RUSUK SANG BILLIONAIRE

Hari bahagia bagi kedua keluarga pun tiba. Hari penyatuan kedua keluarga besar pesohor negeri ini lewat pernikahan putra putri mereka. Chelsea yang didandani sejak jam masih menunjukkan angka enam kini sudah siap menunggu calon mempelai pria. Ditemani Diana sedang duduk di dalam kamar pengantin menunggu kedatangan Kiano dan keluarganya untuk prosesi ijab qabul.

Tepat jam 09.00 terdengar suara ribut-ribut dari ruang tamu yang persis berada di depan kamar Chelsea dengan wajah bingung Diana membuka sedikit pintu kamar pengantin untuk mengintip kejadian di luar kamar.

"Sea, setahuku kamarmu kedap suara tapi kenapa kita masih mendengar suara ribut di luar kamar ??"

"Kedap suara bukan berarti gak dengar suara dari luar. Sudahlah itu urusan papa. " balas Chelsea malas dengan pertanyaan tak bermutu dari sahabatnya.

"Arnold datang gak ??" tanya Chelsea

"Harusnya sih datang, semalam aku sudah mengingatkannya." balas Diana dan Chelsea kembali terdiam mendengarkan suara Kiano mengucapkan ijab qabul atas namanya.

'Bagaimana hidupku ke depannya ?? dilamar tina-tiba dan menikah hanya dalam beberapa tanpa rasa cinta. ' batin Chelsea tersenyum kecut.

Pernikahan Chelsea menggunakan adat bugis karena pak Utomo memiliki darah bugis dari kakeknya begitu pula dengan Maria yang juga memiliki darah bugis. Pernikahan yang sedikit ribet dengan prosesi yang panjang. Sebagai keluarga pihak mempelai pria, Queen dan Arya tidak mempersoalkan semua itu yang penting bai mereka Kiano menikah dengan wanita yang tepat.

Teriakan SAH dari para saksi dan sebuah ketukan pelan di pintu menyadarkan Chelsea dari lamunannya, kerabat dari pihak mamanya mengajarkan Diana yang berjaya di pintu agar tak membukakan pintu kamar pengantin begitu saja. Sesuai adat, sang mempelai pria harus memberikan sejumlah uang sebagai pembuka pintu. Diana te rsenyum manis saat beberapa lembaran dollar melewati sela-sela pintu.

"Dasar mata duitan. " gerutu Chelsea melihat wajah sahabatnya berbinar

"Gadis harus mata duitan sayang, demi masa depan yang cerah. " kekeh Diana tak lagi memperdulikan pintu yang kini telah terbuka lebar.

Tante Nana hanya tersenyum menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua gadis muda itu, tante Nana segera menyambut Kiano yang sudah berdiri diambang pintu dan menuntunnya mendekati Chelsea yang sedang duduk ditengah-tengah tempat tidur. Kemudian Tante Nana mempertemukan jempol Kiano dan Chelsea lalu menuntun tangan mempelai pria untuk melakukan sentuhan pertama pada wanita yang baru saja berstatus sebagai istrinya.

Kiano dan Chelsea kemudian saling memasangkan cincin, setelah itu Chelsea meraih tangan Kiano dan mencium punggung tangannya sebagai tanda baktinya pada suami. Kemudian keduanya turun dari tempat tidur dan berjalan keluar dari kamar pengantin untuk meminta restu pada kedua orang tua mereka.

Para tamu berdecak kagum melihat Chelsea yang terlihat anggun berjalan dengan busana pengantin khas bugis yang sarat akan makna. Chelsea tak mengerti dengan semua itu karena ia dibesarkan diibukota namun kecantikan dan keanggunan khas gadis bugis terpancar jelas pada wajahnya.

Setelah serangkaian acara selesai, kedua mempelai berdiri di pelaminan dan para tamu yang pada umumnya adalah keluarga besar mereka memberikan ucapan selamat menempuh hidup baru. Acara ijab qabul memang dibatasi hanya keluarga dekat yang hadir dan tertutup untuk media.

"Selamat menempuh hidup baru, semoga cepat menambah anggota keluarga. " ucap tante Nana tersenyum lebar

"Aamiin ,,, mohon doanya ya, tante. " balas Kiano ikut tersenyum.

"Jangan ngadi-ngadi, kita kenal baru beberapa bulan dan aku yakin bapak menikahiku karena maksud tertentu. " bisik Chelsea pelan tanpa beban.

Kiano tidak marah ataupun kesal mendengar ucapan wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya, ia hanya tersenyum lembut dan memeluk pinggang ramping Chelsea.

"Pak !! jangan melewati batas !" desis Chelsea pelan takut jika kedua orang tua mereka mendengarnya.

"Mesra-mesraannya di tunda dulu, kalian makan sana setelah itu istirahat untuk acara resepsi nanti malam. " suara Maria menghentikan tatapan garang Chelsea pada Kiano.

Sebagian keluarga besar pak Utomo dan Maria sudah kembali ke hotel yang sengaja mereka siapkan untuk sanak saudara yang datang dari Makassar. Chelsea bersama Kiano menuruti saran Maria karena memang perut keduanya juga sudah mulai berdemo. Selesai mengisi piringnya, Chelsea mengedarkan pandangannya mencari keberadaan kedua sahabatnya dan segera bergabung saat melihat mereka sementara Kiano ditemani oleh Seno yang duduk tak jauh dari mereka.

"Selamat ya, Sea ,,, semoga kalian rukun dan bahagia hingga tua. " ucap Arnold

"Kamu menyumpahi aku ??!!" Chelsea mendelik kasar mendengar ucapan sahabat lucnutnya itu.

"Kok, nyumpahin ??" Arnold menghentikan sendok yang siap masuk kedalam mulutnya.

"Iyalah, kamu hanya mendoakan hingga tua, lalu setelah tua aku gak bahagia lagi, gitu kan maksudmu. "

"Astaga pengantin baru sensitif banget. Gak gitu maksudku. "

"Lalu ??!!!"

"Gak usah dibahas, nanti malah tambah melebar kemana-mana. " Arnold mengalah seperti biasanya.

"Gimana rencana kamu ke depannya ?" Diana mengalihkan pembicaraan.

"Seperti sebelumnya, minggu depan mulai magang sambil kerja skripsi. " ucap Chelsea

"Semoga kita satu ruangan. "

"Itu gampang diatur, ngomong aja sama om Arya supaya kalian bisa sama-sama. " ucap Arnold enteng seenteng kapas.

"Aku gak mau kayak gitu. Kita harus seperti mahasiswa magang lainnya. " tandas Chelsea yang tak suka memanfaatkan hubungan kekeluargaan dalam dunia pendidikan dan pekerjaan.

Tak ada lagi pembicaraan ataupun pertengkaran yang selalu mewarnai pertemuan mereka bertiga. Masing-masing menikmati makan siangnya hingga perut mereka terasa penuh.

"Kami pamit dulu sama tante dan om serta kedua mertuamu. " Diana menarik tangan Arnold menghampiri kedua pasangan konglomerat itu dan meninggalkan Chelsea.

Diana dan Arnold kemudian berpamitan pada sang mempelai pria dan melambaikan tangan kearah Chelsea sambil tersenyum jahil dan di balas dengan kepalanya tinju oleh Chelsea.

Chelsea lalu berjalan menghampiri mama dan mama mertuanya, ia tak kuat lagi menahan perhiasan berat yang menempel pada tubuhnya apalagi hiasan kepalanya sungguh sangat menyiksanya.

"Ma, bantu dong bukain hiasan ini. "

"Sama tante Nana aja sana, mama masih ingin bicara sama mertuamu. "

"Ya udah, Sea ke kamar dulu tante, om ,,," pamit Chelsea sopan.

"Kok manggilnya tante ?? mommy dan daddy dong. " ralat Queen lembut, ia maklum karena Chelsea belum terbiasa.

"Maaf mom ,,, belum terbiasa. " balas Chelsea tersenyum kikuk.

Tanpa ingin berlama-lama, Chelsea segera berlalu dari hadapan mereka, tujuan utamanya sekarang adalah menghilangkan semua perhiasan berat ini dan mandi kemudian tidur.

Melihat Chelsea masuk kedalam kamarnya, tante Nana pun segera mengekori Chelsea untuk melepaskan pakaian pengantin yang dikenakan oleh ponakannya. Dengan lembut tante Nana menanggalkan satu per satu perhiasan di kepala Chelsea.

"Terima kasih tante." ucap Chelsea menarik napas lega beban di kepalanya hilang.

"Sama-sama sayang. " balas tante Nana seraya merapikan perhiasan yang tadi ia lepas. Kemudian tante Nana pamit keluar karena melihat Kiano yang berdiri di depan pintu.

Chelsea kemudian membersihkan make up diwajahnya saat ekor matanya menangkap Kiano sedang menutup pintu kamar.

"Buka bajunya di kamar mandi, pak. "

"Aku pakai baju dalam kok " balas Kiano meneruskan aksi membuka bajunya dan Chelsea pun melanjutkan membersihkan wajahnya.

"Setelah aku mandi, kita harus bicara pak. " ucap Chelsea sebelum masuk kedalam kamar mandi.

🎶🎶🎶🎶

Selamat pagi dunia halu

Jangan lupa jaga kesehatan dan ber dukungan terbaiknya, yak