NovelToon NovelToon
Dipaksa Menjadi Istri Ke 2

Dipaksa Menjadi Istri Ke 2

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Buna Seta

Bening gadis tompel dijodohkan dengan Bayu, pria tampan dan kaya dengan imbalan uang untuk pengobatan sang ibu yang mengalami gangguan mental.

Perjodohan yang tidak biasa karena yang menjodohkan Bening adalah Naura istri Bayu sendiri. Tentu Bayu menolak dengan tegas permintaan Naura istrinya. Wanita cantik yang profesinya sebagai artis terkenal.

Sementara Bening sebenarnya gadis manis tetapi wajahnya tompel tentu bukan selera Bayu.

"Kamu sudah gila Ra! Mana ada istri yang rela menjodohkan suaminya dengan wanita lain?!"

"Mas... tolong, dengan kamu menikahi Bening, jika aku syuting film ke luar negeri kamu ada yang mengurus."

Bayu terpaksa menikahi Bening, tetapi hanya demi menyenangkan hati Naura. Bayu bingung, apa tujuan Naura memaksa dirinya menikahi Bening. Ketika Bayu tanya alasan Naura tidak memuaskan.

Lalu apa yang akan terjadi setelah pernikahan Bening dengan Bayu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Di negara A, selama tiga hari Bayu marah-marah lantaran handphone miliknya hilang. Ia sudah mencari ke tempat-tempat yang pernah ia kunjungi bersama Naura. Yakni restoran, Cafe, selain di apartemen tetapi nihil.

"Kamu beneran tidak melihat Ra?" Tanya Bayu sudah yang kesekian kalinya.

"Aku nggak tahu Mas, dari kemarin ribut handphone terus. Sudah... nanti aku belikan yang baru," Jawab Naura enteng.

"Kamu pikir aku nggak mampu beli? Tapi bukan itu masalahnya Ra... banyak nomor yang tidak aku ingat, termasuk Mama!" Ketus Bayu, seraya mengaduk-aduk pakaian hingga berantakan. Karena sepenjuru apartemen sudah ia obrak abrik sejak kemarin hanya lemari pakaian itu yang belum Bayu cari.

"Nomor Mama aku menyimpan kok Mas. Tetapi bukan hanya itu kan alasan kamu? Pasti nomor handphone Bening yang membuat kamu kebakaran jenggot!" Naura kesal merasa cemburu dengan Bening.

"Jelas iya Ra, aku kan sudah janji mau telepon dia," Sesal Bayu, belum sempat menghubungi Bening tetapi ada saja masalahnya. Bayu lantas menoleh Naura.

"Darimana kamu tahu? Kalau Bening punya handphone?" Bayu meninggalkan lemari mendekati Naura. Selama tiga hari di tempat ini Bayu tidak pernah menyinggung jika Bening mempunyai handphone.

"Ya... nggak tahu dari mana-mana Mas, masa istri seorang Bayu tidak dibelikan handphone sih," Jawab Naura berbohong, padahal dari kemarin ia yang menghapus chat Bening sebelum Bayu membaca. Tetapi Bayu percaya, karena jawaban Naura masuk akal.

"Besok, sebaiknya kita pulang ke Indonesia Ra, jika tidak, aku mau pulang sendiri," Tegas Bayu.

Mendengar kata itu, Naura menahan emosi, dia tahu jika suaminya itu kekeuh pulang ke Indonesia lantaran ingin segera bertemu Bening. Tetapi Naura tidak berani berucap karena tidak mau Bayu marah lagi kepadanya.

"Sebaiknya kamu siap-siap, besok pagi-pagi sekali kita berangkat," Bayu mengulangi ucapanya.

"Mas... tolong... jangan besok ya, satu bulan lagi," Naura memohon, sebab ia harus menyelesaikan kontrak. Jika tidak, Naura mengatakan bahwa dirinya akan berurusan dengan hukum.

*********

Menerima balasan chat dari Bayu yang menghinanya, Bening bagai disambar petir. Ternyata janji manis Bayu, hanya omong kosong. Penghinaan Bayu kepadanya bukan hanya kali ini, tetapi mengapa yang dulu tidak sesakit sekarang.

Bening naik ke tempat tidur, pikiranya kemana-mana. Hanya satu-satunya yang membuat semangatnya bangkit adalah; Leanna.

Bening baru sadar ternyata Leanna sudah jatuh cinta kepadanya. Kedua orang tua Bayu adalah akar kuat yang akan ia jadikan pegangan jika sewaktu-waktu rumah tangganya dengan Bayu akan tergelincir.

Bening pikir, cepat atau lambat akan memberi tahu mertuanya bahwa dirinya sudah menikah dengan Bayu, dengan begitu mertuanya tidak akan tinggal diam jika Bayu berbuat macam-macam.

Pagi harinya.

"Ma, Abang menghubungi Mama tidak?" Tanya Bening, ketika mereka sedang sarapan.

"Untuk apa kamu menanyakan tentang Bayu?" Sambar Malik, pria jarang bicara itu pun ingin tahu.

"Tidak apa-apa Pa, aku cuma mau laporan keuangan yang saya gunakan saja kok," Dalih Bening sangat sungkan kepada mertua pria itu.

Malik diam menyeruput kopi, lalu kembali bicara. "Tidak usah laporan, Bayu disana sedang berduaan dengan istrinya, khawatir mengganggu," Ucapan Malik terpanjang selama Bening tinggal di rumah itu, tanpa Malik sadari membuat hati Bening sedih.

"Abang kamu itu memang suka begitu Ning, kalau sudah bersama istrinya... boro-boro telepon Mama," Leanna geleng-geleng kepala.

"Oh... gitu ya Ma," Pungkas Bening tidak mau bertanya lagi. Bening pun melanjutkan sarapan.

"Aku berangkat Ma, Pa" Pamit Bening kepada kedua mertuanya.

"Hati-hati..." Jawab Leanna, sementara Malik hanya mengangguk saja.

Hari ini Bening akan menjalani aktivitas yang baru yakni sekolah. Tetapi karena sekolahnya siang, ia diantar Wawan ke toko. Namun, bukan bekerja seperti biasa, melainkan hanya ingin resign.

"Kamu kenapa tiba-tiba berhenti kerja Ning?" Tanya Bian putra pemilik toko itu kecewa. Ia belum berhasil mengambil hati Bening tetapi sudah behenti kerja.

"Begini Kak, sebenarnya saya masih ingin bekerja, tetapi saya ingin fokus kejar paket C," Bening beralasan.

Bian mengangguk-angguk tentu mendukung rencana Bening. "Baiklah, jika kamu sewaktu-waktu ingin kembali bekerja disini, jangan ragu-ragu" Bian membuka laci ambil amplop mengisinya dengan uang lalu memberikan kepada Bening.

"Apa ini kak?" Bening tidak mengerti.

"Anggap saja ini uang pesangon Ning,"

"Alhamdulillah... terimakasih Kak" Bening berbinar-binar, ia tidak menyangka hanya bekerja di toko tetapi mendapat pesangon.

"Sekarang aku antar ya Ning, sekali... saja. Ini kan yang terakhir, masa kamu menolak juga," Kata Bian membujuk. Walaupun sudah yang kesekian kalinya di tolak. Namun, tak membuat pemuda berkulit putih itu patah arang.

"Maaf kak, saya diantar, soalnya," Jawab Bening sembari keluar. Bening memang tidak berbohong, tetapi walaupun dia berangkat sendiri tentu akan mencari alasan untuk menolak Bian.

"Ning... semoga sukses ya," Ucap Annas, ketika melewati Annas yang sedang bekerja sendiri, karena Bening sudah tidak membantunya lagi.

"Aamiin... kamu juga ya An," Dua sahabat itu tos. Sebelum akhirnya Bening beranjak sambil mengucap salam.

Siang hari di aula sekolah, setelah shalat dzuhur, Bening mengikuti pelajaran yang pertama kali. Di tempat itu agar melancarkan belajarnya tidak terganggu dengan bisik-bisik orang, Bening mengenakan masker.

"Bismillahirrahmanirrahim..." Ucap Bening. Hari ini dia menjalankan pelajaran dengan lancar.

Hari demi hari Bening lalui dengan belajar, sedikit mengurangi pikiranya tentang Bayu. Hingga mendapat tengah semester, itu artinya sudah 4 bulan Bayu pergi tidak ada kabar.

Saat ini Bening sedang libur sekolah, tentu tidak ada kesibukan. Bayangan Bayu selalu muncul di kelopak mata. Jaraknya tempat tinggal ditambah lagi Bayu tidak pernah memberi kabar. Bukan berarti cinta Bening telah berkurang. Melainkan rindu Bening semakin membuncah.

"Ternyata begini kisah hidupku," Bening menangis tidak bersuara di dalam kamar. Dulu dia memang tidak berharap akan cinta Bayu, tetapi seiring berjalannya waktu. Bening merasa Bayu telah membuangnya, setelah merenggut madu asmara.

"Kamu tega Abang... hu huuuu..." Bening menangis di tempat tidur, telungkup di atas bantal hingga tertidur.

Malam berganti pagi, semua sudah berkumpul di meja makan tetapi menunggu Bening belum juga turun.

"Bening kemana Nar," Tanya Leanna.

"Masih di kamar Nyonya, saya juga heran. Kok tumben sejak subuh belum turun," Tutur Narti. Biasanya setelah subuh Bening membuat sarapan tetapi hingga kini belum turun.

"Biar saya saja yang ke kamarnya," Kata Leanna, ketika Narti hendak ke atas.

Dengan menekan kedua lutut secara bergantian, karena urat tuanya sudah tidak sekuat dulu ketika menanjak anak tangga. Namun, entah mengapa Leanna ingin sekali ke kamar Bening.

"Bening..." Panggil Leanna, ketika pintu tidak di kunci, ia mendorong kenop pintu perlahan. Pandanganya langsung ditujukan ke tempat tidur, rupanya Bening masih tiduran.

"Bening... kamu kenapa Nak,"

"Mama... aku tidak apa-apa hanya..." Belum selesai bicara Bening bangun dari tempat tidur melewati Leanna ke kamar mandi.

"Hueeekk... hueeekk..."

"Bening... kamu sakit?"

...~Bersambung~...

1
Pandra Tour
kan sdh tahu bening diusir awalnya tapi kok smp rumah malah kesannya ga tau bening kabur. aneh
Pandra Tour
emangnya kena air wudhu dempulan di muka bisa ga hilang ya?
himawatidewi satyawira
🤣🤣
Capricorn 🦄
l
Sella Darwin
Luar biasa
Ana N
Lumayan
Rita Zahara
Luar biasa
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai semua salken ya
ak poicpan
yu ikt belajar bersama Bcm
(Blue crescent moon)
d sini kita akan adakan event seperti ; lomba puisi, pantun. dll
bahkan kami juga mau mengadakan ujian teknik dasar menulis
yu buruan gabung dengan gc kami
caranya mudah kok hanya kalian perlu Follow akun saya
maka akan saya undang kalian untuk masuk ke Gc kami.
Terima kasih
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Sama kasih juga kak thor....
Buna Seta: Terimakasih ❤❤❤ Mampir juga karyaku yang lain kak. The Power Of Mbak Jamu. Dijamin betah 😁
total 2 replies
Yunerty Blessa
akhirnya, Bayu dan Bening serta Faishal hidup bahagia....
Yunerty Blessa
rasakan Naura, itu lah hasil dari perbuatan jahat mu
Yunerty Blessa
ada juga kakek dan nenek mu
Yunerty Blessa
semoga Kenji cepat sedar dan tidak hilang ingatan...
Yunerty Blessa
semoga sahabat Bayu tidak terlalu parah
Yunerty Blessa
sepandai-pandai nya Naura melompat, akhirnya kedapatan juga
dan selamat mendekam di penjara 😤
Yunerty Blessa
pasti ulah Naura
Yunerty Blessa
penasaran
Yunerty Blessa
jangan marah² Bening
Yunerty Blessa
mantap Faishal
Yunerty Blessa
Bening,terima saja Bayu... tidak ada salahnya berbaikkan demi anak kalian..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!