NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Warisan Keluarga

Sistem Kekayaan Warisan Keluarga

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Komedi / Tamat / System
Popularitas:6.9M
Nilai: 4.5
Nama Author: dee hwang

Felix yang tidak memiliki keluarga, teman dan uang suatu hari harus lepas dari panti asuhan karena telah menginjak umur 17 tahun. Ia hanyalah anak muda yang tidak begitu memahami dunia luar, masih naif dan juga lemah.

Suatu saat, ia menemukan sebuah ponsel pintar aneh yang entah dijatuhkan oleh siapa. Dan dari ponsel itu terdapat misi-misi aneh yang benar-benar memberinya hadiah dan membimbingnya menjadi ‘pangeran tampan dan sukses’ seperti yang dijanjikan.

Ting!

----
MISI KHUSUS:
Selamatkan seorang gadis yang kesusahan!
Hadiah: uang tunai sebesar sepuluh juta
----

Ting!

----
MISI KHUSUS:
Beli seribu koin funzone, dan dapatkan hadiah dengan semua koin itu!
Hadiah: mendapatkan satu unit apartemen di ‘BluePearl’ seharga 10 miliar

----

Berasal dari manakah sistem tersebut??

Baca juga:
sistem pemburu penjinak monster
Sistem kekayaan hukuman
reinkarnasi Menjadi Pangeran Terbuang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syarat mendapat saham

.

.

Sepulang sekolah Leon benar-benar menghampiri Felix untuk langsung pergi dengannya. Leon dijemput oleh supir pribadinya yang membawa sebuah mobil keren warna hitam. Pintunya bukan dibuka, tapi digeser ke atas, di dalamnya juga sangat nyaman dan terasa mewah.

“Mobilmu bagus sekali” puji Felix, meski pernah masuk mobil milik Jini yang juga mewah, mobil ini rasanya berbeda.

“Oh ya? Ini mobil kesayanganku, aku membelinya beberapa tahun lalu.. tesla model x, kau suka?” kata Leon

“Tesla? Itu nama mobilnya?”

Leon menganguk “Iya, karena mobil ini mobil pertama yang ku beli dari jerih payahku sendiri, jadi aku sangat menyukainya”

“Wah, kau keren sekali..”

“Haha kau juga bisa membeli jika kau mau, sepertinya harganya hanya sekitar 3,5 miliar”

Felix terkejut mendengarnya “Mi..miliar? woah – tapi kau bahkan masih belum boleh mengendarai mobil dan sudah membeli mobil?”

“Kau sendiri belum boleh dilepas sendirian tapi sudah membeli apartemen?”

Felix cepat-cepat menoleh pada Leon “Kenapa kau tau? Lianna memberitahumu?”

Leon menggeleng, dia terkekeh melihat Felix terkejut dia mengetahui hal itu “Bukan.. aku juga memiliki apartemen disana, aku juga punya mobil yang terparkir di parkir VIP, lalu aku melihat motor yang persis dengan motorku, hanya saja warnanya merah. Lalu aku mencari

tau siapa pemiliknya, dan ternyata itu kau”

Felix terbengong mendengar hal itu “wow.. kau dapat menemukan informasi seperti itu dengan cepat”

“Benar.. tapi aku tidak melakukannya sendiri, aku menyuruh orang lain yang terpercaya”

Felix mengangguk-angguk mengerti, ternyata bisa seperti itu, orang kaya memang hebat.. informasi bisa didapat dengan sekejab.

“Ku pikir aku tidak terlalu cocok dengan motor.. aku belum pernah mengendarainya” kata Felix

“Serius? Lalu untuk apa kau membelinya? Ayo kapan-kapan kita berkendara ke suatu tempat... oh iya, kau tidak ingin membeli mobil?”

Felix menggeleng lemah “Aku belum bisa dan belum punya Sim, aku juga tidak begitu mengerti tentang mobil... semuanya mahal”

Leon tertawa mendengar itu “Hahaha mobil tidak semahal itu”

“Aku tidak ingin mendengarnya dari anak sultan sepertimu”

“Aku bukan anak sultan, tapi aku sultan bro”

“Terserah”

“Ngomong-ngomong soal mobil, kau serius

tidak tau apapun? Coba sebut mobil-mobil mahal yang kau tau”

“Apa ini ujian? Aku tidak tau banyak... eum, ferarri? Lambhorgini, bmw, apalagi ya? Oh Audi..”

“Itu kau tau sedikit”

“Hmm.. dulu aku dan anak panti lain pernah menginginkan mobil-mobilan, kami melihat di toko mainan ada mobil mainan yang bagus, tapi pelayan tokonya mengusir kami katanya kami tidak bisa membelinya, akhirnya kami tidak pernah membeli mainan apapun”

Leon tidak tau harus bereaksi apa dengan cerita Felix ini, dia tidak menyangka ada yang seperti itu di dunia ini. Maklum saja, Leon sudah kaya raya dari lahir.

“Jadi.. mobil mainanpun kau tidak bisa membeli?” tanya Leon

“Begitulah.. tapi tak apa, aku sadar mainan tidak terlalu berarti, dari pada beli mainan mending buat makan”

“Aku tidak tau apapun tentang kehidupan anak panti”

Felix kembali menoleh pada Leon lalu tersenyum “tentu saja kau tidak tau..”

“Aku selalu menyumbang ke panti asuhan atau tempat lain tapi yang melakukannya orang suruhanku, jadi aku tidak pernah terjun langsung”

“Mau berkunjung lain kali?”

Leon mengangguk pelan “boleh”

Felix tidak menyangka ada orang kaya yang tidak sombong seperti Leon, padahal banyak orang-orang yang tidak sekaya

Leon saja sombongnya seakan-akan dia sudah memiliki dunia.

“Ah, kita sudah sampai”

Mobil berhenti di depan restoran bintang lima yang tepat berada di sebelah apartemen Bluepearl, jika kalian lupa itu apartemen yang sama dengan yang Felix punya. Milik kakaknya Lianna.

“Ayo turun, dia sudah menunggu di dalam” kata Leon

Felix penasaran, siapa yang sedang menunggu mereka?

Felix dan Leon turun dari mobil, orang-orang yang berada di sekitar sana langsung menatap mereka penasaran, karena tempat ini tidak pernah sepi dan terkenal sebagai kawasan elit.

Yang mereka masuki adalah restoran terkenal bintang lima, pelayanannya sangat baik, sepertinya mereka juga kenal Leon, mungkin dia langganan disini.

Leon terus mengajaknya berjalan hingga sampai di tempat VIP, jadi yang menunggu mungkin sudah ada disana.

Saat mereka sampai di tempat khusus, sudah ada seorang laki-laki dengan setelan jas mahal disana, sibuk dengan ponsel pintar mahalnya.

“Yo! Jean!” sapa Leon

Orang yang disapa itupun mendongak, dan Felix terbengong di tempatnya melihat ternyata orang yang menunggu adalah Jeanno. Felix sudah menyangka dia orang penting, tapi tidak menyangka jika dia yang menunggu mereka.

“Felix, kenalkan dia ini kakaknya Lianna, dan Jean.. ini Felix” kata Leon lalu duduk di depan Jeanno.

“Bocah! Panggil aku yang lebih sopan, kak, mas, abang.. apa gitu kek. Oh.. Felix, duduklah” kata Jeanno

Felixpun duduk di sebelah Leon, dia masih canggung dengan suasana yang tidak bisa ini, baru kali ini dia masuk restoran berbintang.

“Eh tunggu.. Kak Jean ini, kakaknya Lianna?” tanya Felix

Jeanno mengangguk “Benar, kenapa? Apa aku tidak mirip dengan dia? Haha banyak yang bilang begitu”

“Tidak juga.. sekilas mirip kok” balas Felix.

“Jadi, ada apa kalian ingin menemuiku?” tanya Jeanno

“Bukan aku, tapi Felix yang ada perlu.. katakan saja padanya Lix, sepertinya kalian juga sudah kenal kan?” kata Leon, dia sedang melihat-lihat buku menu yang tergeletak di meja.

“Begini kak Jean, eum.. aku berencana untuk membeli saham”

Jeanno mengangguk mengerti “Begitu? oke”

Felix terkejut mendengarnya “Oke? Hanya begitu? Aku hanya ada sedikit uang kak, dan aku tau L.I Company sangat besar dan –”

“Felix dengarkan aku dulu.. aku menyetujuinya bukan tanpa alasan, kau kan adiknya Nana jadi aku sangat mempercayaimu. Keluarga Nana tidak ingin memiliki saham di perusahaan kami,

padahal mereka punya saham di Graham Group, menyebalkan sekali, jadi dengan kau

memiliki saham di perusahaanku –”

“Tunggu kak Jean.. aku ini bukan adik kandung Kak Nana”

Jean mengangguk “Iya aku tau.. kau anak panti yang ditolong Nana kan? Aku bahkan tau kau saat ini punya banyak uang karena menang lotre – Oh! Bagaimana kalau aku memberi syarat padamu, jadi kau tidak merasa terbebani?”

Felix tidak percaya melihat senyuman Jeanno, dia pikir mungkin Jeanno melakukannya agar Nana bisa sedikit luluh dengannya. Felix tidak begitu mengerti isi pikiran Jeanno, tapi sepertinya dia sangat menyukai Nana.

“Baiklah.. apa syaratnya?”

Felix sebenarnya juga tidak punya pilihan lain, karena jika melepaskan kesempatan ini, misi khususnya akan gagal, dan jika gagal akan mendapat hukuman menyakitkan lagi.

Sudah cukup sekali Felix mendapat hukuman, dia sudah kapok.

“Bagaimana jika pesan dulu? Aku yang traktir.. pelayan!”

Seorang pelayan cantik datang menghampiri mereka, siap mencatatkan pesanan.

Setelah itu Jeanno dan Leon menyebutkan berbagai nama makanan yang Felix saja tidak tau itu makanan seperti apa, dia sendiri juga fokus dengan buku menu, jadi tidak begitu mendengarkan pesanan mereka.

Melihat harga yang tertera membuat Felix berdebar-debar, satu makanan saja harganya dulu kalau di panti bisa untuk membeli makan semua orang selama sebulan. Memang pantinya itu agak desa, jadi harga makanan

disana tergolong murah.

Seperti kalau disini nasi pecel 10 ribu, di sana dulu palingan cuma 5 sampai 7 ribuan.

Dan kali ini, Felix ada di restoran bintang lima, jadi wajar saja harganya selangit. Karena yang membayar bukan dirinya (meski dia mampu sebenarnya) jadi Felix menutup mata akan harganya, yang terlihat enak, dia langsung pesan.

“Baik, mohon tunggu beberapa saat pesanan akan segera datang tuan..”

Tepat setelah pelayan tadi pergi, datang pelayan lain memberikan minuman dan beberapa menu pembuka. Setelah mereka pergi, baru Felix bertanya “Bukankah kita tidak memesan ini?” tanya Felix

“Ini gratis, makanlah” jawab Leon, dia kini sibuk dengan ponselnya.

“Eh? Ada gratisan juga ternyata? Tapi ini terlihat mahal” kata Felix dengan polosnya, kemudian dia mencoba makanan yang disajikan itu, dan benar saja rasanya luar biasa.

Mungkin karena dia memiliki skill memasak, dia langsung tau makanan itu terbuat dari apa dan dia bahkan bisa membayangkan cara membuatnya.

“Ini hanya khusus ruangan VIP.. kalau untuk meja lain mungkin beda lagi” sahut Leon lagi.

“Begitu.. oh iya Kak Jean, tadi syaratnya apa?” tanya Felix, menatap Jeanno penuh tanda tanya.

“Sebentar.. aku sedang menghubungi temanku” kata Jeanno “Dia belum mengangkat juga, apa di Macau tidak ada signal atau bagaimana?” tambahnya.

“Macau?” tanya Felix

“Kau tidak tau Macau? Macau itu.. eum, sudah seperti Las Vegasnya Asia” jawab Leon.

“eumm??” Felix masih tidak mengerti

“Astaga Felix.. kau masih belum mengerti? Itu artinya disana banyak kasino-kasino, tempat bermain... yah, kau tau, seperti judi, lotre, tempat orang kaya menghabiskan uang” jelas Leon

“Tapi kenapa kak Jeanno menghubungi orang Macau?”

“Temanku Guanheng, dia masih sepupunya Jenifer... dia ada disana, dan kita sedang ditantang orang menyebalkan untuk sebuah permainan. Dan aku berencana menjadikan itu sebagai syaratmu” kata Jeanno enteng, padahal Felix sudah pucat pasi mendengarnya.

Itu artinya, Jeanno akan menggunakan skill keberuntungannya untuk bermain disana.

.

.

1
Nining Dwi Astuti
es kul kul kalo di sini mah 🤣🤣🤣🤣
Minus Muhadi
bgmn mungkin tiap ada misi dan tindakan hrs melihat HP dulu,...SI THOR karyanya aya aya waeee,ganti THOR SISTEMnya biar menyatu pd diri MCnya,jd janggal klu dpt SISTEM yg kaya gini mahhh...HUHHH jd jenuh utk membacanya lg
Minus Muhadi
semoga lancar...sukses sllu bwt APKnya dan AUTHOR AUTHOR biar pd sukses jg
Aidiel AeroRare
Rehat dulu tor bagi cari ilham season2nya. Supaya ceritanya jadi lagi seru, sedih dan funny tentu.. 😬
Aidiel AeroRare
Mmmm musuhnya masih ada tor. Kok tamat
Zainal Patta
anjing menggonggong kafilah berlalu...
Zainal Patta
bukannya mantan ketua kelas
Aidiel AeroRare
Mc yg durhaka sendiri salah lg mau salahkan sistemnya.. Melamun pikir ngak tentu😅
rabiatulahyar iar
apk anjing tempat nya cerita sampah dan para penulis sampah
Aidiel AeroRare
Kan benar mc nya terlalu polos dan naif. Mudah memperxayai orang kerana sifat baik nan naif. Mana aura karismanya hilang terus depan sandra musuh keluarganya
Aidiel AeroRare
Ye2 mc terlalu naif dan polos.
Aidiel AeroRare
Bisa aja tor jika mc nya dibuat mampuin😂
Zainal Patta
minuman obat dari royal shop
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Zainal Patta
katanya ada obat mengatasi trauma di royalshop dan sudah digunakan tapi masih trauma
Ratu Medusa
jadi kangen pingin ke Amrik lagi 😭
Ratu Medusa
minyak... nyimak
Tya Sulistya
harusny jgn bilang main lotre, bilang ajj ikutan coba" main saham kan lebih masuk akal ☺️
Ratu Medusa
gasspoll jadi cerita ++ 🤣
Ratu Medusa
ngipi 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!