NovelToon NovelToon
Kimi'S Destiny

Kimi'S Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Mafia / Cintapertama / Playboy
Popularitas:518
Nilai: 5
Nama Author: V3a_Nst

Hidup dengan berbagai peristiwa pahit sudah menjadi teman hidup bagi seorang wanita muda berusia 22 tahun ini, Ya ini lah aku Kimi Kimura..
Dari sekian banyak kilasan hidup, hanya satu hal yg aku sadari sedari aku baru menginjak usia remaja, itu adalah bentuk paras wajah yg sama sekali tidak ada kemiripan dengan dua orang yg selama ini aku ketahui adalah orang tua kandungku, mereka adalah Bapak Jimi dan juga Ibu Sumi.
Pernah aku bertanya, namun ibu menjawab karena aku istimewa, maka dari itu aku di berikan paras yg cantik dan menawan. Perlu di ingat Ibu dan juga Bapak tidaklah jelek, namun hanya saja tidak mirip dengan ku yg lebih condong berparas keturunan jepang.
Bisa di lihat dari nama belakangku, banyak sekali aku mendengar Kimura adalah marga dari keturunan jepang. Namun lagi-lagi kedua orangtua ku selalu berkilah akan hal tersebut.
Sangat berbanding terbalik dengan latar belakang Bapak yg berketurunan jawa, begitu pula dengan Ibuku.
seperti apakah kisah hidupku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon V3a_Nst, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 - Resmikan!

***

Datang dengan perasaan campur aduk. Sampai hampir saja ia membawa serta aparat kepolisian untuk meringkus pelaku pemerkosa calon menantu. Jika saja ia tidak diberitahu oleh salah satu bodyguard melalui pesan singkat, bahwa pelaku tersebut adalah William anak semata wayang. Mungkin kediaman Kimi sekarang sudah dipenuhi oleh aparat kepolisian dan juga warga.

Kini mereka sedang berada di ruangan yg sama. James menatap tak percaya pada sosok Vivian. Bisa-bisanya ia melaporkan hal tadi hanya setengah saja.

"Jantung aku hampir lepas Viv!" Keluh Sang suami dengan napas terengah sesak. Ia tekan bagian dada seolah jantung itu bisa saja lepas sewaktu ia tidak lagi menekan bagian tersebut. Semula mengira Kimi telah di lecehkan oranglain membuat pikirannya kalut. Harapan William pada wanita itu akan jadi seperti apa jika hal itu terjadi. Akan tetapi setelah mengetahui kebenarannya. Hati nya semakin merosot jauh. Bukan karena perbuatan sang anak, melainkan karena reaksi sang istri. Sebagai jiwa yg pernah muda, ia mengerti jika benar William sampai melakukan hal itu. Kimi cantik, tak ada yg bisa menolak pesona tersebut. Maka ia bisa memaklumi. Tidak di benarkan, ya tapi, begitulah pemikiran lelaki. Dan hei! Mereka 'kan pacaran, sudah pasti tidak ada unsur pemerkosaan disini.

"Apa yg salah? Aku melihat sendiri, bagaimana cara William bergoyang menekan bagian bawah Kim-"

"Stop! Mommy stop!" Kimi memotong cepat. Oh Tuhan tolong, otak Kimi serasa ingin meledak kala calon ibu mertua ingin menjabarkan secara detail dan frontal kejadian lalu. Wajahnya sudah memerah. Ia malu setengah mati, jika bisa di bayangkan, mungkin saja wajahnya sudah berubah menjadi tomat busuk!

"Jangan berlebihan Mommy, bahkan baju kami saja masih terpasang utuh di tubuh masing-masing." Ucap William menengahi. Ia jengah dengan reaksi sang Ibu.

"Tapi kamu goyang nya itu pas banget di-"

"Mommy....." Helaan pasrah Kimi mencegah untuk yg kedua kali nya ucapan Vivian. Bahkan ia tidak berteriak, ia hanya mencegah lirih dengan tatapan berkaca-kaca.

"Sayang hei... Jangan menangis" William mendekat ingin memeluk.

"Nah itu kamu lihat, anak kamu cabul!"

James menghela jengah sambil menggelengkan kepala.

"Sini nak sama Mommy saja!" Tepis kasar Vivian pada lengan William yg bersiap memeluk Kimi.

Sumpah demi apapun, saat ini Kimi ingin pindah planet saja. Ia tidak bisa ikut menyalahkan William atas apa yg terjadi, pasalnya dirinya lah yg memulai memancing singa dalam diri William. Jika di usut lebih lanjut, sudah bisa di pastikan setelah ini ia akan berangkat saja, terbang ke korea untuk melakukan perubahan wajah. Ya! Benar, Kimi berpikir akan melakukan operasi plastik saja jika ketahuan bahwa dirinya lah yg memulai.

"Maafkan William ya Kimi." Ujar James akhirnya. Ia ingin mengakhiri drama sang istri. Vivian tampak jumawa karena akhirnya sang suami berpihak pada dirinya. Sambil membelai Kimi dalam dekapan, Ia menatap sinis ke arah William.

'Yg anak Mommy siapa ini sebenarnya!' engah William dalam hati.

Kimi mendengar nama nya di sebut, mendongak pelan. Ia melihat malu ke arah James yg sudah di anggap sebagai ayah sendiri.

"Daddy tidak tahu cerita sebenarnya seperti apa, tapi jika kalian sudah terlalu jauh, Daddy terpaksa memajukan rencana peresmian hubungan kalian."

"Ha?" Kimi melongo bingung.

"Resmikan? Benarkah!" William sampai berdiri berjingkat bahagia. Berbeda dengan reaksi sang kekasih yg melongo terkejut atas ucapan yg terlontar.

Vivian tersenyum senang mendengar ucapan sang suami, ternyata ini yg ia inginkan. Ia menginginkan Kimi cepat dinikahkan dengan William.

"Ya nak, ini demi kebaikan kalian. Kalau kamu hamil baga-"

"Tapi aku sama Liam belum sampai buka baju Mommy, masih gesek-gesek saja!"

"Ups!" Sahut William ketika mendengar ucapan polos sang kekasih, ia terkekeh menahan semburan tawa.

Tersadar telah keceplosan.Kimi melotot tak percaya, secara spontan pula ia menepuk keras mulutnya yg sudah berucap frontal.

"Eh!" Ucap ketiga keluarga Anderson bersamaan.

Keinginan untuk pindah planet sepertinya beralih menjadi ingin tenggelam saja ke dasar bumi. Ia menyengir malu-malu pada semua orang yg ada disana. Tubuhnya merosot ke bawah sesuai dengan keinginan sang pemilik tubuh. Tenggelam ke dasar bumi.

'Kubur saja aku! Kubur!!'

Berbeda dengan Kimi, reaksi yg melihat malah semakin terbahak. Vivian sampai mencubit gemas pipi sang calon menantu. Ternyata ajang mengamuk nya membuahkan hasil. Dirinya ingin cepat menjadikan Kimi anaknya sungguhan, akan terkabul sebentar lagi.

Melirik pada William, sambil terkekeh jumawa, ia berguman dalam hati. Sepertinya sang anak berhutang ucapan terimakasih pada dirinya. Karena dirinya, hubungan Kimi dan William akan resmi sebentar lagi.

***

Seusai masalah resmi meresmikan telah rampung. Kini Kimi seorang diri di dalam rumah. Ia termenung meratapi nasib hidup. Walau kali ini sepertinya nasib baiklah yg akan menyambangi hidupnya. Namun tetap saja, hatinya bimbang. Memang benar dirinya dan William telah menjalin kasih, hati pun sudah terbuka sepenuhnya untuk pria itu.

Akan tetapi status sosial di antara mereka, masih kerap menjadikan Kimi tak percaya diri jika bersanding dengan William yg di atas langit tersebut.

"Dia anak konglomerat Ma, nah Kimi, cuma remahan rengginang begini, Bisa-bisanya merasa bahagia menjadi istri Liam. Yg ada itu cuma mimpi kan Ma, Pa." Curhat Kimi pada dua sosok yg tertangkap dalam gambar di dalam sebuah pigura. Ia peluk bingkai foto yg tak terlalu besar. Pelupuk tertutup membayangkan kedua sosok di dalam foto lah yg sedang ia peluk.

Setelah kejadian meninggalnya kedua orangtua Kimi, ia tak lagi di perbolehkan bekerja oleh William. Vivian dan James juga menyetujui hal tersebut. Maka yg dilakukan Kimi hanya lah berdiam diri di dalam rumah tanpa ada keluar walau sebentar saja. Selain hatinya yg masih rapuh, ia juga sebaiknya menuruti saja kemauan William dan kedua orangtuanya.

Perhatian keluarga Anderson pada dirinya sebulan terakhir ini benar-benar memberikan semangat lebih pada diri Kimi. Minggu pertama ia masih kerap menangis, namun berkat perjuangan William memberikan semangat untuknya, membuahkan hasil. Kimi kembali terlihat tampak ada semangat hidup.

Tepat satu bulan kepergian orangtuanya, Kimi dan William terjebak adegan mesra membangkitkan gairah. Kimi akui ia yg memulai, dirinya terpesona pada ketampanan William dan juga sikapnya yg selalu memperlakukannya dengan lembut. Namun tetap saja, jika sudah sadar, ia akan malu setengah mati.

"Aakkhh! Salahkan William, kenapa mempunyai rupa setampan itu!" Resah Kimi kesal dengan pikiran malu nya.

Drt..drtt!

Ponsel miliknya bergetar, melihat ke layar cerah.

"William." Gumam Kimi membaca nama yg muncul di layar. Meletakkan bingkai foto Jimi dan Mira. Ia bergegas mengambil ponsel miliknya.

"Sudah mandi?" Kata pertama William ketika panggilan diterima. Panggilan yg dilakukan William adalah panggilan video. Dahi pria itu mengernyit heran ketika rambut sang calon istri seperti tak tentu arah. Berantakan seperti baru bangun dari tidur.

"Sudah." Jawab Kimi singkat yg tentu tidak akan membuat puas pada yg bertanya.

Namun meski tidak puas akan jawaban sang kekasih, William memilih tak melanjutkan. Ia tersenyum hangat menatap wajah calon istri yg masih sama seperti saat ia tinggal tadi.. mode cemberut.

"Masih kesel sayang?"

"Hm."

"Maaf ya..."

"Hm."

"Apa yg hm sayang? Aku sebentar lagi pulang, kamu mau ada titip sesuatu?" Tanya William mengalihkan saja. Ia tahu sang kekasih suka sekali jajanan, cemilan dan sebagainya yg berbentuk jajanan. Mencoba peruntungan nya kali ini, ia mencoba cara itu untuk membujuk kekasih tersayang.

Sempat melirik sedetik, kemudian ia kembali pada mode cemberut.

'Ck! Tidak mempan!' Batin William melihat reaksi Kimi. Tak pantang menyerah, ia kembali menyerang lewat sisi lain.

"Atau kita jalan yuk, kamu sudah sebulan di rumah terus. Kita... Ngedate?"

Hati Kimi berdesir mendengar akhir kalimat yg diucapkan dengan nada rendah. Suara bariton milik William selalu menggetarkan kalbu Kimi. Apalagi sang pria mengucapkan nya tepat pada waktunya.

William senang melihat reaksi sang kekasih yg tersipu malu. Ia tahu pasti cara ini berhasil membujuk kekasih tersayang. Akan tetapi...

"No... Kata Mommy, aku sama kamu tidak boleh bertemu dulu sampai...hmm.. s-sampai..Nikah!." Kimi gugup mengucapkan kalimat terakhir. Tampak jelas di mata nya keinginan untuk mengiyakan ajakan sang kekasih sangatlah besar. namun terpaksa berkata tidak akibat petuah calon Ibu mertua sebelum pulang tadi.

Melongo, William tak terima mendengarnya. Kata-kata gila macam apa itu yg berani terlontar untuk seorang William Anderson. Apakah sang Ibu tidak takut hal tersebut bisa berakibat fatal untuk anaknya. William pernah mengurung diri hampir dua bulan lamanya karena ditolak Kimi. Dan kini... Apa akan ada jilid kedua kah setelah ini? William tak habis pikir.

***

BERSAMBUNG

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!