatkan dr ayah bram tanpa bram berusaha cr tau knp ayah raina diturunkan jabatannya dr perusahaan ayah bram
vj'z tri
yah kan kebuka semua .... sepertinya saingan bertambah Bram 🫣🫣🫣🫣
Neni marheningsih
jangan jadi laki bodoh Bram....cari bukti kalau kamu ga pernah tidur SM Rania..katanya orang kaya ko bego..cari tuh hotel yg pernah buat nginep kamu waktu dinas luar...jangan jadi laki bego n tolol 😬
azalea_lea
reyhan baik gak lou baik ama reyhan aza bisa???

🙏👍❤🌹🤭
mama
tmbh mbulet kyk uler keket,bram ny juga bodoh plin plan pula. klu km gk tegas kyk gini trs buyar sudah rmh tangga km bram
Noveni Lawasti Munte
hadeuhhhh pisah ja udah cape deh....menepi dlu saling introspeksi diri kalau memang jodoh pasti ada jalannya untuk bersatu
Neni marheningsih
katanya horang kaya harusnya pakai detektif buat nyelidiki Rania benar hamil dan kalau hamil apa benar SM Bram jangan jadi orang bodoh...di ancam mau di viralkan kenapa takut..horang kaya kan selalu bertindak dengan uang..koneksi banyak kenapa jadi bodoh😬
Myra Myra
jgn BG kesempatan dkt Bram biar dia jadi pandai cikt
Ais
ya dr awal salah bram sdh php sm raina yg jelas”mmg menginginkan kedudukan dan kehormatan dlm keluarga bram dgn berkating seperti wanita lemah lembut baik dan layak dicintai pdhl kenyataannya raina adalah ular kecil yg mmg sengaja disiapkan sm ibunya yg ular piton buat menggigit salah satu putra mahkota keluarga adrian
azalea_lea
nyesek bgt lou jadi cassie udahlah cari yg lain aza...
😭🙏🌹❤👍
Neni marheningsih
mau nanti itu anaknya Bram kek bukan ke....haruse cassie ingat kalimat yg menyakitkan yaitu minta Cassie mati..dr awal bahagia ngapain kasih kesempatan kedua...jangan jadi bodoh hanya karena cinta...mending Cassie pergi jauh dr kehidupan Bram...urus aja perceraian nya dulu mau nanti kembali SM Bram yg penting sembuhkan luka hatimu dulu cassie.kalau tuhan mentakdirkan maka banyak jalan untuk menyatukan cinta kalian
gaby: Jangan balikan lah. Mau itu anaknya bram atau bukan, intinya bram dah pernah nidurin ibunya tuh anak
total 1 replies
Dwi ratna
dah lah pisah aja, jdi jdulnya ganti aj bukan kesempatan kedua tapi istri yg tak dianggap ✌️✌️✌️✌️
Noveni Lawasti Munte
ya pisahlah....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!