NovelToon NovelToon
DIBUANG SUAMI, DINIKAHI CEO

DIBUANG SUAMI, DINIKAHI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

​Amira terperangkap dalam pernikahan yang menyakitkan dengan Nakula, suami kasar yang merusak fisik dan mentalnya. Puncaknya, di pesta perusahaan, Nakula mempermalukannya dengan berselingkuh terang-terangan dengan sahabatnya, Isabel, lalu menceraikannya dalam keadaan mabuk. Hancur, Amira melarikan diri dan secara tak terduga bertemu Bastian—CEO perusahaan dan atasan Nakula yang terkena obat perangsang .
Pertemuan di tengah keputusasaan itu membawa Amira ke dalam hubungan yang mengubah hidupnya.
Sebastian mengatakan kalau ia mandul dan tidak bisa membuat Amira hamil.
Tetapi tiga bulan kemudian, ia mendapati dirinya hamil anak Bastian, sebuah takdir baru yang jauh dari penderitaannya yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Di kediaman Sebastian yang sangat megah sekali.

Ia menikmati sarapannya sambil sesekali menatap layar ponselnya.

"Bas, apakah kamu tidak bisa makan dengan tenang?" tanya Ibu Sebastian yang bernama Casandra.

Casandra terkenal sebagai ibu yang sangat sabar dan lembut.

"Maaf, Bu. Aku sedang menunggu kabar dari Dion." jawab Sebastian.

Casandra menghela nafas panjang dan meminta putranya untuk bersabar.

"Ibu doakan semoga wanita itu lekas di temukan, Bas. Mungkin saja sebentar lagi, Ibu akan menggendong cucu." ucap Casandra.

"Aamiin...,"

Sebastian kembali menikmati sarapannya dan tiba-tiba ponselnya berdering.

"Bagaimana? Apakah kamu sudah menemukan wanita itu?" tanya Sebastian.

"Belum, Tuan. Sekarang waktunya anda bertemu klien di puncak. Saya akan menjemput anda." jawab Diko.

Sebastian mematikan ponselnya dan ia sangat sedih karena Diko masih belum bisa menemukan Amira.

Ia pun lekas bersiap-siap untuk menuju ke puncak.

Sementara itu setelah kejadian malam itu, Amira tidak pernah lagi mengingatnya.

Sekarang ia fokus berjualan roti manis keliling di sekitar sana.

Ia sudah mencoba melamar pekerjaan kemana saja, tetapi mereka langsung menolak ketika melihat wajah Amira yang penuh dengan bekas luka.

Banyak sekali orang yang memanggilnya si buruk rupa.

Sudah beberapa hari ini, Amira merasakan tubuhnya yang sakit semua.

Ia mengambil minyak kayu putih untuk mengobati rasa mualnya.

"Aku tidak boleh sakit. Aku harus segera berjualan untuk membayarnya kontrakan." ucap Amira.

Amira lekas memasukkan roti-roti yang sudah matang ke dalam kotak plastik.

Kemudian Amira mengambil sepedanya dan mulai berjualan keliling.

"Roti manis... Roti manis...."

Mendengar suara Amira, para pelanggan memanggilnya.

Mereka sangat suka dengan roti buatan Amira yang sangat enak sekali.

"Mbak Amira, saya beli sepuluh yang roti pisang." ucap Bu Joko.

"Mbk, saya juga roti pisang sama coklatnya, dua puluh." ujar Bu Hamid.

Amira mengambil kantong plastik dan memasukkannya roti-roti kedalamnya.

Bu Joko dan Bu Hamid langsung membayarnya dan memberikan tip untuk Amira.

Amira kembali menutup kotak plastik dan melanjut mengayuh sepedanya.

Jalanan menuju kawasan puncak pagi itu begitu ramai.

Kendaraan pribadi, truk sayur, hingga motor-motor warga berdesakan memadati jalan sempit yang menanjak.

Suara klakson bersahut-sahutan, pedagang asongan mondar-mandir menawarkan minuman dan camilan.

Di antara keramaian itu, terlihat seorang wanita dengan sepeda tua dan kotak besar berisi roti di bagian belakangnya.

Amira mengayuh perlahan sambil sesekali membunyikan bel sepedanya agar orang-orang memberi jalan.

“Roti manis… Roti manis.”

Ia menoleh kanan-kiri, hendak menyebrang ke sisi seberang jalan karena ada beberapa ibu-ibu yang melambaikan tangan ingin membeli.

Amira turun dari sepeda lalu mendorong sepedanya pelan untuk menyebrang.

Disaat menyebrang tiba-tiba ada sebuah mobil Pajero hitam yang melaju sedikit kencang dan tidak sempat mengerem.

CEEEEEETTTTTT!!!

BRAK!

Mobil itu menabrak sepeda Amira dan langsung terguling.

Kotak rotinya jatuh dan roti-roti keluar berhamburan ke jalan.

Amira ikut terjatuh ke aspal, tangannya terseret hingga mengeluarkan darah.

Orang-orang langsung berteriak saat melihat Amira terjatuh.

“Ya Allah! Ada yang tertabrak!”

Sebastian juga ikut terkejut ketika Diko tidak sengaja menabrak sepeda penjual roti.

"Cepat kamu urus semuanya,"

Diko segera turun dari kursi depan dengan wajahnya yang panik.

“Nona! Saya, tidak melihat kamu menyebrang! Maafkan saya!”

Amira mencoba bangun, menahan perih di tangannya.

“T-tidak apa-apa. Saya juga salah." ucap Amira sambil melihat tangannya yang berdarah.

Amira mencoba bangkit dari duduknya dan saat itu juga pandangannya mendadak berkunang-kunang.

BRUGH!

Amira langsung pingsan dan tubuhnya jatuh ke depan.

Diko yang melihatnya langsung menangkap tubuh Amira yang akan jatuh.

Lengannya melingkar di pinggang Amira untuk menahan tubuh itu agar tidak membentur jalan.

Namun saat wajah Amira jatuh tepat di pelukan Diko.

Ia langsung membelalakkan matanya saat melihat wajah Amira.

Wajah yang sama dengan rekaman cctv hotel waktu itu.

“TUAN!! NYONYANYA SUDAH DITEMUKAN!!!”

Sebastian langsung turun dari mobil saat mendengar suara teriakan Dion.

"Diko, ada apa?"

"Tuan, Nyonya sudah ditemukan."

Sebastian membelalakkan matanya saat melihat Diko memeluk wanita yang sudah menolongnya malam itu.

Dengan cepat Sebastian membopong tubuh Amira.

"Akhirnya aku menemukanmu,"

Sebastian membawa masuk Amira yang masih pingsan.

Diko meminggirkan sepeda Amira dan segera ia melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit.

"Tuan, apakah betul dia wanita yang anda cari?" tanya Diko.

Sebastian menganggukkan kepalanya sambil membelai pipi Amira.

"Iya, Dik. Dia, wanita yang aku cari selama ini." jawab Sebastian.

Dua puluh menit kemudian Mobil Pajero hitam itu berhenti tepat di depan instalasi gawat darurat. Para perawat segera bergegas membawa tandu.

“Cepat! Tangannya terluka, dan kemungkinan syok!” seru salah satu perawat.

Sebastian turun sambil terus menggendong Amira erat-erat, seolah takut wanita itu hilang lagi jika dilepaskan.

“Aku gendong dia! Jangan kasar!” ucap Sebastian tegas.

Perawat mengangguk dan mempersilakannya masuk.

Diko menyusul di belakang sambil membawa tas kecil Amira yang tadi jatuh dari sepedanya.

“Pak, mohon tunggu di luar. Pasien harus diperiksa terlebih dahulu,” ucap dokter jaga.

Sebastian menganggukkan kepalanya dan berdiri di depan ruang UGD.

Begitu pintu UGD tertutup, Sebastian langsung berjalan mondar-mandir di depan ruang UGD dengan gelisah.

Diko berdiri di sampingnya, berusaha tetap tenang.

“Dik, hubungi klien kita dan batalkan semuanya.” ucap Sebastian.

"Tapi, Tuan. Klien anda saat ini sangat penting dan bernilai milyaran."

Sebastian yang mendengarnya langsung melirik ke arah Diko.

Diko menelan salivanya dan tidak berani menatap wajah Sebastian.

Ia mengambil ponselnya dan menghubungi klien Sebastian yang sudah menunggu di hotel.

Diko menjauhkan ponselnya saat mendengar Tuan Marko marah dengan Sebastian.

Setelah itu Diko menutup ponselnya dan melaporkan kepada Sebastian.

Diko mengatakan kalau Tuan Marko marah besar dan akan menuntut Sebastian.

“Diko, uang bisa kucari lagi. Tapi kalau aku kehilangan dia untuk kedua kalinya. Aku tidak yakin bisa mendapatkannya kembali.”

Tak berselang lama pintu ruang UGD dibuka dan dokter menghampiri Sebastian.

"Bagaimana keadaannya? Apakah lukanya parah? Apa perlu dioperasi?" tanya Sebastian dengan wajah panik.

Dokter menepuk pundak Sebastian dan memintanya untuk tenang.

"Tuan, keadaan pasien baik-baik saja. Tangannya hanya lecet saja." jawab dokter.

Sebastian masih menatap dokter dengan napas yang belum stabil. Namun ia menyadari dokter itu belum selesai bicara.

“Dok, ada apa lagi? Kenapa wajah Anda seperti ragu?” tanya Sebastian curiga.

Dokter menarik napas pelan sebelum menjawabnya

“Begini, Tuan. Selain luka di tangan, kami juga melakukan pemeriksaan internal untuk memastikan tidak ada cedera lain.”

Sebastian mengangguk cepat, tidak sabar mendengar jawaban dari dokter.

“Dan hasilnya?”

Dokter menatap Sebastian dengan senyum tipisnya.

“Pasien sedang hamil.”

Kelopak matanya berkedip pelan, seolah otaknya butuh waktu lebih lama untuk mencerna kalimat itu.

“H-hamil?” ulang Sebastian dengan suara bergetar.

“Iya. Usia kehamilan diperkirakan antara dua sampai tiga bulan.”

Sebastian langsung memeluk tubuh dokter sambil tertawa bahagia.

"Dia sedang mengandung anakku, Dok." ucap Sebastian.

Sebastian meminta agar dokter memindahkan ke ruang VVIP.

Dokter menganggukkan kepalanya dan ia memanggil perawat untuk memindahkan Amira ke ruang ICU VVIP.

Perawat mendorong ranjang Amira dan memindahkannya ke ruang VVIP atas permukaan Sebastian.

Sebastian berjalan dibelakang perawat dan ia meminta Diko untuk membeli toko perlengkapan ibu hamil.

"M-maksud Tuan, bagaimana?"

Sebastian menghentikan langkahnya, menoleh dengan tatapan penuh keyakinan.

“Ya. Beli satu toko. Dan kirim semuanya ke rumah sakit. Jangan sisakan satu barang pun. Semua barang ibu hamil seperti pakaian, nutrisi, vitamin, minyak pijat, bantal hamil, bahkan stroller sekalipun kalau ada.”

Diko sontak menggelengkan kepalanya sambil mendesis pelan, antara tak habis pikir dan pasrah.

“Ini, bukan belanja, tapi memborong satu generasi, Tuan."

Diko langsung merogoh ponselnya dan menghubungkan toko perlengkapan ibu hamil.

1
AlikaSyahrani
lanjottt
AlikaSyahrani
drmoga wajahmu lebi cantik dari sebelumnya
AlikaSyahrani
semoga operasi waja amira berhasil🤲🤲🤲👍👍👍
AlikaSyahrani
semoga cepat sembu amira dan diberikan momongan ygluculucu😀😀😀
AlikaSyahrani
jangan lupa thor dobel bab
my name is pho: sudah kak
selamat membaca
total 1 replies
AlikaSyahrani
semoga pernikaan yang kedua ini kamu bahagia almira sampai ke jannah🤲🤲🤲🤲🤲
AlikaSyahrani
jangan lama lama thor
my name is pho: iya kak, terima kasih
total 1 replies
AlikaSyahrani
benar kata mama bastian dia mau gendong cucu
AlikaSyahrani
jangan lebay kamu bastian
AlikaSyahrani
semoga amira gak sampek hamil ya
karna bastian mandul
AlikaSyahrani
kalau bisa kamu kabur aja dari rumah suamimu
AlikaSyahrani
amira kàmu harus kuat dan sabar
AlikaSyahrani
kasian sakali aminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!