NovelToon NovelToon
BUDAK CINTA

BUDAK CINTA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Angst / Tamat
Popularitas:13M
Nilai: 4.8
Nama Author: MICHELLA

Seorang wanita yang telah rela kehilangan keperawanannya demi seorang lelaki yang dicintainya, selama 4 tahun lamanya yang tak lain adalah tunangannya. Hingga suatu hari hubungan mereka berakhir karena orang ketiga, hal ini menyebabkan sang wanita menderita trauma sehingga membuatnya menjadi wanita yang playgirls namun kembali terjatuh menjadi mudah jatuh cinta dan pecinta seks

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MICHELLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga puluh satu

" Woey !!! Bantuin dong. "

Ku lihat kak Rendy sedang keteteran membawa beberapa cemilan dan minuman di tangannya sampai berjatuhan di atas pasir.

Aku dan Kevin menertawainya.

"Hahaha astaga. Coba kau lihat betapa konyolnya tingkah kakak mu itu Fanny, gak jauh beda dengan mu. Makanya, aku sempat gak percaya jika kalian itu hanyalah sepupu. Ku pikir tadinya malah saudara kandung dari saking miripnya sifat kalian. " Ujar Kevin.

" Mungkin karena dari kecil kita sudah sering bersama. Hahaha.." Jawab ku.

Kemudian kami berjalan bersama menghampiri kak Rendy yang sudah mulai ngedumel tidak karuan daritadi.

Kami duduk bertiga agak jauh dari pesisir pantai, agar tidak basah oleh air laut yang maju mundur membasahi pasir.

Masing-masing kami sudah bertelanjang kaki untuk menikmati butiran halus pasir di pantai ini.

Sayangnya, di tampat ini tidak bisa menikmati tenggelamnya matahari yang selalu banyak di cari untuk mengabadikan moment bersama pasangan.

Karena ini memang bukan tempat untuk berpacaran, aku menganggap pantai ini tempat rahasia bagi ku dan kak Rendy. Karena tidak banyak yang tau tempat indah ini.

" Vin, gimana menurut elu tempat ini? " Tanya kak Rendy memecah keheningan diantara kami daritadi.

" Tenang dan damai, pantas saja selalu jadi tempat pelarian kalian. " Jawab Kevin tersenyum dengan pandangan lurus kedepan, seolah menyusuri tengah lautan.

" Ah, dasar lu. Jawaban yang sederhana tapi mematikan karena sesuai fakta. Haha, " Jawab kak Rendy kemudian.

Di tempat ini, aku kembali terdiam menatap dalam desiran ombak yang menghantam keras bebatuan karang di tengah lautan. Pikiran ku seakan kosong.

Sesekali aku terbayang lagi dengan sosok Ammar, lelaki yang ku cintai saat ini.

Sedang apa dia saat ini, adakah ia juga memikirkan ku? Tiba-tiba jadi rindu lagi, seakan lupa saat ini yang membuat hati dan hubungan ini terabaikan adalah diri Ammar sendiri, yang selalu plinplan dan tidak pernah membela ku sebagai pacarnya.

Terakhir kali aku pernah mendatangi tempat ini bersama kak Rendy, gara-gara aku putus dengan cowok ku waktu SMA. Dia berselingkuh dengan sahabat ku sendiri, sakit bukan? Lalu saat ini terulang kembali.

" Fanny, apa kau baik-baik saja? " Tanya kak Rendy, membangunkan ku dari lamunan tadi.

" Aku baik-baik saja kak. Cuma sedikit sesak, mengingat kembali bagaimana terakhir aku berlari kemari kemudian di susul oleh kakak dengan menaiki motor saat itu. " Jawab ku dengan menunduk lesu.

" Tak ada yang berubah dari tempat ini, meski sudah berapa tahun berlalu kami sudah tak lagi menghampiri tempat ini." Kak Rendy terhanyut dalam lamunannya.

" Wah sepertinya hanya aku yang tidak memiliki kenangan di tempat ini ya? Jadi Iri.. " Ucap Kevin menyela di tengah obrolan kami.

" Hahaha ya sudah mulai sekarang kak Kevin ikutan aja buat kenangan di pantai ini." Jawab ku sembari meletakkan tas mini ku begitu saja di atas pasir, kemudian berjalan setengah berlari menuju pesisir pantai.

Aku memain-mainkan kaki ku menyentuh air laut yang membasahi butiran pasir, aku seolah mengajaknya bercanda saling kejar dan mengejar.

Di sisi lain..

" Brow, gue sayang banget sama Fanny, adik perempuan gue satu-satunya. Dia orang yang selalu ceria, selama ini dia masih belum pernah langsung mengadu sama gue siapapun orang yang membuatnya patah hati, malah dia selalu berusaha untuk tetap membuat orang-orang di sekitarnya bahagia dan tertawa melihat tingkah konyolnya, dia memang selalu terlihat seperti anak kecil dan sangat manja, tapi sebenarnya dia dewasa dan penyabar juga mandiri. Sekuat apapun dia nyembunyiin perasaan sakit di hati nya hari ini, gue tetep bisa ngebaca dari raut wajahnya yang mungil itu. Dia, edang patah hati pada seseorang. "

" Iya, gue paham perasaan elu Rend. Adik lu cewek yang kuat dan pintar menyembunyikan perasaannya, gak semua cewek bisa sepertinya. Dan gue yakin, yang ngedapetin adik lu sangat beruntung.

Ehm.. Rend, boleh kah gue mengukir kenangan di tempat ini bersama adik lu, Fanny?"

" Hahaha emang dasar modus lu ya, sana gih samperin dia. Gue pengen liat seberapa hebat elu bikin adik gue tertawa lepas hari ini. "

" Elu nantang gue Rend, Wah parah lu. But, makasih ya. Elu emang sahabat gue plus calon kakak ipar gue yang baik."

" Cih, siapa juga yang mau nerima elu jadi adik ipar. Sana lu pergi temenin adik gue, "

**************♡-♡**************

Aku masih saja asyik bermain dengan air laut yang membasahi kedua kaki ku.

Kemudian aku mengukir nama Ammar dengan indah diatas pasir yang kosong dan sedikit basah. Kevin menghampiriku dan berdiri menatap ukiran nama Ammar yang ku tulis dengan indah.

" Fanny. Apa kau begitu mencintainya???" Tanya nya kemudian.

Aku hanya tersenyum menanggapinya, kemudian kembali mengukir nama Ammar seindah mungkin diatas pasir tadi.

" Fanny, jawab kakak dong. " Desak Kevin mengulangi pertanyaannya lagi.

Aku menghentikan ukiran tangan ku di atas pasir kemudian berdiri menghadapnya.

" Untuk saat ini aku memang mencintainya kak, sangat mencintainya. Tapi gak tau nanti, besok atau kedepannya. Semua tergantung bagaimana dia bersikap dan menganggap serius hubungan ini, bisakah ia terus menjadikanku sebagai prioritas utamanya dibandingkan cewek lain atau siapapun itu, kecuali kedua orang tuanya. " Jawab ku dengan menunduk lesu.

" Apakah saat ini dia tidak menjadikanmu prioritas utamanya? " Tanya Kevin kembali.

" Mmh, entah lah kak. Karena yang ku rasa saat ini, sepertinya masih belum. Karena kami baru saja pacaran sekitar 10 atau 11 bulanan lah. "

" Fanny, itu adalah waktu yang cukup lama untuk kalian jika memang serius. Kalaupun benar-benar serius dan saling mencintai dari awal, harusnya bisa menjadikan prioritas dari masing-masing kedua belah pihak bukan? "

Seakan jawaban Kevin menikam keras hati ku ini, aku terdiam menunduk menyadari dan mengingat kembali bagaimana dari awal Ammar sudah mengkhianatiku dengan Nayla.

" Fanny. Kak Kevin yakin, cowok diluaran sana yang sedang mengantre untuk jadi pacar mu banyak. Dan usiamu cukup terbilang masih remaja lah, jangan menghabiskan waktumu hanya untuk mencintai satu orang lelaki saja, yang bahkan mungkin tidak pernah mencintaimu. Jangan selalu mudah luluh dan terpancing rayuan maut seorang lelaki. Upz, maaf jika kak Kevin jadi ikut campur dan meracuni pikiranmu, tapi kau ini sangat cantik dan cukup modis. Kakak yakin kau juga cewek yang pintar, jadi jangan berlarut dalam kebodohan cinta ya. "

Aku kembali tertegun, mendengar ucapan Kevin yang panjang lebar memuji serta menasehatiku..

Apakah aku memang terkesan bodoh selama ini? Apakah aku memang cewek yang gampang luluh bagi Ammar?

Sehingga dia semena-mena selalu menyakiti hatiku,

apakah selama ini aku sudah terlalu fokus mencintainya saja?

Hingga aku benar-benar di perbudak oleh rayuan cintanya.

" Fanny, maafkan kak Kevin. Kak Kevin gak bermaksud untuk..."

" Gapapa kok Kak, makasih banyak ya udah care sama Fanny. Eh ngomong-ngomong kakak sendiri gimana? Udah punya cewek belum? Hayo, Fanny perhatiin ponsel kakak selalu ribut tiap detik. Hahaha.. " Aku berusaha mengalihkan pembicaraan dan tak ingin terus membahas kebodohan ku tentang Ammar lagi.

" Ehm, cewek? Haha, emang ada yang mau sama kak Kevin Fan? " Tanyanya balik sembari menatap mata ku dengan lekat.

Aku kikuk dibuatnya, ku palingkan wajah dari tatapan matanya. Dia tersenyum meledek ku.

" Ehm, sepertinya sih ada satu cewek yang sudah bikin kakak ngerasa nyaman dan selalu ceria gitu, tapi sayang... Semua terlambat. "

" Ya ampun, kok bisa sih kak? Wah parah. Turut berduka ya kak. " Aku menanggapi dengan meledeknya agar Kevin tidak lagi terhanyut dalam kesedihan di wajah nya saat ini.

" Cih, apaan sih ni bocah, ngeledek ya. Dasar bocah.. " Kevin membalas ledekanku.

Kemudian dia mengukir sebuah kata yang ku pikir itu adalah nama seseorang yang di sukainya.

'C A N T I K'

Aku membacanya dengan menyebut satu persatu dari huruf yang di ukirnya.

" Kak, wah.. Indah banget ukiran nama ini. Apakah ini nama cewek yang kakak sukai itu? " Tanya ku dengan tetap memandang ukiran tangan Kevin di atas pasir itu.

Sangat indah ku pandang,

Kevin hanya tersenyum menanggapinya.

" iya, dia cantik. Dan cantik itu kamu Fan."

Seketika aku menoleh, menengadah melihat Kevin.

" Mak,maksudmu kak? Cewek yang kamu sukai saat ini, a a,aku? " Aku terkejut gelagapan, kikuk dan salah tingkah menjadi satu.

Kevin diam menatapku lama, jantung ku sudah mulai tak karuan menabuh gendang dengan berisik ku dengar.

Dug dug dug...

Kemudian Kevin mencubit keras hidungku.

" Tapi.. Bohoong, hahah... " Dia berlari setelah mencubit keras hidung ku.

" Iiih.. kak Kevin, sakit tau. Awas ya, Fanny akan balas. ". Aku berlari mengejarnya ketika dia berlari lebih dulu.

" Coba aja kalo bisa, tapi kakak jauh lebih tinggi dari tubuh mungil Fanny loh, hahaha dasar bocah boncel. Ayo kejar kakak sini... " Sambil terus berlari Kevin terus meledekku, sesekali aku tertawa lepas dibuatnya.

Terkadang juga cemberut dibuatnya.

Membuatku lupa, di belakang sana ada kak Rendy yang menyaksikan candaan kami dengan senyuman puas, kemudian diam-diam memotret kami yang tengah asyik bercanda dan kejar-kejaran.

Bathin ku...

Kak rendy, Kevin, Terimakasih...

Kalian sudah menghibur ku, melupakan sejenak rasa sakit di hatiku.

1
andrana maula
Luar biasa
Irzah Irsyad Zahriyah
ha.... endingnya begono 🙄
Surati
bagus
Rika_Faris
baru kali ini ada anak perempuan yg urusan nikah malah dipikirin sendiri dan g ngelibatin ortu... ya pusing sendiri lah lu dan...
Rika_Faris
emang pernah waras ya??
perasaan g....
Rika_Faris
dia seorang guru, tp tidak bermoral
Rika_Faris
emg dia kuliah berapa tahun...??? perasaan g lulus....
Rika_Faris
sebenarnya ammar itu umur berapa sih???
perasaan waktu fanny SMA si ammar udh kuliah... masa udh 3 tahun si Ammar g lulus2? apa ngambil S2 ya?? tp koq ada istilah KKN???
Irzah Irsyad Zahriyah: ia sama aku mikirnya jg gitu, hahaha 😄
total 1 replies
Upik Zuraidah Pasaribu
bagus
Ranita Rani
nauzdubillahimidalik,, fanny terlalu bodoh thor suwe2 q seng poseng,,, karepmu thor mbok gawe piye critane,,, semungut
Nurdiana Akasih
kok ngegantung ya
Nyi Arifin Bwi
Endingnya kurang bagus jujur kecewa,
Nyi Arifin Bwi
Laa...kok kevin ngk nikah sama Fany si...thor tamatnya kok nyesek si
Nyi Arifin Bwi
Fany kesannya gimana ,orang cinta tulus di tolak
Nyi Arifin Bwi
Ohwo ammar bener" deh...egois
Nyi Arifin Bwi
Keren Fany...hempaskan pelakor
Rusme Juthec
bisa saja menodai mu kata Tristan

terus selama ini melakukan zina itu apa namanya🤦🤦🤦🤦
Rusme Juthec
knp harus bawa2 agama
apalagi disini Fani lemah akan agamanya
Rusme Juthec
judulnya d ganti
budak nafsu
Rusme Juthec
kecewa sama Fany
mudah bget memaafkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!