MEET YOU AGAIN
Valery tampak ketakutan ketika beberapa pria tak dikenal menculiknya di saat dirinya pulang dari sekolah.
"Siapa kalian????" teriak Val dengan suara bergetar.
Pria pria itu tak menjawab dan membungkam mulut Val dengan lakban hitam.
Setengah jam kemudian, Val dibawa masuk ke dalam sebuah gudang tua yang kosong.
Tampak dari jauh, Val melihat sosok kedua orang tuanya yang duduk dilantai dengan tangan terikat.
Wajah sang daddy sudah babak belur dan berdarah.
"Mom..Dad???" Val berlari ke arah kedua orang tuanya.
"VAL???" kata Gavin terkejut.
"Apa yang kalian lakukan dengan putriku? Aku benar benar akan membunuh kalian jika sampai menyentuhnya," teriak Gavin.
"Kakek?" kata Val terkejut melihat adik dari neneknya adalah dalang dari semua ini.
"Hubungan kita tak dekat sejak awal, Vina. Aku hanya meminta hakku yang telah diambil oleh kakakku yaitu ibumu," kata Spencer pada Vina.
"Apa maksud, uncle? Tak ada hak apapun yang uncle dapatkan dari ayahku. Itu adalah harta ayahku..bukan keluarga uncle," teriak Vina.
"Aku tak ingin membuatnya rumit, Vina. Tanda tangani semua berkas ini, maka aku akan melepaskan kalian semua," kata Spencer.
"Tidak..ini milikku.. Ini milik Valery. Kau tak bisa mengambilnya dengan begitu mudah," kata Vina sinis.
"Kau benar benar tak tahu malu, uncle. Kau sudah punya harta peninggalan kakek. Mengapa kau begitu tamak dan serakah?" marah Vina.
"Jangan terlalu banyak bicara. Aku benar benar akan bertindak kejam jika kau masih keras kepala," Spencer menyodorkan satu berkas dokumen yang harus ditandatangani Vina.
Anak buah Spencer melepas ikatan tali di tangan Vina agar Vina mau menandatangani berkasnya.
Tak lama, Vina berdiri dan memukul pipi Spencer dengan sangat keras lalu mengambil senjata di tangan Spencer.
DOOORRRR......
Sebuah letusan yang berasal dari senjata terdengar ke seluruh ruangan gudang tua itu.
"VINAAAAAAA!!" teriak Gavin.
"MOOOOMMMMM!!" teriak Val yang kemudian menangis histeris.
Ya, bukan Spencer yang tertembak, tetapi Vina.
Val berlari menghampiri mommynya dan berteriak memanggil Vina yang sudah tak bergerak.
"MOOOOMMM...BANGUNLAH..MOOOMMM... NOOOO...MOOMMM!!" Val menangis.
Vina ditembak oleh anak buah Spencer ketika akan menembak Spencer.
Kejadiannya begitu cepat hingga mereka tak sadar telah membunuh aset berharga yang seharusnya tak tersentuh itu.
"APA YANG KAU LAKUKAN!!!!! DASAR BODOH!!!" teriak Spencer pada anak buahnya.
"KURANG AJAR KAAUUU!", teriak Gavin marah dan frustasi.
"Mommyyyyyy....moooooommm...noooooo....mommy ...don't leave meeee...moooommmm!!" teriak Val lagi dengan histeris memeluk Vina yang bersimbah darah.
Gavin berdiri dan menendang Spencer dengan membabi buta. Anak buah Spencer mengangkat Gavin dan memukulinya hingga babak belur.
"Singkirkan mereka semua," kata Spencer.
"Dad, apa yang kau lakukan? Ini diluar rencana kita," Kata Frederick, anak Spencer.
"Diamlah..lebih baik menghabisi semuanya untuk menghapus jejak kita," kata Spencer keluar dari gudang itu diikuti oleh Frederick.
"VAL, LARILAH..VAAALLL!!" teriak Gavin.
Val tersadar dan langsung mengikuti perintah sang ayah. Anak buah Spencer mulai mengejarnya.
Valery berlari sekuat tenaga dan sangat cepat.
Tubuhnya yang langsing dan lincah membuatnya cepat menghilang dari hadapan anak buah Spencer.
Val tak tahu harus kemana. Dia hanya berlari dari sana.
Val tahu bahwa apapun yang terjadi, mereka tetap akan membunuh semua keluarganya termasuk ayahnya, jadi Val mengikuti perintah sang ayah agar pergi dari sana.
Val tentu saja masih shock dengan apa yang baru saja terjadi. Dia bahkan berpikir, ayahnya sekarang sudah dibunuh oleh anak buah Spencer.
"SSSHIIIIIITTT... Dia tak terlihat . Kita kehilangan gadis itu," kata Salah satu anak buah Spencer.
"Bilang saja kita sudah membunuh dan menguburnya. Gadis itu tak akan berani muncul didepan tuan Spencer," kata mereka.
"Baiklah. Ayo bereskan mayat mayat itu dan kita kubur," lanjut salah satu anak buah Spencer.
Val yang bersembunyi di balik pohon didalam kegelapan malam, tampak menahan tangisnya.
Dia duduk jongkok bersandar di batang pohon yang besar dan memegang kepalanya.
Gadis 15 tahun itu tampak terpukul dan terpuruk. Dia hanya menghadapi ini sendirian.
Vina dan Gavin sama sama anak tunggal. Gavin bahkan seorang yatim piatu sejak kecil. Tak ada yang bisa diandalkan Val untuk meminta bantuan.
"Rev...," gumamnya dan mengambil ponselnya yang ada di celananya tetapi ponsel itu tak ada. Ponsel itu hilang entah kemana.
Val tampak hopeless dengan keadaannya. Dia tak tahu apa yang harus dilakukannya.
Dia masih seorang anak remaja berumur 15 tahun. Apa yang bisa dilakukannya? Tak ada.
Val berdiri dan mulai berjalan kembali. Dia mencari jalan raya agar bisa mencegat mobil yang bisa membawanya ke kota.
Para penculik tadi membawa Val ke sebuah pegunungan yang jauh dari kota.
Val berjalan terhuyung. Tak ada luka di tubuhnya. Bajunya banyak bekas darah yang berasal dari darah Vina.
Val bahkan tak tahu jam berapa saat ini. Setelah sekitar 2 jam berjalan, Val akhirnya menemukan jalan raya.
Tetapi tak ada kendaraan satu pun yang melintas.
**FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Tiwi
keren
2024-11-06
0
Syakirah Dzaky
awal yg menegangkan
2024-11-03
0
Anonymous
good
2024-10-15
0