NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Halilintar

Pendekar Pedang Halilintar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Action / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Budidaya dan Peningkatan / Mengubah Takdir
Popularitas:16.9k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Ye Fan, pemuda 15 tahun dari Klan Ye—klan kelas tiga di Kota Pelangi—dikenal sebagai anak ajaib dalam seni pedang. Namun hidupnya hancur ketika klannya diserang oleh puluhan pendekar tingkat ahli yang mengincar pusaka mereka, Pedang Giok Langit.

Seluruh klan terbantai. Hanya Ye Fan yang selamat.

Dengan luka di jiwanya dan kemarahan yang membakar hatinya, ia bersumpah untuk menjadi lebih kuat, merebut kembali Pedang Giok Langit, dan membalaskan dendam Klan Ye yang telah musnah.

Ikuti perjalanan Ye Fan di PENDEKAR PEDANG Halilintar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18: Perpisahan

Setelah tiga bulan penuh, pintu kamar penginapan mewah Ye Fan terbuka. Ia melangkah keluar, aura Pendekar Emas Puncak miliknya terselubung sempurna. Ia merasa tak terkalahkan; Tenaga Dalamnya berlimpah, dan kualitas Tulangnya naik ke tingkat Emas terasa sekuat baja.

Namun, kejutan sesungguhnya menanti di meja resepsionis.

"Tuan Ye Fan, selamat atas kemenangan turnamen Anda! Ini tagihan penginapan Anda selama kultivasi tertutup," ujar petugas penginapan dengan senyum hormat.

Ye Fan mengambil slip tagihan itu. Alisnya berkerut.

Total Biaya Penginapan Mewah (3 Bulan): 100 Koin Emas.

Meskipun ia baru saja memenangkan 100 Koin Emas, pengeluaran itu terasa sangat besar. Sisa kekayaan Klannya ia gunakan untuk membeli Pil Peningkat Energi, dan uang tunai 100 Koin Emas yang ia menangkan sudah habis bahkan sebelum ia sempat menyentuhnya!

"Sialan," gumam Ye Fan dalam hati. Ternyata menjadi pendekar kuat saja tidak menjamin kebebasan finansial.

Dengan enggan, ia membayar tagihan itu. Meskipun ia baru saja menembus Ranah Puncak, ia kini nyaris bangkrut. Ia butuh uang tunai cepat untuk perjalanannya.

Saat Ye Fan melangkah di jalanan, banyak orang segera mengenalinya. Dalam sekejap, bisik-bisik dan gosip menyebar:

"Itu Ye Fan! Dia baru keluar setelah menghilang tiga bulan!"

"Pasti dia sedang mencerna Pil Pembersih Sumsum itu!"

"Kabarnya dia sekarang sudah menjadi Pendekar Emas Puncak! Bakatnya menakutkan!"

Ye Fan mengabaikan semua tatapan itu dan menuju Kamar Dagang lokal.

Pemilik Kamar Dagang, seorang Tetua gemuk dengan mata licik, segera menyambutnya dengan karpet merah. "Tuan Ye Fan! Kami merasa terhormat atas kunjungan Anda!"

"Aku ingin menjual sesuatu," kata Ye Fan tanpa basa-basi. Ia mengeluarkan gulungan Manual Teknik Pedang Bintang dari Cincin Ruangnya.

Saat Ye Fan meletakkan manual itu di meja, seluruh orang di dalam Kamar Dagang terkejut dan terdiam.

"I-Ini ... bukankah ini Manual Pedang Bintang, hadiah dari Klan Tang?" tanya Pemilik Kamar Dagang, suaranya tercekat.

"Benar," jawab Ye Fan. "Aku berniat menjualnya. Aku minta 500 Koin Emas."

Keheningan kembali melanda. Ada beberapa Pendekar yang menjual manual, tetapi Manual Teknik Pedang Bintang adalah manual teknik tingkat tinggi yang langka. Biasanya, manual seperti itu akan dilelang di balai lelang pusat, dengan harga awal setidaknya 1.000 Koin Emas, dan seringkali terjual di atas 5.000 Koin Emas!

Menjual Manual Teknik Tingkat Tinggi seharga 500 Koin Emas adalah tindakan gila!

Orang gila ini! Dia tidak mengerti nilai harta karun yang dia pegang! 500 Koin Emas? Ini adalah keuntungan minimal 4.500 Koin Emas bagiku!

Pemilik Kamar Dagang itu tidak mau ambil risiko. Jika ada Pendekar lain yang mendengar tawaran ini, ia akan kehilangan keuntungan besar.

"SETUJU!" teriak Pemilik Kamar Dagang, wajahnya memerah karena gembira dan cemas. "Aku akan membayarnya sekarang juga!"

Ye Fan tidak peduli dengan kerugian 4.500 Koin Emas itu. Ia memiliki Manual Pemurnian Langit yang tak tertandingi; Teknik Pedang Bintang adalah kelebihan yang tidak ia butuhkan. Yang ia butuhkan hanyalah uang tunai cepat yang tidak perlu melalui proses lelang yang rumit dan menarik terlalu banyak perhatian.

Ye Fan meninggalkan Kamar Dagang, 500 Koin Emas barunya tersimpan aman di Cincin Ruang. Ia hampir menyelesaikan semua urusannya di Kota Awan.

...

Setelah menjual manual pedang bintang dan mendapatkan kembali sedikit kekayaan, Ye Fan segera menemui Ji Ping di kediaman Klan Ji. Kini, Ye Fan berada di Ranah Pendekar Emas Puncak—kekuatan yang jauh di atas Ji Ping—tetapi rasa percaya dirinya pada pemuda itu tulus.

Di kamar pribadi Ji Ping, dengan suasana yang tenang, Ye Fan akhirnya menceritakan rahasia terdalamnya.

"Saudara Ji Ping," ujar Ye Fan, suaranya tenang, namun penuh beban. "Ada sesuatu yang harus kau ketahui sebelum aku pergi."

Ye Fan kemudian menceritakan kehancuran Klan Ye di Kota Pelangi. Ia menjelaskan bagaimana Klannya, yang tidak terlalu besar tetapi damai, diserang dalam satu malam oleh puluhan Pendekar Ahli berjubah hitam yang tak dikenal.

"Aku mencari tahu siapa mereka dan di mana mereka berada," lanjut Ye Fan, matanya berkilat dingin. "Mereka adalah tujuanku. Klan Ye dibantai, dan aku adalah satu-satunya yang selamat."

Ji Ping mendengarkan dengan tercengang. Ia memang pernah mengunjungi Kota Pelangi untuk urusan klan, tetapi Klan Ye sendiri tidak terkenal di tingkat kekaisaran, jadi ia sama sekali tidak tahu tentang tragedi itu.

"Saudara Ye..." Ji Ping tergagap, terkejut melihat kedalaman luka di balik sikap dingin Ye Fan. Ia melihat ketulusan Ye Fan yang terbuka ini sebagai kehormatan besar.

"Aku tidak tahu tentang klanmu, tetapi aku bersumpah," ucap Ji Ping, matanya penuh empati dan tekad. "Aku, Kepala Klan Ji yang baru, akan menggunakan seluruh jaringan Klan Ji untuk mencari informasi tentang para pendekar berjubah hitam itu. Kami akan mencarinya di seluruh kekaisaran. Aku berjanji."

Janji Ji Ping yang tulus membuat Ye Fan sedikit lega. Ia tahu ini adalah aliansi yang benar.

"Lalu, ke mana kau akan pergi sekarang, Saudara Ye?" tanya Ji Ping. "Dengan Ranah Emas Puncakmu, kau tidak berniat lagi tinggal di Kota Awan."

Ye Fan menghela napas. "Aku masih memikirkan hal itu. Aku butuh tempat yang ideal untuk kultivasi, dengan sumber daya spiritual yang melimpah ... dan idealnya, gratis."

Ye Fan tahu betul bahwa meskipun ia kini memiliki 500 Koin Emas, sumber daya spiritual tingkat tinggi—pil, kristal, dan energi alam—berharga ribuan Koin Emas atau bahkan lebih mahal dari itu. Keuangannya tidak akan cukup.

Ji Ping berpikir keras. Ia tahu sifat Ye Fan: ambisius, kuat, dan menyukai tantangan.

"Aku punya satu saran, tetapi ini sangat berbahaya," kata Ji Ping, matanya memperingatkan. "Hanya Pendekar Emas Puncak dan Ahli yang berani mendekatinya. Ini adalah tempat yang melimpah sumber daya alami, tetapi juga merupakan pemakaman banyak Pendekar."

"Namanya Lembah Sungai Naga."

Ji Ping menjelaskan bahwa Lembah Sungai Naga adalah jurang spiritual yang kaya, penuh dengan tumbuh-tumbuhan unik dan urat mineral.

"Namun, di sana juga bersemayam Binatang Buas Tingkat 4 ke atas—bahkan ada Binatang Iblis yang menghuni lembah. Kehidupan di sana brutal. Banyak Pendekar yang pergi untuk mencari harta tidak pernah kembali."

Mata Ye Fan, yang baru saja terlihat lelah karena menceritakan masa lalunya, tiba-tiba dipenuhi antusiasme yang membara.

Binatang Buas Tingkat 4 adalah musuh yang layak untuk Pendekar Emas Puncak! Semakin besar tantangannya, semakin besar hadiahnya! Sumber daya gratis yang diperebutkan adalah sumber daya terbaik!

"Aku putuskan," kata Ye Fan, seringai kecil muncul di wajahnya. "Aku akan pergi ke Lembah Sungai Naga. Itu adalah tempat yang sempurna."

Ji Ping mengangguk, menyadari bahwa ia tidak akan bisa menghentikan tekad Ye Fan.

"Kalau begitu, kau butuh tunggangan yang layak," kata Ji Ping.

Ia bertepuk tangan, dan seorang pelayan membawa seekor kuda yang luar biasa. Itu bukan kuda biasa; ukurannya besar, bulunya cokelat kemerahan, dan memiliki tanduk kecil di dahinya.

"Ini adalah kuda yang berevolusi, jenis Kuda Tempur Puncak. Ia adalah Binatang Buas Tingkat 2 yang sudah sepenuhnya jinak dan setia. Kecepatannya di darat luar biasa, dan ia bisa menahan serangan pendekar di bawah Pendekar Perak," jelas Ji Ping. "Ambil ini sebagai hadiah Klan Ji dan alat transportasimu menuju Lembah Sungai Naga."

Ye Fan menerimanya dengan senang hati. Ini adalah kebutuhan praktis yang mahal dan vital untuk perjalanan jauh.

Setelah perpisahan yang singkat namun penuh makna, Ye Fan meninggalkan Kota Awan. Ia kini mengendarai Kuda Tempur Puncak barunya, menuju gerbang timur. Di Cincin Ruangnya tersimpan harta, di hatinya tersimpan dendam, dan di depannya terbentang tantangan mematikan Lembah Sungai Naga.

1
saniscara patriawuha.
gasssd polllllll....
saniscara patriawuha.
gasssss.
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ...........
saniscara patriawuha.
gassss pollllll..
saniscara patriawuha.
tingkatkan lagi mc nya biar lebih sat set sat set,,,
saniscara patriawuha.
lanjutkennnnnn....
saniscara patriawuha.
gassssdd....
𝕸𝕬𝕾𝕿𝕰𝕽𝕾 𝕷𝕰𝕰, 𝕬𝕸𝕶
Mantap
udenk
goooos
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
🌼🆚🐝
tdk sprt di awal alurnya,terlalu byk penjelasan yg di ulang2
🌼🆚🐝
keren
🌼🆚🐝
crazy up babang💪💪💪💪
Jojok Supriyanto
bukankan Ji Hong ayahnya Ji Hun ya... koq ini jadi pamannya...
Dante-Kun: Hehe 🤭🤭 otornya ngantuk, makasih udah di kasih tau, langsung revisi sekarang
total 1 replies
Jojok Supriyanto
empat ditambah tujuh, sebelas Thor..
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ...........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ..........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ........
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!