NovelToon NovelToon
Membalas Sakit Hati Ibu

Membalas Sakit Hati Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Suami Tak Berguna
Popularitas:808k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kim Yuna

Sinta tidak tahan lagi dengan perlakuan tidak baik dan semena-mena oleh Ayah dan keluarganya, terlebih mereka selalu menghina Ibunya.

Sinta yang awalnya diam saja, sekarang tidak lagi. Dia akan membalas sakit hati Ibu nya kepada orang-orang yang sudah menolehkan luka di hati Ibu.

Apa yang akan Sinta lakukan untuk membalaskan luka sakit hati sang Ibu?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 16 Kemarahan Zainal

"Ah Ayah nggak asik ya udah Farhan nggak mau sekolah lagi kalau kayak gitu! Farhan males makan!." ujar Farhan mengancam.

"Terserah kamu saja kalau begitu Ayah nggak peduli, nanti kamu juga yang bakal rugi. Memangnya kamu mau jadi gembel kalau kamu nggak sekolah, hah! Kalau kamu nggak mau sekolah nanti Ayah juga tidak akan pernah lagi mau memberikanmu uang jajan. Kamu mau?." balas Zainal balik mengancam.

"Mas sudah Mas!." sahut Adel tak tega.

"Diam kamu, Del! Stop kamu memanjakan anak ini lagi! Apa kamu? Kamu mau apa? Mau memanjakan dia lagi Hah! lihat sekarang kondisi anakmu ini. Ini semua gara-gara kamu terus-terusan dari kecil memanjakan Farhan jadi seperti ini sekarang. Stop Adel! Biar aku saja yang kali ini mendidiknya. Mulai sekarang aku akan tinggal di sini memantau dan mendidiknya sendiri, aku tidak akan pergi ke luar negeri atau ke luar kota lagi." ucap Zainal dengan nada tinggi seraya menunjuk jarinya pada Adel.

"Tapi mas kerjaan Mas gimana nantinya? sudah biarkan Farhan kembali diurus olehku saja, biar Mas bisa kembali fokus pada kerjaan Mas." jawab Adel yang berusaha menenangkan suaminya.

"Tidak Adel Aku tak mau kalau kejadian seperti ini terulang di kemudian hari, sudah cukup Aku selama ini terlalu fokus terhadap pekerjaanku tanpa memperhatikan anak dan istriku, masalah pekerjaan biarlah anak buahku saja yang urus di sana. Aku akan kembali bekerja di kantor yang ada di kota ini saja, untuk kantor yang ada di luar kota dan di luar negeri, biarkan anak buahku saja yang urus aku akan percayakan pada mereka." ujar Mas Zainal.

'Bagaimana ini jika Mas Zainal benar akan pindah ke kantor yang ada di sini, aku tidak akan bisa berduaan lagi dengan Bang Bagas, aku sudah terlanjur mencintai Bang Bagas yang selama ini selalu ada untukku. Kenapa juga bukan dari dulu Mas Zainal ini mengambil keputusan seperti ini, mungkin jika dari dulu Mas Zainal selalu ada untukku. Aku tidak akan sedalam ini dengan Bang Bagas." gumam Adel dalam hati.

"Benar Adel, Bapak setuju dengan keputusan Zainal itu. Itu lebih baik jika kalian bisa mendidik Farhan bersama-sama saat ini," ucap Bapak Mertua Adel.

"Tidak Mas jangan seperti ini memangnya Mas percaya saja sama anak-anak buah Mas kalau mereka mengurusi semuanya tanpa diperhatikan oleh Mas, bisa-bisa malah nantinya kerjanya pada nggak bener loh, Mas. Nanti perusahaan Mas malah rugi lagi. emangnya Mas mau?." ucap Adel yang tak setuju dengan keputusan Zainal.

"Mas lebih percaya sama anak-anak buah Mas dalam mengurus pekerjaan di sana, dibandingkan dengan kamu yang mengurusi Farhan sendirian sudah terlihatkan efek didikan kamu bagaimana Farhan sekarang? Sudahlah Del! biarkan aku yang memutuskan aku ini kan kepala keluarganya di sini." ucap Zainal.

"Bukan begitu maksud aku, Mas. Aku sebagai seorang istri kan hanya mengingatkan, Mas. Toh itu juga kan demi kebaikan perusahaan Mas juga." balas Adel yang tetap terus berusaha agar Zainal kembali saja bekerja di luar negeri atau di luar kota, asalkan tidak berada di kota nya.

"Apa sih maksud kamu Adel? Jadi menurut kamu kebaikan keluarga kita itu nggak penting Hah! Sudah cukup Adel Aku tak ingin berdebat lagi kamu sebagai seorang istri turuti saja apapun keputusan yang aku ambil aku kepala keluarga di sini ya, bukan kamu!." pungkas Zainal kembali bernada tinggi.

"Nggak gitu maksud aku, Mas. Aku cuman..."

"Cuman apa Hah! Sudah cukup. Apa jangan-jangan selama ini saat kamu jauh denganku kamu bertindak aneh-aneh di belakangku, ya Adel? kamu nggak mau aku di sini itu karena tak mau semua kebusukanmu selama ini terbongkar. Apa kayak gitu?."

"Maksud kamu apa Mas? kamu Jangan nuduh yang macam-macam sama aku." ucap Adel tak terima.

"Aku bukannya nuduh ya Adel aku cuma heran aja karena gelagat kamu terlihat mencurigakan. Awas aja kalau sampai Kamu benar-benar bermain di belakangku kamu akan menerima akibatnya nanti." pungkas Zainal.

"Sudah, sudah kalian kok baru ketemu udah pada ribut gini nggak enak tuh dilihat sama anak kalian. Apa kalian gak malu? Maafkan Bapak bukan maksud Bapak ikut campur akan urusan kalian berdua alangkah baiknya kalau ada masalah apa-apa mending kalian obrolkan baik-baik, jangan sampai kalian ribut di depan anak kalian, kayak gini."ujar Bapak mertua Adel mencairkan suasana.

"Maaf Pak bukan maksud ribut di depan Farhan maaf kalau Zainal sedikit emosi tapi ini demi kebaikan keluarga kecil Zainal juga. Zainal sadar bahwa ini semua salah Zainal juga yang terlalu mempercayai Adel dalam mengurusi Farhan seorang diri. Makanya sekarang Farhan bisa sampai kayak gini juga karena Adel gak becus ngurus Farhan."balas Zainal.

"Nggak becus gimana maksud ayah? Ayah memangnya tahu apa selama ini? memangnya ayah selalu ada untuk Farhan? selama ini justru bunda lah yang selalu ada untuk Farhan, Bunda selalu nurutin semua permintaan Farhan. Bunda nggak pernah larang-larang Farhan, Ayah selama ini ke mana?." sahut Farhan membela Adel.

"Justru itu Han Ayah ingin memperbaiki semuanya sekarang yang selalu ada untuk kamu. Ayah juga mau ikut serta dalam mendidik kamu, Ayah tidak mau jika kejadian seperti ini kembali terulang lagi, tapi nggak tahu kenapa Bunda kamu seakan tak ingin jika Ayah ikut serta dalam mendidik kamu?." balas Zainal.

"Mas aku bukannya nggak mau tapi kamu itu seperti memojokkan aku tahu. Kamu pikir gampang apa mengurus semuanya seorang diri dari Farhan kecil ya?."

"Aku akui aku salah aku minta maaf."

"Harusnya kamu berpikir seperti ini tuh dari dulu, Mas. Giliran kayak gini aja kamu malah terkesan memojokkan aku."

"Aku bukan memojokkan atau menyudutkan kamu ya Adel, aku ini mau membantu kamu mulai saat ini mengurus anak kita dan seorang diri lagi, lantas salahku di mana? suami kamu mau berubah kok malah kamu yang kayak nggak suka gini heran," ujar Zainal.

"Ya Aku bukannya nggak suka aku cuma aneh aja sama kamu, Mas. Giliran sudah kejadian kayak gini kamu mau berubah. Kemarin-kemarin kamu ke mana aja? di saat aku minta pendapat kamu, kamu malah bilang gimana aku aja, saat aku minta perhatian kamu, kamu males dan cuek. Aku minta kasih sayang kamu, kamu malah sok sibuk sama kerjaan kamu, anak dan istri malah di nomor duakan, kamu terlalu mendewakan pekerjaan itu, tahu nggak."

"Mas akui bahwa Mas salah. Mas minta maaf padamu dan juya Farhan. Maka dari itu Mas ingin memperbaiki segalanya. Harusnya kamu dukung aku dong, Adel! Lagian aku dulu terlalu fokus kerja juga memangnya untuk siapa lagi coba? kalau bukan untuk masa depan kamu dan Farhan." pungkas Zaenal.

"Ya udah iya aku mengerti Mas Kalau Mas memang inginnya begitu, ya udah aku nurut saja apapun keputusanmu. Aku juga tak ingin jika kejadian seperti ini menimpa Farhan lagi." ucap Adel mengakhiri perdebatan ini.

"Nah gitu dong tinggal bilang kayak gitu susah banget kamu, Del! Harus berdebat gak jelas dulu, baru mengerti aneh!." Zainal.

"Sudah Nak, Bapak setuju dengan keputusan mu. Sudah tak usah kamu bahas dan permasalahan lagi, sekarang lebih baik kamu perbaiki diri kamu dan benahi keluarga kecil kalian bersama-sama mulai sekarang. Oh ya karena kamu sudah ada di sini Bapak dan Ibu sekalian pamit pulang ya! dengerin apa yang Bapak omongin tadi. Awas kalau kalian malah berantem lagi dan bahas permasalahan ini di depan anak kalian." pungkas bapak mertua Adel menasehati Zaenal seraya hendak pamit pulang.

"Hehehe loh kok pulang Pak? Zainal kan baru datang."

"Bapak dan Ibu sudah dari tadi berada di sini. Lagian saat ini hari sudah mulai gelap, Bapak juga masih ada urusan lain yang mesti Bapak selesaikan di rumah. Ya udah Bapak Ibu pulang dulu ya. Assalamualaikum!." sahut bapak mertua Adel.

"Oh gitu Baik, Pak. Hati-hati di jalan ya, Pak Waalaikumsalam."jawab Zainal.

Ibu dan bapak mertua Adel pun akhirnya pamit pulang ke rumahnya, saat ini Zainal hendak tinggal bersama Adel dan Farhan ke depannya. Adel dan Farhan tidak akan tinggal di rumah kedua mertua Adel lagi. Mereka akan kembali tinggal di rumah pribadi mereka yang sebetulnya itu merupakan pemberian dari bapak mertua Adel juga.

Tring...

'Sayang apa kondisi Farhan sudah membaik ? bagaimana kondisinya sekarang?.' Bang Bagas mengirim Adel sebuah pesan Whatsapp.

.

.

.

Bersambung...

1
Anonymous
Banyak nenek2 yg berkelakuan seperti setan ini.semoga kita semua dihindarkan dari kekejaman mertua rasa neraka.
Julik Rini
saripah oh saripah
Irmawati
Luar biasa
Dewi Yanti
si ibu nya hrs di ruqiyah itu mh kena pelet kayanya, soalnya cinta mati bgt sm bapak nya sinta.. pdhl udh di hina" gt msh aja mau bertahan,anak" nya aja udh g tahan
maria handayani
/Grin/
Dewi Sabriani
Luar biasa
Achakajayes
Hai kak aku kasih boom like nih, cerita nya bagus 🥰💕 suka deh
Inoy
cerita nya udh lumayan bagus, tp sayang banyak bertebaran typo, kata2 yg bikin sebuah kalimat jd tdk bisa aq mengerti maksud nya apa, nama2 tokoh yg gonta ganti bikin aq pusing baca nya..
awal nya mo aq skip tp terlanjur udh jauh baca nya..

utk ka author nya tolong d revisi lg, kasian ma para reader yg baru nemuin ni cerita pengen lanjut baca..krn aq ngerasain sendiri baca novel nya jd g nyaman dn g enjoy bgt...
Inoy
banyak typo dn kalimat yg g aq ngerti maksud nya apa..
Inoy
koq aq g ngerti y yg bagian ini?? 🤔
Inoy
iih tegang jg y bagian nganterin adel k kampung..😱
Inoy
maaf ka,,koq y dr awal baca banyak bgt typo dn salah ngasih nama..aq jd bingung baca nya...
Inoy
perasaan d awal cerita ibu nya bagas bukan romlah deh namanya...🤔
Inoy
bos ayah kamu tuh bisa d kadalin, jd marah nya cuma sebentar sin...
Inoy
skarang lain lg nih panggilan nya jd papa 🤦‍♀️
Inoy
aq bingung ma citra,,wkt k mall bwt beli kado manggil k ortu nya ayah ibu..skarang jd mamih papih..
yg benar nya yg mana kaaa??
soal nya aq tipe pembaca yg klo ad yg beda suka gregetan pengen ngebetulin....😁
Inoy
bagus buu jangan diam aj..jangan biarkan orang2 menghina ibu termasuk suami ibu...
Inoy
baru baca udh sedih gini cerita nya..🥺
Erlina Candra
Luar biasa
Oksje Rorimpandey
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!