NovelToon NovelToon
Terjebak Permainan Tuan Galak

Terjebak Permainan Tuan Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:260.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kopii Hitam

Saran author, sebelum membaca novel ini sebaiknya baca dulu "Gadis Bayaran Tuan Duren" ya kak. Biar ceritanya nyambung.

Novel ini menceritakan tentang kehidupan putra dari Arhan Airlangga dan Aina Cecilia yaitu King Aksa Airlangga dan keempat adiknya.

Sejak tamat SMP, Aksa melanjutkan studinya di Korea karena satu kesalahan yang sudah dia lakukan. Di sana dia tinggal bersama Opa dan Oma nya. Sambil menyelesaikan kuliahnya, Aksa sempat membantu Airlangga mengurusi perusahaan mereka yang ada di sana.

Tak disangka sebelum dia kembali, sesuatu terjadi pada adiknya hingga menyebabkan sebuah perselisihan yang akhirnya membuat mereka berdua terjebak diantara perasaan yang seharusnya tidak ada.

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?

Jangan lupa dukungannya ya kak!
Semoga cerita ini berkenan di hati kakak semua.
Lope lope taroroh untuk kalian semua 😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TPTG BAB 31.

Keesokan harinya, Aksa sudah rapi dengan setelan jas yang melekat di tubuhnya. Pagi ini dia akan ke kantor untuk pertama kali setelah kembali ke ibukota.

Semalam dia baru saja dihubungi oleh Arhan. Aksa sudah menjelaskan semua yang terjadi dan untuk sementara waktu dia ingin tinggal di villa dulu. Selain untuk menenangkan diri, dia juga ingin mempertimbangkan perasaannya. Jika memungkinkan untuk melupakan, maka dia akan melupakan Inara demi kebaikan semua orang.

Pukul sembilan tepat mobil yang dikendarai Rai sudah terparkir di parkiran Airlangga Grup. Kebetulan mobil Arhan juga sudah terparkir di sana.

Saat memasuki lobby, semua mata tertuju pada Aksa. Bukan dia saja, tapi Rai sendiri juga jadi pusat perhatian semua orang. Dua pria tampan itu mampu membuat hati para karyawan wanita meleleh bak bongkahan es yang dijemur di bawah terik sang mentari.

"Astaga naga, tampan sekali mereka berdua."

"Aduh, ngilu ih. Panahnya melesat hingga jantung."

"OMG, gantengnya."

"Ya ampun, pangeran dari mana itu?"

"Ya Tuhan, bolehkah salah satu dari mereka menjadi jodohku?"

Sesaat lobby tersebut menjadi riuh, suara para wanita sahut menyahut membicarakan dua pangeran tampan yang belum diketahui siapa mereka. Yang jelas pesona keduanya mampu membuat geger seisi ruangan.

"Hai girl," sapa Rai sambil melambaikan tangan ke arah mereka semua. Berbeda dengan Aksa yang terlihat cuek dengan ekspresi datar seperti papan tulis.

"Hai boy," sahut para wanita itu bersamaan.

Aksa mengerutkan kening sambil mengacungkan tinjunya ke arah Rai. "Mau dipecat sekarang?"

"Apaan sih? Nyapa doang apa salahnya?" keluh Rai sedikit kesal. Cuma menyapa saja sudah mau diamuk, bagaimana kalau... "Ah, dasar AC rusak. Dingin tidak panas iya, bikin kesal saja." imbuh Rai.

"Apa yang kalian lihat, hah? Di sini bukan tempat buat tebar pesona, kerja sana! hardik Aksa yang membuat suasana tiba-tiba mencekam seperti kuburan. Ganteng sih tapi galaknya minta ampun, belum apa-apa saja sudah marah-marah.

Disaat semua orang terdiam seperti patung, Aksa melanjutkan langkahnya menuju lantai sepuluh. Di sanalah nantinya Aksa ditempatkan, satu lantai di bawah ruangan Arhan dan Hendru.

Saat pintu lift terbuka, Aksa bergegas memasuki ruangannya. Ruangan yang sangat lapang dan didesain sesuai keinginannya. Jauh-jauh hari Arhan sudah menyiapkan semuanya bahkan sebelum Aksa menginjak tanah air tempo hari.

Setelah melihat-lihat dan mengamati seluruh isi ruangan, Aksa manggut-manggut pertanda lumayan puas dengan desain ruangan itu.

Tidak lama ponsel Aksa berdering, siapa lagi kalau bukan Arhan. Sejak sampai di kantor tadi dia sudah tidak sabar menunggu kedatangan putra sulungnya, pewaris utama kekayaan Airlangga yang sudah digadang-gadang sejak Aksa masih bayi.

"Rai, ruangan mu ada di sebelah. Masuklah, aku ke atas sebentar menemui Papa!" ucap Aksa.

Rai mengangguk lemah. Dia kemudian berjalan memasuki ruangan yang sudah disiapkan untuknya.

Rai tidak hanya asisten pribadi Aksa saat di kantor, dia mencakup apa saja sesuai kebutuhan. Dia bisa menjadi serius pada tempatnya, bisa juga menjadi nakal sesuai situasinya. Bahkan dia bisa menjadi pembunuh berdarah dingin saat diperlukan.

"Pagi Pa," sapa Aksa yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

Arhan mendongak, seringai tipis melengkung di sudut bibirnya. "Aksa, masuk Nak!" seru Arhan.

Arhan bangkit dari duduknya dan berjalan menyusul Aksa yang tengah berjalan ke arahnya lalu saling berpelukan melepas rindu.

"Anak bodoh, kamu pikir lari dari kenyataan bisa menyelesaikan masalah?" ucap Arhan sambil menepuk punggung Aksa.

"Siapa yang lari dari kenyataan sih, Pa? Aksa hanya menuruti keinginan gadis keras kepala itu," Aksa melepaskan pelukannya dan duduk di atas sofa sambil menyilangkan kaki. Arhan pun ikut duduk di sampingnya.

"Pulanglah, kamu tidak kasihan sama Mama? Sejak kemarin Mama kehilangan semangat karena kamu tidak ikut pulang ke rumah. Mama pikir kamu tidak sayang lagi sama Mama." jelas Arhan.

"Iya Pa, nanti Aksa pulang. Tapi Aksa tidak bisa janji untuk nginap di rumah. Aksa ingin menjauh dari Inara," ucap Aksa.

"Pengecut," ejek Arhan sambil tersenyum miring.

"Eits, Papa jangan sembarangan bicara! Aksa bukan pengecut, Aksa hanya-"

"Hanya apa? Pria sejati tidak akan pernah lari dari kenyataan, apalagi setelah melakukan kesalahan." potong Arhan.

"Aksa tau Pa, tapi ini berat buat Aksa. Papa tidak akan mengerti. Aksa tidak bisa mengendalikan perasaan ini jika terus melihat wajahnya. Aksa takut perasaan ini menghancurkan keluarga kita. Ayah sama Bunda pasti kecewa jika mereka tau Aksa mencintai Inara, Aksa tidak ingin memperkeruh keadaan." jelas Aksa.

"Alah, itu hanya prasangka kamu saja. Papa rasa Ayah dan Bunda pasti bakalan senang jika tau kalian berdua saling mencintai. Coba dulu Nak, jangan langsung menyerah seperti ini! Lagian ini belum seberapa, dulu perjuangan Papa lebih berat saat mengejar cinta Mama. Mama mu sangat keras kepala, bahkan di detik-detik pernikahan kami pun Mama masih enggan menerima Papa." terang Arhan.

"Beda lah Pa, Papa tidak menipu Mama. Sementara Aksa-"

"Papa memang tidak pernah menipu Mama, tapi Papa sudah menghancurkan hidup Mama sehancur hancurnya. Dulu Papa bukanlah pria yang baik, Papa menjadi penjahat kelamin sejak bercerai dari istri pertama Papa. Papa meniduri begitu banyak perempuan sebelum bertemu Mama. Tapi pada akhirnya Papa tergila-gila sama Mama setelah tau Papa adalah pria pertama yang menyentuh Mama. Papa tidak menyerah untuk mendapatkan cinta Mama, bahkan Papa sampai bolak-balik ke luar kota hanya demi Mama. Meski Mama sempat membohongi Papa dengan pernikahan palsunya, Papa masih kekeh mengejarnya."

"Ck, ternyata Papa pria bajingan juga ya. Aish, tidak disangka. Aksa pikir Papa pria terbaik di dunia ini." Aksa memelototi Arhan dengan mata elangnya yang mematikan.

"Itu kan dulu Nak, setiap manusia pasti memiliki masa lalunya masing-masing. Sejak bertemu Mama hidup Papa berubah drastis, Mama adalah malaikat penolong bagi Papa. Istri terhebat dan Mama terhebat buat kalian semua."

"Mama memang yang terhebat, tapi Papa-"

"Sudah dong Nak, tau gini mending Papa tidak usah cerita tadi. Papa pikir kamu sudah dewasa dan bisa mengerti penjelasan Papa. Tidak ada manusia yang tidak berdosa, kita memiliki dosa masing-masing termasuk kamu juga. Apa kamu merasa sudah menjadi manusia yang baik?"

"Tidak, Aksa juga punya dosa."

"Nah, makanya menilai orang jangan dari masa lalunya saja!"

"Tapi Papa janji ya tidak akan menyakiti Mama. Kalau sampai itu terjadi, tangan Aksa sendiri yang akan menghancurkan Papa."

"Astaga Nak, kamu seperti tidak kenal Papa saja. Mana berani Papa menyakiti Mama kamu, kalaupun berani mungkin sudah dari dulu Papa lakukan. Sekarang Papa sudah tua sementara Mamamu masih sangat muda. Kamu pikir Papa mau mengambil resiko?"

"Hehehe... Iya juga ya, umur Papa kan jauh beda sama Mama. Kalau Mama nyari Papa baru lagi pasti-"

"Hust... Jangan bicara sembarangan kamu! Mama itu milik Papa,"

"Hahahaha... Marah nih ye, makanya cari istri tuh yang seumuran biar tuanya tidak kelihatan."

"Mulutmu,"

Arhan mendaratkan pukulan sayangnya ke lengan Aksa, hal itu membuat Aksa tertawa terpingkal-pingkal.

Bersambung...

1
Anita Choirun Nisa
keren thor
Adila Ahmad
bgus
Aurora
Luar biasa
Ruk Mini
happy.. happy... seneng..bgt
Kopii Hitam: setia maksudnya 😄
Kopii Hitam: halo kk, maacinaaa udah setiap baca novel receh aku. Maaf kalau ado kurang2 ya kk, maklum masih pemula 🙏
total 2 replies
Ruk Mini
bisac.bunting madal ye thorrr..😆😆😆kau adil thorr
Ruk Mini
happy..smua...
Ruk Mini
Alhamdulillah..slamat ya mamud
Ruk Mini
heran ye pd gede ambek ... hadeuhhhh
Ruk Mini
dih..ko gtu sehh
Ruk Mini
kesian kau sar. sabar y nenk
Ruk Mini
roman .roman ye inara hamidun ye thorrr
Ruk Mini
sabar.. sabar...
Ruk Mini
dih...pake drama..sih dh tau ade bom..bank..bank...cari penyakit aje
Ruk Mini
tamat kau ciwi 😖😖😖
Ruk Mini
tuntas ye bank...smoga awet.ampe loucing debay y
Ruk Mini
ga ada kapok-kapok y ye
Ruk Mini
ky bocah..lo pa ..pa .
Ruk Mini
krjam kau bank ak..ngerjain org tua
Ruk Mini
bank baron ..kau ga enak y sm Boss mu .. sabar.. sabar..
Ruk Mini
ulu...ulu .babank ar. bisa ae
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!