Uang Kaget Bergetar

Begitu keluar dari gedung, Rara langsung mengangkat tangannya, berusaha menghentikan sebuah taksi yang melintas. Dia berdiri di depan taksi sehingga taksi mengerem mendadak.

"Nak mau mati jangan di depan ku,aku tidak mau kena masalah"pekik supir yang seperti nya sudah tidak muda lagi.

Rara yang tidak punya banyak waktu tetap ngotot dan berkata,"Bawa aku,aku kehabisan waktu..aku ..akuakan bayar lebih"

Namun, sopirnya tampak agak enggan untuk berhenti.

Dia mendapatkan satu pesanan dan itu yang terakhir.Akan ada sangsi jika tidak mengambil penumpang yang di setujui.

Lagi pula si supir juga sudah berencana untuk pulang setelah itu.

"Nak aku sudah lelah,dan lagi aku harus mengambil penumpang lain.Taksinya sudah di pesan di muka"

Melihat keengganan supir,tanpa pikir panjang, Rara merogoh dompetnya , mengambil beberapa lembaran uang Rp500.000 lalu mengibas nya ke arah kaca depan taksi dengan nada keras, “Tanah Abang!”

Kata orang uang mampu menggertakkan orang mati.Dan ini adalah nyata.

Melihat lima lembar uang ratusan ini, mata sopir itu membelalak. "Lima ratus ribu?Untuk perjalanan yang paling hanya Lima puluh ribu?"

Wah godaan banget.

Jika di pikir ulang, pelanggan yang akan dijemput cuman berkisar rp45.000, sangat jauh juga dibandingkan dengan rp500.000 kan.

Ohh sangsi juga nggak apa-apa,demi 500.000.

Tanpa berpikir dua kali, dia langsung berteriak di depan Rara.

“Masuk, Mbak!" katanya bersemangat.

Begitu Rara duduk di kursi belakang, dia melemparkan 500 tadi di depan supir, puas dengan uangnya sopir langsung tancap gas.

"Tanah Abang kami datang"

Di dalam taksi, Rara tidak membuang waktu. Dia segera mengambil telepon genggamnya dan membuka aplikasi Lazada , Sofie dan buka lapak..

Jarinya bergerak cepat, mengklik sembarangan toko yang muncul di beranda.

Tanpa melihat detailnya, dia menekan semua barang di toko itu. memasukkannya ke dalam satu keranjang belanja. Barang elektronik, pakaian, sepatu, perabotan rumah tangga apa pun yang bisa dibeli, dia pilih tanpa berpikir panjang.

Tapi Rara tahu itu terlalu lambat. Butuh waktu untuk memproses transaksi normal.

Maka dia langsung menghubungi pemilik toko lewat fitur chat.

Rara menge-cheat lagi via telepon dan untung langsung diangkat.Dia berkata dengan suara yang terburu buru “Aku ingin semua barang di tokomu. Aku akan membayarnya sekarang juga. Bisa?”

Pemilik toko yang awalnya ingin berkata dengan nada sopan untuk bertanya, tiba-tiba dia langsung berhenti bicara saat menerima pesanan.

Butuh waktu beberapa detik sebelum dia akhirnya membalas.

Pemilik Toko yang jauh di sana mengerutkan dahinya “Maaf, Mbak? Maksudnya.. maksudnya semua barang di toko kami?”

Cara buru-buru berkata“Ya. Semua yang ada di tokomu. Beri aku harga total, tapi cepat. Aku hanya akan menunggu 10 menit. Kalau lebih dari itu, aku tidak jadi beli.”

Pemilik toko itu benar-benar terkejut. Dia masih tidak yakin apakah ini prank atau bukan, tapi suara tegas Rara membuatnya panik.

"Nona, Anda serius?"tanyanya lagi dari sisi lain telepon.

"Cepatlah waktu 10 menit mau hampir habis " pekik Rara yang setengah mendesak.

Dia berpikir sedang dibohongin jadi

tanpa berpikir panjang, dia mengetik angka yang menurutnya besar—200 juta rupiah!"

Ah barang nya mana mungkin ada segitu kan tapi karena sedang prank ya prang balik aja.

Padahal ini sebenarnya adalah jajanan rakyat.Rara aja yang asal ketik toko tanpa lihat toko apa yang dia buka.

Pemilik Toko...“Kalau semuanya, mungkin sekitar… 200 juta?”

"200 juta ok"kata Rara buru buru. karena niatnya ingin menghabiskan uang jadi Rara tidak mungkin memakai sistem cod kan. langsung bayar di tempat aja.

DING!

Transaksi berhasil.

Sebelum pemilik toko sempat mencerna apa yang terjadi, uang sebesar 200 juta sudah masuk ke rekeningnya.

Ehhh!"

Namun Rara tidak berhenti di sana.Dia berkata ,"Tolong hubungi beberapa vendor lagi Aku ingin memborong semua toko yang mereka punya ,harga tidak masalah"

Pemilik toko yang jauh di sana juga terkejut. Karena dia sudah mendapatkan 200 juta dengan cepat maka dia percaya dengan apa yang disebutkan oleh orang ini. Dia masih memiliki toko online lain. Tapi dia juga memiliki beberapa kenalan seperti istri dan beberapa keponakan yang juga memiliki toko online di beberapa aplikasi.

Jadi dia langsung menghubunginya dan mengirimkan no Rara.

Mungkin pemilik toko online ini memerlukan waktu untuk meyakinkan koleganya jadi Rara mengambil toko lain dan mulai membeli lagi dengan jumlah kesabaran tanpa melihat barang apa yang dia beli sebenarnya

Baru 10 menit kemudian ada tanggapan dari pihak sana. beberapa toko menghubunginya secara langsung. masing-masing bertanya apakah dia serius ingin membeli segala sesuatu tanpa perlu barang dan harga.

Rara tentu saja mengakui itu dan nah seperti orang gila mengatakan kata "cepat cepat sebutkan hargamu. 2 menit kurang dari 2 menit aku tidak akan beli lagi"

Ada yang mengambil rute jujur dan menyebutkan harta mahal tapi ada juga yang menyebutkan harta yang di luar nalar.

Hanya saja Rara tidak peduli sama sekali, dia sepertinya tidak pikir panjang ,langsung menerima semuanya dan mengambil alih dalam waktu cepat.

Beli...beli... beli...

Dengan kecepatan yang sama, dia langsung menyerang toko lain.

Kali ini tidak main-main,800 juta dalam satu transaksi!

Sopir taksi yang dari tadi mendengar percakapan Rara di kursi belakang, mulai merasa dingin. Tangannya sedikit gemetar di setir.

Ini orang gila… atau orang super kaya?!

Hanya dalam hitungan menit, gadis di belakangnya sudah menghabiskan ratusan juta seolah-olah itu hanya uang receh!

Dengan keringat dingin mengalir di pelipisnya, sang sopir berpikir keras"apakah dia baru saja menjemput seseorang yang sangat kaya, atau… seseorang yang sedang dalam masalah besar?

Rara duduk di kursi belakang dengan senyum yang semakin lebar. Dia baru saja menghabiskan 500 juta rupiah hanya dengan duduk santai di dalam taksi.

Tapi sekarang Lima kali lipat dari Lima ratus juta sudah masuk lagi.Dia harus menghabiskan nya dengan cepat.

Namun, mendadak sebuah pemikiran melintas di benaknya.

Dia mengangkat telepon genggamnya dan membuka aplikasi sistem.

“Sistem, apakah aku boleh meminta bantuan orang lain untuk menghabiskan uang ini?”

Beberapa detik kemudian, layar ponselnya berkedip.

[Tentu saja. Selama uang itu dihabiskan dalam batas waktu yang telah ditentukan, metode penggunaannya bebas.]

Rara terdiam sejenak , lalu tersenyum licik.

Dia mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, menatap supir taksi yang masih sibuk menyetir dengan kecepatan tinggi.

Rara tiba tiba berkata “Pak, saya boleh tanya sesuatu?”

Sopir taksi itu melirik sekilas lewat kaca spion. “Tentu, Mbak. Ada apa?”

“Apakah Bapak punya pekerjaan tetap saat ini?” kata Rara

Sopir itu mendesah sebelum menjawab. Dia sedang memandikan dirinya yang kesulitan mana bung uang dibandingkan dengan gadis di belakang yang membuang uang seperti kertas toilet.

“Tidak, Mbak. Saya cuma bawa taksi ini buat dapet uang harian. Kadang ramai, kadang sepi.”

Rara mengangguk, lalu berkata dengan nada santai,tapi penuh jebakan.

Rara berkata dengan keras seperti toa mesjid “Kalau begitu, saya butuh bantuan Bapak.”

Sopir itu mengernyit.

Tapi dia berkata “Bantuan? Bantuan apa?”

Rara berkata lagi dengan penuh semangat tapi tangannya tidak berhenti memegang tombol di telepon genggamnya karena dia masih terus berbelanja dan menghabiskan sejumlah uang tanpa khawatir.

Uh Untung saja pemberian dengan sistem online seperti ini masih bisa dihitung jika tidak mungkin marah baru kehilangan waktu.

Saat ini waktu adalah uang.

“Saya harus menghabiskan begitu banyak uang dalam waktu 1 jam saja. bapak pernah melihat di tv-tv kan uang kaget gitu.Nah sekarang aku juga dalam program yang sama. Kalau Bapak mau bantu, satu dari 100 barang yang dibeli akan diberi kan sebagai hadiah"

Sistem juga sudah mengkonfirmasi ini.

Rara mungkin tidak mendapatkan apapun dengan harga di atas 100 juta. tapi orang-orang yang membantu Rara akan mendapat sedikit hadiah dan itu adalah satu persen dari barang yang di beli.

Sopir terkejut, dia merasa pendengarannya sedang rusak.“A..APA?!”

Uang kaget.

Ah Dia pernah melihat program ini yang pernah bermimpi untuk didatangi program ini secara langsung.

Owalah , pantas saja gadis di belakang ini menjadi gila rupanya dia diminta untuk berbelanja oleh program yang sama.

Ahh uang kaget,aku datang.

Mata sopir itu membenarkan tangannya yang sedikit bergetar di setir.

Rara berkata lagi “Uang ini sangat banyak, Pak. Bahkan Bapak boleh ajak teman-teman kalau mau. Tapi kita harus bergerak cepat.”

Sopir itu benar-benar tidak bisa mempercayai pendengarannya. Satu dari sepuluh barang yang dibeli Rara? Dia sudah mendengar sendiri betapa gila-gilaan uang yang dihabiskan gadis ini tadi.

Dalam sepersekian detik,matanya bersinar penuh semangat.

Sopir ini entah bagaimana percaya dengan apa yang dikatakan oleh Rara mungkin karena dia sudah mendengar kelakuan gila yang dilakukan oleh gadis ini di belakangnya tadi. Gadis ini benar-benar memiliki banyak uang.

“SAYA MAU, MBAK!”

"Ya tak coba begitu, tancapkan ke Tanah Abang!!"

" baik lah"

Nggggg...ngggg...

Tiba-tiba, supir menekan pedal gas lebih dalam!

Mobil yang awalnya melaju stabil kini meluncur lebih cepat, menerobos jalanan dengan kecepatan penuh.

Rara tertawa kecil.

Pak Sopir berteriak "“KITA TIBA DI TANAH ABANG DALAM 10 MENIT! PEGANGAN, MBAK!!”

Taksi itu melesat di antara kendaraan lain, seperti menyalib dan menikung.

Sementara di dalamnya Rara tersenyum penuh antisipasi

Dia siap menghabiskan lebih banyak uang!