"Pergi kamu dari rumah" Usir Bianca, ibu tiri Sarah. Begitulah, Sarah terpaksa pergi dari rumah sendiri. Bukan hanya Bianca yang kejam, tetapi adik tiri Sarah pun selalu mengganggu hubungan percintaan Sarah dengan Rafi sang guru SMK di sekolah.
Di tengah perjalanan, Sarah bertemu dengan gadis tengil yang bernama Salma. Wajah Sarah dengan Salma mempunyai kemiripan 100 persen. Namun, jika Sarah wajahnya glowing, Salma berwajah kusam.
Rupanya, Salma pun kabur dari rumah lantaran menolak ketika dipaksa menikah dengan guru matematika yang bernama Haris. Salma lantas mempunyai ide gila, mengajak Sarah tukar tempat. Tukar tempat, itu artinya Sarah sudah siap menggantikan Salma menikah dengan Haris.
"Bagaimana kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 31
"Sar maafin gue," Suara Salma terdengar parau. Sarah yang mendengar nya kaget akan perubahan sikap Salma yang tengil itu kini berubah sendu.
"Sudahlah Sal, semua sudah terjadi, kita hadapi bareng-bareng ya. Kita temui mama Asyima, Papa, dan juga orang-orang terdekat kamu, aku. Kita ceritakan semuanya supaya kita bisa bebas dari kekacauan ini," Nasehat Sarah panjang lebar.
"Bukan itu Sarah, tetapi gue tidak bisa menjaga amanat loe," Salma pasrah jika sampai Sarah marah karena dia sudah berani mencintai Rafi.
"Lalu apa Sal," Sarah ingin tahu.
Karena gue mencintai Rafi Sar," Salma melempar pandangan ke tanaman hias, tidak berani menatap Sarah. Tetapi kini dia sadar, ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan. Jika selama ini Rafi dekat dengannya itu hanya karena untuk mengisi kekosongan hati Rafi, karena Sarah tidak berada di dekatnya.
Wajah Sarah seketika berubah sendu, kecewa itu pasti. Inilah yang selama ini dia takutkan, dan benar-benar terjadi. Tetapi sungguh tidak adil jika dia akan mempersoalkan masalah ini. Sarah tentu tidak akan menyakiti hati Salma yang sudah sakit menjadi tambah parah.
"Sudahlah Salma... jika Rafi mencintai kamu, aku akan mundur. Tetapi masalahnya, kamu sudah sah menjadi istri Haris," Sarah rupanya sudah legowo melepas Rafi, daripada mengorbankan persahabatan.
"Lupakan Sarah, nyatanya Rafi hanya mencintai loe, sama sekali tidak melirik gue," Salma menarik napas sesak.
"Mengenai Pak Haris, sesungguhnya beliu menikahi loe Sar, bukan gue" Lanjut Salma, kali ini berbicara hati-hati.
"Apa maksud kamu Sal? Aku tidak mengerti. Jangan mengada-ada," Desak Sarah, mengguncang pundak Salma yang ringkih itu.
"Untuk lebih jelasnya, loe tanyakan saja kepada Pak Haris, Sal" Salma mengatakan bahwa Haris tahu semuanya.
"Apa?" Sarah terlonjak kaget. Sudah satu bulan tinggal bersama Haris, tetapi Haris tidak mengatakan apapun. Bahkan selalu memanggil dirinya Salma. Tentu saja Sarah bingung apa maksud Haris. Lalu bagaimana bisa, dirinya tiba-tiba menjadi istri guru matematika yang ditakuti itu, padahal semua tahu bahwa yang dinikahi Haris adalah Salma.
"Sudahlah Sarah... gue tidak ada waktu lagi," Salma melihat jam di handphone, kemudian menarik koper yang berada di dekatnya hendak pergi entah ke mana.
Sementara Sarah kaget karena tidak memperhatikan tempat baju tersebut lantaran fokus kepada Salma.
"Salma... pasti kamu mau menemui Mama Asyima kan? Aku ikut Sal. Kita jelaskan barang-barang," Sarah bersemangat.
"Tidak Sar, gue bukan mau ke rumah Mama," Salma tampak sedang mengetik handphone, kemungkinan memesan taksi.
"Atau... Kamu mau ke rumah Papa dulu Sal," Sarah tak kalah semangat, bersama Salma tentu saja dia akan lebih mudah untuk menjelaskan duduk perkaranya.
"Maaf Sar, kali ini gue mau menenangkan diri dulu untuk sementara waktu," Kata Salma tidak mau dibantah. Bersamaan dengan itu taksi pun datang, Salma masuk kemudian masuk ke dalam
"Salma... tunggu Salma, loe mau ke mana Sal," Sarah berusaha menarik koper yang sudah berada di pinggir taksi. Terjadi tarik menarik koper tersebut antara Salma dengan Sarah.
"Berangkat Bang," Ucap Salma, ketika koper sudah dia letakkan di jok tentu saja tenaga Sarah kalah kuat dari Salma.
"Salma..." Pekik Sarah. Ia pandangi taksi yang sudah bergerak. Tidak mau kehilangan jejak Salma menyalakan motor kemudian mengejarnya.
Di dalam motor, Sarah gelisah. "Salma... jangan pergi. Gue ikhlas melepaskan Rafi demi kamu. Yang penting kita bisa selalu bersama-sama," Gumam Sarah. Tetapi apa mau dikata, taksi masuk ke jalan tol. Tentu Saja motor tidak diizinkan melalui jalan tersebut.
"Ya Allah... bagaimana ini?" Sarah minggir lalu menghubungi Rafi. Deringan ketiga suara pria di seberang sana menjawab.
"Mas Rafi... tolong cepat datang ke jalan raya kota T. Salma pergi entah kemana Mas," Sarah pun menceritakan melaui telepon. Dia takut jika Salma nekat.
Entah jawaban apa yang diucap Rafi di seberang telepon. Beberapa menit kemudian, Sarah menutup handphone kemudian menyetop taksi, meninggalkan motornya di pinggir jalan.
Taksi pun masuk ke jalan tol, Sarah mengira-ngira jalan yang dilalui taksi Salma.
...~Bersambung~...
terimakasih kembali author
ditunggu karya selanjutnya
iklan mendarat y kak