Dua Garis Biru

"au , sakit , sakit sekali " Zea meringis kesakitan di atas bangku dengan tangan masih diikat.

Tiga pemuda masuk dengan seringai yang menakutkan.

" Jason, apa kita gilir lagi gadis itu , lumayan buat puasin juniorku" ucap Dika dengan senyum miringnya sambil mengusap usap senjatanya.

" gila kamu Dika, dia sedang hamil hasil perbuatan kita bertiga waktu itu " jawab Jason.

Dan satu lagi pemuda yang tidak diduga sama sekali terlibat dalam kejahatan ini, dia adalah Dion , sahabat baik Davin .

" menurut kalian anak siapa yang dia kandung ,yang jelas bukan anaknya Davin " timpal Dion .

Ketiga pemuda itupun tersenyum miring dan berjalan mendekati Zea yang menggeliat menahan sakit di perutnya.

" Dion , bajingan kamu , kamu sudah berkhianat pada Davin , brengsek kamu Dion " umpat Zea yang membuat Dion tersenyum miring dan meraih dagu Zea kemudian berusaha mencium paksa bibir merah merekah Zea.

" Zea Alfarest , kamu masih ingat dengan kejadian waktu itu , o , maaf kamu dalam keadaan tidak sadar ketika aku, Jason dan Dika menikmati tubuhmu dan merenggut keperawananmu , hahahaha" ucap Dion sambil melemparkan wajah Zea ke samping setelah memaksa mencium bibirnya.

" brengsek kamu Dion , penjahat kamu , ingat Dion aku akan membalas semua kejahatan mu ! Cihhh dasar manusia sampah " umpat Zea yang sangat hancur .

Tak lama kemudian Helena masuk dengan seorang wanita cantik yang membuat Zea melotot tajam seakan tidak mempercayainya

" kak Stevie, kakak ada di sini ?" ucap Zea dengan lemah.

Stevie menatap Zea kemudian tersenyum dan berjalan mendekatinya" adikku Zea, kamu sudah merebut Davinku , seharusnya aku yang menikah dengan dia tapi kamu telah menghancurkan semuanya, brengsek kamu Zea !!"

Zea semakin terpukul dengan kedatangan Stevie yang merupakan kakak sepupunya.

" kak, apa maksud kak Stevie, aku aku tidak merebut Davin kak , kakak sudah salah paham padaku " jawab Zea.

Plakss ( belum sempat Zea menyelesaikan ucapannya, Stevie sudah menamparnya dengan kuat )

Bahkan bukan hanya sekali , tapi Stevie menamparnya berkali kali hingga sudut bibir Zea mengeluarkan darah segar.

Zea meringis kesakitan , ditambah perutnya yang semakin perih seperti ada yang mencabik cabiknya .

Keadaan Zea semakin lemah .

Helena membuka ikatan tangan Zea dan menariknya kemudian melemparkan tubuh lemah Zea ke lantai gudang yang dingin.

Bruks ( keadaan Zea sangat memperihatinkan, badannya lusuh , rambutnya acak acakan , sudut bibirnya berdarah )

" Dion , Jason, Dika apa kalian sudah tidak bernafsu melihatnya" ucap Helena .

Dion tersenyum menyeringai " siapa bilang , Zea tetap mempesona "

Dengan senyum jahatnya Helena mencoba membuka kancing baju Zea " sekarang lepaskan bajumu brengsek , Stevie ambil videonya !"

Stevie segera mengambil ponselnya dan merekam Zea yang terkapar lemah sambil meringis memegangi perutnya.

Dion dan Jason segera mendekati Zea dan mencoba menyentuhnya.

" lepaskan brengsek , bajingan kalian !" teriak Zea dengan sisa tenaganya.

Helena tertawa puas " Davin , sebentar lagi kamu akan tahu betapa menjijikkan istrimu , bahkan kau tidak akan mau untuk menyentuhnya, hahahaha"

Jason , dan Dika mencoba memegangi kedua kaki Zea , sementara Dion berusaha membuka baju dan celana yang Zea pakai.

Zea menjerit menahan sakit dan berusaha melawan kejahatan mereka , tanpa diduga Zea berhasil menendang wajah Jason dan Dika kemudian berhasil berdiri dengan sempoyongan.

Tentu saja Dion sangat marah dan berusaha menarik tangan Zea, namun Zea tetap berusaha melawannya dengan memukul mukul dada Dion .

"Zea , jangan melawan kamu ,atau kami akan jauh lebih kasar dari ini " gertak Dion .

"tolong Dion, lepaskan aku, ku mohon perutku sakit aku tidak bohong Dion hiks hiks hiks, asal kamu tahu anak ini anak salah satu dari kalian , atau mungkin bisa juga ini anak kamu jadi kumohon selamatkan aku dan bayiku Dion" rengek Zea yang tidak dihiraukan oleh Dion .

"kamu kira aku perduli , hahahaha " jawab Dion kemudian tertawa sambil terus mempermainkan Zea yang sudah mulai pusing .

Zea terus memegangi perutnya karena sakitnya luar biasa .

"Dion , ayo Dion letakkan tubuh Zea di atas meja biar kita bisa bergiliran menikmatinya" teriak Dika.

Stevie dan Helena terus mereka aksi jahat mereka.

"tidak Dika , aku mohon " rengek Zea .

Zea terus memohon tapi tidak dihiraukan oleh ketiga pemuda bajingan itu.

Dion tersenyum menyeringai dengan tatapan penuh nafsu , begitu juga dengan Dika dan Jason.

Zea menggeleng perlahan dan merasa tidak sanggup lagi untuk melawan , hidupnya akan hancur untuk kedua kalinya.

Dion merobek baju Zea dan melepaskan paksa celananya yang dipakainya, keadaan Zea sangat tragis dan Zea tidak bisa lagi berbuat apa apa .

Zea terdiam tanpa bisa melawan lagi " kalian , ingat janjiku , setelah ini hidup kalian akan hancur , aku akan membalas semua kejahatan kalian ,dan kalaupun setelah ini aku mati aku akan menghantui kalian selamanya !"

Dion , Jason ,Dika , Helena dan Stevie tiba tiba saja terdiam dan saling melemparkan pandangan .

" apa kalian semua takut ?" tanya Helena .

Keempat bajingan itu menggeleng perlahan.

" tapi Helena, apa kita tidak terlalu jahat ?" ucap Jason yang mulai iba melihat keadaan Zea yang sangat lemah ,pasrah dan hampir telanjang.

" bagaimana kalau setelah ini dia benar benar tewas , kita bisa dipenjara " ucap Dika .

Dan tiba tiba ...

Apa yang terjadi selanjutnya?

Yang penasaran terus saja ikuti dan tunggu up berikutnya.