NovelToon NovelToon
My Husband, I Love You

My Husband, I Love You

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Balas Dendam / CEO / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:813k
Nilai: 4.8
Nama Author: Afifatun Nasobah

Kalila Wulandari, seorang Office Girl disebuah perusahaan ternama.

Suatu hari presdir dikantornya digantikan oleh penerus berikutnya. Seketika Kalila langsung terkagum oleh ketampanan presdir baru itu, rasa kagumnya berubah menjadi cinta.

Hingga suatu hari, Kalila melupakan satu angka yang berakibat membuatnya menikah sang presdir.

Bagaimana satu angka mengubah hidup Kalila?

Kesalahpahaman terjadi karena siasat yang meleset dari orang ketiga.

Siapakah orang ketiga itu?

Yuk simak kisah Kalila Wulandari dan Keenan Alvaro Pradipta, Presdir baru yang membuat Kalila jatuh hati dalam sekali pandangan.

Penuh teka-teki karena balas dendam orang dimasa lalu...


NB : Kalau tidak halangan, akan UP tiap jam 12.00

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifatun Nasobah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pamer Kemesraan

" Ini masih jam kerja Eva, kita ngobrol kalau jam istirahat. Gimana?."

" Hemm, yaudah deh. Janji ya...jangan ingkar lho."

" Iya...iya tenang aja. Eh Siska dimana, kok gak kelihatan?." Tanyanya mengedarkan pandangan mencari sahabatnya yang satu.

" Setelah izin mau kekota kerabatnya yang hajatan, Siska belum balik lagi kesini. Kayanya dia resign dari kantor. Aku telpon aja gak aktif, udah ganti nomor kali dia."

" Tapi kenapa?. Apa Siska lagi ada masalah?."

" Gak tau juga, dia gak ngomong apa-apa sama aku."

' Kok aneh ya, Siska tiba-tiba mutusin kontak.'Batinnya berpikir apa yang menyebabkan sahabatnya sampai pergi begitu saja.

Kalila dan Eva memulai pekerjaan dengan lancar, walau pandangan tak suka karyawan masih dirasakan Kalila dengan jelas.

Sedangkan diruangannya, Keenan tengah meminta sekretaris Jordi mengawasi Kalila.

" Pastikan dia tidak berbuat macam-macam, jangan sampai ada yang tau dia istriku."

" Akan saya laksanakan tuan."

" Kau boleh pergi."

' Awas saja jika dia sampai dia melakukan kecerobohan dan membuat masalah lagi.'

...

" Haah, segernya..." Ucap Eva yang meneguk es tehnya. Sedangkan Kalila meminum jus jambu.

" Jadi gimana, ini udah istirahat lho, mau cerita gak?." Tanya Eva menagih janji.

Mendengarnya membuat Kalila tersentak, ia baru ingat jika tuan Keenan meminta jangan sampai ada yang tau siapa dirinya.

Bisa saja ia bercerita sahabatnya ini, tapi bukankah ini kantor. Ini bukanlah ruangan privat dimana tidak ada yang mendengar percakapan mereka.

Banyak mata dan telinga disekitar mereka, juga CCTV, rasanya tak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya.

Namun, karena tak ingin mengingkari janjinya, dia akan bercerita, tapi tentu saja tidak keseluruhan.

" Sebenernya setelah aku beberapa minggu kerja direstoran, aku pengin balik kesini lagi. Aku pikir karena gak terjadi apa-apa diantara kami, kenapa harus takut. Lagian beritanya juga udah tenggelam, jadi aku berani buat balik kesini." Menarik napas sebentar.

" Lagian kamu pasti taukan, gaji direstoran biasa dibandingkan jadi OB diperusahaan ini jauh lebih besar disini." Ujarnya lagi.

" Kamu yakin gak ada alasan lain gitu?." Tanya Eva penuh selidik.

" Ih kamu apaan sih, ya gak ada lah." Balas Kalila kemudian tertawa, berusaha menutupi kegrogiannya karena berbohong.

" Ya baguslah, aku juga kesepian gak ada kamu, mana si Siska tiba-tiba pergi gak jelas lagi." Gerutu Eva.

" Eh ngomong-ngomong, kamu kok bisa balik kerja disini lagi dengan gampang ya?." Tanya Eva heran. Kalila bingung harus menjawab apa, mana mungkin dia mengatakan kalau ia meminta secara langsung pada presdir mereka yang merupakan suaminya.

" Lila!." Panggil bu Tati selaku kepala OB, membuat kedua gadis itu menoleh.

" Eh iya bu?." Kalila takut-takut.

" Kamu dipanggil kepala HRD!." Sinisnya dan berlalu dari sana.

" Emm, ba-baik bu."

" Aku keruangan HRD dulu ya." Ujarnya pada Eva. Sebenarnya ia sedikit senang karena dipanggil kepala HRD, karena ia bisa menghindar dari pertanyaan Eva yang tak bisa dijawabnya.

" Iya, hati-hati ya."

" Ngomong apaan sih kamu, emangnya aku mau kehutan apa, pake acara hati-hati?." Canda Kalila dan kemudian melangkah menuju ruangan HRD.

" Permisi." Ucapnya saat membuka pintu.

" Sekretaris Presdir sudah meminta saya kembali menerima kamu bekerja disini."

Kalila mengingat sekretaris Jordi, yah siapa lagi sekretaris yang posisinya tertinggi selain sekretaris Jordi.

" Saya hanya disuruh memberi peringatan, agar kamu tidak kembali membuat masalah!. Jika tidak, kamu benar-benar tidak akan bisa kembali bekerja disini!."

" Tentu pak, saya akan berusaha menjadi lebih berhati-hati."

" Hanya itu yang ingin saya sampaikan, kau boleh keluar."

Kalila membungkuk hormat, kemudian keluar dari ruangan HRD.

' Syukurlah, aku kira ada masalah apa.' Batinnya. Ia merasa lega, ternyata kepala HRD hanya mengulangi perkataan suaminya, kecuali tentang statusnya.

Ya, bagaimana kepala HRD akan memperingatkannya soal itu, sedangkan orang kantor yang tau statusnya mungkin hanya sekretaris Jordi.

' Tidak apa-apa aku tak diakui istri, setidaknya aku masih bisa menjalani hidup dengan normal dengan kembali menjadi OB.'

" Gimana gimana? Kepala HRD ngomong apa sama kamu?." Tanya Eva kepo melihat Kalila.

" Gak ada apa-apa, cuman ngomong supaya aku lebih bisa berhati-hati agar tidak membuat masalah seperti yang lalu."

" Ah syukurlah, aku lega dengernya."

Kalila tersenyum, sepertinya Eva sudah melupakan pertanyaannya sebelum ia dipanggil bu Tati. Ia merasa bersyukur, karena tak perlu lebih banyak berbohong pada sahabatnya.

...

" Kamu diminta membawakan dua cangkir teh keruangan presdir!." Titah seorang wanita sesama OB pada Kalila yang tengah menyapu kubikel karyawan.

" Kamu yakin?." Tanyanya memastikan. Memangnya kenapa harus dia yang mengantarkan minuman. Kenapa tidak OB yang lain saja?.

" Iya." Ketusnya dan pergi dari sana.

Kalila menghela napas, mendapat kepercayaan dari teman-teman sesama OBnya, tak semudah kembali bekerja disini.

Kalila segera menyiapkan dua cangkir teh seperti yang diminta.

" Mungkin ada tamu." Gumamnya sembari menyendokan gula kecangkir.

Setelah teh hangat siap, ia segera menuju lantai dimana ruangan suaminya berada lewat lift.

Tok...Tok...Tok...

" Masuk."

Kalila membuka pintu, bukannya melangkah, dia justru mematung ditempatnya.

Disana, disofa ruangan suaminya, kekasih suaminya tengah mencium suaminya dengan mesra. Ia tak melihat sedikitpun penolakan dari Keenan, bahkan mereka terlihat sangat menikmatinya.

Air matanya menetes, bukan hanya sebagai wanita yang patah hati. Statusnya untuk Keenan adalah istri, bagaimana bisa suaminya berciu*an dengan wanita lain didepan istrinya sendiri?.

Keenan yang mendengar pintu dibuka dari tadi, menghentikan aktifitasnya. Ia memutar kursinya yang memang membelakangi pintu.

DEG!!!

Keenan terkejut, dia melihat gadis berseragam OB yang berstatus istrinya tengah mematung diambang pintu. Ia yakin Kalila melihat semuanya, melihat air mata dipipi gadis itu.

Tadinya ia mengira yang membawakan teh adalah OB lain, jadi ia tak menghentikkan aktifitasnya.

" Kenapa kau diam saja disitu, mau menunggu tehnya dingin baru memberikannya pada kami." Alin bicara dengan santainya, menambah luka dihati Kalila. Seringai licik muncul dibibirnya, dialah yang sengaja meminta Kalila yang membawakan teh atas nama Keenan.

Saat ia mengetahui dari Keenan jika Kalila kembali bekerja saat mereka berada dalam sambungan telepon. Ia segera menuju kantor Keenan. Sengaja memamerkan kemesraan mereka.

" Ah i-iya." Kalila terperanjat, ia segera melangkah dengan gemetar, menaruh dua cangkir teh itu dengan hati-hati dimeja yang ada disana, selain meja kerja.

" Permisi." Ucapnya membungkuk hormat, kemudian segera melangkah keluar dari sana.

Ia benar-benar tak menyangka, jika suaminya meminta ia sendiri yang membawakan teh hanya untuk pamer. Memamerkan kemesraannya dengan sang kekasih.

Ia yakin, Keenan ingin menegaskan padanya dimana posisinya. Padahal tanpa Keenan mengumbar kemesraan seperti tadi, ia sudah tau betul posisinya. Bukan dikantor, atau dirumah, tapi posisinya dihati pria itu.

Dia tau, suaminya tak mencintai dirinya, ia tau itu.

Dia tau, suaminya hanya mencintai satu wanita, dan itu adalah Alin.

Dia tau, bagi suaminya, dirinya tak lebih dari seorang wanita murahan yang hanya menginginkan hartanya saja.

Tapi kenapa? Kenapa mereka harus pamer kemesraan seperti tadi?. Tak pahamkah Keenan betapa terlukanya dirinya, sebagai istri...yang mencintai suaminya...

***

1
3sna
jgn jd bodoh untuk kesekian kalinya nan,selidiki dulu
3sna
ttp aja gk bener,seorng dgn setatus istri mo dia kabor ato apa ya gk pantes satu atap sm laki bukn siapa2nya
3sna
lha ngapain ngebrak2 meja lngsung aja kedepan,nopelnya bnykrn drma kyk india jeng jeng jeng
3sna
penjelsan dn percakapan yg sm dn diulng2
Riyah Gpm
cemburu tuh tanda bucin.. Presdir kenan
Cinta Aini
cembura ya mas kenan
Helena Martini
cerita nya bagus banget
Dhea Rosady
buat kalila ,knapa masih brtahan ,udh tinggalin aj tuan muda nya ,dri pda trus mnderita ,😅
Tatik R
❤❤❤❤
Sumarni Al Fa
👍👍
ousky
lanjutkan thor seri
ousky
next
ousky
seru lanjutkan thor
ousky
akui alin klai itu anak devan
ousky
kalila buka lembaran baru
ousky
apa maksd kenan
ousky
kalila sabar y
ousky
jahat keenan
ousky
ceruita yg bagus
ousky
kenan bukalah mata hati mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!