Terdapat tiga tingkatan dunia yang berada di alam semesta ini, yaitu :
-The Heavens (Alam Surga).
-The Mortal Realm (Alam Bumi).
-The Earth (Alam Fana).
The Mortal Realm (Alam Bumi)
Terdapat banyak para Kultivator hebat yang menguasai tempat tersebut, yang di mana yang terkuat lah yang berkuasa yang lemah di tindas dan bahkan nyawa nya juga tidak di hargai.
Di mana terdapat seorang pemuda sampah yang tidak bisa ber-Kultivasi dari Keluarga Bangsawan yang telah terlupakan. Di mana ia mempunyai keinginan yang kuat demi membalas kan dendam orang tuanya.
Bagaimana kah petualangan pemuda tersebut dalam membangkitkan Kultivasinya dan memalaskan dendam orang tuanya.
Baca cerita lengkapnya di Novel TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch- 30. Turnamen Kultivator Muda Babak II (1).
Ch- 30. Turnamen Kultivator Muda Babak II (1).
Ke esok kan hari nya, semua orang yang ada di kota Awan dan kota Zhimo kembali mendatangi wilayah Keluarga Hui karena hari ini pertandingan para kultivator muda akan kembali di lanjut kan.
Setelah bangku penonton dipenuhi oleh orang-orang dan semua tamu terhormat juga telah hadir di ruangan khusus, Hui Feng kemudian meminta Hui Fang untuk memulai acara turnamen nya.
"Selamat datang kembali di kediaman keluarga Hui, seperti yang telah aku katakan kemarin, hari ini adalah hari dimana babak kedua turnamen kultivator muda dimulai, dan sebelum itu aku juga akan menjelas kan sedikit peraturan turnamen yang akan berlangsung hari ini.."
"Yang pertama para peserta yang akan bertanding masih akan tetap di pilih secara acak. Kedua, para peserta juga masih di perboleh kan untuk mengguna kan senjata apa pun dan teknik apa pun kecuali racun. Ketiga, peserta akan dinyatakan kalah apa bila keluar dari arena atau peserta tersebut menyerah. Keempat, dilarang membunuh sesama peserta, jika ada yang melanggar hukuman nya masih tetap sama". Ucap Hui Fang dengan suara keras dan sedikit mengandung energi Qi.
"Baiklah turnamen kultivator muda babak kedua dimulai sekarang" lanjutnya.
Para penonton kembali bersorak gembira, mereka semua nampak sudah sangat tidak sabar untuk menyaksikan pertarungan hebat antara kultivator muda, jika pertandingan di babak pertama saja sudah sangat seru, tentu nya di babak kedua ini akan jauh lebih seru lagi.
Sementara itu para juri masih mengacak-acak nama yang
telah tertulis di atas sebilah bambu kecil, mereka
kemudian menarik bilah bambu tersebut secara berpasangan, hal tersebut juga mereka lakukan di
tempat terbuka agar semua orang mempercayai bahwa
dalam pengacakan nama tidak ada yang melakukan
kecurangan.
Setelah dua puluh bilah bambu selesai dipilih secara berpasangan atau bisa di bilang dua bilah bambu kecil ditarik secara bersamaan, para juri kemudian membuka lima pasang bilah bambu yang di mana nanti nya itu akan menjadi peserta yang bertanding di urutan pertama.
Dan kesepuluh peserta yang akan bertanding di urutan pertama adalah, arena satu Lin An vs Zhao Han, arena dua Lou Yan Vs Han Bei, arena tiga Lian Yang vs Hui Jiang, arena empat Hui Fen Vs Xian Lu dan terakhir arena kelima Zhang Tong vs Chen Yong.
Para peserta yang telah di sebut kan nama nya kemudian memasuki arena masing masing, para penonton juga menjadi semakin bersemangat setelah mengetahui bahwa kedua tuan muda keluarga Hui dan Zhao mendapat kan pertandingan di urutan pertama.
Walaupun sebenar nya para penonton sungguh sangat ingin menyaksikan kedua tuan muda keluarga Hui dan Zhao tersebut bertanding dalam satu arena, akan tetapi mereka juga tidak bisa apa-apa karena peraturan nya sudah di tetapkan dan nama mereka juga telah di pilih secara acak di hadapan semua orang.
"Pertandingan dimulai!". Ucap Hui Fang memberikan instruksi.
Semua peserta yang ada di arena masing-masing kemudian mulai menyerang satu sama lain setelah Hui Fang mengizinkan mereka untuk mulai bertarung, dan para penonton kembali bersorak gembira ketika para peserta di masing-masing arena mulai melakukan pertarungan.
"Sayang sekali aku harus menunggu untuk giliran ku". Gumam Yu Xuan yang masih berdiri di dinding pembatas.
Di atas arena pertandingan nomor satu terjadi pertarungan sengit antara Lin An melawan Zhao Han, kali ini Zhao Han juga mendapat kan lawan yang setara dengan nya, hanya saja dalam segi kecepatan, Lin An lebih unggul dibanding kan Zhao Han.
Boomm...
Terdengar suara ledakan keras terjadi saat pukulan mereka berdua beradu, kedua nya juga sama-sama terpukul mundur beberapa langkah karena efek dari pukulan mereka.
Kedua nya sama sama tersenyum sinis, kemudian kedua nya langsung melesat maju untuk saling menyerang satu sama lain, karena Lin An lebih unggul dalam hal kecepatan, jadi dia bisa dengan mudah menghindari setiap serangan Zhao Han.
Hal tersebut tentulah membuat Zhao Han agak kerepotan, karena sejak awal Lin An hanya menghindari serangan nya saja dan hanya beberapa kali melaku kan perlawanan balik, situasi nya terlihat seperti Lin An sedang mencoba untuk membuat Zhao Han kelelahan, dan juga seperti nya Lin An juga sedang berusaha untuk mencari titik kelemahan Zhao Han.
"Cih... jika hal ini terus berlanjut maka aku akan kehabisan energi Qi dan akan kalah". Batin Zhao Han.
Karena merasa di pojok kan kemudian Zhao Han melompat kebelakang untuk mengambil jarak dari Lin An, setelah itu Zhao Han langsung menyerang Lin An dengan serangan jarak jauh, namun serangan jarak jauh tersebut juga mempunyai area yang cukup luas, sehingga membuat Lin An harus bersusah payah menghindari nya.
"Haha... sekarang aku tau bagaimana harus mengalah kan mu". Gumam Zhao Han.
Zhao Han kemudian mengangkat kedua tangan nya ke atas, lalu dari telapak tangan nya keluar sesuatu seperti pusaran angin dan kemudian secara perlahan lahan membentuk pusaran angin yang cukup besar di telapak tangannya.
"Pusaran Angin Badai!". Ucap Zhao Han kemudian melemparkan pusaran angin yang ada di telapak tangan nya.
Pusaran angin tersebut tiba-tiba berubah menjadi sangat besar, seketika arena pertarungan diselimuti oleh udara mencekam yang tercipta karena kekuatan pusaran angin dari jurus Zhao Han. Pusaran angin tersebut juga terus bergerak dan mengejar Lin An seakan akan pusaran angin itu memiliki kesadaran dan bisa bergerak dengan sendiri nya".
"Sial, jurus apa ini?, bagaimana bisa mengejar seperti ini?". Guman Lin An
Lin An terus berusaha menghindar dari pusaran angin tersebut, namun secepat apapun dia berlari dan menghindar, pusaran angin tersebut tetap terus mengejar nya bahkan semakin lama pusaran angin tersebut menjadi semakin besar dan membuat udara yang ada di sana menjadi dingin dan mencekam.
Ketika sedang menghindar dari pusaran angin yang tercipta karena jurus Zhao Han, di saat yang bersamaan Lin An beru menyadari bahwa sejak tadi Zhao Han sama sekali tidak bergerak dari tempat nya, yang artinya Pusaran angin tersebut sedang dikendalikan oleh Zhao Han menggunakan kekuatan energi Qi nya.
"Haha.. ternyata seperti itu, jadi jika aku menyerang penggunanya maka jurus ini juga akan lenyap". Gumam Lin An
Lin An kemudian meningkat kan kecepatan nya dan melesat ke arah Zhao Han yang sedang fokus mengendalikan pusaran angin milik nya, setelah berada tidak terlalu jauh dari Zhao Han, Lin An kemudian mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan nya dan langsung segera menyerang Zhao Han.
Untung nya Zhao Han berhasil menyadari serangan yang di lakukan oleh Lin An, meskipun serangan pertama nya gagal, Lin An masih tidak berhenti dan terus menyerang Zhao Han mengguna kan pedang nya.
Akan tetapi Lin An tidak menyadari bahwa sejak tadi Zhao Han sudah mempersiapkan pusaran angin untuk menyerang nya secara tiba-tiba, benar saja ketika Lin An mendekati Zhao Han dan siap melancar kan serangan nya, secara tiba tiba Zhao Han mengibas kan tangan kanan nya ke arah Lin An dengan sangat cepat.
Karena sudah terlalu dekat dengan Zhao Han, Lin An tidak dapat menghindari serangan pusaran angin yang tiba tiba muncul di hadapan nya.
Boomm!!...
Ledakan yang cukup besar terjadi ketika pusaran angin tersebut menghantam tubuh Lin An dan membuat nya terlempar cukup jauh dan mendapat kan luka yang cukup serius karena serangan telah yang begitu dekat.
Zhao Han kemudian mendekati Lin An, kemudian Zhao Han mengambil pedang yang sebelumnya Lin An gunakan untuk menyerang dirinya, lalu Zhao Han mengarah kan pedang tersebut ke leher Lin An.
"Kau sudah kalah, jadi menyerah lah sekarang". Ucap Zhao Han.
"A-aku menyerah". Jawab Lin An.
"Pertandingan selesai dan tuan muda Zhao Han menjadi pemenang di arena nomor satu". Ucap Hui Fang mengumumkan kemenangan Zhao Han.
Lin An kemudian di bawa kepada para tabib yang sedang berada di luar arena untuk segera di obati, karena Lin An mendapat kan yang cukup serius.
**
Kemenangan yang berhasil di raih oleh Zhao Han, berhasil membuat para penonton menjadi riuh.
Sementara itu di arena nomor empat pertarungan antara Hui Fen dan Xian Lu juga sudah mulai menunjuk kan hasil akhir, sebab kekuatan Hui Fen masih jauh lebih unggul jika dibandingkan dengan Xian Lu yang menjadi lawan nya.
Mereka berdua memanglah sama-sama berada di tahap Nassent Soul 9, akan tetapi teknik dan jurus yang digunakan oleh Hui Fen jauh lebih kuat dari pada Xian Lu yang hanya menggunakan teknik-teknik atau jurus-jurus tingkat rendah sampai menengah.
Setelah beberapa menit berlalu akhirnya pertarungan mereka berdua selesai dan Hui Fen keluar sebagai pemenang, para penonton semakin bersorak gembira setelah kedua tuan muda yang mereka bangga-bangga kan berhasil lolos ke babak yang selanjutnya.
Tidak berselang lama setelah kemenangan Hui Fen, pertandingan yang terjadi di tiga arena lainnya juga telah mendapatkan pemenang, dan para peserta yang berhasil masuk ke babak selanjutnya adalah, Zhao Han, Hui Fen, Han Bei, Lian Yang dan terakhir Chen Yong.
"Pertandingan babak kedua urutan pertama telah selesai, selamat kepada kalian yang telah berhasil masuk ke babak yang selanjutnya, sekarang silahkan beristirahat". Ucap Hui Fang mengumumkan hasil pertandingan.
"Sekarang kita akan memasuki pertandingan kedua urutan kedua, kepada para peserta silahkan naik ke arena pertarungan". Lanjut Hui Fang
Yu Xuan dan para peserta yang tersisa kemudian memasuki arena pertarungan, dan yang akan bertanding di turnamen babak kedua urutan kedua adalah Yu Xuan vs Yi Anming di arena satu, Chi Yan vs Long Rue di arena dua, Lao Shing vs Liang Xiang di arena tiga, Han Fulin vs Bian An arena empat dan terakhir Zhang Wen vs Wei Buqian di arena lima.
Di ruangan khusus, tetua Ling Hangquan menjadi sangat bersemangat dan sangat antusias saat melihat Yu Xuan memasuki arena pertarungan, selain itu tetua Ling Hangquan juga menjadi sangat penasaran dengan bagaimana cara Yu Xuan akan memenang kan pertarungan kali ini.
"Haha.. aku akan melihat bagaimana cara kau untuk menghadapi lawan mu kali ini anak muda". Gumam Ling Hangquan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
utk novel yg terbaru untuk semua