Hanya ada di noveltoon, bila ada yang lain maka plagiat.
Desa pandan Arum mendapatkan teror yang amat mengerikan selama satu tahun terakhir anak anak atau pun remaja, banyak yang meninggal dalam keadaan mengerikan dan itu hanya untuk berjenis kelamin laki laki saja.
Mereka di temukan dalam keadaan anus rusak parah, semua nya sudah tidak bernyawa ketika sudah kembali pada keluarga nya.
siapa yang sudah membunuh mereka?
siapa pula yang membuat teror mengerikan ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4. Nasib Darma
Tetes air mata seorang ibu di tengah malam karena mencari anak yang amat ia sayangi namun tak kunjung bisa di temukan, Darma rasa nya kalau sudah soal anak begini maka dia akan amat sangat rapuh sekali. hanya Angga yang dia punya, tapi sekarang Angga malah hilang entah kemana rimba nya.
Padahal pamit cuma mau cari kayu bakar saja, ini Darma sudah menyusuri hutan yang biasa untuk orang orang menggembala kambing. tapi sampai sini pun masih tidak ada juga sosok Angga, Darma masih ragu mau masuk kedalam hutan yang mulai rimbun karena rasa nya tidak mungkin Angga masuk kedalam hutan sana.
Sebab selama ini dia tidak pernah main kesana untuk cari apa pun, tapi sekarang dia memang menghilang. Darma melawan rasa takut karena firasat nya mengatakan Angga ada di sana, walau nanti entah apa yang akan Darma temukan di sana tapi ia harus mencari anak nya agar hati bisa tenang saat anak sudah ketemu.
"Apa ini?" Darma menyandung sesuatu dan ini adalah sepatu yang amat ia kenali.
Angga selalu pakai sepatu boot bila mau pergi cari kayu bakar, agar kalau menginjak injak ranting bisa dengan mudah, lagi pula kalau sampai ada ular maka kaki nya masih aman dan baik baik saja. sebab yang nama nya hutan maka sudah pasti banyak hewan hewan tidak terduga, ini adalah rumah bagi hewan hewan liar.
"Sepatu! ini sepatu anak ku, Ya Allah." Darma kaget bukan kepalang.
"Hei siapa di sana?" tegur seseorang dari belakang.
"Saya!" Darma segera berdiri karena takut itu orang tidak di kenal.
"Loh Darma, ngapain kamu malam malam ada di sini?" tegur Wanto yang sering berburu babi atau rusa.
"Angga hilang sejak sore, ini malah sepatu nya ku temukan di sini." Darma mengatakan dengan suara serak.
"Minta tolong sama orang juga lah, kok kamu sendirian saja." Wanto menatap janda muda yang masih cantik ini.
Darma hanya menghelai nafas karena rasa nya tidak perlu ia bercerita pada Wanto, toh selama ini dia juga tau kalau orang orang banyak yang tidak suka pada Darma dan Angga. bahkan istri Wanto pun sangat benci pada Darma, karena Darma seorang janda dan banyak dapat fitnah menggoda suami orang.
"Ayo lah ku temani kau, ini hutan jadi bahaya untuk wanita!" Wanto menyuruh Darma jalan duluan.
"Tidak usah lah, To! aku tidak ingin nanti Lastri salah paham." tolak Darma.
"Ini hutan, dia tidak tau juga! sudah lah cepat jalan, mau tengah malam ini sudah." sergah Wanto menatap sekitar yang sangat sepi.
"Terima kasih ya sebelum nya." Darma segera jalan duluan.
Wanto mengikuti nya dari belakang dan memang pria ini bawa senjata, sehingga kalau ada hewan buas maka bisa dengan mudah melawan nya. jadi tidak perlu takut bila dengan Wanto, hanya saja Darma takut nanti istri nya Wanto akan mengamuk pada diri nya.
"Yang sekitar sana sudah kau cari apa belum, Ma?" tanya Wanto memperhatikan tubuh Darma yang aduhai.
"Sudah, tapi tidak ada sama sekali." jawab Darma.
"Ya sudah ayo kita masuk yang gelap sana, takut nya dia di serang hewan buas." ajak Wanto membuat Darma tambah takut saja sekarang.
"Jangan ngomong gitu lah, aku jadi tambah tidak tenang." Darma menarik nafas panjang.
"Apa kau butuh ketenangan?" Wanto maju dan mengalungkan tangan nya di pundak Darma.
"Apa yang kau lakukan ini, Wanto?!" Darma kaget sekali akan tindakan yang pria ini lakukan.
"Santai saja, tidak ada orang kok di sini." bisik Wanto tambah beringas.
Darma berusaha melepaskan diri karena dia baru sadar kalau Wanto bukan lah pria yang baik, di balik ajakan dia yang mau mencari Angga, dia punya maksud tersembunyi karena memang sudah lama naksir dengan Darma yang sangat cantik dan juga montok walau sudah punya anak satu, tidak seperti Lastri istri nya di rumah.
"Jangan gila kamu, lepaskan aku!" Darma berusaha untuk lepas.
"Ayo lah, kau dengan ku jual mahal tapi di kota kau malah jual diri!" Warto sangat bernafsu sekarang.
Plaaaak.
"Aku tidak pernah jual diri, dia menikahi aku secara siri." geram Darma yang sudah menampar Warto.
Duaaaaak.
"Aaaah!" Darma menjerit keras.
Dengan senjata nya itu Warto menampar muka nya Darma hingga janda muda ini terjatuh ketanah, Warto segera menarik kaki Darma yang putih mulus itu. sudah lama dia bermimpi kan menjamah tubuh Darma, namun tidak kunjung bisa karena Darma selalu menolak untuk di dekati walau dia memberi uang.
"Jangan, Warto! tolong lah jangan begini, aku harus mencari anak ku." Darma memohon iba.
"Kau tenang saja, setelah ini kau akan ku temani mencari anak mu!" seringai Wanto sangat buas.
"Lepaskan aku!" Darma menendang dada Warto dan berusaha kabur.
"Kau bangsat memang, jangan harap aku akan mengampuni mu!" Warto sangat marah dan segera menarik kaki Darma.
Tanpa iba dia meninju wajah nya Darma keras hingga kesadaran wanita ini hampir tidak ada, namun dia masih bisa melihat bayang bayang Wanto. merasakan tubuh nya di masukin secara paksa, Wanto sangat puas karena sekarang bisa merasakan betapa nikmat nya janda muda nan montok.
"Ahhh nikmat nya, kau merasakan enak juga kan?" Wanto meremas yang ada di dada.
"To...looong!" Darma berusaha berteriak walau suara nya tidak ada.
"Kenapa minta tolong, Hem? kau sudah mau keluar, tenang lah aku pasti akan menolong mu dengan rasa nikmat." seringai Wanto maju mundur menikmati jepitan Darma.
"Lihat lah Ya Allah, kau membuat ku terhina begini! kenapa kau sangat tega padaku?" Darma menangis sambil mengadu pada Tuhan nya.
"Ah jangan menangis sayang ku, ayo lah kita nikmati ini berdua!" Wanto kian menjadi saja membuka lebar kaki Darma.
Tetes air mata terus merembes di mata wanita ini, Wanto malah kian brutal saja memompa tubuh nya pada Darma. dia tidak sadar kalau tangan Darma mengambil senjata yang dia letakan di sebelah, tanpa pikir panjang Darma langsung menarik pelatuk.
Dor.
Babi saja mati kalau kena tembakan ini, apa lagi Warto yang pas di jantung nya, maka detik itu juga Wanto tumbang karena di tembak oleh Darma, darah keluar dari dada nya dan Darma masih belum puas maka segera menembak lagi.
"Bukan aku yang jahat, tapi kalian semua yang kejam padaku!" geram Darma sambil menyeret tubuh Wanto.
Bila di tinggal kan di sini maka orang orang akan mudah menemukan nya, tapi kalau di hutan yang agak dalam maka tidak akan ada yang menemukan, tanpa Darma sadari bahwa langkah nya menuju di mana saat ini anak nya berada.
Selamat siang guys, jangan lupa like dan komen kalian ya.