Rasa kecewa,sakit hati,dan hancur harus Leona rasakan, saat mengetahui perselingkuhan suaminya dengan gadis yang umurnya jauh di bawahnya,
Luka yang ia rasakan, memang akan selalu berbekas, namun Leona wanita yang cerdas dan mandiri, ia bisa menerima semua kesalahan suaminya, kecuali pengkhianatan, karena sekali berselingkuh maka akan berselingkuh lagi, karena Selingkuh adalah penyakit yang sulit di sembuhkan.
Lebih baik di lepaskan sebelum menggerogoti hati secara perlahan.
Hingga Leona bertemu dengan Tian Alvaro.
Hidup nya berubah setelah ia di cintai oleh Tian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
"Hallo tante ... eh salah hallo Leona"ucap gadis kecil itu.
"Hallo juga Arita, apa ada kepentingan?"tanya Leona tanpa basa-basi.
"Leona... kau ini munafik banget ya, kau terang-terangan minta cerai dari mas Arsa, tapi... secara diam-diam kau menarik nya kembali ia kan?"ucap Arita menahan amarah.
"Hallo Arita, apa yang ada dalam pikiran mu? aku tidak suka memungut sampah, untuk apa aku menarik Arsa kembali"ucap Leona tak mengerti.
"Kau munafik Leona, kau masih menginginkan Arsa, tapi kau malu untuk mengatakannya!!" teriak Arita.
"Cukup Arita!!!, jika aku masih menginginkan Arsa, aku tidak akan membuang-buang waktu untuk bermain pertengkaran dengannya saat itu, kenapa? apakah kau takut Arsa berpaling darimu? Arita... kau masih sangat muda, perjalanan mu masih panjang, tapi ingat... kau takkan pernah bahagia jika kau selalu mengambil kebahagiaan orang lain, akan selalu dihantui dengan rasa takut, cukup Arita,cukup aku yang merasakan kehilangan itu, sekarang pertahankan Arsa dan rubahlah sikapmu" ucap Leona.
Leona tidak habis pikir dengan pikiran Arita mengapa ia bisa menelpon nya dan mengatakan hal yang tidak harus ia katakan.
meski Arsa 1000 kali mengajak Leona balikan tapi,Leona tidak akan pernah menerima itu.
"Kau kenapa tiba-tiba kesel begitu? apa karena menahan lapar?" ucap Veni tiba-tiba dari arah belakang Leona.
"Bukan, kau tahu Arita kan? selingkuhannya si Arsa"ucap Leona.
"Kenapa memangnya?" tanya Veni
"tadi dia nelpon pake video call lagi, Katanya aku tidak boleh merebut asal kembali" ucap Leona Seraya tersenyum.
"emang dasar gak tau malu ya Si Arita itu ya,udah tahu merebut eh malah kayak gitu sama pemilik aslinya"ucap kesal Veni.
"Ah sudahlah lebih baik kita cari makan aja, daripada ngomongin hal yang tidak penting"ucap Leona Seraya melangkahkan kakinya.
"emangnya nggak tahu daerah sini?"tanya Veni Seraya mengejar langkah Leona.
"nggak tahu sih tapi kan ada ini"ucap Leona seraya menggoyangkan ponselnya.
"bener juga sih, let's go" ucap Veni.
Akhirnya Leona dan Veni kini keluar dari Penthouses mewah itu.
Meski banyak pertanyaan di pikiran Leona tentang tempat tinggal nya, namun.. ia tidak tahu harus menghubungi siapa lagi, sedangkan nomor Tian tidak aktif.
"Na... kau yakin dengan perkataan pak Tian?"tanya Veni.
"Dia tidak akan menjual ginjal kita kan?"ucap Veni lagi yang membuat mata Leona terbelalak.
"Veni, apa yang kau katakan, memangnya kau berfikir Tuan Tian kan menjual organ tubuh kita begitu? ada-ada saja kau Ven, sebelum kita berangkat, aku sudah bicara dengan Tuan Li, Temannya Tuan Tian bukan menerima kita sebagai karyawan tapi sebagai murid terlebih dahulu, jika kita berhasil nanti baru kita akan fi masukkan kedalam perusahaan T,Co group itu"ucap Leona menjelaskan pada Veni.
"Lalu... Dimana kita akan belajar itu? rasanya ini ada yang aneh deh Na, kau tidak merasakan gak? kayak ada yang janggal gitu, apa jangan-jangan Tuan Tian suka sama kamu?"ucap Veni dengan wajah yang penuh tanda tanya.
"Is .. apa yang kau bicarakan Ven, mana mungkin Tuan Tian akan menyukai wanita sepertiku, apalagi aku sudah janda"ucap Leona, yang tidak mengerti dengan jalan pikiran Veni.
"Ah, terserahlah, yang penting gajinya lebih gedde dan tempat tinggalnya lebih oke, kan enak bisa pamer di sosmed"ucap girang Veni.
Leona hanya menggeleng kan kepalanya melihat sikap Veni, yang kadang-kadang dewasa dan terkadang pula kekanak-kanakan.
"Kita makan di sana saja ya"ucap Leona Seraya menunjuk ke tempat makan.
"Baiklah, ayo"ucap Veni.
Akhirnya Leona dan Veni makan siang di tempat yang lumayan dekat dengan tempat nya.
"Kenapa kau begitu mudah melepaskan Arsa Na, setahuku cinta kalian sangatlah besar"ucap Veni dengan metode serius.
"Aku sangat mencintai nya, tapi aku bukan Kinan, yang kuat dengan perselingkuhan suaminya,Aku bukan Kinan yang masih mau bermain-main dengan suami yang jelas-jelas sudah berselingkuh, bagiku hubungan suami-istri dan pernikahan adalah hal yang sakral, sumpah, dan janji yang harus di tepati, jika hubungan itu sudah retak untuk memperbaiki nya pun sulit, ibarat kertas jika sudah ku genggam seperti ini, meski di perbaiki tidak akan menjadi mulus seperti sediakala"ucap Leona seraya meremas sebuah kertas yang ada di hadapannya.
"Tapi, apa kau tidak mau memberi pelajaran buat Arsa dan si Pelakor?"tanya Veni seraya menyendok kan ice crem ke mulutnya.
"Menghukum mereka ya. menghukum dengan cara bagaimana? membongkar semuanya di depan publik?, memposting di sosmed?, itu akan menambah luka di hatiku Ven, setiap aku buka Sosmed aku pasti akan menemukan postingan itu, dan itu akan membuat luka yang susah payah ku obati akan terbuka kembali, biarlah sang kuasa yang membalasnya"ucap Leona seraya tersenyum menatap Veni.
Veni menatap fokus kearah Leona yang terlihat seolah tenang, namun Veni tahu,hatinya sangat terluka, namun... wajahnya berusaha mengatakan kalau dia sebenarnya baik-baik saja.