Seorang remaja yang beruntung mendapatkan sebuah sistem dan membuat kehidupannya nya berubah lebih layak, ia akan menguasai dunia bawah dan menjadi raja dari segala raja.
ia akan membalas semua perlakuan buruk terhadap keluarganya bahkan ia akan membalas dendam terhadap keluarga ayah kandungnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hoream_Aranhaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
teman kecil
Dor
Dor
Beberapa anggota elang api yang masih bertahan mengarahkan pistolnya ke arah Aletta, namun dengan sigap Raka melindunginya dan peluru itu mengenai dirinya meskipun tidak mempan sih.
“Apa kau tidak apa-apa Queen?”tanya Raka
“Aku baik”jawab Aletta dingin
Andai saja Queen Levator tahu siapa sosok lelaki bertopeng yang melindunginya itu, pasti ia sangat khawatir namun karena ia tidak tahu makanya ia bodo amat.
Tanpa mereka sadari, Marcell melarikan diri ke arah hutan yang sangat gelap gulita itu. Beberapa anggota Aligator langsung masuk ke dalam markas itu dan anggota Levator juga mengambil senjata dan barang-barang haram milik mereka.
“Lapor Queen, sepertinya Marcell melarikan diri saat kita lengah”
“Brengsek, akan ku bunuh kau Marcell”Teriak Aletta
“Kau harus tenang Queen, kita akan mencari keberadaan dia dan membunuhnya”ucap Raka
Queen Levator itu hanya mengacuhkannya saja, bahkan ia tak ingin lebih dekat juga dengan pemimpin Alligator Blood. Tak berapa lama akhirnya kedua anggota klan mafia itu berkumpul dan masing-masing dari mereka membawa senjata dan barang-barang itu.
Duar
Raka melemparkan bom untuk menghancurkan markas mereka, bahkan ia tak lupa memberikan tanda jika ini adalah ulah klan mafia nya.
“Kalian berikan barang-barang itu untuk mereka, karena aku tidak ingin markas ku tercemar oleh barang haram itu”titah Raka
“Baik King”jawab mereka serempak
Anggota Levator menerima barang itu dengan senang hati, bahkan mereka bisa menjualnya kembali dan akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Setelah itu mereka berpisah menuju markasnya masing-masing.
“Istirahatlah, dan besok siang kita akan berangkat ke kampung Deon”
“Baik King”
Setelah membersihkan dirinya, kini ia sedang merebahkan tubuhnya bahkan hari ini sangat melelahkan untuknya.
[Tuan, apakah tuan ingin mengupdate sistem]
“Berapa lama jika memperbarui mu”
[Lima hari tuan, apakah tuan ingin mengupdate nya]
“Ya Zio, update sekarang”
[Baik tuan, dan selama Zio mengupdate maka kita tidak bisa berkomunikasi selama lima hari]
“Tidak, Zio tolong batalkan dulu hey..! Aku tidak tahu kalau mengupdate mu akan seperti ini”
Hening…..
Tidak ada jawaban dari Zio, Raka menghela nafasnya dengan kasar bahkan ia tidak sempat berpikir untuk menerima mengupdate sistemnya. Raka tidak tahu jika memperbaruinya maka ia tidak bisa berkomunikasi dengannya.
Bubur pun sudah jadi nasi. Raka memejamkan matanya yang sudah 5 Watt itu. Ia begitu nyenyak tidur malam ini bahkan bermimpi indah.
Tok
Tok
“Dek bangun udah siang”teriak seseorang dari luar
Hoamm
Raka melihat jam dinding dikamar nya dan hal itu membuat dia terkejut, ia segera berlari menuju kamar mandi dan mengganti pakaiannya menjadi seragam sekolah karena Raka juga menyediakan seragamnya di markas ini.
Ting
Raka keluar dari lift dengan terburu-buru, bahkan para anggota inti pun yang melihat itu hanya geleng kepala. Marvin langsung menghampiri Raka yang sedang menuju garasi motornya.
“Dek, Abang buatin kamu bekal”
“Makasih bang, Raka berangkat dulu udah telat soalnya”
Raka langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi bahkan sesampainya di sekolah pun gerbang akan ditutup, namun dengan kelincahannya akhirnya ia dan motornya bisa masuk.
“Astaga bocah itu, gue bisa jantungan kalau tiap hari ada dia”ucap pak satpam
Sedangkan orang yang dibicarakannya itu langsung berlari menuju kelasnya, dan sesampainya disana ternyata sudah ada guru yang sedang duduk dan guru itu menatap Raka dengan menurunkan kacamatanya hingga hidung
“Maaf saya telat bu”ucap Raka
“Kenapa bisa telat”
“Tadi saya nabrak anak bebek bu”
“Jam berapa tadi kamu berangkat sekolah”tanya guru itu
“Jam 7 kurang 5 menit bu”
“Kesini naik apa? Jarak antara rumah dengan sekolah”tanya guru itu
“Naik motor, sekitar 10 kilo”jawab Raka asal
“Lama waktu dari sekolah”
“20 menit”
“Ban ada yang bocor? Apa di gerbang sudah dihukum”
“Tidak bu”
Raka malas jika harus berhadapan dengan guru macam seperti ini, bahkan guru itu mencatat semua jawaban dari Raka . Setelah itu guru tersebut mengizinkan Raka untuk masuk namun ia diberikan catatan yang ditulis guru tersebut.
Kring
Kring
Setelah menempuh pembelajaran beberapa jam akhirnya bel istirahat pun berbunyi, Kevin mengajak Raka untuk ke kantin namun sebelum itu, Raka menjemput kekasihnya terlebih dahulu dan barulah mereka berangkat ke kantin
Bruk
Seorang siswa perempuan menabrak Raka hingga membuatnya terjatuh, sedangkan Raha hanya diam saja dan tak ada niatan untuk menolong. Siswa itu langsung bangun
“Maaf saya tidak hati-hati saat berja…”
“Raka, apa ini kamu Raka”tanya siswa perempuan itu
“Siapa”tanya Raka dingin dan singkat
“Aku Sisil teman kecil mu saat kamu masih tinggal di rumah om Yoga”ucapnya
“Sisil? Apa kau anaknya Tante Bella”
“Iya itu aku, kamu apa kabar? Makin tambah tampan saja”
“Aku baik”
“Hmmm”dehem Aya
“Siapa dia?”tanya Sisil
“Dia kekasihku namanya Aya, dan ini sahabat ku namanya Kevin dan dia Diva, Kila dan Dina”
“Kekasihmu? Aku tidak akan memberikan wanita itu menjadi kekasihmu karena aku lah yang paling cocok menjadi kekasihmu Raka”batin Sisil
“Kami duluan yah”ucap Raka
“Iyah kak, oh ya apa nanti siang aku boleh main kerumah kamu?”tanya Sisil
“Sepertinya tidak bisa, aku lagi sibuk”
“Oh baiklah”
Raka dan yang lainnya langsung menuju meja mereka, Kevin dan Kila langsung memesan makanan dan minuman sedangkan Aya dari tadi hanya diam saja bahkan ia tak ingin melihat wajah kekasihnya.
Sedangkan Raka merasa heran dengan tingkah laku kekasihnya, jelas-jelas tadi baik-baik saja tapi kenapa sekarang menjadi seperti ini.
“Kamu kenapa dari tadi diam terus? Apa kamu sariawan?”tanya Raka
“Kamu masih tanya aku kenapa? Urus saja sana teman masa kecilmu itu”
“Dia itu hanya teman masa kecilku, kenapa kamu menjadi marah seperti ini?”tanya Raka dengan nada sedikit tinggi
“Cih, bahkan kau membentak ku demi wanita lain”ucap Aya
Wanita itu langsung pergi begitu saja dan langsung disusul oleh Diva dan Dina. Sedangkan Raka merasa bingung tapi ia juga merasa bersalah karena membentak wanitanya.
Tak lama dari itu Kevin dan Kila datang namun mereka bingung, kenapa hanya ada Raka? Kemana teman-temannya yang lain.
“Kemana mereka?”tanya Killa
“Gue gak tau, tadi Aya langsung pergi gitu aja”
“Apa kalian sedang ada masalah?”tanya Kevin
“Gue gak tahu salah gue tuh dimana, kalian tahu kan siswa yang nabrak gue itu teman masa kecil gue tapi tiba-tiba Aya marah dan langsung pergi gitu aja”
“Jelas dia marah lah kenapa kau begitu bodoh, hati wanita itu gampang rapuh apalagi melihat kekasihnya akrab dengan wanita lain, maupun dia sahabat kecil ataupun apapun itu”jelas Kila
“Penyesalan itu ada di akhir, jangan sampai lu mengalami apa yang keluarga gue alami..! Gara-gara teman masa kecil bokap gue datang hubungan rumah tangga orang tua gue hancur. Dan ternyata teman masa kecil bokap gue itu suka ke bokap gue dan dia berusaha menghancurkan keluarga gue dan sekarang? Gue hanya tinggal bersama nyokap gue dan itu pun dia sibuk kerja”jelas Kila
Raka menyimak baik-baik ucapan Kila, sedangkan Kevin menenangkan Kila dan setelah itu Raka langsung mencari keberadaan Aya.
Ia mencari kemanapun keberadaan kekasihnya itu, hingga ia mendengar suara yang begitu familiar di ruangan ini. Raka membuka pintu tersebut dan langsung masukin dan ia melihat jika kekasihnya sedang menangis bahkan kedua temannya sedang berusaha menenangkannya.
“Sayang, maafkan aku karena tadi aku membentak mu dan aku gak akan dekat-dekat dengan wanita lain”ucap Raka
“Aku gak mau ketemu kamu lagi, pergi sana dan temui teman kecilmu itu”
“Aku minta maaf, aku gak bakal dekat dengan dia karena aku ingin hubungan kita baik-baik saja”
Aja mendongakkan kepalanya dan menatap lelaki dihadapannya ini, Raka langsung memeluk kekasihnya dengan erat sedangkan kedua temannya itu langsung melongos melihat kebucinan mereka.
Mereka berdua langsung keluar karena tidak ingin menjadi nyamuk dan juga tidak ingin mengganggu, sedangkan didalam, Raka masih memeluk tubuh mungil kekasihnya dan menciumi pipi nya
“Aku minta maaf, aku salah karena membentak mu”
“Aku gak suka kalau kamu membela wanita lain di hadapanku, dan aku juga gak suka kalau kamu membentak ku”ucap Aya dengan manja
“Iya sayang, nanti pulang aku antar kamu”
“Hmm oke deh, tapi aku mau es krim”
“Nanti kita beli, sekalian penjualnya”
Mereka berdua pun berada di ruangan itu hingga akhir jam pelajaran. Setelah itu Raka mengantarkan Aya ke rumahnya dan sebelum itu mereka sudah membeli berbagai jenis es krim.
“Aku pulang dulu, sampai jumpa besok”
“Iyah, kabarin kalau sudah sampai”
“Siap bos”
Bummm
Raka menjalankan motornya menuju markasnya, dan sesampainya disana Raka langsung mengganti pakaiannya dan turun menuju ruang rapat.
“Salam King”
“Hm”
“Lapor king, tugas untuk menyerang mansion pemilik perusahaan jaya abadi sudah beres, bahkan mereka menyerahkan perusahaannya untuk king asal mereka tidak dibunuh, dan ini suratnya king”jelas Leo
“Kerja bagus, sekarang kita berangkat ke kampung Deon dan separuhnya tetap berlatih disini paham”
“Paham king”
“Berangkat”
“Siap”
Hampir lima jam perjalanan karena memang desa amabi jauh dari perkotaan, hingga akhirnya mereka memasuki gapura selamat datang. Para warga yang melihat kedatangan rombongan manusia bertopeng pun merasa waspada karena beberapa Minggu ini sedang maraknya aksi perampokan dan penculikan para gadis.
Mereka berhenti tepat di warung yang berisi bapak-bapak dan para pemuda yang sedang mengopi. Deon juga merasa banyak perubahan di desa ini.
“Siapa kalian? Ada tujuan apa kalian datang ke desa kami”tanya salah satu bapak-bapak
“Kami anggota Alligator Blood, dan yang ini ketua kami. Kedatangan kami karena memang ada urusan dan apa bapak-bapak tahu dimana tempat tinggal juragan Karmin?”tanya Deon
“J..juragan Karmin, lebih baik kalian pergi dari desa ini dan lupakan urusan kalian itu”
“Tidak pak, karena kedatangan saya kesini ingin membalas dendam atas kematian kedua orang tua saya”ucap Deon
“Mereka sangat berbahaya nak, bahkan sudah puluhan kali ada orang yang mencari juragan Karmin dan mereka sama dengan mu ingin membalas dendam, tapi sampai saat ini mereka tak pernah muncul kembali”jelas ibu-ibu warung
“Tapi kalau kalian ingin tetap ke sana maka kami hanya bisa berdoa untuk keselamatan kalian, kalian lurus saja dari sini nanti ada rumah paling besar berwarna putih, itu rumah juragan Karmin”jelas bapak-bapak
“Terimakasih banyak bapak dan ibu, kalau begitu kami pamit dulu”
Mereka langsung menuju rumah besar yang di maksud ibu-ibu warung ini, namun mereka tak langsung menyerang melainkan hanya mengawasi saja.
Rumah itu dijaga puluhan penjaga yang memegang senjata, setelah puas mengawasi mereka semua kembali ke warung awal dan juga memesan makanan dan minuman. Dan untung saja keadaan warung sedang sepi.
“Satu jam lagi”ucap Raka
“Maksudnya king?”tanya Galang
“Maksudnya tuh, satu jam lagi kita akan menyerang mereka”jelas Marvin
“Oh gitu ya”
Pemilik warung itu masih memperhatikan mereka semua, namun tiba-tiba segerombolan orang datang dengan pakaian hitamnya dan langsung mengobrak-abrik desa ini
“Setor”ucap orang itu
“I..ini tuan”jawab pemilik warung
“Apa-apaan kau ini, serahkan uang kalian semua atau kami bunuh”
“Hajar mereka”ucap Raka
“Serangggggg”teriak Galang
Para anggota inti Alligator Blood langsung menyerang orang berpakaian hitam itu, para warga yang mendengar suara perkelahian pun langsung berkumpul karena saat setelah magrib pasti segerombolan orang asing itu datang dan meminta harta mereka.
Bugh
Bugh
Dor
Dor
Segerombolan orang itu sudah kalah telak, Raka mendekati ke arah ketua orang itu dan langsung menendangnya. Raka mengeluarkan belati yang selalu ia bawa ketika sedang melakukan misinya
Srek
“Ahkhh sakit, a…ampun akhhhh”teriaknya
“Sangat merdu”ucap Raka dingin
Srek
Srek
Belati itu merobek perutnya hingga isi didalamnya dapat terlihat jelas, dengan santainya Raka mengambil jantung lelaki tersebut dan setelah itu memotong jari-jarinya dan tentunya orang itu sudah meninggoy.
“Hoekkk”
Banyak warga yang mual dan mengeluarkan isi perutnya, bahkan isi perut si lelaki itu sudah dimana-mana. Raka tersenyum ke arah anggota lelaki itu bahkan mereka langsung bersujud meminta mohon.
“Apa yang mereka lakukan terhadap desa ini”tanya Raka
“M..mereka mengambil harta kami bahkan para gadis di desa ini mereka culik”jelasnya
“Kembalikan para gadis itu dalam waktu setengah jam, jika tidak…!”
“B..baik tuan, kami akan lakukan itu”
“Kalian ikutlah mereka dan jika mereka berani kabur, maka laporkan ke kami”ucap Raka
