Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.
Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.
Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31: Mulai dari awal
Seperti di kehidupan sebelumnya, Xiao Chen dan Jun Fei menghampiri para preman yang memukuli Ye Han. Namun, kali ini ada perbedaan yang mencolok dalam sifat Xiao Chen. Rasa sakit, penyesalan, dan kemarahan karena kegagalan masa lalu telah mengubahnya. Dia kini jauh lebih brutal dan tanpa ampun.
BUGH! KRAK!
Xiao Chen bergerak cepat. Ia tidak bermain-main atau memberi peringatan. Setiap pukulannya diarahkan ke titik vital, mematahkan tulang rusuk salah satu preman dengan satu hantaman Qi tersembunyi.
"Diam di sana, sampah!" raung Xiao Chen, mencekik leher pemimpin preman itu dan membenturkannya ke dinding batu hingga pingsan.
"Berhenti, Kak! Kau ingin membunuhnya?" Jun Fei menahan tangan Xiao Chen yang bersiap melayangkan pukulan lagi ke wajah preman yang sudah tak berdaya. Sebuah keterbalikan yang nyata.
Xiao Chen tersentak, tatapannya yang merah meredup. Ia sadar. "Ah, maaf. Aku sepertinya terbawa suasana."
Ia melepaskan cengkeramannya dan menghela napas. "Ayo kita hampiri bocah itu."
Mereka pun mendekati Ye Han dan menjulurkan tangan. Kisah itu berulang, tetapi dengan hasil yang pasti. Ye Han bergabung, mereka kembali ke rumah batu, Pil Naga Hitam Perkasa diluncurkan kembali, dan Wang Ba kembali menjadi mitra bisnis.
Lima Bulan Kemudian.
Lima bulan telah berlalu. Berkat pengalaman dari kehidupan sebelumnya, segalanya berjalan jauh lebih cepat. Mereka segera membeli rumah batu itu, memindahkan Ibu Xiao Chen, dan mencapai puncak kekayaan di Pasar Gelap.
Xiao Chen berhasil naik ke tingkat Pengerasan Dasar Level 5. Namun, peningkatannya ini adalah peningkatan yang sangat lambat dibandingkan dengan kedua adiknya. Jun Fei dan Ye Han sudah berada di Pengerasan Dasar Level 7 berkat bakat luar biasa mereka dan Inti Kristal Harimau Bayangan yang mereka buru lebih awal.
Jun Fei dan Ye Han tahu Kakak mereka frustrasi, terutama dengan kesehatan Ibu mereka yang, meskipun tidak memburuk, juga tidak menunjukkan perubahan signifikan.
Xiao Chen yang sedang bermeditasi di ruang bawah tanah membuka mata. Ia berdiri dan memanggil kedua adiknya.
"Kemarilah!"
Mereka segera menghadap Xiao Chen.
"Sudah waktunya kita membangun sebuah kelompok dan merekrut anggota," ucap Xiao Chen dengan mantap. "Aku akan menamakan kelompok ini 'Kultivator Tanpa Bakat'!"
Jun Fei dan Ye Han saling pandang, lalu mengangguk. Mereka paham bahwa nama itu mewakili rasa frustrasi Xiao Chen terhadap bakatnya sendiri dan ingin menciptakan sebuah identitas yang unik.
"Jadi, bagaimana kita akan merekrut anggota, Kak?" tanya Jun Fei.
Ye Han, setelah diam sejenak, ikut berbicara. "Kenapa kita tidak buat sekte saja, Kak? Kita punya uang."
Xiao Chen menatap mereka dengan senyum licik. "Untuk anggota, kita akan merekrut anak-anak muda seperti kita, yang hidup di jalanan, yang lemah, yang tidak dianggap siapa-siapa. Kelompok kita akan menerima orang-orang yang tidak diterima oleh dunia! Aku ingin membangun kekuatan dari dasar, dari sampah yang diabaikan!"
Kata-katanya sangat mantap, memancarkan aura kepemimpinan.
"Untuk sekarang, aku akan memulai dari kelompok kecil yang fokus pada bisnis dan penguasaan Pasar Gelap. Setelah menjadi kelompok terbesar dan terkenal di jalanan—memiliki pengaruh, uang, dan loyalitas—baru kita akan secara resmi menjadikan kelompok ini sebagai sekte yang sah di mata dunia luar."
Jun Fei dan Ye Han mengangguk, kekaguman terpancar di mata mereka.
"Baiklah! Sekarang saatnya kita membuktikan diri di jalanan." kata Xiao Chen.
Mereka bertiga pun bergegas menuju area kumuh di kota, tempat anak-anak yatim dan gelandangan berkumpul.
"Ingat peraturannya," pesan Xiao Chen, matanya tajam. "Kita akan menantang mereka. Jangan terlalu melukai mereka, tapi tunjukkan kekuatan kita. Kita tidak mencari preman, kita mencari saudara. Akan selalu ada permata yang tersembunyi di antara mereka yang dianggap lemah oleh dunia."