NovelToon NovelToon
Mission In Disguish

Mission In Disguish

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Lita

Dua anak kembar yatim piatu yang dipisahkan sejak mereka dilahirkan. Gayatri dibesarkan oleh keluarga angkatnya yang kaya raya sedangkan Gayathi diberikan kepada keluarga miskin.
Gayatri yang dinikahkan oleh keluarga yang sederajat dengan orang tua angkatnya mengandung anak perempuan sedangkan posisi untuk mewarisi kerajaan bisnis keluarga suaminya terancam karena istri kedua suaminya mengandung seorang bayi lelaki. Gayatri dan Gayathi sepakat untuk menukar kedua bayi mereka yang dilahirkan pada hari yang sama. Bayi lelaki Gayathi yang berparas mirip dengan anak bayi perempuan Gayatri ditukar demi menyelamatkan posisi keturunan Gayatri yang nyaris direbut oleh madunya. Apakah misi mereka berhasil? Dapatkah keturunan Gayatri mewarisi harta keluarga ayahnya? Menjadi pewaris tahta kerajaan bisnis ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Lita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Fears

Kondisi Satria berangsur membaik. Gayathi merasa sangat bahagia melihat kesembuhan Satria.

Memeluk putranya dengan penuh rasa bahagia.

"Mimi senang kau bisa pulih kembali. Lukamu sudah mulai mengering tapi tidak boleh kena air sampai dokter mengijinkannya." Ujar Gayathi mencium putranya dengan hangat.

Putra juga merasa sangat bahagia dan lega melihat putranya berangsur membaik.

"Akan ada seseorang yang menjagamu. Bodyguard pribadimu."

"Jangan pa! Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian di sekolah dan teman-temanku." Tolak Satria.

"Tidak akan ada yang mengetahui kehadirannya. Kau tenang saja. " Ujar Putra menepuk bahu putranya.

"Dia invisible? Bukan hantu kan?" Tanya Satria ragu.

Putra tergelak,"tentu saja bukan tapi tidak ada seorang pun menyadari apalagi memperhatikan kehadirannya."

"Tidak akan mengganggu?"

"Tidak sama sekali."

"Baiklah!"

"Anak manis!" Ayahnya mengecup keningnya dengan penuh kasih sayang.

Saat mereka akan kembali bertukar peran. Gayathi menyampaikan kegundahan hatinya pada Gayatri.

"Aku ingin menghentikan ini semua. Aku akan mengambil anakku kembali dan berkumpul dengan ayahnya di desa." Ujarnya pada saudara kembarnya.

"Apakah kau sudah gila?" Tanya Gayatri panik.

"Tolonglah! Kumohon! Kembalikan semuanya seperti semula."

"Aku tidak bisa! Kau tahu kan suamiku direbut Miranti dan aku tidak bisa menerima bahwa putranya yang akan mewarisi kerajaan bisnis keluarga suamiku."

"Keluarga angkat mu juga kaya raya bukan? Anakmu bisa mewarisinya dari mu bukan?"

"Aku hanya anak angkat. Mungkin aku mendapatkan wasiat dari kedua orang tua angkat ku tapi tetap saja berbeda jika menuruni dari orang tua yang asli."

"Jangan berpikir terlalu ruwet. Kembalikan anakku! Aku tidak menginginkan ini semua." Gayathi menangis memohon kepada saudara kembarnya.

"Aku akan memastikan putramu baik-baik saja. Aku mengenal suamiku. Dia tidak akan membiarkan apalagi melepaskan orang yang sudah mencelakai putramu."

"Tidak ada petunjuk apa pun. Bagaimana dia bisa melindunginya?"

"Percayakan semua padanya. Apalagi jika Raka sudah turun tangan. Ku pasti kan semua akan baik-baik saja.Sudahlah hentikan tangismu. Jangan membuatku menjadi lemah."

"Anakku hampir mati!" Tangis Gayathi kembali pecah,"bagaimana jika Delima yang mengalami hal itu?"

"Kau jangan asal bicara!" Bentak Gayatri tercetus begitu saja.

"Kurasa kau bisa meraba bagaimana perasaanku. Ketakutanku."

"Aku bisa mengerti karena aku juga seorang ibu. Tetapi kau akan mengacaukan segalanya jika menghentikan semua sekarang. Bersabarlah, tidak mungkin aku mengatakan pada suamiku, sayang anak kita di tukar karena dia berjenis kelamin perempuan dan kau akan memberikan tahta kerajaan bisnis keluarga mu pada Malik dan tentu saja aku tidak bisa menerima hal itu..."

"Gayatri! Kumohon! Ini sudah menyangkut keselamatan putraku. Aku tidak menginginkan semua kemewahan dan kekayaan milik keluarga suamimu. Aku hanya menginginkan keselamatan putraku. Aku hampir kehilangannya. Kau tidak melihat keadaannya. Kau tidak mungkin tahan jika itu terjadi pada Delima..." Butir bening kembali mengalir dari kedua sudut matanya.

"Baiklah. Jika itu mau mu. Berikan aku waktu. Aku harus memikirkan cara bagaimana agar putri ku bisa kembali tanpa harus menyerahkan tahta kerajaan bisnis ayahnya pada saudara seayahnya."

Gayathi memeluk saudara kembarnya dengan erat,"terima kasih. Aku bukan tidak ingin menolong mu tapi aku tidak ingin terjadi hal buruk pada putraku."

Gayatri membalas pelukan saudara kembarnya,"aku mengerti. Jika hal itu terjadi pada Delima. Aku bisa gila."

"Aku senang kau bisa mengerti ketakutanku."

"Tenang saja. Aku mengerti tapi kau harus bersabar. Aku harus menemukan cara dan waktu yang tepat. Percaya padaku, Putra tidak akan membiarkan putra mu dalam bahaya."

Saat-saat meninggalkan putrinya yang telah beranjak remaja selalu membuatnya mengharu biru. Dua minggu bersama putrinya merupakan saat-saat berharga sebelum dia kembali kepada rutinitasnya.

Kesepakatannya dengan Gayathi untuk bertukar peran saat menstruasi mereka selama dua minggu. Membuat keduanya bisa berada dekat serta meluangkan waktu untuk buah hati mereka masing-masing.

Delima tumbuh menjadi gadis sederhana yang cantik. Dia tumbuh menjadi pribadi yang periang juga menyenangkan serta sangat hemat dalam hal uang. Lebih memilih diberikan uang dari pada pakaian atau barang yang ingin mereka beli di pasar.

"Mengapa kau selalu meminta uang dari pada membeli pakaian atau barang-barang yang kau suka? Apakah kau tidak ingin membeli tas sekolah yang cantik ini? Sepatu ini bagus untuk kau kenakan." Tawarnya pada Delima.

Delima menggelengkan kepalanya, "sepatu dan tasku masih bagus. Lebih baik uangnya di tabung ke celengan ayamku."

"Uangnya kau apa kan jika harus memecahkan celengan mu yang sudah penuh?"

"Aku tabung di bank."

"Aku akan memberikan uang dan juga membelikan mu sepatu dan tas. Bagaimana?"

"Ibu jangan boros! Nanti uang kita habis."

Gayatri tidak bisa menahan tawanya.

"Tidak akan. Kau akan pingsan jika tahu berapa uang yang kita miliki..."

"Bu! Jangan buang-buang uang. Kumohon!"

Gayatri memeluk putrinya dengan erat. Mencium keningnya. Lama. Air matanya mengalir di kedua belah pipinya.

Delima merasakan sesuatu yang hangat mengenai keningnya.

"Ibu menangis?" Tanya Delima mencium kedua pipi ibunya. Menghapus air mata ibunya,"jangan menangis, Bu..."

"Bagaimana dengan semangkok bakso dan es campur? Apakah kau juga ingin uangnya saja?"

Delima menggelengkan kepalanya. Wajahnya tersenyum lebar," aku mau bakso dan es campur!"

"Baiklah!" Ujar ibunya tersenyum lebar. Mereka menikmati semangkok bakso dan es campur di salah satu warung bakso di pasar.

"Bu, kau beli juga buat ayah di rumah kan?" Tanya Delima mengunyah baksonya dengan nikmat. Es campur bisa menjadi obat dahaga bagi cuaca yang terik.

"Tentu saja. Tidak usah khawatir. Aku juga membeli bakso buat kita berdua makan bersama ayahmu. Tiga es campur dan bakso. Bagaimana?"

"Tidak kebanyakan Bu? Jangan boros. Kita sudah makan disini."

"Tidak apa-apa. Kasihan ayahmu makan sendirian. Kau tidak usah mengkhawatirkan masalah uang. Aku memiliki uang yang sangat cukup dari ayahmu. Kau tenang saja."

"Kau sendiri yang mengajarkan aku berhemat tapi kau sendiri melanggarnya. Dua minggu kau berhemat dan dua minggu kau boros."

"Kau tau kan jika datang bulan. Emosi, perasaan dan mood mu berubah. Membelanjakan uang bisa menjadi obat yang bisa menstabilkan mood dan perasaan."

"Memang ada perubahan tapi yang terjadi padaku tidak sedrastis itu." Ujar Delima yang sudah mengalami menstruasi sejak usianya empat belas tahun.

"Setiap orang berbeda tidak bisa disamakan." Tukas ibunya.

Kembali pada kehidupan masing-masing untuk dua minggu ke depan membuat keduanya tetap bersemangat menjalani kehidupan mereka walaupun buah hati dan kehidupan mereka berganti setiap dua minggu sekali.

Jika Putra menggunakan waktunya saat istrinya berhalangan untuk menekuni bisnisnya di luar kota dan negeri. Gayatri meluangkan waktu bersama putrinya. Tidur bersama putrinya selama rentang waktu tersebut. Perdana tidur sendirian selama dua minggu saat istrinya berhalangan. Membiarkannya tidur bersama Delima di kamarnya.

Sedangkan Gayathi meluangkan waktu menemani putranya. Sesekali menghabiskan waktu bersama teman-teman Gayatri. Berbelanja bersama putranya dan Karina. Menghabiskan weekend di luar negeri menggunakan jet pribadi saudara kembarnya bersama putra dan pengasuhnya.

Tidur sendirian di kamarnya yang luas. Sementara kamar bayi milik Satria sudah diubah menjadi kamar yang lebih sesuai untuk seorang remaja. Kamar yang biasanya ditempati saat menemani Satria masih bayi dan anak-anak sudah disulap menjadi ruang belajar dan buku untuk Satria.

1
Salsabila Arman
lanjut
Eka Lita: Terima kasih kakak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!