KEJAMNYA MAFIA CANTIK

Alexander, terus berlari menuju lantai bawah rumahnya dengan menarik tangan Annabella. Dan benar saja ketika mereka sudah berada dilantai bawah, mereka begitu terkejut karena para anak buahnya sudah berhasil masuk kedalam pelataran rumah Alexander. Dallen dan Jeff serta Drak, berusaha menghadang para pasukan musuh-musuhnya yang cukup banyak.

Dorrr.. Dorrr..

Suara tembakan semakin ramai terdengar disekitaran rumah Alexander, Drak dan Jeff berlari kearah luar, dengan mengendap-ngendap agar mereka lebih mudah menyerang para musuh-musuhnya.

Annabella yang melihat kedua anak buahnya sudah berada diluar, dia pun langsung tiarap dan maju dengan posisi setengah merangkak, yang diikuti oleh Alexander dari belakangnya. Sesampainya di pelataran rumah, Annabella pun langsung mengarahkan kedua senjatanya kearah pasukan musuhnya. Hingga akhirnya baku tembak pun terjadi dari kedua belah pihak yang berlawanan, Alexander pun ikut menembakki dari samping Annabella.

Namun secara tiba-tiba Alexander memberikan sebuah kunci kepada Annabella, tak lain kunci tersebut adalah kunci mobil miliknya. "Annabella sayang, pergilah dari rumah ini bawa kedu anak buahmu, aku yakin mereka adalah para anak buah ayahku yang sedang mengincarmu pergilah." Ujar Alexander dengan lirih

Annabella pun segera mengambil kunci yang diberikan oleh Alexander kepadanya, dan ia segera memberikan kode kepada Drak dan Jeff. Annabella pun berlari kearah pintu belakang rumah Alexander, menuju pintu keluar.

Sedangkan Alexander ia masih sibuk dengan kedua senjatanya, tanpa memikirkan hal lain karena Alexander pikir orang-orang tersebut adalah para anak buah ayahnya, yang sedang mengincar Annabella yang ada dirumahnya. Namun dugaan Alexander salah besar, karena orang-orang tersebut bukanlah para anak buahnya Maicon, tapi mereka adalah para anak buahnya Ernesto yang sengaja akan menculik dirinya, karena Ernesto ingin segera menikahkan Alexander dengan Loren putri semata wayangnya, yang saat ini sedang mengalami gangguan jiwa. Suara tembakan sudah tak terelakkan lagi bahkan kini para pasukan musuh Alexander, sudah berhasil masuk kedalam rumahnya setelah mereka berhasil menewaskan para anak buah Alexander.

Annabella, dan kedua anak buahnya sudah berhasil keluar dari dalam rumah Alexander. Namum sesampainya diluar mereka kembali kebingungan karena melihat posisi mobil Alexander berada diantara para musuhnya, "Drak, kau tunggu disini jaga nona Annabella, biar aku yang pergi mengambil mobil tuan Alexander dari depan sana." Pinta Jeff kepada Drak

Drak pun terpaksa mengiyakan permintaan Jeff, dan membiarkan Jeff pergi begitu saja seorang diri dan akhirnya Annabella dan Drak pun bersembunyi sambil menunggu Jeff kembali, yang akan membawa salah satu mobil yang ada didepan rumah Alexander.

Setelah beberapa menit menunggu, hati Drak semakin tidak enak karena Jeff tidak kunjung kembali menjemputnya dan Annabella, sedangkan suara tembakan masih terdengar begitu bising dari dalam rumah Alexander, yang disertai dengan ledakkan. Drak, cepet berdiri kita susul Jeff perasaanku tidak enak, jangan sampai terjadi apa-apa dengan ayok."

Ajak Annabella kepada Drak

Drak pun mengangguk dan ia kembali berjalan dengan mengendap-ngendap mengikuti Annabella.

Annabella dan Drak pun kembali masuk kedalam rumah, namun sesampainya didalam rumah Annabella begitu terkejut dengan kondisi rumah Alexander, yang sudah hancur tak beraturan seperti kapal pecah.

Hati Annabella semakin cemas, saat ia melihat para anak buah Alexander sudah banyak sekali yang tewas.

Dengan mengendap-endap Annabella dan Drak kembali berjalan, melewati dinding dan benda-benda yang bisa menghargai keberadaannya dari pihak lawan. Annabella terus berjalan sambil celangak-celinguk mencari keberadaan Alexander, dan anak buah setianya Jeff.

Annabella sudah tidak bisa menahan rasa sabarnya, akhirnya dia pun keluar dari tempat persembunyiannya dan berbalik mengarahkan tembakannya kearah para musuhnya. Annabella terus meloncat-loncat kesana-kemari sambil membidikkan kedua senjatanya, begitu pun dengan Drak ia berusaha memberi perlindungan terhadap Annabella sambil memperhatikan piha

k lawannya yang tsk kunjung habis.

dengan kelincahan dan kemahiran Annabella yang super hebat, ia berhasil membuat sebagian para musuhnya tewas dengan luka tembak dimasing-masing bagian tubuhnya. Ditengah-tengah kesibukan Annabella menembakkan timah panasnya kearah para lawan, kedua mata Annabella terus memperhatikan kesekitaran mencari keberadaan Alexander dan Jeff anak buahnya.

Tanpa disangka-sangka senjata bazooka dari pihak musuh diarahkan kedalam rumah Alexander, dan berhasil membuat bangunan rumah Alexander retak dan sebagainya roboh.

Drak yang melihat pihak musuhnya sedang mempersiapkan senjata bazooka dan diarahkan kearah Annabella yang sedang sibuk menebakkan timah panasnya secara membabi buta.

Dengan cepat Drak, meloncat sambil mendorong tubuh Annabella untuk menghindari ledakan dari senjata bazooka. Duarr.. Duarr

Annabella dan Drak pun tersungkur kelantai, tanpa disengaja Annabella melihat Alexander yang sudah tergeletak tidak sadarkan diri, dengan kondisi tubuh dan kepalanya sudah berlumuran darah.

"Drak cepet bantu aku, tarik tubuh Alexander kemari." pinta Annabella kepada Drak anak buahnya, Drak pun mengangguk dengan permintaan Annabella. Drak pun segera menghampiri Alexander dengan tujuan ia akan menarik tubuh Alexander agar menjauh dari pihak lawannya, namun keberadaan Alexander telah diketahui oleh pihak musuh. Hingga akhirnya tubuh Alexander lebih dulu ditarik oleh para anak buah Ernesto, dan mereka langsung membawa Aleksander kedalam mobil mereka.

Dorrr Dorrr..

Annabella berlari kearah Drak yang bengong melihat Alexander dibawa oleh para anak buah musuhnya, dengan cepat Annabella menarik Drak agar terhindar dari tembakan musuh-musuhnya.

Drak dan Annabella hanya bisa menatap kepergian mobil yang telah membawa Alexander, tidak lama kemudian Aiken yang baru saja tiba dari restoran untuk memantau Maicon. Dia begitu terkejut saat melihat pintu gerbang rumah Alexander sudah rusak, dan bangun rumah Alexander sudah terlihat kaca-kaca rumah tersebut hancur karena perlu nyasar.

Aiken pun langsung memerintahkan para anak buahnya untuk menyerang pihak lawan, Aiken langsung menekan tombol darurat untuk memanggil para anak buahnya berada dimarkas Alexander. Dengan berjalannya waktu para anak buah Alexander pun berdatangan yang lumayan cukup banyak.

Hingga akhirnya pihak lawan pun berhasil dikalahkan, namun sayang Dallen dan Alexander telah berhasil diculik oleh pihak lawan sebelum Aiken tiba.

Aiken yang tidak mengetahui keberadaan Alexander dan Dallen, ia berlari masuk kedalam rumah untuk melihat tuanya. Namum sesampainya didalam rumah hampir saja dia bertabrakan dengan Drak, yang sama berlari kearah luar untuk mencari keberadaan Jeff yang belum dia temukan sejak tadi.

Drak terus berjalan melihat posisi terakhir Jeff berjalan kearah mobil-mobil yang terparkir diluar pintu gerbang, Drak terus memperhatikan beberapa mobil yang sudah hancur akibat ledakan dari senjata bazooka pihak musuh. Tatapan Drak tertuju pada salah satu mobil yang sudah terbakar, namun dibagian depan terlihat ada mayat yang sudah gosong.

Drak pun mempercepat langkah kakinya menghampiri kearah mobil tersebut, namun saat ia semakin mendekat dan bisa melihat jelas dengan mayat yang ada didalam mobil tersebut, hati Drak terasa disambar petir disiang hari karena melihat jam tangan yang melekat dipergelangan tangan mayat tersebut.

Tak lain jam tangan tersebut adalah jam tangan miliknya Jeff, pemberiannya saat Jeff berulang tahun. Kedua mata Drak terbelalak dengan mulut menganga ia tidak percaya jika sahabat dekatnya telah tewas. "Jeff, bangun Jeff ini tidak mungkin kau, ini tidak mungkin Jeff Jeff.!!!" Drak berteriak histeris sambil menangis meraung-raung dan memeluk jasad Jeff yang sudah tidak bernyawa lagi.

Annabella dan Aiken yang mendengar suara teriakan Drak dari arah luar, mereka berlarian kearah luar dimana Drak berada. Annabella begitu terkejut melihat pemandangan yang sangat mengerikan, yang telah menimpa anak buah setianya Jeff, Annabella mengepalkan kedua tangannya. Hati Annabella kembali berduka karena ia harus kembali kehilangan orang-orang terdekatnya.