Almira wanita berusia 27 tahun belum menikah sehingga sering jadi bahan gunjingan,ia hanya tersenyum tanpa sedikit pun marah karena sudah biasa mendengarnya.Almira hanya pasrah dengan jalan hidupnya. Bagaimana kisah almira apakah ia menemukan pasangan hidupnya?....,akankah ada pelangi setelah hujan?...
jumpa lagi dengan karya ku setelah sekian lama mati suri.Tapi aku tidak janji bisa update setiap hari ya.....Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang receh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cyra kesal
Almira sudah sampai dirumah ia bergegas membuka pintu samping yang memang selalu dikunci Almira saat ia pergi kebutik karena kasihan kalau neneknya yang membuka pintu.Tidak lupa mengucapkan salam dan terdengar suara nenek menjawab salam, ada nada khawatir dihatinya karena meninggal kan nenek sendirian dalam keadaan kurang enak badan.
Saat ia membuka pintu terlihat nenek sedang berselonjor dikarpet sambil menonton televisi.
" Nenek udah baikan ? " sambil meletakkan tas nya di meja langsung menemui nenek.Nenek mengangguk sambil tersenyum .
" Nenek jangan sakit ,Almira ingin nenek sehat terus sampai Almira menikah " ucap Almira lagi ia mencium pipi keriput nenek dan memeluknya tanpa disadari ia menangis.
" Jangan menangis Al , nenek udah sembuh tadi hanya kecapean " jawab nenek lembut sambil mengusap air mata Almira yang jatuh di pipinya.
" Almira ngak tahu lagi kedepan nya seperti apa kalau ngak ada nenek jangan pernah tinggalkan Almira nek " kata Almira dengan sesenggukan.Entah kenapa ia merasa bersedih dan sedikit melow.
" Almira tidak boleh bicara seperti itu doakan nenek sehat selalu biar bisa melihat Al menikah dan kalau dapat sampai punya anak jangan bersedih lagi,Al belum mandi kan setelah mandi sholat " ujar nenek sambil mengusap punggung Almira. Almira pun mengangguk ia segera beranjak menuju kamar nya untuk segera mandi karena sudah gerah.
Sementara Fathir dan Cyra sudah sampai dirumah sepanjang perjalanan pulang Cyra menceritakan kegiatannya bersama Almira.Cyra pun tadi memaksa Almira mengirimkan alamat rumahnya dan tentu saja dibagikan kepada papinya.
Malam ini rencananya Fathir akan kerumah Almira bersama Cyra tanpa diketahui Almira.Mereka akan menjenguk nenek Almira yang sedang sakit makanya begitu sampai Ayah dan anak tersebut bergegas mandi.
Setelah makan malam Fathir dan Cyra pun segera berangkat menuju rumah Almira tidak lupa di jalan mereka membeli buah tangan.Fathir hari ini memakai baju santai dengan kaos yang ngepas di badan dan juga celana jeans begitu dengan Cyra ia memakai kaos yang agak kebesaran serta celana panjang.Fathir tidak suka anak nya memakai pakaian model anak zaman sekarang dengan hotpants.Fathir menginginkan anak nya menggunakan jilbab cuma Cyra belum mau yang penting tidak menggunakan pakaian serba terbuka.
" Menurut papi kak Almira cantik tidak ?" tanya Cyra saat Fathir sedang menyopiri mobil nya kebetulan Fathir tidak menggunakan sopir ia ingin pergi berdua dengan putri nya.
" Menurut Cyra gimana ? " tanya Fathir balik sambil senyum-senyum menatap Cyra.
" Kan Cyra yang nanya kok papi nanya balik " sambil memanyunkan bibirnya.Fathir terkekeh melihat reaksi anak gadisnya.
" Yang namanya perempuan jelas cantik ngak mungkin ganteng " jawab Fathir sambil tetap fokus menyetir kebetulan malam ini tidak macet.
" Tapi kan Cyra nanya cantik ngak kak Almira gitu aja susah jawabnya,papi suka ngak dengan kak Almira ? " tanya Cyra lagi semakin banyak pertanyaan nya.
" Kasih tahu ngak ya ...." kekeh Fathir sengaja menjawab dengan jawaban mengambang.
" Papi.....! " teriak Cyra sambil mencubit pinggang Fathir membuat Fathir meringis.
" Aduh sakit sayang nanti kalau papi nabrak gimana " sambil Fathir meringis menahan sakit akibat cubitan Cyra.
" Rasain....Cyra nanya tapi papi jawabnya kayak gitu, sebel Cyra jadi nya " sambil melipat tangan dengan bibirnya yang manyun.
" Jangan marah-marah nanti cepat tua " ledek Fathir lagi.ia senang melihat putrinya yang lagi ngambek.
" Biarin....! " ujar Cyra masam,sedangkan fathir hanya terkekeh mendengarnya.Sambil menyetir tangan kirinya mengusap rambut Cyra dengan sayang.