Menikah Muda

Rain yang merasa bersalah karena sudah membentak Flora, mengusap air mata di pipi gadis itu setelah melepas kecupannya.

"Rain ayo kita baikan, aku sangat merindukanmu." Ucap Flo dengan kedua mata berkaca-kaca.

Meskipun awal dari perdebatan mereka bukan kesalahannya, tapi Flora bersedia untuk membujuk Rain lebih dulu karena sangat merindukan sosok Rain Moses.

Mendengar kata rindu yang diucapkan Flora, tentu saja membuat Rain bahagia. Bolehkah ia berharap kalau Flora nya sudah mulai mencintainya meksipun sangat mustahil.

"Flo aku juga..."

"Bukankah kita bersahabat, Rain? Jadi aku mohon jangan mendiamkan aku seperti ini."

Perkataan Flora barusan tentu saja membuat Rain terdiam. Kata-kata rindu yang ingin diucapkannya kembali ia pendam dengan sebuah senyuman yang terukir dibibirnya.

"Kau memang sahabatku, tapi kau lupa kita adalah suami istri. Kau juga lupa, tidak ada yang namanya persahabatan yang selalu mencium bibir seperti yang kita lakukan." Ucap Rain namun hanya dalam hati. "Baiklah kita baikan, tapi dengan satu syarat."

"Apa itu?" tanya Flo masih dengan terisak.

"Kau harus berhasil masuk peringkat sepuluh besar saat ujian nasional."

"Apa?" pekik Flo dengan mulut yang menganga lebar, seketika itu juga air matanya langsung berhenti karena efek keterkejutannya. "Lebih baik kita bermusuhan Rain, karena syarat yang kau minta sangat mustahil, diluar nurul dan diluar perkiraan BMKG." Celotehnya tak beraturan.

Jangankan masuk sepuluh besar, berhasil lulus saja Flo sudah berucap syukur. Karena ia sadar diri otaknya begitu lemot dan jauh dari kata pintar. Jangan salahkan Flora jika ia bodoh, salahkan saja Dad Boy yang menikahi Mom Tita yang memiliki kepintaran setipis benang. karena bukankan kepintaran seseorang diturunkan dari sang ibu.

"Jika kau berhasil masuk sepuluh besar aku akan mengambulkan apa pun keinginanmu." Bujuk Rain.

"Apa pun?" Flo mengulang perkataan Rain.

Rain menganggukkan kepalanya, membuat kedua mata flora kini berbinar dengan senyum yang merekah saat membayangkan akan memiliki banyak uang. Ya, Flo akan meminta Rain memberikan uang ratusan juta bahkan bila perlu miliran untuk Flo gunakan membeli rumah atau apartemen. Jadi jika Rain mengusirnya atau mereka sedang bertengkar hebat, Flo akan tinggal di rumah yang dibelinya dari uang tersebut.

"Baiklah, tapi kau harus memegang janjimu."

"Aku berjanji." Rain mengacak-acak rambut Flo dengan tersenyum. "Apa pun akan kuberikan sebagai kado terakhirku." Gumamnya dalam hati.

Ya, kado terakhir karena setelah ujian nasional selesai maka hubungan mereka pun akan berakhir.

"Rain kau tidak takut jika aku meminta semua kekayaanmu dari keluarga Moses?"

Rain menggelengkan kepalanya. "Bahkan jika kau meminta nyawa, maka akan aku berikan."

Deg.

Ada getaran hebat dan sesak di dalam dada saat mendengar perkataan Rain tersebut.

"Rain..."

Drt...drt.

"Tunggu sebentar." Rain mengangkat ponselnya yang berdering sambil berlalu dari tempat tersebut. "Ya Jasmine..."

"Jasmine?" Gumam Flora saat mendengar Rain menyebut nama seorang wanita. Ya, bukan sekali dua kali Rain mengangkat telepon dari seorang wanita yang bernama Jasmine, tapi hampir tiap hari. Dari mana Flora tahu nama itu, karena ia sering mendengar nama Jasmine disebut saat Rain berbicara di ponselnya. "Siapa Jasmine?" tanyanya pada diri sendiri sembari menatap punggung Rain yang kini menghilang dibalik pintu.

...🌷Pengumuman 🌷...

...Halo semuanya 🤗 Mom minta maaf ya kalau sudah jarang up karena kesibukan di dunia real 🙏 dan kali ini mom mau mengumumkan pemenang Giveaway Menikah Muda, dan nama-nama pemenangnya ada dibawah ini👇...

...Selamat untuk para pemenang 🥳 kalian bisa dm alamat dan no hp kalian ke Ig mom_tree_17. Bagi yang belum beruntung bisa ikutan giveaway selanjutnya di Novel Dewa yang sebentar lagi akan reales 🥰 sekian informasi dari Mommy, salam hangat dan peluk online dari jauh 😘...

...Note ~ untuk ongkir ditanggung pemenang dan harap konfirmasi segera mungkin, lebih dari tujuh hari hadiah dianggap gugur....