Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baksos
Ponsel di atas nakas itu bergetar menandakan ada panggilan masuk. menginterupsi Aya yang sedang fokus membaca novel, gadis itu kemudian mengambil ponselnya, melihat Id sang pemanggil lalu mengangkatnya
"Apaan Tik?"
"Ay, lo nganggur kan? ikut gue yuk?"
"kemana?" tanya Aya
"Baksos ke panti asuhan kasih bunda"
"kapan emang?"
"Hari ini jam 10, nanti gue jemput mau ya?" tanya Tika lagi. Aya melihat jam saat ini yang masih menunjukkan pukul 8 pagi jadi dia masih bisa untuk bersiap-siap
"Oke,, gue siap-siap dulu" putus Aya
"Oke darling,, maaci emmuach" ucap Tika genit yang membuat Aya bergidik sesaat dan mematikan sambungan telfonnya. Aya lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap sebelum Tika datang menjemputnya
...*******...
"Ada acara apaan emang? tumben ngadain baksos?" Aya bertanya pada Tika yang sedang menyetir mobilnya
"Itu acara tetap BEM Fakultas ekonomi tiap 3 bulan sekali Ay,, gimana sih lo" ejek Tika
"Ya kan gue bukan anak BEM,, wajarlah kalo gue ga tau" Aya mendengus
"Gabung aja yuk,, ni lagi buka lagi anggota" aja Tika
"Ngga ah,,"
"Ah lo sih emang gitu,, gapapa Ay sekalian bersosialisasi biar lo gak cupu cuma jadi mahasiswa kupi-kupu doang" Tika mengejek Aya lagi
"Kupu-kupu apaan?" tanya Aya
"Kuliah-pulang kuliah-pulang doang jadi ga ada kegiatan"
"Gue males juga kalo banyak kegiatan kek elu Tik"
"Ga banyak kok, pas banyak kalo mo ada event aja gabung yuk" Ajak Tika lagi
"Ntar deh gue pikir-pikir dulu"
"Kebanyakan mikir lo kayak presiden aja" cibir Tika yang membuat Aya terkekeh
"ini nanti semua anak BEM pada kumpul berarti?" tanya Aya penasaran
"Ya ga semua sih,, anggota yang semester 3 sama 5 aja soalnya yang mau up ke semester 7 kan udah pada sibuk PKL" Tika fokus membelokkan mobilnya menuju halaman panti. Lalu mengehentikannya di bawah pohon rindang yang agak jauh dari lokasi berkumpulnya
"Ih kok rame sih Tik, gue di sini aja ah,, malu kali kan gue bukan anak BEM" Aya gusar
"Halah gapapa,, lagian itu banyakan kating sama temen kita juga lo pasti kenal" ucap Tika santai
"Ga mau ah,, apaan" Aya memajukan bibirnya
Tika turun lebih dulu lalu membuka pintu penumpang tempat Aya duduk lalu menarik tangannya
"Udah buruan ikut gue, kita lagi butuh orang ya, makanya gue ajak lo" Tika menarik-narik tangan Aya agar gadis itu keluar dan akhirnya Aya mau keluar meskipun terlihat ogah-ogahan. Tika menarik tangan Aya hingga sampai ke depan teman-temannya
"Hei guys,, gue bawa bala bantuan nih,," Tika berkata dengan senyum yang lebar hingga deretan gigi putihnya terlihat. Teman-teman Tuka yang ada di sana menoleh dan tersenyum melihat Aya
"Hai Ay,," Gian terlihat menyapa Aya
"Hai Gi,," Aya tersenyum kaku
"dibilangin santai aja juga, tuh juga kan temen-temen lo" ujar Tika yang mulai membantu mengisi goodie bag dengan peralatan sekolah untuk anak-anak panti diikuti oleh Aya
"Eh ini kayaknya kemaren ada nasi kotak juga kan, kok gue belum liat ya" tanya Tika pada Siska teman organisasinya
"Masih diambil sama Bagas sama Bima" jawab Siska sembari menutup goodie bag yang sudah diisi oleh Tika dan Aya
"Bagas anak BEM juga Tik?" Aya berbisik pada Tika
"Iya,, belum tau lo?" Tika bertanya tanpa menoleh pada Aya
"Belum, gue tau nya dia ikut futsal dikasih tau abang minggu lalu"
"Emang Bagas tu spek cowok idaman, udah tajir, jago olahraga, pinter lagi malah nih dia udah digadang-gadang buat jadi ketua HIMA ekonomi tahun depan" Tika menggebu-gebu menceritakan Bagas
"Ya udah pacarin aja, kan dia masuk spek lo" cuek Aya
"Kalo dia suka sama gue sih gass aja wkwkwk" Tika tertawa keras
"Guys yang cowok-cowok tolong bantuin Bima sama Bagas keluarin konsumsi dari mobil dong" sura keras Siska menginterupsi obrolan Aya dan Tika. Saat semua cowok mendekat Aya menyenggol lengan Tika
"Itu kan Angga"
"Iya emang kenapa?" tanya Tika
"ikutan Bem juga?"
"Bukan dia cuma bantuin aja diajakin anak-anak" jelas Tika
"Dia beneran selingkuh ya dari Sella?" Kepo Aya
"Ga tau juga sih, tapi selama ini dia gak keliatan deket sama anak kelas kita atau cewek lain yang ada di kampus atau mungkin, selingkuhnya udah lintas universitas kali Hahaha" Tika dan Aya tertawa
"Aya,," sapa Bima yang sedang mendekat ke arah mereka
"Hai,, gue diajak Tika hehe" Aya mengangkat telapak tangannya menyapa Bima dan Bagas
"Iya gapapa, biar rame" Bima berkata sambil menata kotak nasi di atas meja panjang di depannya, sedangkan Bagas hanya diam menatap Aya dan membuat gadis itu agak salah tingkah
"Tuh kan,, gue yakin nih si Bagas ada rasa sama lo" Tika berbisik pelan di telinga Aya saat Bagas diam-diam memperhatikan Aya
"Apaan sih lo, jangan ngaco deh" Aya tak menggubris ucapan Tika dan melanjutkan pekerjaannya membereskan sisa bingkisan
"Ih beneran tau Ay,,"
"Ya terus kenapa,, biarin aja,,"
"Ih lo mah ga asik,," Tika cemberut melihat Aya yang tidak memperdulikannya
"Eh guys,, ada yang bisa nyanyi sama main gitar gak?" Gian tiba-tiba datang dengan nafas yang terengah-engah
"Kenapa?" Bagas bertanya
"Gue lupa kalo ada juga acara menyanyi buat ngisi acara hiburan nanti" jawab Gian
"Lo gimana sih gi,, udah mepet gini baru bilang" sembur Siska
"Ya maaf gue lupa sumpah" Gian mengangkat dua jarinya membentuk tanda peace
"Aya aja nih yang nyanyi, dia anak paduan suara dulu pas SMA" Tika dengan bangga mendorong Aya ke tengah
"Aww sakit Ay,," Tika mengusap lengannya yang mendapat cubitan maut dari Aya yang mendelik ke arahnya
"Beneran Ay?" tanya Gian
"Duh,, gue udah lama ga nyanyi Gi,, nti tau-tau pas keluar suara gue cempreng lagi hehe" Aya berusaha menolak halus
"Gapapa kali,, kan bukan lomba nyanyi yang bakal dinilai,, ini cuman buat seru-seruan aja Ay" bujuk Gian
"Udah maju aja deh, kalo mau bantuin jangan tanggung dong" Tika kembali memprovokasi Aya
Aya menghembuskan nafas beratnya "Ya udah deh,," jawabnya pasrah setengah tidak ikhlas
"Ya udah siapa nih yang mau main gitarnya?" tanya Gian lagi
"Gue aja gapapa" Bima mengajukan diri
"Biar gue aja" Bagas maju sebelum Bima mengambil gitar di depannya
"Oh,, oke,, ya udah kalo gitu udah clear" Bima memastikan
"Oke"
"Iya"
Aya dan Bagas menjawab bersamaan, Aya tersenyum saat Bagas melihat ke arahnya
"Ciyee,," ucap Tika menggoda temannya, membuat teman-teman lain yang ada di sana tertawa melihat ke arah Aya dan Bagas. Jika Bagas hanya menampilkan ekspresi datarnya, lain halnya dengan Aya yang sudah menahan malu hingga wajahnya memerah sampai ke telinga
"Ciyeee,, blushing ciyee" Tika semakin menjadi-jadi menggoda temannya. Membuat Aya memukul pundak temannya dengan keras hingga Tika memekik kesakitan. Sedangkan Bagas diam-diam tersenyum saat melihat mereka
...********...
