Arsenino dan Lisa saling mencintai satu sama lain. Hingga kesalahpahaman membuat Arsenino sangat membenci Lisa. Untuk membalas sakit hatinya, Arsenino membuat hidup Lisa kacau balau. Menjadikannya istri pertama namun terasa menjadi yang kedua. Menjadi istri yang di sembunyikan oleh Arsen. Lisa hanya di butuhkan menjadi pemuass birrahinya.
Mampukah Lisa bertahan di sisi Arsen?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Arsen
Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...
...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...
Selamat membaca......
🍁🍁🍁
Lisa pergi meninggalkan apartemen Arsen tanpa tujuan. Wanita itu di landa kebingungan. Tidak mempunyai tempat untuk pulang, apalagi mengadu kesedihannya. " Apa gue ke Jogja? " Lisa ragu untuk menumpang di rumah adiknya. Sungkan kepada keluarga dari suami adiknya. Takut merepotkan.
" Huft.. " Lisa membuang nafasnya kasar, merasa frustasi.
" Ini mau kemana mbak? " sopir taxi yang membawa Lisa bertanya kembali. Karena sedari tadi. Lisa hanya menyuruh nya untuk segera jalan tanpa tujuan.
" Stasiun terdekat pak. " tidak punya pilihan lain, Lisa terpaksa memilih pergi ke tempat adik perempuan nya. Setelah sampai di sana, Lisa baru akan memikirkan bagaimana cara nya agar bertahan hidup tanpa merepotkan orang lain. Yang terpenting untuk saat ini dia harus menjauh dari Arsen.
***
Matahari beranjak dari peraduannya. Arsen membuka matanya ketika tangannya tidak menemukan wanita yang semalam bersama-sama mencapai nirwana.
Pria itu menegakkan tubuhnya, mencari sekitar kamar, namun tidak menemukan wanitanya. " Lisaa.. " panggilnya.
" Lisaaaa.. " suaranya makin meninggi, takut jika Lisa berada di dapur dan tidak mendengar.
Arsen tidur kembali ketika tidak mendapatkan jawaban. Pria itu berpikir, Lisa sudah pergi bekerja. Seperti yang sudah-sudah. Lisa pergi di pagi buta menyesuaikan jadwal shooting Sofie. Tidurnya masih belum cukup, rasa lelah masih melekat di tubuhnya. Percintaan semalam dengan Lisa benar-benar luar biasa.
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh, ketika ponselnya berdering sangat nyaring. Kedua matanya pun terpaksa terbuka. Tangannya merayap mencari ponselnya di atas nakas.
" Hem. " jawabnya yang terdengar malas, matanya pun terpejam kembali.
" Bos, dimana? gak lupa kan, hari ini meeting setelah makan siang. " Doni, sekertaris serta asisten pribadinya mengingatkan jadwal Arsen.
" Iya.. " jawabnya seraya memutuskan panggilan itu.
Meski malas, Arsen harus bangun dari tidur nyenyak nya. Memulai kegiatan rutin untuk bekerja. Tidak butuh waktu lama untuk Arsen membersihkan diri. Arsen keluar dari bathroom, lalu menuju walk in closet. Pergerakan nya terhenti, seperti ada yang berbeda. Kening Arsen berkerut saat menyadari koper milik Lisa yang biasanya di letakan di sudut tidak terlihat. Seketika jantung nya berdegup kencang. Menerka-nerka hal buruk yang mengenai Lisa. Dengan tergesa, Arsen membuka almari tempat penyimpanan pakaian Lisa. Kedua matanya membulat melihat keadaan almari yang sudah kosong. Hanya menyisakan baju-baju yang ia belikan tempo hari.
" Shit! " umpat Arsen yang menyadari jika Lisa telah pergi.
Arsen mencari letak ponselnya, melakukan panggilan. Tapi sayang, nomor yang di tuju tidak aktif. Arsen semakin kesal! dengan beraninya Lisa pergi darinya. Apa dia terlalu baik, hingga Lisa berani kabur? apa ancamannya juga tidak berpengaruh? membuat Lisa takut, dan berpikir dua kali untuk pergi darinya.
" Don. " Arsen menghubungi sekretaris nya. " Bantu gue cari Lisa. " seru Arsen.
" Lisa? " ulang Doni yang tidak mengenal. " Lisa siapa? "
" Lisa Auliya. Cari di mana lokasi dia berada sekarang, aku kirim nomornya. " Doni mempunyai kemampuan khusus dalam mencari tahu informasi sepele seperti itu. Hanya dengan menggunakan nomor ponsel. Arsen mengenal Doni sudah lama, hanya saja baru - baru ini mereka bertemu kembali. Dan Arsen menawarkan pekerjaan pada hecker yang katanya sudah pensiun dari pekerjaan gelapnya.
Sepuluh menit kemudian Doni menghubunginya.
" Terakhir aktif kemarin sore. Dan lokasi terakhir di sekitar Thamrin city. " Doni langsung melaporkan hasil penyelidik nya.
" Shit!! " Arsen kembali kesal. " Coba cek rekaman CCTV sekitar apartemen. " Arsen tak menyerah untuk menemukan keberadaan Lisa. " Untuk rapat siang ini cancel dulu. Gue ada urusan. " Arsenal memutuskan panggilan.
Tempat pertama yang ia tuju adalah Haidar Productions. Siapa tau ia bisa menemukan Lisa di sana.
Sesampainya di HP, Arsen tak mendapatkan Lisa di sana. Bahkan, Bela sempat heran mengapa Arsen mencari Lisa? bukannya Sofie, tunangannya?
" Kamu dimana? " Arsen menghubungi seseorang lewat ponselnya.
" .... "
" Kita ketemuan sekarang. " Arsen menutup panggilannya, lalu memasukkan nya ke dalam kantung celana dengan tergesa.
***
Setelah kurang lebih tujuh jam melakukan perjalanan dari Jakarta ke Jogja, Lisa akhirnya tiba di rumah adiknya. Dengan mudah ia menemukan alamat tempat tinggal adiknya, dengan berbekal alamat yang pernah Dona berikan.
" Kakak. " Dona menyambut kedatangan Lisa dengan sukacita. Memeluknya dengan erat. Hampir satu tahun mereka tidak bertemu. " Apa kabar kak? Dona kangen banget ama kakak. " ujar Dona.
" Alhamdulillah kakak baik. " jawab Lisa seraya mengurai pelukan mereka. " Kamu sendiri apa kabar? "
" Dona baik kak. " kedatangan Lisa membuat Dona terkejut. Pasalnya Lisa tidak memberitahu terlebih dahulu kedatangan nya. Dona bisa menangkap kesedihan kakaknya dari sorot mata yang tidak bisa bohong. Meski Lisa mengatakan keadaan nya baik-baik saja.
" Mas.. mas.. " Lisa memanggil suaminya. " Sini mas, ada kak Lisa. "
" Ayok kak masuk. " Dona membantu membawa koper yang Lisa bawa. " Kakak mau minum apa? "
" Apa aja Don. " jawab Lisa.
" Ada apa dek? " Irwan muncul, menghampiri Dona di ruang tamu. " Mbak Lisa ya? " Irwan, suami Dona tak kalah terkejut melihat Lisa ada di rumahnya.
Lisa tersenyum. " Apa kabar Wan? "
" Aku baik mbak. Sangat baik. Mbak sendiri gimana kabarnya? " Irwan duduk di sebrang Lisa. Sedangkan Dona sudah pergi ke dapur untuk membuatkan minuman.
Setelah bertemu kangen dan mengobrol. Lisa mengatakan niatnya yang ingin menginap beberapa hari. Itu pun kalau Irwan tak keberatan.
" Boleh banget mbak. Gak perlu sungkan, anggap aja kayak rumah sendiri. " begitulah jawaban Irwan saat mengijinkan Lisa menginap di rumahnya.
Hati Lisa mulai tenang, bertemu dengan Dona membuatnya merasa memiliki keluarga kembali. Mungkin di kota ini Lisa akan memulai hidupnya, tanpa bayang-bayang dari pria yang selalu menorehkan luka di hatinya. Selanjutnya, Lisa akan mencari kost-kostan atau rumah sewaan sesuai budget yang ia mampu. Lisa tidak mau merepotkan Dona dan suaminya.
Untung saja Dona sudah memiliki rumah sendiri, tidak menumpang pada mertuanya. Lisa tak enak hati jika Dona ternyata masih menumpang pada orang tua Irwan.
Melihat keadaan Dona, Lisa pun merasa lega. Hidup adiknya kini telah membaik. Di kemudian hari, Lisa bisa tenang jika harus berjauhan dengan Dona. Ada Irwan yang ia percayai menjaga Dona dengan baik.
***
Arsen melangkah lebar untuk menemui seseorang. Pria itu tak sabar menanyakan dimana keberadaan Lisa. Kedua matanya telah memerah, menahan kekesalan.
Brakk..
Arsen membuka pintu dengan kasar. Berjalan cepat mencari wanita yang ia curigai, penyebab Lisa pergi.
Arsen melayangkan tatapan tajam. Tanpa ragu, pria itu mencekal leher wanita itu hingga memekik. Arsen menyudutkannya.
" Dimana dia! " sarkasnya.
" Aku gak tau beb. " tubuh Sofie gemeter melihat Arsen dalam keadaan marah.
" Kalo gue tau, elu penyebab dia pergi. Gue pastiin! tunangan kita batal! "
- TBC -
...Yang mau liat visual Arsen, Lisa bisa follow IG author Srt_tika92...
...Bye.. bye.....
hihihi...
ya jangan ganggu hubungan orang dong junet, jangan ngejar ngejar pacar orang.kamu juga nggak mau kan kalau pacar kamu diambil orang