NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Azzam masuk ke dalam rumah besar saat pekerjaan nya sudah selesai , ternyata hari sudah malam , rumah nya sudah sangat sepi , Azzam tau , Ummah dan Abi nya pasti belum pulang saat ini .

Lalu putri nya pasti di ajak juga.  Pikir Azzam .

Azzam melangkah kan kaki nya masuk ke dalam kamar Ameera , saat diri nya ingin meletakkan sebuah boneka yang tadi diri nya beli saat jalan pulang ke rumah . Azzam tau , Ameera pasti sangat menyukai boneka Frozen ini. Sudah banyak koleksi gadis kecil nya itu , tapi Azzam tidak pernah melarang nya.

Cklek 

Azzam membuka pintu kamar milik Ameera , namun sesaat diri nya di buat tertegun oleh dua sosok yang tengah berpelukan di atas ranjang itu .

Azzam sampai tidak mengedipkan kedua mata nya saat melihat Delia pengasuh anak nya tidur terlelap dengan sang putri , dengan buku yang berada di atas perut Delia . Entah apa yang membuat Azzam melangkah kan kaki nya mendekati Delia dan juga putri nya .

Tiba di samping Delia , Azzam menatap lekat wajah cantik yang tengah tertidur damai itu . Sungguh hati Azzam menghangat melihat nya . Wajah yang sudah beberapa tahun tidak pernah diri nya lihat , kini Azzam melihat nya.

Wajah itu seakan memiliki magnet yang mampu menyihir siapa pun yang melihat nya. Sungguh cantik, sangat cantik . . Batin Azzam .

Tangan Azzam terulur mengelus pipi chubby itu , tidak terusik sama sekali , Azzam sampai terkekeh di buat nya .

Dan saat itu Azzam lupa jika kedua nya bukan mahram , dan tidak seharusnya Azzam menyentuh Delia yang bukan mahram nya .

"Azzam ! " Pekik seseorang di ambang pintu , membuat Azzam langsung menyingkirkan tangan nya , lalu menoleh menatap Abi dan Ummah nya yang berdiri di ambang pintu itu dengan tatapan marah.

"Dia bukan mahram mu Azzam !" Peringat Zahra marah.

Azzam mengucapkan istighfar berulang kali saat diri nya tersadar , "maaf Ummah , Azzam tidak bermaksud --"

"nikahi perempuan itu Zam ! Abi tidak mau kamu berbuat lebih ke depan nya nanti ."

"Tapi Abi --"

"beruntung Abi dan Ummah datang Zam ! Jika keadaan nya sama seperti ini , bagaimana kamu nanti nya ? Abi tidak menjamin kamu bisa melawan nafsu mu saat melihat gadis itu . Apa lagi melihat nya sama dengan kamu melihat Nadira . " Sela Abian .

Azzam menghela nafas nya kasar . Melirik ke arah anak dan gadis yang ada di atas ranjang , yang sama sekali tidak terusik dengan suara-suara di sekitar itu .

"Kita bicara di luar Abi , Ummah ." Ucap Azzam yang tidak mau mengusik tidur Ameera dan Delia . .

Zahra dan Abian mengangguk kan kepala nya , lalu ketiga nya berjalan menuju ke ruang keluarga untuk membicarakan ini . .

Sesampainya di ruangan keluarga . .

"Abi , Ummah , maaf , Azzam khilaf . Semestinya Azzam tidak melakukan hal itu Ummah , Abi. Azzam benar-benar tidak bermaksud seperti itu . Azzam minta maaf Abi , ummah. " Ucap Azzam .

"Menikah lah Zam , menikah lah dengan gadis itu . Ummah sudah bicarakan ini pada Abi sebelum nya . "

"apa ?" Azzam terpekik mendengar nya , tidak menyangka Abi dan ummah nya sudah berencana seperti itu .

Lucu bukan , diri nya saja tidak ada niat sampai ke sana , walaupun diri nya kagum pada gadis itu . Ah lebih tepat nya karena Azzam melihat sosok Nadira di dalam diri Delia . Azzam menghela nafas nya kasar .

"Maaf , Abi Ummah , Azzam tidak bisa. Kalaupun Azzam mau , tapi belum tentu Delia mau Ummah, Abi . Kita baru mengenal Delia . "

"Iya Ummah tau , kita baru mengenal Delia. Tapi Ummah yakin Delia gadis yang baik. Dan masalah Delia mau atau tidak , kita belum bertanya pada nya . Mungkin saja Delia juga menyukai mu Zam . Dan kamu bisa bersama dengan Delia mengurus Ameera sama-sama. " Ucap Zahra , diri nya terus kekeuh pada keputusan nya , menginginkan Delia sebagai menantu nya . Sungguh Delia itu sangat cocok menurut Zahra untuk menjadi menantu nya .

Azzam menghela nafas nya kasar , lalu beralih menatap ke arah Abi nya yang sedari tadi terdiam. "Bi , Azzam harus bagaimana ? Ummah kekeuh ingin Azzam menikahi gadis itu . Azzam baru mengenal nya Bi . Kita belum tau keluarga nya seperti apa . Bagaimana menurut Abi ?" Tanya Azzam .

"Zam , bagi Ummah keluarga nya mau bagaimana itu tidak lah penting. Yang terpenting gadis itu baik dan penyayang. Dan Ummah melihat itu di diri Delia , Zam. Ummah sangat menyukai Delia . Delia sungguh sangat baik. " Sahut Zahra .

Sungguh Zahra tidak suka jika Azzam menilai seseorang dari keluarga nya . Bagi Zahra , semua nya tidak penting , yang terpenting gadis itu berakhlak baik. .

"Perbuatan kamu tadi saja sudah dosa Zam . Kamu sudah menyentuh yang bukan mahram mu Zam . Kamu sudah dosa " pekik Zahra .

Tangan Abian terulur mengelus tangan istri nya. Memberikan ketenangan pada istri nya yang sudah emosi itu . "Tenang Ummah . Sabar . Istighfar sayang . Bicara baik-baik, tidak perlu pakai emosi . " Ucap Abian lembut .

Zahra mengangguk kan kepala nya , perlahan emosi nya menguap saat mendapatkan sentuhan dari sang suami . Abian menghela nafas nya panjang ,diri nya juga kesal dengan putra nya , karena berani-berani nya menyentuh yang bukan mahramnya. Padahal Azzam tau betul jika itu perbuatan dosa . .

"Zam , Abi setuju jika kamu ingin mengenal lebih dulu Delia . Abi sangat setuju itu . " "Abi !!" Protes Zahra . "Tenang dulu Yang , tenang , biarkan kakak melanjutkan perkataan kakak . " Ucap Abian .

Zahra diam saja , sambil merengut kesal . Abian kembali menatap lekat putra nya itu.

"Abi percaya pada mu Zam . Tapi jangan sekali-kali kamu menilai seseorang dari keluarga nya . Lihat lah bagaimana sifat nya . Jika menurut mu baik maka menikah lah dengan nya Zam . Abi tidak suka tindakan kamu seperti tadi . Itu sungguh sangat berdosa Zam . Dosa nya besar . Mohon ampun lah pada Allah Zam . " Ucap Abian .

Azzam mengangguk kan kepala nya . "Abi , Ummah , Azzam minta maaf " ucap Azzam .

Abian mengangguk kan kepala nya . "Satu Minggu Abi beri kamu waktu untuk mengenal gadis itu . Dan setelah nya , Abi ingin kabar baik dari kamu Zam ." Ucap Abian.

Azzam menghembuskan nafas nya kasar , lalu mengangguk kan kepala nya . . Tidak ada alasan lain , jika Abi nya sudah berbicara seperti itu .

*

Bugh

"brengsek , gue selalu peringatin Lo ya . Jangan deket-deket sama Lia . Lia itu punya gue. " Pekik Arkana marah saat diri nya melihat jika tadi Delia pulang dengan Fauzi -- sepupu nya sendiri .

Fauzi terbatuk-batuk sambil memegangi perut nya yang sakit akibat pukulan Arkana . "Ka , gue suka sama Lia , bahkan Lo udah tau sejak lama . Gue juga masuk kerja ke cafe itu karena ada Lia , kalau enggak gue enggak bakalan mau kerja . " Sahut Fauzi .

Arkana menggeram , lalu hendak memukul Fauzi lagi, namun Tante nya -- ibu Fauzi menghalangi nya .

"Arka , kamu kenapa ? Kenapa mau mukul adik sepupu mu ha ?" Teriak mama nya Fauzi .

Arkana menghela nafas nya kasar , malas ribut , Arkana pergi dari tempat itu . .

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!