NovelToon NovelToon
Time Travel Raja Perang Memburu Istrinya

Time Travel Raja Perang Memburu Istrinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:54.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Novi adalah seorang wanita seorang agen mata-mata profesional sekaligus dokter jenius yang sangat ahli pengobatan dan sangat ahli membuat racun.

Meninggal ketika sedang melakukan aktivitas olahraga sambil membaca novel online setelah melakukan misi nya tadi malam. Sayangnya ia malah mati ketika sedang berolahraga.

Tak lama ia terbangun, menjadi seorang wanita bangsawan anak dari jendral di kekaisaran Dongxin, yang dipaksa menikah oleh keluarga nya kepada raja perang Liang Si Wei. Liang sangat membenci keluarga Sun karena merasa mencari dukungan dengan gelar nya sebagai salah satu pangeran sekaligus raja perang yang disayang kaisar.

Tepat setelah menikah, Novi melakukan malam pertama, ia menuliskan surat cerai dan lari. Sayangnya Liang, selalu memburu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman 18+

Sun Yu Yuan menatap Raja Liang Si Wei yang terbaring di hadapannya. Tubuh raja tampak tegang, rahangnya mengeras, dan matanya menatap tajam, seolah menyimpan bara kemarahan yang siap membakar siapa pun.

Namun Sun Yu Yuan tetap tenang. Ia menggenggam kedua tangan besar Raja Liang dengan lembut, lalu mengangkatnya perlahan, menaruhnya di atas kepalanya sendiri. Gerakannya lembut, nyaris seperti angin, tapi mengandung kekuatan yang tak bisa diabaikan.

"Sun... Yu.... Yuan...," gumamnya pelan, namun suara itu lebih menyerupai desisan tertahan daripada ancaman.

Sun Yu Yuan tersenyum kecil. Sebuah tindakan yang sangat berani, bahkan nyaris tak masuk akal.

Raja Liang yang melihat, Sun Yu Yuan yang tersenyum kepadanya, "Kenapa dia berani sekali menyentuhku seperti ini?" ucapnya dalam hati.

"Kau sangat berani menyentuh Raja ini?" ucap raja Liang.

"Kenapa tidak, kau sudah tak berdaya. Dan kini ada di genggamanku. Berusahalah jika memang kau bisa melepaskan totokanku!" ucap Sun Yu Yuan.

Raja Liang bisa merasakan tubuh wanita itu menindihnya. Tubuh Raja Liang sedikit bergetar. Ia merasa kehilangan kendali atas dirinya. Terlebih lagi, posisi tubuh wanita itu di atas dirinya membuat suhu tubuhnya meningkat.

Meski tubuhnya masih kaku tak bisa bergerak, sensasi panas mulai merambat naik dari perut ke dada, hingga ke wajahnya yang mulai merah padam.

Nafas Sun Yu Yuan yang hangat dan tak teratur menyapu wajahnya, suatu hal yang tak pernah ia alami sebelumnya. Ia menahan gelora itu, menekannya dalam-dalam.

"Astaga... suara napasnya... kenapa bisa seberbahaya ini?" ucap Raja Liang dalam hati.

Sentuhan lembut Sun Yu Yuan perlahan membuat pertahanannya mulai retak.

Sun Yu Yuan menunduk mendekat, menatap wajah Raja Liang dari jarak yang sangat dekat.

“Kau tenang saja... Aku akan lembut, Yang Mulia,” ucapnya lirih, suaranya nyaris tak terdengar.

Lalu ia mendekatkan wajahnya, mengecup bibir Raja Liang perlahan. Hanya sekilas, tapi cukup membuat napas pria itu tercekat. Sun Yu Yuan menarik diri sejenak, memiringkan kepalanya, lalu kembali mengecup dengan sedikit lebih lama.

"Tidak... ini salah. Ini salah! Aku raja, seorang panglima yang ditakuti di seluruh wilayah kekaisaran manapun! Kenapa aku... kenapa aku tidak bisa menghentikannya?" ucap Liang Si Wei.

Liang Si Wei menggertakkan giginya. Hatinya berkobar. Ia merasa dipermalukan, diinjak martabatnya, dan dijadikan mainan oleh seorang wanita. Dirinya yang selalu menjadi pemegang kendali, kini tertindih wanita yang bahkan baru ia kenal di hari pernikahan mereka. Dalam hati ia bersumpah, jika nanti tubuhnya bisa bergerak kembali, wanita ini akan membayar semua perlakuannya malam ini. Tanpa ampun.

“Aku akan membunuhmu. Kau dengar itu, Sun Yu Yuan? Begitu aku bisa menggerakkan tubuhku, akan kuhabisi hidupmu dengan tanganku sendiri.” ucap Liang Si Wei menahan gejolak amarah nya.

“Jangan marah, nikmati saja! Belum tentu setelah kau sadar dan bisa bergerak kembali, kau bisa membunuhku. Tidak semudah itu.” jawab Sun Yu Yuan enteng.

Sebelum ia menanggapi ucapan Sun Yu Yuan, ciuman Sun Yu Yuan kembali datang, lebih dalam, lebih lama, dengan ritme yang membuat dada Raja Liang bergetar. Kepala wanita itu bergerak ke kiri, ke kanan, melumat bibirnya, mencumbu dengan lembut namun penuh kuasa. Seolah ingin menjelajahi setiap inci dari rasa yang terpatri di sana.

"Jangan... jangan ikut arus!" ucap Liang dalam hati.

Tangannya yang tadinya berada di atas kepala Raja Liang, kini mulai turun perlahan. Jemarinya menyusuri dada pria itu, lalu turun mengikuti garis ototnya. Sentuhannya ringan, seperti kabut pagi yang menyentuh permukaan air. Tapi justru karena kelembutan itulah, tubuhnya tidak mendengarkan.

Meski pikirannya menolak, tubuhnya, yang tak pernah disentuh wanita selama hidupnya, perlahan merespons. Dadanya bergetar. Seluruh tubuhnya meremang. Liang Si Wei merasa seluruh tubuhnya seperti disetrum.

“Tenang saja... Kau akan menikmati nya nanti,” ucap Sun Yu Yuan pelan, suaranya terdengar hampir menyatu dengan detak jantung Raja Liang yang mulai tak teratur.

Liang Si Wei berusaha sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh. Namun tatapannya sempat terpaku pada wajah wanita itu. Sun Yu Yuan. Raja Liang menatapnya.

Wajahnya oval sempurna, dengan tulang pipi yang tinggi namun lembut. Hidungnya kecil mancung, kulitnya se putih salju, bak porselen tanpa noda. Rambut panjangnya terurai lembut di pundaknya, harum seperti bunga musim semi. Tatapan matanya tajam, berkilat seperti batu permata hitam yang menyimpan rahasia gelap. Bibirnya, merah muda alami, tipis dan mungil, namun berani menyentuh miliknya tanpa izin.

Dan bibir itu... bibir yang kini kembali mengecupnya dengan lembut... membuat Liang Si Wei hampir kehilangan akal sehatnya.

Sun Yu Yuan melepaskan ciumannya sesaat.

"Aku akan pelan... oke?" bisiknya.

"Pelan, katamu? Apakah ini pelan atau kutukan?" ucap Liang dalam hati tak percaya apa yang di katakan wanita di depannya ini yang tak tahu malu. Oh, tidak..." gumamnya dalam hati. Ia menggertakkan giginya, mencoba melawan sensasi yang muncul tanpa diundang.

Tapi tubuhnya sudah merespons lebih dulu. Ia bisa merasakan bagian bawah tubuhnya mulai mengeras, berdiri untuk pertama kalinya dalam hidupnya, meski sebelumnya ia tak pernah merespons wanita mana pun.

Dalam hati, Liang Si Wei mengumpat dirinya sendiri. Bagaimana bisa tubuhnya bereaksi pada wanita yang secara terang-terangan mempermalukannya?

“Apa-apaan ini...! Aku adalah Raja Liang! Umurku dua puluh lima tahun, telah membasmi banyak musuh kekaisaran... Aku tak pernah membiarkan wanita manapun menyentuhku... Wanita yang berani mencoba mendekat di ranjangku biasanya langsung kuhukum mati di tempat. Tapi sekarang...”

Sun Yu Yuan menyentuh bagian tubuh pria itu yang tak seharusnya disentuh. Raja Liang berusaha keras menolak rasa yang muncul.

“Celaka! Tidak!”

Pikirannya kacau. Tubuhnya remang. Dan napas Sun Yu Yuan di lehernya membuat semuanya semakin sulit ditahan.

Sun Yu Yuan menatapnya. “Tubuhmu merespons... aku tidak memaksanya loh.”

"Diam," desis Raja Liang, nyaris tidak terdengar.

Ia masih berusaha keras menolak semua rangsangan itu. Tapi setiap sentuhan wanita itu membuat pertahanannya runtuh satu per satu. Ia bisa merasakan suhu tubuhnya meningkat.

Sun Yu Yuan menatap wajah suaminya yang kini memerah karena emosi yang campur aduk.

Sun Yu Yuan kembali mencium bibirnya. Kali ini lebih dalam, lebih panas. Lidahnya menyentuh ujung bibir pria itu sejenak, lalu mundur, lalu kembali menyapa. Lalu menghilang lagi. Sebuah permainan yang membuat dada Raja Liang semakin sesak.

“Tidak... tubuhku benar-benar mengkhianatiku.”

Ia ingin membenci wanita ini. Ia ingin sekali memaki, berteriak, menyumpahinya. Tapi saat ia menatap mata hitam jernih itu, seolah melihat sesuatu yang tak pernah ia temukan sebelumnya, keteguhan dan kelembutan yang menyatu dalam satu tubuh.

Ketika Sun Yu Yuan melumat bibir nya bahkan hingga menyedotnya, tak lama Liang Si Wei dengan tubuh yang memanas, membalas ciuman itu. Sesekali ia mengikuti tutorial dari wanita di depannya.

Sun Yu Yuan menghentikan ciumannya, lalu membisikkan sesuatu di telinga pria itu. “Kau membalas ciumanku... berarti kau menikmatinya, bukan?”

“Aku tidak...” suara Raja Liang tercekat. Mengapa suara ini tak terdengar seperti suara ancaman?

Vote Vote Vote Para Readers

1
@haerani-d
ya ampun daku kira ada apa thor, ternyata ayam lepas pertanda perwakilan dari pasukan quartet yang ngisengin sang ayah karena keegoisannya g ketulungan padahal dah cinta /CoolGuy/
Sribundanya Gifran
lanjit up lagi thor
syee..16
semangat thor
Maria Lina
outhor ni ud nmls up ya thor kadang kadang 2 kn kurang 😩😩
Viona Syafazea
aa otor yg satu ini ceritanya bikin aku candu terus... please dahhh crazy up thor.. /Sob//Sob/
Viona Syafazea
terjatuh dr kudanya sudah tinggal di injak sapinya belum.. 🤪🤪
Viona Syafazea
emangnya ikan pake alat pancing.. hadeuuhhh ada ada aja mahluk satu ini.. /Facepalm//Facepalm/
Warni
Astaga,bener2 jatuh dari kuda🤪
Viona Syafazea
/Joyful//Joyful//Curse//Curse/
Viona Syafazea
weeeehhhh bener-bener bibit unggul ya langsung jd empat sekaligus.. /Facepalm/
Viona Syafazea
aduhhhh macam mana otak si pm ni... /Facepalm//Facepalm/
月亮星星 ( yueliang xingxing )🌟🌙
😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Viona Syafazea
kasiann seorang jendral perang yang gagah harus ngalamin kehamilan simpatik.. /Facepalm/
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
isterimu lah! saat melahirkan ke empat anakmu 😶😑
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
wwwih 3 laki2 dan 1 perempuan! mantabs 👍🏻👍🏻👍🏻
Lala Kusumah
wow kereeeeeennn quartet 😍😍😍❤️❤️❤️🥰🥰🥰
Murni Dewita
💪💪💪💪
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
hah?!? buset kembar 4 😳🤭
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
hebat! dalam hitungan bulan lho ini 👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!