Susuk Kalajengking
Pasangan yang sama sama tidak mendapatkan restu dari kedua keluarga, Kini tersenyum bahagia setelah menikah secara siri di masjid terdekat. Baru setelah itu mereka berangkat menuju kota untuk merencanakan hidup kedepan nya.
Dengan uang yang Arya miliki, Mereka mengontrak rumah kecil pinggir jalan untuk membuka usaha kecil kecilan. Berdagang bakso karena Arya pintar memasak, Hari pertama mereka berjualan bakso.
"Kok belum ada pembeli ya, Mas?" Sari melihat kearah jalan.
"Sabar, Kan kita baru buka. Mungkin orang masih belum tahu, Dik." Jawab Arya.
"Semoga nanti kedepan nya laris manis ya, Mas." Sari memeluk pinggang suami nya.
"Amin, Bisa untuk kita hidup bersama saja sudah alhamdulilah." Jawab Arya memeluk balik istri nya.
Warung ini sekalian untuk mereka tinggal di bagian belakang nya, Jadi bisa untuk menghemat uang yang pas pasan. Karena hanya Arya saja yang membawa uang saat kabur dari rumah, Sari hanya punya cincin dan gelang di tangan.
Arya melarang nya saat Sari akan menjual, Karena uang ini saja bisa cukup walau harus di hemat hemat. Karena hidup di kota sangat lah besar biaya nya, Semua serba beli dan harga nya pun sangat mahal.
"Mas mau ngapain?" Tanya Sari dengan suara manja.
"Masak, Kita belum makan malam ini." Jawab Arya tersenyum manis.
"Makan bakso nya saja, Mas. Kan bisa lebih irit, Besok saja masak nya." Usul Sari.
Mereka pun memakan bakso yang akan di jual tersebut, Sambil menunggu pelanggan yang mungkin akan singgah. Pengantin baru sangat menikmati masa masa bahagia mereka ini.
Berharap nanti kedepan nya akan bisa sedikit lebih naik hidup nya, Arya hanya bisa berharap rezeki dari berjualan saja. Mau kerja ya kerja apa, Karena dia tidak punya lulusan yang bisa di pakai untuk melamar di perusahaan.
"Besok Mas coba melamar kerja di sana." Arya menunjuk bangunan dengan sendok nya.
"Mau kerja apa, Mas?" Sari mengikuti pandangan suami nya.
"Bangunan, Kan tidak butuh ijazah." Sahut Arya.
Sari mengangguk setuju dengan usulan suami nya, Arya pekerja yang gigih. Tidak ingin bila istri nya sampai kelaparan dan merasa itu adalah salah nya sepenuh nya, Cita cita nya adalah menjadi orang kaya dan bisa pulang kampung.
"Kalau buka usaha laundry, Modal nya besar ya." Lirih Sari.
"Tunggu lah nanti kalau sudah ada uang, Dik." Ujar Arya tersenyum manis.
Senyum yang membuat mata istri nya begitu kagum, Rasa nya begitu bahagia karena mereka sudah resmi menjadi suami istri dan sekarang sedang berusaha menata hidup.
Karena sudah malam dan pelanggan juga tak kunjung datang, Arya menutup warung bakso nya. Sari memasukan semua bakso kedalam kulkas kecil yang mereka baru beli juga, Semua perabotan masih baru. Walau bentuk nya sangat mungil karena di sesuaikan dengan keuangan.
Makan bersama bekerja pun bersama, Kini pasangan sama sama merebahkan diri di kasur kecil mereka. Sari melingkarkan tangan nya di pinggang Arya, Darah berdesir kecang dan timbul hasrat yang belum pernah mereka lakukan sebelum nya.
Sari terus mendesah karena Arya bermain di leher hingga turun kedada, Sama sama masih pemula dan tidak tahu cara yang handal. Yang penting bisa merasakan indah nya bersama sama dengan pasangan yang sudah halal.
...****************...
Sari membuka mata ketika cahaya matahari sudah menerobos masuk lewat jendela, Ternyata hari sudah sangat siang. Tubuh nya terasa sangat letih karena tadi malam melayani suami nya.
"Mandi dulu, Dik. Sudah Mas siapkan air nya." Ujar Arya.
"Kamu udah mandi, Mas?" Sari masih duduk di atas kasur.
"Sudah, Mas sholat subuh tadi." Sahut Arya kalem.
Tersenyum malu karena ternyata malah diri nya yang tidak sholat, Pasti lah Arya sudah berusaha membangun kan Sari. Namun Sari memang sangat susah di bangun kan saat subuh.
"Maaf ya kalau aku susah bangun." Sari mendongak menatap wajah suami nya.
"Lain kali jangan di ulang ya, Sholat itu kewajiban kita sebagai umat muslim." Nasihat Arya.
"Iya." Sari mengangguk.
Cara bicara suami nya yang sangat lembut membuat hati nya berbunga bunga, Arya sudah mulai menata warung dan siap di buka. Sari segera bergegas mandi sambil merasakan rasa perih di bagkan bawah nya.
"Udah buka ya, Bang?" Tanya dua orang gadis.
"Baru mau buka, Silahkan mampir." Arya menyambut ramah.
"Gile! Ganteng banget Abang bakso nya." Bisik gadis yang rambut panjang.
"Iya, Ganteng banget." Yang rambut panjang pun terpesona juga.
Kedua gadis itu segera duduk untuk menunggu pesanan mereka, Sambil terus bergosip tentang bagai mana tampan nya Arya. Pandangan mereka tidak lepas dari Arya yang sedang membuat bakso.
"Ini silahkan, Semoga suka ya." Arya berkata ramah.
"Suka banget gue, Bang." Jawab yang rambut panjang.
"Terima kasih." Arya membungkuk dan segera pergi dari meja mereka.
"Buset, Udah ganteng plus sopan banget lagi. Nyokap gue pasti suka banget punya menantu kayak gini." Rambut pendek berdecak kagum.
Obrolan mereka terputus ketika Sari muncul dari belakang, Mereka juga di buat minder setelah melihat Sari yang begitu cantik dengan rambut tergerai indah.
"Udah punya bini? Dan bini nya cakep kayak gini." Rambut pendek insecure seketika.
"Enggak adil banget ya, Suami nya ganteng dan istri nya juga cakep banget." Rambut panjang sedih seketika.
Apa lagi setelah melihat Sari mengelus tangan suami nya sebentar, Padahal hanya mengusap saus yang lengket. Namun kelihatan nya sangat lah romantis, Mereka pun segera menyantap habis makanan nya.
"Bayar sana, Aku tidak sanggup melihat keromantisan mereka." Rambut panjang begitu kecewa.
"Dih! Lebay banget sih lo." Ejek rambut pendek.
Arya pun datang mendekati ketika mereka melambaikan tangan untuk meminta bil, Setelah membayar mereka pun langsung pergi dengan motor nya.
"Gadis kota cantik banget ya, Mas." Ujar Sari.
"Tidak secantik istri nya Mas." Jawab Arya.
"Kamu ikh, Aku serius ini." Sari merajuk karena salting.
"Mas juga serius kok, Mereka memang cantik! Tapi kamu lebih cantik." Ucap Arya.
Sari membuang muka karena sangking malu nya dengan pujian sang suami, Arya begitu pintar bicara sehingga membuat Sari mabuk kepayang.
"Sini biar aku saja yang mencuci, Mas tunggu pelanggan datang." Sari mengambil mangkuk.
"Biar Mas saja, Kamu duduk sana." Tolak Arya.
Suami nya begitu perhatian dalam segi apa pun, Bukan rekayasa karena ini memang sifat nya Arya. Tutur kata yang lembut dan mudah iba kepada siapa pun, Selalu menjadi penurut bila bersama Ibu nya.
Sari tahu bahwa suami nya juga menyimpan kesedihan yang sangat besar karena di tinggal Ibu nya baru beberapa minggu, Namun Arya berusaha menyimpan di dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
goresan curahan keluh kesah
loh sari kan pacarnya azka?
ini piye to
2024-10-18
0
pioo
act of service bgt si arya ini
2024-09-10
1
kuaci
aku mampir lg thor
2024-08-14
0