Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.
Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.
Tidak jarang juga memakan banyak korban.
Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.
Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Tangkap Berbuah Solusi
Kantor petugas keamanan, di balik jeruji
"Raul?",
"Detektif Samson",
"Apa yang kamu lakukan di sini?",
"Apakah detektif mengenalinya?",
"Tentu saja petugas",
"Dia adalah teman baikku",
"Raul",
Para petugas keamanan sama sekali tidak menyangka.
"Mereka salah tangkap detektif",
"Aku sama sekali tidak terlibat dalam kasus kebakaran yang beruntun",
"Aku bahkan tidak tahu",
"Aku baru kemarin sampai di kota ini",
"Bebaskan dia petugas",
"Aku yang akan menjaminnya",
"Baik detektif",
Raul akhirnya dikeluarkan setelah satu malam suntuk dikurung di dalam penjara tanpa bukti dan hanya mengandalkan prasangka yang buruk.
"Terimakasih detektif",
"Sama-sama kawan",
"Sekarang katakan kepada kami Raul",
"Apa sebenarnya maksud dan tujuan mu datang ke kabupaten yang berbeda?",
Yang jelas Raul sama sekali tidak tahu menahu soal kebakaran beruntun yang sudah terjadi sebanyak tujuh kali termasuk rumah yang sedang ditinggal pergi penghuninya kemarin malam.
Raul menerangkan kepada detektif Samson bahwa alasannya berkunjung ke kabupaten yang berbeda karena ada urusan dengan yang gaib.
"Kapan urusan mu itu akan datang Raul?",
"Masih beberapa malam lagi detektif",
"Kalau begitu, bantu aku menyelesaikan masalah kebakaran beruntun yang terjadi di kabupaten yang berbeda ini",
"Dengan senang hati detektif",
"Apa yang perlu aku tahu?",
Detektif Samson dan para petugas yang lain membeberkan fakta-fakta yang berkaitan dengan musibah tujuh kali kebakaran.
Raul pun jadi banyak bertanya.
Menurutnya kasus yang panas ini sangat menarik.
"Semua kejadiannya terjadi di waktu malam hari atau dini hari ketika langit masih gelap",
"Pelakunya tidak bermaksud untuk membunuh atau menyakiti para warga",
"Lalu atas dasar apa pelaku melakukan nya?",
Detektif Samson dan Raul mengunjungi tempat-tempat kejadian perkara.
Lokasi terjadinya peristiwa kebakaran beruntun.
"Lihatlah tempat ini detektif",
"Tidak ada yang tersisa",
"Semuanya hangus terbakar",
"Mereka bilang, petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api setelah semuanya habis terbakar",
"Aku curiga",
"Yang bisa melakukan semua ini bukanlah api biasa",
"Apa maksud mu Raul?",
"Pelaku nya adalah orang gila",
"Adakah orang gila di sekitar lokasi tempat terjadi nya kebakaran?",
"Orang gila seperti apa yang kamu maksud?",
"Di rumah sakit jiwa banyak orang gila",
"Orang gila atau gelandangan yang selama ini berkeliaran dan sudah dianggap biasa kehadiran nya oleh para warga",
"Ada beberapa orang gila dan gelandangan dengan kriteria seperti itu di kabupaten yang berbeda ini",
"Orang-orang akan membiarkannya jika melihatnya masuk ke rumah atau bangunan yang sudah kosong",
"Sebaiknya kita segera melakukan pencarian",
"Tapi kenapa orang gila yang melakukannya?",
"Orang gila yang melakukannya suka dengan api",
Detektif Samson, para petugas yang lain dan juga Raul kembali bergerak.
Setelah mendatangi tujuh lokasi tempat terjadinya kebakaran beruntun.
Mereka berkeliling kabupaten yang berbeda demi menemukan orang-orang gila.
"Ada tiga orang gila",
"Dua orang perempuan dan satu orang laki-laki",
Setelah dilakukan penelusuran dan banyak bertanya.
Di kabupaten yang berbeda ada tiga orang gila yang menggelandang yang sering berkeliaran dengan bebas.
Kriterianya sama persis seperti apa yang dimaksud oleh Raul.
"Orang gila perempuan terlalu lemah untuk melakukannya",
"Kita fokus saja untuk menemukan satu orang gila yang laki-laki",
"Sebelum kebakaran terjadi lagi",
Para petugas melakukan pencarian dengan dibagi menjadi beberapa regu.
Tujuannya hanya satu. Menemukan satu orang gila laki-laki sebelum kebakaran beruntun yang kedelapan terjadi.
Detektif Samson dan Raul juga ikut dalam rombongan tim pencarian.
"Ada apa detektif?",
Detektif Samson tampak sedikit tertegun.
"Aku datang kemari bersama istriku",
"Benarkah?",
"Dia di rumah penginapan sendirian",
"Aku baru saja mengabarinya kalau aku masih bekerja di lapangan",
Sampai larut malam
"Kami menemukan nya",
"Salah seorang petugas melihatnya sedang berada di kawasan tepi kota",
"Kalau begitu kita harus segera menyusul ke sana petugas",
"Baik detektif",
Dengan berkendara ugal-ugalan. Tim pencarian yang terdiri dari detektif Samson, Raul dan seorang petugas ngebut ke kawasan tepi kota.
Tepi kota kabupaten yang berbeda
Sudah terlambat
Kebakaran sudah terjadi
Tanggal 26
Korban kedelapan adalah sebuah rumah besar yang bertuliskan DIJUAL.
Papan yang ditempelkan di pagar rumah itu salah dieja oleh orang gila. Tulisannya Dijual bukan DIBAKAR.
"Kemana orang gila nya?",
"Kami melihatnya masuk ke dalam rumah dengan memanjat pintu pagar",
"Lalu tiba-tiba rumah nya terbakar",
Atap rumah mewah itu sudah diselubungi oleh kobaran api yang membara
"Panggil petugas pemadam kebakaran",
"Baik detektif",
"Tidak salah lagi",
"Aku akan menghentikan orang gila itu",
"Raul apa kamu yakin?",
Raul menjawabnya dengan penuh keyakinan.
"Sekarang aku sudah tahu siapa yang melakukannya",
Raul pun ikut-ikutan memanjat pintu pagar.
Masuk ke dalam rumah melalui jendela kaca yang sebelumnya sudah dipecahkan.
Orang gila itu sekarang sedang berdiri di ruang tengah yang besar.
"Hentikan!",
Raul meminta dengan penuh ketegasan.
"Siapa kamu?",
Orang gila yang sudah berubah wujud menjadi manusia siluman api itu meremehkan kedatangan Raul.
Orang gila itu sedang ditunggangi oleh makhluk halus yang jahat.
Seluruh tubuhnya menyala warna bara panas. Seperti arang yang sedang menganga.
Sosok jin setan itu bernama Karaspati.
Karaspati adalah makluk api yang levelnya satu tingkat di atas banaspati.
Karaspati sebetulnya sudah lama dikabarkan punah.
Menghilang dari permukaan bumi.
"Namaku Raul",
"Pergilah dari alam manusia wahai makhluk panas",
Raul tidak mau rumah ini terbakar habis lalu roboh dan mengubur dirinya.
Raul pun segera menghentikan kegilaan Karaspati.
Raul mendekati orang gila yang tengah kerasukan itu kemudian menyiramnya dengan air mineral satu botol.
Fresh water yang sebelumnya sudah dibacakan doa-doa yang mujarab.
Seketika Karaspati keluar dari dalam tubuh orang gila.
Jika banaspati hanya berwujud bola api yang memiliki wajah.
Maka Karaspati wujudnya adalah bola api yang memiliki wajah, tangan, kaki dan ekor.
Karaspati menyemburkan api ke arah Raul.
Raul menghindar.
Setidaknya ludah api itu tidak mengenai wajah Raul yang kembali mulai bersinar.
Semburan api Karaspati mengenai bahu sebelah kiri Raul.
Rasanya sangat panas dan menyakitkan. Setara luka bakar dengan derajat yang tak terhingga.
Raul berhasil memadamkan nya dengan tiga empat kali tepukan tangan bertenaga dalam.
Kain jaket dan kaos band habis terbakar sampai bagian dalam.
Meninggalkan bekas luka bakar kulit yang menghitam.
Karaspati berusaha kabur.
Raul berniat memberikan luka kapok kepada makhluk api itu supaya tidak datang lagi dan mengganggu kehidupan alam manusia.
Raul melemparkan keris-keris kecil beracun mengenai punggung Karaspati yang akan menumbuhkan luka infeksi mendalam selama bertahun-tahun.
Tanpa semprotan dari selang air yang besar. Api gaib yang membakar atap rumah mewah bisa langsung padam.
Menyisakan atap rumah yang benar-benar gosong dan berlubang.
Karaspati berhasil melarikan diri dengan membawa rasa sakit dan trauma yang luar biasa mendalam.
Kemungkinan besar Karaspati tinggal di dalam salah satu gunung berapi yang sudah tidak aktif.
Orang gila yang selama beberapa hari ini menjadi boneka siluman api selamat.
Terkulai lemas di atas lantai keramik bergambar batik-batik.