NovelToon NovelToon
Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Lari dari Pernikahan / Selingkuh / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Caroline menikah dengan Bastian selama 13 tahun, dan selama itu juga tidak pernah ada kebahagiaan didalam pernikahannya. Bahkan ketika Caroline menjadi buta karena menyelamatkan Bastian, pria itu seolah tidak peduli bahkan tega berselingkuh. Di saat terakhirnya, Caroline berdoa jika dia bisa memutar kembali waktu, dia tidak akan pernah menikah dengan Bastian.
Tak disangka dewa mengabulkan permohonannya dan membuat Caroline kembali ke masa lalu. Caroline kembali di hari ketika dirinya dan Bastian menikah.
....
"Aku Caroline Rexalion membatalkan pernikahanku dengan Bastian. Aku tidak sudi menikah dengan sampah sepertimu" seru Caroline dihadapan semua tamu undangan.
"Caroline, jangan main - main. Apa - apaan sikapmu ini?" Bastian marah dan mencengkeram Caroline.
"Kau baji*ngan sialan. Mati saja kau.. Buagh" Ucap Caroline dan meninju Bastian tepat dihidungnya lalu segera pergi meninggalkan altar.
"Caroline.. Kembali kau!!!" Teriakan Bastian dibalas dengan acungan jari tengah oleh Caroline.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

"Mom kenapa semuanya gelap??" tanya Caroline dengan tangannya yang meraba - raba diudara.

Beatrice mencoba menyoroti pupil mata Caroline tapi tidak ada reaksi sama sekali, "Caroline sayang. Kau tenang ya nak, ini hanya sementara. Mommy akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut" kata Beatrice berusaha menenangkan Caroline.

Bukannya tenang, Caroline malah semakin panik, ini mengingatkannya sebelum dia regresi, "Mom, aku tidak ingin jadi buta. Aku tidak mau mengalaminya mom, aku ingin melihat!!!!" teriak Caroline yang semakin lama semakin histeris hingga menyebabkan Beatrice harus menyuntikkan obat penenang untuk putrinya.

"Beatrice, kenapa dengan Caroline? Kenapa dia tidak bisa melihat?" tanya Edward dan Phillip dibelakang mereka Louis pun juga ingin mengetahui hal yang sama.

"AKu masih belum bisa mengatakan apapun, kita harus memeriksanya lebih teliti. Ada kemungkinan syaraf optiknya mengalami kerusakan saat kecelakaan itu terjadi" kata Beatrice.

"Apa bisa disembuhkan? Jika kau butuh donor mata, ambil saja milikku" kata Edward.

"Bicara apa kau, Caroline masih membutuhkanmu. Tidak, biar milikku saja" ucap Phillip menimpali.

"Tolong semua tenang, ini masih belum pasti. Jangan bicara sembarangan, aku tidak akan mengambil milik siapapun!!!" sergah Beatrice dan langsung membuat semua orang bungkam.

"Tuan...!!!" panggil Theo sambil berbisik, dibelakangnya tampak Vincent sedang mengikuti.

"Beatrice, aku pergi dulu. Kau dan ayah diamlah disini menunggu Caroline. Vivian tolong kau layani Caroline baik - baik" pesan Edward, dia benar - benar mengabaikan Louis yang akan membuka mulutnya untuk berbicara dengannya.

"Aku ikut denganmu, aku tahu apa yang akan kau lakukan" kata Phillip.

Louis melihat gurat kekecewaan dari wajah laki - laki yang sudah ikut merawatnya selama ini sejak ayahnya jatuh sakit. Apa yang dilakukan Louis tidak lagi bisa ditolerir oleh Edward.

"Maaf uncle, sudah mengecewakanmu dan banyak orang" tunduknya.

Edward dan Phillip menuju ke sebuah tempat dituntun oleh Theo, tempat dimana Bastian telah babak belur dihajar oleh suruhan Edward dan mulai tidak sadarkan diri.

"Bangunkan dia!!!" perintah Edward.

Bastian tergagap ketika seember air es menyentuh kulitnya, perih, ngilu yang dia rasakan sekarang. "Bastian!!" panggil Edward.

Dengan kesadarannya yang belum sepenuhnya pulih, Bastian mengerjapkan matanya yang bengkak, samar - samar dia melihat Edward dan juga Phillip duduk didepannya. Posisinya yang tergantung terbalik menyulitkan dia untuk melihat dengan jelas.

"Tu-tuan Edward" lirih Bastian.

"Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau menyakiti putriku? Semua yang terjadi padamu adalah kesalahanmu sendiri, kenapa kau menimpakan kesalahanmu pada putriku dan membalas dendam padanya atas ketidakberuntunganmu!!!!" seru Edward.

Phillip bangkit berdiri dan berjongkok didepan wajah Louis, dia lalu menyun*dutkan cerutu yang tengah dihisapnya ke wajah Bastian.

"Argggggghhh" suara teriakan Bastian menembus malam dan pondok tempat Bastian berada.

"Beraninya kau membuat cucuku seperti itu, sejak dulu keluarga Hills memang hanya melahirkan keturunan begundal busuk sepertimu" ucap Phillip seraya menyalakan cerutunya dan menyun*dutkannya lagi di perut Bastian.

"Tolong lepaskan aku, aku tidak bermaksud menyakiti Caroline. A-aku akan kembali ke penjara dan menjalani hukumanku dengan tenang. To-tolong ampuni nyawaku!!!" Bastian mengiba dengan rasa putus asa seolah nyawanya telah berada diujung tanduk.

"Ayah hentikan" kata Edward seraya mengulurkan tangannya pada Theo yang segera memberikan stik golf pada Edward.

Pria itu mengayunkannya kearah perut Bastian sebanyak dua kali sebelum akhirnya Bastian kembali pingsan. "Bu*nuh dia dan pastikan tidak ada jejak" kata Edward sambil membuang asal stik ditangannya.

****

Beberapa hari kemudian hasil pemeriksaan Caroline terkait matanya pun keluar, benar saja dugaan Beatrice. Syaraf optik Caroline mengalami kerusakan, dan untuk memulihkan penglihatannya kembali Caroline harus menjalani operasi rekonstruksi syaraf optik.

Operasi saraf optik pada mata adalah prosedur yang memungkinkan tanpa memerlukan donor mata. Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki atau memulihkan fungsi saraf optik yang rusak atau terganggu.  Saraf optik merupakan jalur utama yang mengirimkan sinyal visual dari mata ke otak. Jika saraf optik mengalami kerusakan serius atau kronis, hal itu bisa mengakibatkan hilangnya atau penurunan penglihatan yang signifikan. Operasi saraf optik biasanya ditujukan untuk mengatasi masalah spesifik yang memengaruhi saraf optik, seperti tumor, tekanan intraokular tinggi (seperti pada glaukoma), atau trauma.

"Kalau begitu, tunggu apalagi? Cepat lakukan operasinya" ucap Edward.

"Tidak semudah itu, karena aku tidak bisa melakukannya. Satu - satunya orang yang bisa melakukannya adalah Johanna dan aku sudah menghubunginya, dia akan datang 3 bulan lagi dari Amerika" kata Beatrice.

"Tiga bulan? Itu terlalu lama. Kenapa tidak kita saja yang kesana?" tanya Phillip

"Johanna saat ini sedang hamil dan akan segera melahirkan, tiga bulan adalah waktu tercepat baginya untuk kembali ke lapangan, dia juga tidak diperbolehkan untuk bepergian jauh karena kehamilannya cukup beresiko. Sementara Caroline juga tidak dapat bepergian jauh, karena aku takut terjadi shock yang akan memperparah kondisi matanya" kata Beatrice lagi.

"Jadi tidak ada cara lain bagi kita selain menunggu?" keluh Edward menatap ke arah Caroline yang sedang tertidur.

"Tenangkan pikiranmu, jika operasi ini berhasil, Caroline akan bisa melihat lagi. Untuk sementara kita hanya bisa menunggu dan memberi dukungan pada Caroline agar semangatnya tetap hidup" ujar Beatrice.

Edward mengangguk dan memeluk hangat Beatrice.

"Uncle..." lirih Louis memanggilnya.

Edward menoleh tidak suka pada mantan calon menantunya itu, "Kalian bicaralah, aku akan menemani Caroline" kata Beatrice sambil menepuk pundak Edward dan mengajak Phillip masuk ke kamar Caroline bersamanya.

"Mau apa kau?" tanya Edward.

"Ijinkan aku merawat Caroline" kata Louis.

Edward seketika membalikkan badan dan mencengkeram kerah Louis, "Jangan menguji kesabaranku Louis? Apa belum cukup kau melihat Caroline seperti ini, sekarang kau ingin menyakitinya lagi?!!"

"Bahkan dua orang yang disayangi oleh Caroline pun masih dalam keadaan koma akibat kecelakaan itu" kata Edward mengingatkan Louis tentang Polly dan Victor yang menemani Caroline ke villa di hari mereka mengalami kecelakaan.

"Aku bersalah, aku akan menyembunyikan diriku. Mengubah nada suaraku, atau bahkan tidak berbicara sama sekali. Tapi kumohon ijinkan aku merawat Caroline" kata Louis lagi memohon.

Edward memandang Louis dengan tatapan penuh ejekan, "Apa yang bisa kau lakukan untuknya sekarang? Apa kau akan menjadi superman baginya? Sudah terlambat untukmu melakukan sesuatu untuknya. Aku tidak akan membiarkan kau mendekati Caroline" sinis Edward.

"Aku ayah Caroline, dan seumur hidupku akan kupertaruhkan untuk melindungi putriku dari pria pengecut sepertimu. Louis, aku benar - benar kecewa padamu. Aku sudah menganggapmu sebagai bagian dari keluargaku dan merawatmu saat ayahmu jatuh sakit, dan ini balasanmu kepadaku?"

"Kau bukan hanya menyakiti Caroline dan menghancurkannya tapi kau juga mengecewakanku. Akulah orang yang menyarankan Caroline untuk menikah denganmu saat itu, dan aku menyesali hal itu. Sekarang pergi dari sini, jangan pernah temui Caroline lagi. Lupakan dia!!"

Edward menyuruh Theo bodyguard mereka mengusir dan menyeret Louis pergi dari hadapannya dan berpesan agar dia tidak bisa mendekati kamar Caroline lagi.

"Uncle... Tolong. Ijinkan aku merawat Caroline"

"UNCLE...!!!!!!"

*****

1
Riski Fausianto
p
Widi Widurai
dr pd begini. dideketin aja ibukny. bikin memori baru ajaa..
Endang Supriati
hrsnya kamu bantang suruh tampar selingkuhannya dan syruh maki2 dan suruh lempar anak haramnya keluar gedung.
Aiko Clearesta
up thor wlau badai mnghdang
Anita Jenius
Ceritanya keren kak.
5 like + /Rose/buatmu sebagai hadiah perkenalan dariku. semangat ya kak.
Seraphine E: terima kasih banyak kak. 🙏🙏🙏
total 1 replies
Anita Jenius
Aku mampir kak.. salam kenal..
Seraphine E: salam kenal juga kak.
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Bilqies
hai kak aku mampir yaach

jangan lupa mampir juga di karyaku
"Mencintaimu dalam DIAM"
Seraphine E: thank you kak
total 1 replies
Araa
Semangat thoor😆
Seraphine E: thank you kak /Angry//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!