Luka Yang Kau Beri

"Sudah pa, kata pihak yayasan mereka akan mengabari kapan asisten rumah tangganya mereka kirim." ucap Raka.

Raka dan papanya asyik berbincang, kemudian mama Dewi datang mengantarkan kopi untuk Raka.

"Ini kopinya nak, pasti kamu capek banget kan. Dara dimana, kok mama gak liat,?" tanya mama Dewi.

"Di kamar ma, katanya masih kangen sama mamanya, dia gak mau jauh dari kasih." Ungkap Raka.

Setelah mengetahui keberadaan cucunya Bu Dewi kembali ke dapur untuk melanjutkan masakannya.

*****

Sedangkan didalam mobil Sheila sedang senyum-senyum sendiri menikmati jalanan yang sedikit padat.

Sheila baru selesai menemui omnya dan mengatakan keinginannya dan omnya mengiyakan permintaan Sheila, dia berjanji akan memenuhi permintaan keponakannya tersebut.

"Mas Raka tunggu sebentar lagi, aku akan Mengantikan peran istrimu yang tidak bisa memuaskan hasr*tmu di atas ranjang." Ucap Sheila.

Kemudian Sheila segera memacu mobilnya ke arah apartemennya, dia sudah tidak sabar menunggu hari esok dimana ia akan menjadi asisten manager keuangan.

*****

Dimeja makan terlihat Raka dan keluarganya sedang makan malam bersama, Kasih juga ikut duduk dimeja makan. Tadi Raka menggendong istrinya ke meja makan untuk makan bersama.

Ibu Dewi sibuk mempersiapkan hidangan makan malam untuk suami,anak,menantu dan cucunya.

Melihat mertuanya yang sibuk melayani mereka membuat Kasih merasa bersalah.

"Ma, maafin Kasih ya, gara-gara Kasih sakit mama jadi repot begini." ucap Kasih merasa tak enak melihat mama mertuanya yang melayani mereka.

"Kamu ngomong apa sih nak, sudah tugas mama merawat menantu mama yang sedang sakit. kalau kamu sehat kamu juga selalu melayani mama sekarang giliran mama yang merawat menantu mama" Ucap mama Dewi sambil menyendokkan lauk kepiring Kasih.

"Kamu harus makan banyak agar cepat pulih" ucap Papa mertuanya sembari menambahkan ayam goreng ke piring Kasih.

Melihat perlakuan kedua mertuanya, hatinya terasa hangat karena mendapatkan mertua yang tulus menyayanginya.

"Terima kasih ya Allah, engkau pertemukan aku dengan mertua yang menyayangiku seperti anak mereka" ucap Kasih dalam hati.

*****

Sedangkan di Jerman Arkan sedang sibuk dengan pekerjaannya, kali ini masalah yang dia hadapi sangat serius kemungkinan dia akan stay di sana lebih lama dari perkiraan.

Tiba-tiba terdengar suara dering ponselnya, Arkan langsung mengangkatnya.

"Iya pa, ada apa?" tanya Arkan.

"Gimana kabar kamu nak, perusahaan kita bagaimana perkembangannya?" tanya pak Arman.

"Kabar aku baik pa, kalau soal perusahaan permasalahannya sangat serius sepertinya butuh waktu untuk menyelesaikannya pa. Arkan sepertinya akan lebih lama disini pa." Tutur Arkan.

"Baiklah Nak semoga kamu dapat cepat menyelesaikan masalah di perusahaan kita, papa percaya sama kinerja kamu. Kamu jangan lupa jaga kesehatan dan jangan lupa makan yang teratur dan istirahat yang cukup." Ucap pak Arman.

"Iya pa" ucap Arkan.

Setelah itu dia kembali meneruskan pekerjaannya, Arkan benar-benar sibuk dengan permasalahan di perusahaan sehingga dia tidak sempat memberi kabar kepada keluarganya.

*****

Sedangkan di rumah pak Arman, kini duduk nenek Murni dan mama Risma yang menunggu pak Arman yang sedang menghubungi Arkan.

"bagaimana pa, apa Arkan sehat?" tanya mama Risma.

"Arkan sehat ma, cuma dia lagi sibuk sama pekerjaannya makanya gak sempat kasih kabar ke kita dan Arkan bilang sepertinya dia akan sedikit lebih lama di sana sampai Masalahnya selesai." Jelas pak Arman.

"Berarti masih lama mama, dapat cucu mantu." Ucap nenek Murni sedih.