Kirana, Wanita Pelampiasan Hasrat

Waktu makan siang tiba, Kirana bersiap memakan bekal nya, tapi dering ponsel membuat nya mengurungkan niat nya itu. Kirana menatap ponsel yang menyala itu dengan kesal, Jeff selalu saja meneror nya, padahal ruangan nya hanya berseberangan, terhalang oleh tembok dan pintu.

Kirana memilih mengabaikan panggilan telpon itu, dan fokus makan siang dengan bekal yang dia bawa. Tapi suara pintu terbuka, lagi-lagi membuat Kirana mengurungkan niat nya untuk menyuapkan nasi yang sudah di atas sendok itu. Jeffran menatap sekretaris nya dengan tajam, tapi Kirana tak peduli dan fokus makan.

"Kiran.." Panggil Jeff dengan suara datar nya.

"Iya tuan Jeff yang terhormat, apa anda kurang kerjaan hingga mengganggu saya yang sedang makan?" Tanya Kirana saking kesal nya.

"Masuk ke ruangan ku, sekarang!" Perintah Jeff, membuat Kirana mencebikkan bibir nya. Dia menutup wadah bekal nya dan membawa nya ke ruangan Jeff. Untung saja ruangan itu sedang kosong, karena karyawan nya sedang makan siang di kantin.

"Ada apa tuan?"

"Tidak, hanya ingin makan bersama." Jawab Jeff, membuat Kirana makin kesal.

"Fiuhhh.." Kirana menghembuskan nafas nya pelan, menghadapi Jeff versi sekarang membutuhkan banyak sekali stok kesabaran.

Jeff duduk bersebelahan dengan Kirana, dia membuka kotak bekal nya, bekal yang sama karena Kirana lah yang membuat nya.

"Selamat makan, sekretaris kesayangan ku." Kirana hanya memutar mata nya, lalu kembali melanjutkan makan siang nya.

"Kiran, apa wangi favorit mu?"

"Peach, atau bunga sakura." Jawab Kirana singkat, mulut nya penuh dengan makanan hingga pipi nya menggembung. Jeff gemas sendiri, ingin mencubit nya tapi pasti akan membuat sekretaris nya makin kesal.

"Seperti wangi handcream mu."

"Iya, kenapa aku memakai nya? Karena aku menyukai wangi nya, simpel tuan."

"Kau galak sekali sekarang, Kiran."

"Tuan berfikir begitu? Lalu, apa masalah?" Tanya Kirana lagi, tanpa menoleh.

"Kau ingin di hukum, Kiran?"

"Terserah tuan saja, saya sudah selesai. Jam 1 siang ada meeting di mall Anggrek, permisi." Kirana pergi dari ruangan Jeff dengan membawa kotak bekal nya.

"Kirana berubah, kenapa ya?" Gumam Jeff, padahal itu kan gara-gara dia juga yang berubah menyebalkan.

Jeffran segera menyelesaikan makan nya, dan kembali berkutat dengan segudang pekerjaan yang tak ada habis nya.

Pukul satu siang, Kirana masuk ke dalam ruangan Jeff. Dia malah melihat pria itu tengah tertidur dengan laptop yang masih menyala.

"Permisi tuan, ada meeting sekarang.." Ucap Kirana cukup keras, hingga membuat Jeff terkejut setengah mati.

"Kiran, kau membuat aku kaget!"

"Maaf tuan, mari. Kita harus pergi sekarang juga"

"Aku cuci muka dulu." Jeff masuk ke dalam kamar mandi, mencuci muka nya yang nampak kusut. Untung saja dia tak membuat pulau.

Beberapa menit kemudian Jeff keluar dengan rambut basah nya, tapi pakaian berubah.

"Ayo pergi." Ajak Jeff, Kirana mengekor di balik punggung Jeff dengan langkah anggun nya seperti biasa. Sekarang, dia tak penasaran lagi dengan bagaimana rasanya memeluk punggung tegap pria itu, dia sudah merasakan nya.

Kedua nya masuk ke dalam mobil, tentu dengan Pak Amar yang sudah siap dengan setir kemudi nya. Entah kenapa, sekarang Jeff lebih malas mengemudi.

"Mall Anggrek, pak." Ucap Jeff, pria itu kembali berwajah datar seperti biasa.

"Baik tuan." Pak Amar pun mengemudikan kendaraan roda empat itu membelah padatnya jalan raya.

Setelah mengemudi beberapa menit, akhirnya mereka sampai di mall Anggrek. Kiranabmulai mengerjakan tugas nya dengan baik, menjelaskan apa saja keuntungan menanam saham di perusahaan Jeff dan satu lagi kerja sama terjalin berkat penjelasan Kirana yang luar biasa, membuat klien puas dan sepakat menanam saham dengan jumlah yang menggiurkan.

"Senang bekerja sama dengan Anda, Tuan Jeff."

"Terimakasih tuan, saya harap kerja sama ini dapat terjalin dengan baik." jawab Jeff, membalas jabatan tangan klien nya dengan ramah.

"Sekretaris anda bekerja sangat baik."

"Iya tuan, dia sekretaris pilihan." Jawab Jeff membanggakan Kirana di depan klien nya.

"Kalau begitu saya permisi tuan, masih ada beberapa meeting lagi yang harus saya hadiri."

"Baik tuan, terimakasih atas kerja sama nya." Klien itu pun pergi setelah kesepakatan kerja sama.

Setelah selesai dengan meeting, keduanya memutuskan untuk pulang. Namun di perjalanan, Jeff berinisiatif untuk menawari Kirana beberapa barang, meskipun Jeff yakin Kirana pasti akan menolak.

"Kiran, mau beli itu?" Jeff menunjuk store tas branded.

"Tidak tuan, tas itu berharga fantastis tak pantas untuk saya Tuan."

"Kenapa?"

"Saya tidak suka barang mahal, ini saja tas kw yang harga nya tidak sampai 500 ribu, tapi kualitas nya cukup baik, yang penting fungsi nya." Jelas Kirana, membuat Jeff speechless. Di tawari tas branded tapi perempuan itu menolak? Kalau author yang jadi Kirana, pasti gak bakal nolak, hehe.

Kirana malah masuk ke dalam toko accesoris, dia melihat-lihat gelang, jepit rambut dan sebagai nya. Perempuan itu mengambil sebuah jepitan mutiara dan mencoba nya.

"Bagus, kau suka?"

"Iya tuan, saya akan membeli nya." Kirana membuka jepitan dari rambut nya, tapi sialnya jepitan itu malah tersangkut, membuat Kirana kesusahan membuka nya.

"Kenapa?"

Ini tersangkut." Jeffran membantu membuka jepitan itu dari rambut Kirana.

"Jadi beli?"

"Jadi tuan, saya menyukai nya."

"Ada lagi? Beli saja sekalian."

"Tidak usah tuan, satu saja sudah cukup." Jawab Kirana. Jeff pergi ke kasir dan membayar jepitan itu.

"Tuan, saya bisa bayar sendiri."

"Tak perlu, anggap saja ini hadiah kecil."

"Baiklah, terserah anda saja." Jawab Kirana pasrah. Selesai membayar nya, Jeff kembali memasang jepit itu di rambut Kirana.

"Kau terlihat semakin cantik dengan jepit rambut itu, Kiran." Puji Jeff lalu mengusap pipi Kirana yang cabi, membuat perempuan itu tersipu, wajahnya merona karena pujian dan perlakuan Jeff.

'Jangan baper, jangan baper, Kiran! Ingat, dia pria beristri.'

......

🌷🌷🌷🌷🌷