Berlinang air mata dan hanya bisa memeluk kedua lututnya dalam jeruji besi, Cassandra tidak tahu apa lagi yang harus ia lakukan. Semua bukti mengarah kepadanya, bahkan semua orang pada menuduhnya jika dialah orang dibalik pembunuhan yang dialami Amelia.
Ketakutan, hinaan rasanya sangat sulit untuk ia hilangkan dalam pikirannya.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang, semua bukti mengarah kepadaku. Dan siapa seseorang yang tega telah menjebak ku dengan cara seperti ini. Tidak ada seseorang lagi yang mampu bisa mempercayai ku, kak Erlangga, kak Verrel aku butuh kalian.
Buliran demi bukan perlahan-lahan mulai menjatuhi pipi manisnya. Memeluk kedua lututnya dan menundukkan kepalanya tak lama langkah seseorang menghampirinya dan membukakan borgol yang tertertancap pada jeruji besi tahanan ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai membaik 2
Terduduk disalah satu taman sembari menghirup udara segar diluar taman Rumah sakit membuat hati Cassandra cukuplah rileks dan bisa melepaskan semua penderitaannya biar pun hanyalah sesaat.
"Sekarang sudah hari yang kedua aku dirawat di Rumah sakit ini, tapi lihat kan apa yang terjadi dia tidak datang kan kesini untuk menjengukku. Tapi sudahlah aku sadar siapa aku? yang pasti sekarang aku tidak ingin terlihat bodoh dihadapan laki-laki itu. Benar apa kata Gibran terdiam dan mengalah sama aja kita menunjukkan kelemahan kita pada musuh jadi cara yang tepat serang lah hatinya karena itu cara satu-satunya untuk membuktikan pada mereka siapa kamu sebenarnya," ucapnya yang kemudian seseorang pun datang dan berkata.
"Kamu? Apa kamu sedang menangis?" tanya seseorang itu yang kemudian Cassandra pun berbalik badan melihat arah seseorang itu.
"Kakak...tidak aku tidak lagi menangis kok. Aku hanya kelilipan saja," balas Cassandra
"Apa kamu masih ingin bohong dihadapan kakak mu ini. Jika kamu ingin menangis lah menangis lah jika itu akan membuat mu merasa lega.
"Kenapa kak? Kenapa keluarga kita harus bermusuhan dengan cara seperti ini, kenapa?"
Tangisan Cassandra yang pecah, tak mampu ia bendung lagi mengingat jika keluarganya yang dulunya hidup dalam kebahagiaan kini semua itu telah berubah. Bahkan kebahagiaan itu telah berubah menjadi butiran-butiran api yang sangat sulit untuk dipadamkan.
"Kamu jangan seperti itu sayang, anggap saja keluarga kita lagi diterpa oleh suatu badai yang besar. Apa kamu tahu diantara banyaknya badai yang bergelombang menghampiri kita dan berusaha merusak ikatan keluarga ini. Hanya ada satu tali pengikat yang mampu mempererat hubungan kuatnya keluarga ini. Dan apa kamu tahu siapa yang menjadi tali yang mampu mempererat hubungan dalam keluarga kita?"
Ucap Verrel dengan air matanya yang ikut terjatuh. Dengan memandang langit ia nampak gelisah lan putus asa. Cassandra yang melihat air mata Verrel terjatuh, ia kemudian berdiri dan mengusapnya dengan tangannya sendiri.
"Kenapa kakak menangis? Kakak yang selama ini memberiku semangat disaat aku sedang terjatuh. Bahkan disaat kak Erlangga masuk kedalam penjara. Kak Verrel sendirilah yang menopang-ku agar aku bisa kuat padahal aku sendiri tahu jika hati kak Verrel sangatlah tersiksa dan hancur. Tapi kenapa? kenapa kak Verrel berusaha tegar sendiri kenapa kaka melakukan semua ini?" ucap Cassandra yang ikut menangis. Verrel yang melihatnya ia pun mendekap tubuh adiknya.
"Maafkan kakak sayang, maafkan kakak karena kakak belum bisa jadi kakak yang berguna bagi kamu. Maafkan kakak karena disaat kamu membutuhkan bantuan kakak, kakak tidak ada disaat kamu membutuhkannya maafkan kakak."
"Aku tidak masalah jika aku harus menghadapi semua penderitaan ini kak. Dan aku juga tidak masalah jika aku harus hidup bersama laki-laki bajingan seperti dia, aku tidak apa-apa kak jadi kakak jangan bersedih dan menyalahkan diri kakak seperti ini. Ya sudah dari pada kita harus bersedih lebih baik kita bahas masalah lain aku ingin tahu dimana kak Erlangga? Apa dia masih dalam penjara, apa dia belum dibebaskan?"tanya Cassandra.
"Kak Erlangga dia baik-baik saja, mungkin sekarang dia belum bebas karena harus mengurus secara tuntas permasalahan di kantor polisi tapi kamu tenang aja tadi kak Verrel dapat kabar kalau besok kak Erlangga akan kembali bebas jadi kamu jangan bersedih lagi ya?" ucapnya dengan membelai wajah sang adik.
"Baik kak, Cassandra lega sekarang," balasnya dengan tersenyum manis padanya.
"Akan lebih baik aku memendam penderitaan ku sendiri daripada aku harus memberitahu mereka. Mereka sudah banyak mempunyai masalah, jadi sudah seharusnya aku memendam ini. Aku tidak mau membuat mereka akan tambah marah jika tahu seperti apa sifat kejam laki-laki seperti Richard. Apalagi aku tahu dia bukanlah laki-laki yang hanya akan diam jika di-usik, cukup aku saja yang memendam semua ini ,"batin Cassandra.
Lamunan demi lamunan telah membuat pandangan Cassandra terlihat sedang memikirkan sesuatu. Verrel yang melihatnya ia pun mengagetkannya.
"Sayang kamu kenapa? Kamu tidak lagi menyembunyikan sesuatu kan?" tanya Verrel membuat Cassandra tersadar.
"Tidak. Aku tidak apa-apa kok kak. Dan aku juga tidak lagi menyembunyikan sesuatu," balasnya dengan tersenyum.
"Baiklah kalau kamu tidak apa-apa, oh iya kakak ada urusan jadi maaf kakak tidak bisa berlama-lama disini, jadi kamu gak masalah kan kalau kakak tingal dulu?"
"Iya Kak gak masalah kok," balasnya lagi.
BERSAMBUNG
sukses
semangat
mksh