NovelToon NovelToon
My Sexy Little Wife

My Sexy Little Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Konflik Rumah Tangga - Solidifikasi Tingkat Sosial
Popularitas:49.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Dikhianati menjadikannya penuh ambisi untuk balas dendam.

Semua bermula ketika Adrian berniat memberi kejutan untuk kekasihnya dengan lamaran dadakan. Tak disangka, kejutan yang ia persiapkan dengan baik justru berbalik mengejutkannya.

Haylea, kekasih yang sangat dicintainya itu kedapatan bermesraan dengan pria lain di apartemen pemberian Adrian.

Dendam membuat Adrian gelap mata. Ia menjerat Naomi, gadis belia polos yang merupakan bekas pelayan kekasihnya.

Tadinya, Adrian menjerat Naomi hanya untuk balas dendam. Tak disangka ia malah terjerat oleh permainannya sendiri. Karena perlahan-lahan kehadiran Naomi mampu mengikis luka menganga dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 : BERANI SEKALI KAU!

Halo teman-teman....

Masih ada yang tanya kenapa gak bisa buka Visual di aplikasi ini.

Jadi bagi yang gak bisa terbuka gambar Visual Naomi dan Adrian, boleh intip ke Instagram ya. Karena ada beberapa jenis Hp yang pakai aplikasi bawaan Noveltoon, dan itu gak bisa buka Visual kalau gak update.

Jadi silahkan Follow Instagram @Kolom_langit.

..

..

"Siapa yang memberi nama seperti ini?" Naomi menggertakkan gigi sambil memperlihatkan layar ponsel pada Bruno. Sehingga pria itu maju satu langkah untuk dapat melihat dengan jelas.

Bruno pun tampak terkejut dan refleks menutup mulutnya dengan jari. "Wah, sepertinya tuan sendiri yang memberi nama."

"Haha, lucu sekali. Aku belum pernah melihat tuan seperti ini," batin Bruno.

"Percaya diri sekali dia!" protes Naomi menatap layar ponselnya.

Bruno yang melihat jelas ekspresi kesal Naomi pun terkekeh. "Tapi memang nama itu sangat sesuai dengan tuan kan, Nona? Hehe."

"Sesuai apanya, tidak sama sekali!" sangkalnya.

"Aku ingin sekali menggigitnya karena selalu seenaknya sendiri," batin Naomi geram.

Namun, semua umpatan itu hanya ia teriakkan dalam hati. Ia menarik napas dalam demi mengurai rasa kesal bercampur malu.

"Baiklah, demi dirimu aku akan memaafkannya kali ini." Naomi melengos. Mengabaikan ponsel barunya yang tak pernah berhenti berdering.

"Tapi kenapa panggilannya tidak dijawab, Nona? Tuan akan marah nanti," tanya Bruno menerka sang bos kini sudan kesal, karena Naomi tak kunjung menjawab panggilannya.

"Aku sengaja tidak menjawab. Apa dia tidak tahu kalau aku sedang sibuk? Nona Rachel sedang memotong kukuku."

Ponsel berhenti berdering. Membuat Naomi bernapas lega. Wanita itu kemudian kembali duduk di tempatnya semula.

Baru saja mengambil posisi yang nyaman, ponsel sudah berdering kembali. Walaupun sudah beberapa kali Naomi mengabaikannya.

"Tuan tidak akan berhenti menghubungi Anda sebelum dijawab, Nona." Bruno hafal benar seperti apa Adrian.

Naomi benar-benar merasa telinganya seperti mengeluarkan asap. Dengan menahan kesal, akhirnya ia menggeser simbol hijau pada layar.

"Halo ...," ucapnya sesaat setelah panggilan terhubung.

"Apa kamu suka dengan hadiah yang kuberikan?" Suara Adrian terdengar santai di ujung telepon.

"Suka? Hey Tuan, jangan berpikir aku senang ya. Aku sangat terpaksa menerimanya."

Adrian menaikkan alisnya mendengar jawaban Naomi. "Sangat terpaksa? Bukankah kamu tidak punya ponsel?"

"Aku tidak butuh benda seperti ini. Aku akan mengembalikannya pada Bruno!"

"Baiklah. Kalau begitu apa yang kamu inginkan?" Adrian masih bertanya santai.

"Tidak ada. Aku tidak menginginkan benda apapun darimu!"

"Ah, aku tahu. Kamu hanya menginginkan tubuhku saja, kan? Baiklah, aku akan pulang dan memberikannya. Kukumu sudah dipotong, kan?"

Bibir Adrian terkatup rapat menahan tawa sambil menunggu kejutan jawaban dari Naomi selanjutnya.

"Anda memang luar biasa pemaksa, Tuan! Aku yakin Anda adalah reinkarnasi dari diktator paling mengerikan di dunia."

Tut ... Tut ....

Naomi memutus panggilan. Sementara Adrian menyandarkan punggungnya sambil tertawa kecil.

"Haha, dia menyebutku diktator. Kenapa menggodanya menjadi sangat menyenangkan?"

.

.

Haylea menatap bangunan pencakar langit di hadapannya dengan sedikit ragu. Dulu, saat masih berstatus sebagai kekasih seorang Adrian Marx, ia begitu percaya diri melenggang dengan bebas memasuki gedung tersebut.

Tetapi kini Haylea penuh dengan keraguan. Bahkan ketika kartu bebas akses pemberian Adrian dulu masih berada di genggamannya.

"Aku yakin Adrian masih mencintaiku. Aku harus bisa membujuknya kali ini."

Haylea mengatur napas, sebelum akhirnya melangkah dengan mantap memasuki lobi.

.

.

Adrian masih disibukkan oleh padatnya pekerjaan. Membubuhkan tanda tangan setelah memeriksa beberapa berkas.

Pintu yang tiba-tiba terbuka berhasil mengalihkan perhatiannya. Adrian menyorot tak suka ke arah pintu. Tidak pernah ada yang berani membuka pintu ruangannya tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Hembusan napas panjang pun terdengar kala menyadari siapa yang baru saja menerobos. Disusul dengan sekretarisnya yang terlihat panik.

"Maaf, Tuan. Saya sudah memberitahu Nona Haylea bahwa Anda sedang sibuk."

"Tidak apa-apa. Tolong tinggalkan kami!"

Sang sekretaris tampak membungkukkan kepala, sebelum akhirnya keluar dari ruangan.

Adrian menatap Haylea dingin. "Siapa yang mengizinkanmu masuk kemari?"

Untuk pertama kalinya, Haylea benar-benar merasakan tatapan tak bersahabat Adrian. Wanita itu pun segera mendekat.

"Tolong dengarkan aku dulu."

Adrian memutar bola matanya dengan malas. Ia bahkan enggan menatap wanita yang pernah mengisi hatinya itu. "Aku tidak ada waktu untuk bicara denganmu. Jadi pergilah!"

Mendadak bola mata Haylea penuh dengan kristal bening. Adrian sedang mengusirnya. Padahal dulu, ia merasakan betul betapa Adrian sangat lembut memperlakukannya.

Tangannya terulur, hendak menyentuh bahu laki-laki itu, namun tatapan tajam Adrian membuatnya mengurungkan niatnya.

"Setidaknya beritahu kesalahanku. Kamu meninggalkanku begitu saja tanpa penjelasan dan ini tidak adil. Apa kamu lupa kita sudah bersama selama lima tahun."

"Lima tahun ..." Adrian mengulang ucapan Haylea sambil tertawa sinis. Lima tahun rupanya tak cukup untuk membuat Haylea setia. "Bukankah sudah kukatakan aku bosan denganmu?"

"Kamu bosan terhadapku dan memilih menikahi Naomi? Semua orang akan menertawakanmu karena menikahi seorang pelayan."

Adrian menghunus tatapan tajam. Entah mengapa, ia merasa kesal mendengar kalimat yang baru saja diucapkan Haylea.

"Jangan coba-coba menjelekkan istriku di hadapanku!" ancamnya menekan. "Sekarang keluar, atau aku akan minta petugas keamanan menyeretmu!"

...........

1
Irma Linggawati
ngakak sampe keluar air mata..🤣🤣🤣
Anonymous
ok
crome book
kurang ngentonya gak dijelasin kek bagaimana
Wibi Satrya Wiguna
🤩🤩😍😍🥰🥰
Wibi Satrya Wiguna
Kecewa
aryuu
ngakak 🤭🤣
aryuu
🤣🤣🤭🤭🤭
himawatidewi satyawira
🤣🤣🤣🤣bruno..bruno
himawatidewi satyawira
🤣🤣🤣kyk tulang ma daging ayam ya
himawatidewi satyawira
lha itu nyebut lg no🤣
piwka
🤍💙🤍💙
Elsye Nurhayati
👍 👍 👍
Elsye Nurhayati
Luar biasa
himawatidewi satyawira
terknl bnr madam leova ya
yuiwnye
/Grin//Grin//Grin/
yuiwnye
sdh Naomi Ndak usah dipikirin /Facepalm//Facepalm/
yuiwnye
lah Bruno langsung turun jabatan mu lhoo
yuiwnye
pinang dibelah 2 aja Adrian gak perlu dibelah belah 😆
yuiwnye
/Facepalm//Slight//Slight//Slight//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
yuiwnye
Lea blm tau siapa Naomi 🤔😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!